Claim Missing Document
Check
Articles

Pembuatan Sabun Mandi Padat Dengan Minyak Nilam Sebagai Anti Septik Agus Salim; Masrullita Masrullita; Eddy Kurniawan; Zainuddin Ginting; Syamsul Bahri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 4 (2022): Chemical Engineering Journal Storage - Oktober 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i4.6616

Abstract

Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang didapat dari buah kelapa sawit yang diolah menjadi sabun karena memiliki kandungan asam lemak jenuh tinggi yang merupakan komponen utama dalam pembuatan sabun mandi padat. Pembuatan sabun mandi padat dapat dilakukan dengan reaksi saponifikasi yaitu reaksi hidrolisa asam lemak dengan alkali (NaOH). Pada penelitian ini variabel yang diukur adalah pengaruh volume minyak kelapa sawit (20,25, 30, dan 35 ml) terhadap kualitas sabun mandi padat dengan penambahan minyak nilam. Kemudian di karakterisasi untuk mengetahui persen asam lemak bebas, kadar air, fraksi tak tersabunkan, pH, dan uji organoleptik sesuai dengan standar SNI. Dari hasil pengujian ternyata sabun dengan volume minyak kelapa sawit 20 ml dengan penambahan minyak nilam 3 ml memenuhi standar SNI yaitu asam lemak bebas 0,49%, kadar air 19.6%, pH 9,75
Ekstraksi Antioksidan Likopen Menggunakan Solven Campuran Ethanol dan N-heksan pada Buah Jambu Biji Rina Zahara; Jalaluddin Jalaluddin; Eddy Kurniawan; Muhammad Muhammad; Masrullita Masrullita
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 3 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i3.6618

Abstract

Likopen atau yang sering disebut sebagai a-carotene adalah suatu pigmen merah terang, suatu fitokimia yang banyak ditemukan dalam buah jambu biji danbuah-buahan lain yang berwarna merah. Jambu biji (Psidium Guajava) adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, Jambu memiliki buah yang berwarna hijau (agak kekuningan setelah matang) dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam manis, Jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung Vitamin A, Kandungan Vitamin C dua kali lipat lebih banyak. Pengaruh waktu terhadap densitas bahwa semakin tinggi waktu yang kita gunakan maka semakin rendah nilai densitas yang diperoleh, karena semakin tinggi suhu yang kita gunakan maka semakin sedikit hasil ekstrak yang didapat, pada run 9 Volume jambu biji 50 ml dan volume n-Heksana 150 ml dengan waktu 110 menit dan suhu yang dipakai 70 oC maka densitas yang diperoleh sebesar 0,397. Kadar likopen semakin banyak larutan yang digunakan maka semakin tinggi pula nilai absorbansi yang didapat pada bahan baku sebanyak 50 ml dengan suhu 70 oC dan pelarut n-Heksana 150 ml, panjang gelombang 470 nm, maka absorbansi yang diperoleh sebesar 0,250 dan kadar likopen yang terekstrak sebesar 6,27.
KARAKTERISTIK TAWAS DARI KALENG MINUMAN BEKAS DENGAN KATALIS KOH DAN NaOH UNTUK PENJERNIH AIR Mulyatun Mulyatun; Masrullita Masrullita; Zainuddin Ginting; Azhari Azhari; Eddy Kurniawan
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 3 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i3.6165

Abstract

Persediaan air bersih di Indonesia ini semakin terbatas, mengingat sumber air untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia saat ini Sebagian besar sudah tercemar karena kegiatan manusia itu sendiri. Akibatnya perlu pengolahan lebih lanjut agar dapat menghasilkan air bersih. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan kadar kemurnian tawas dari kaleng bekas, mengetahui karakteristik tawas dari kaleng minuman bekas, dan menentukan berapa derajat keasaman dari tawas kaleng bekas. Pada penelitian ini dipakai kaleng pocari sweat sebanyak 5 g dengan katalis KOH dan NaOH dibersihkan zat warnanya terlebih dahulu, kemudian dipotong kecil-kecil kemudian ditambahkan katalis KOH dan NaOH kemudian disaring dan ditambahkan larutan H2SO4. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi KOH 25 g, 50 g, 75 g dan NaOH 25 g, 50 g, dan 75 g dengan H2SO4 9M dan berat sampel 5 gram dimana jumlah tawas yang paling banyak didapatkan pada konsentrasi KOH 75 g dengan berat tawas 34,27 g dan rendemennya sebanyak 40,50 %. Dan pada konsentrasi NaOH jumlah tawas yang paling banyak didapatkan pada konsentraasi NaOH 75 g dengan berat tawas sebanyak 31,60 g dan rendemen 37,35 %. Pada pengujian pH awal air yang di uji adalah 6,9 pada waktu penjernihan air 1 jam dengan menggunakan massa tawas pada waktu penjernihan air 1 jam dengan massa tawas 0,5 gr pH air kolam yang diperoleh 3.9, massa tawas 1 gr pH air 3.4, massa tawas 1.5 gr pH air 2.6, massa tawas 2 gr pH air 2.4 dan massa tawas 2.5 pH air 2.3. Tawas yang terbuat dari kaleng minuman pocari sweat dengan katalis KOH dan NaOH dapat menjernihkan air. Hasil penjernihan air yang terbaik dengan tingkat turbidity (kekeruhan) air pada dosis tawas 2,5 g dengan waktu penjernihan 3 jam yaitu 2,85 NTU dengan  awal 26,6 NTU dari tawas yang terbuat dari NaOH.
KINETIKA HIDROLISA KULIT SINGKONG (manihot utilisima pohl) MENJADI GLUKOSA MENGGUNAKAN KATALIS HCl Zahratun Mauliza; Jalaluddin Jalaluddin; Rozanna Dewi; Eddy Kurniawan; Lukman Hakim
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 3 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i3.6015

Abstract

Kulit singkong merupakan bahan buangan (limbah buah singkong) yang dibuang begitu saja yang mengandung pati atau karbohidrat. Penelitian mengggunakan metode hidrolisa menggunakan katalis HCl yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu operasi dan kinetika reaksi pada proses hidrolisis terhadap gula yang dihasilkan. Proses hidrolisis dilakukan dalam labu yang dilengkapi dengan pengaduk dan pendingin balik termometer dengan variasi waktu 35, 40, 45 dan 50 menit dan suhu dengan variasi 80, 85, 90 dan 95. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar glukosa paling tinggi diperoleh sebesar 45% dengan jumlah 7,63gr pada waktu hidrolisa 50 menit dan suhu 95℃, sedangkan kadar glukosa terendah diperoleh 20% dengan jumlah 4,53gr pada waktu hidrolisa 35 menit dan suhu 85℃. Yield paling tinggi diperoleh pada waktu hidrolisa 50 menit dan suhu 95℃ sebesar 7,636%, sedangkan nilai yield terendah diperoleh 0,45% pada waktu hidrolisa 35 menit dan suhu 85℃. Kemudian, konversi glokusa yang tereduksi paling tinggi diperoleh pada waktu hidrolisa 50 menit dan suhu 95℃ sebesar 0,687%, sedangkan konversi terendah diperoleh 0,405% pada waktu hidrolisa 35 menit dan suhu 85℃. Reaksi hidrolisa kulit singkong ini merupakan reaksi orde satu semu dengan nilai konstanta kecepatan reaksi untuk temperatur 80, 85, 90, dan 95 berturut-turut adalah 0,0197, 0,0213, 0,0222 dan 0,027 menit-1 dan energi aktivasi yang diperoleh sebesar 21.248,09 kJ/mol.
Pembuatan Sabun Mandi Padat Menggunakan Bahan Baku Minyak Jarak (Castor Oil) dengan Penambahan Minyak Serai Devia Ayu Setyowati; Muhammad Muhammad; Jalaluddin Jalaluddin; Zainuddin Ginting; Eddy Kurniawan
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 4 (2022): Chemical Engineering Journal Storage - Oktober 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i4.7951

Abstract

Sabun merupakan garam logam alkali dari asam lemak yang dihasilkan dari reaksi saponifikasi asam lemak dengan alkali basa. Pembuatan sabun mandi padat ini menggunakan bahan baku minyak jarak dengan penambahan minyak serai sebagai pewangi alami. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari karakteristik sabun yang dibuat dari minyak jarak dengan penambahan minyak serai dan membandingkannya dengan SNI sabun padat (SNI 06-3521-1994). Metode yang digunakan dalam pembuatan sabun mandi padat pada penelitian ini yaitu menggunakan metode panas. Hasil yang didapatkan pada penelitian pembuatan sabun mandi padat yang baik yaitu pada konsentrasi NaOH 30% dan 35% dengan volume minyak serai 2,5 mL dengan parameter kadar alkali bebas 0,08%, kadar air 14,2%, pH 10,5 sedangkan parameter densitas memiliki nilai 0,961 gr/cm3 yang masih belum memenuhi SNI. Uji organoleptik yang paling disukai oleh panelis adalah sabun yang terbuat dari konsentrasi NaOH 40% dengan volume minyak serai 5 mL dan 7,5 mL. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini ialah berdasarkan uji karakteristik yang telah dilakukan maka dapat dikatakan bahwa sabun mandi yang dihasilkan masih banyak yang belum memenuhi standar uji SNI.
Pembuatan Permen Jeli Dari Sari Kulit Semangka Dengan Penambahan Kadar Gula Nadira Diandra; Zainuddin Ginting; Eddy Kurniawan; Muhammad Muhammad; Syamsul Bahri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 4 (2022): Chemical Engineering Journal Storage - Oktober 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i4.6605

Abstract

Penelitian pembuatan permen jeli dari sari kulit semangka dengan penambahan kadar gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar gula terhadap kualitas permen jeli dari sari kulit semangka secara fisik, kimia, dan perkapangan serta untuk mengetahui konsentrasi gula dan CMC yang tepat. Pada peneltian adapun bahan yang digunakan meliputi sari kulit semangka, CMC, gula pasir, asam sitrat dan air. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa penambahan kadar gula terhadap pembuatan permen jeli kulit semangka berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu dan kapang. Penambahan kadar gula dengan 400, 450, dan 500 gram dan variasi penambahan CMC 4,6 dan 8 gram memperoleh kadar air yang bagus terdapat pada 500 gram gula dan 8 gram CMC dengan kadar air 20% dan kadar abu 1,92% telah memenuhi standar SNI permen jeli , kapang yang terjadi pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dilihat penampakan kapang secara makrokopis dan mikrokopis dapat dibandingkan dengan petunjuk bahwa kapang yang tumbuh Aspergillus Niger
Pengaruh waktu fermentasi terhadap mutu kopi menggunakan bakteri asam laktat dari yakult Hijratul Izzati; Jalaluddin Jalaluddin; Zainuddin Ginting; Eddy Kurniawan; Sulhatun Sulhatun
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 3 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i3.6596

Abstract

ABSTRAKFermentasi merupakan proses perombakan senyawa organik oleh mikroorganisme yang melibatkan enzim yang dihasilkan sebagai biokatalis dalam lingkungan yang dikendalikan. Komponen kimia didalam kopi seperti kafein, asam klorogenat, trigonelin, karbohidrat, lemak, asam amino, asam organik, aroma volatil dan mineral dapat menghasilkan efek yang menguntungkan dan membahayakan kesehatan. Bakteri asam laktat adalah bakteri yang mampu memfermentasikan gula atau karbohidrat untuk memproduksi asam laktat dalam jumlah besar. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan bakteri asam laktat pada yakult sebagai media fermentasi biji kopi untuk menghasilkan bubuk kopi dengan mutu yang lebih baik. Proses fermentasi melibatkan bakteri Lactobacillus caseipada yakult sebagai media fermentasi dengan variasi waktu fermentasi dan jenis kopi. Kadar kopi paling tinggi diperoleh pada waktu fermentasi 60 jam untuk kopi robusta dan arabika yaitu 5% dan 4%, kadar sari paling tinggi diperoleh pada waktu fermentasi 12 jam untuk kopi robusta dan arabika yaitu 35% dan 27 %, kadar kopi paling tinggi diperoleh pada waktu fermentasi 48 jam untuk kopi robusta yaitu 1,075 % dan 36 jam untuk kopi arabika yaitu 0,985 %, kopi dengan rasa paling nikmat diperoleh pada waktu fermentasi 36 jam untuk robusta dan arabika dengan skor masing-masing 5, warna paling enak pada waktu fermentasi 60 jam untuk robusta dan arabika dengan skor masing-masing 5,dan aroma paling enak adalah pada waktu fermentasi 12 jam untuk robusta dan arabika dengan skor masing-masing serta kadar abu tertinggi diperoleh pada waktu fermentasi 12 jam yaitu 4,6 % untuk robusta dan 4,585% untuk arabika. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kopi yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus casei masih berada pada syarat mutu bubuk kopi berdasarkan SNI 01-3542-2004. 
Pembuatan Briket dari Arang Serbuk Gergaji Kayu dengan Perekat Tepung Singkong sebagai Bahan Bakar Alternatif Fuji Maharani; Muhammad Muhammad; Jalaluddin Jalaluddin; Eddy Kurniawan; Zainuddin Ginting
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v11i2.9458

Abstract

Sumber energi yang digunakan masyarakat sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak tanah dan gas yang sekarang ini ketersediaannya semakin terbatas. Kebutuhan energi dari bahan bakar fosil semakin meningkat setiap tahunnya seiring meningkatnya aktivitas manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini untuk memperoleh bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui seperti limbah serbuk gergaji kayu. Limbah serbuk gergaji kayu merupakan biomassa yang masih belum maksimal pemanfaatannya sehingga perlu adanya alternatif pengolahan agar menjadi bahan yang lebih bermanfaat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi perbandingan berat bahan baku arang serbuk gergaji kayu dengan berat perekat tepung singkong terhadap nilai kalor dan mutu briket. Perekat dimasak terlebih dahulu sebelum dicampur dengan arang serbuk gergaji kayu dengan perbandingan tepung singkong dan air yaitu 1:1. Setelah arang serbuk gergaji kayu tercampur merata dengan perekat kemudian adonan dimasukkan ke dalam cetakan briket, dipress dengan tekanan tetap yaitu 125 kg/m2 dan dikeringkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perbandingan arang serbuk gergaju kayu dengan perekat (45:15) gram dengan nilai kalor tertinggi yaitu sebesar 5445,9253 cal/gr, kadar air terendah yaitu sebesar 1,1126%, kadar abu terendah yaitu sebesar 2,3535%, dan laju pembakaran terendah terdapat pada perbandingan arang serbuk gergaju kayu dengan perekat (60:30) gram yaitu sebesar 0,0867 gr/menit. 
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Bioetanol Syamsul Bahri; Eddy Kurniawan; Jalaluddin Jalaluddin; Rizka Mulyawan
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 6 (2022): JAMSI - November 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.540

Abstract

Pemilihan topik kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini didasarkan atas banyaknya limbah kulit pisang yang terdapat di wilayah sekitar Mitra yaitu Di Desa Padang Sakti Kecamatan Muara Satu Pemerintahan kota Lhokseumawe. Program PkM yang berhubungan dan menyentuh langsung ke khalayak sasaran atau masyarakat sebagai mitra dapat dilakukan dengan baik. Mitra kegiatan ini adalah Santriwati Dayah Darul Mu’arif Desa Padang Sakti Kecamatan Muara Satu Pemerintahan kota Lhokseumawe. Adapun tujuan dari pengabdian ini adalah memberi informasi kepada masyarakat bahwasanya limbah kulit pisang dapat di buat menjadi bioetanol dengan menggunakan ragi melalui proses fermentasi. Hasil pelatihan menunjukkan waktu fermentasi terbaik diperoleh pada waktu 8 hari dengan volume starter 40 ml kadar etanol yang diperoleh yaitu 67% sebanyak 35 ml. Luaran dari kegiatan ini menghasilkan Jurnal mengenai pemanfaatan limbah kulit pisang sehingga dapat menjadi bioetanol.
Pengaruh Ragi Tempe terhadap Waktu Fermentasi Pakan Ikan Lele dari Ampas Tahu Eddy Kurniawan; Jalaluddin Jalaluddin; Yupiyanti Yupiyanti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8132

Abstract

Kualitas dari pakan di tentukan oleh kandungan yang lengkap mencakup protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Pakan ikan adalah campuran dari berbagai bahan pangan (biasa disebut bahan mentah), baik nabati maupun hewani yang diolah sedemikian rupa sehingga mudah dimakan dan dicerna sekaligus merupakan sumber nutrisi bagi ikan yang dapat menghasilkan energi untuk aktivitas hidup. Untuk menekan biaya budidaya ikan kita dapat mengambil langkah untuk memberikan pakan buatan atau pakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan asupan makanan ikan dalam budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh konsentrasi ragi tempe dan pengaruh waktu fermentasi pada proses pembuatan pakan ikan lele dari ampas tahu. Variasi ragi tempe 0,2 gram, 0,3 gram, 0,4 gram, 05 gram dan 0,6 gram dan waktu fermentasi 5 hari, 7 hari, 9 hari, 11 hari dan 13 hari. Hasil analisa menunjukkan bahwa kadar karbohidrat tertinggi pada fermentasi 5 hari dengan jumlah ragi tempe 0,2 gram yaitu 16,57 %, kadar protein tertinggi pada fermentasi 5 hari dengan jumlah ragi tempe 0,6 gram yaitu 5,76 %, kadar lemak tertinggi pada fermentasi 5 hari dengan jumlah ragi tempe 0,2 gram yaitu 2,97 %, bahwa kadar serat kasar tertinggi pada fermentasi 5 hari dengan jumlah ragi tempe 0,6 gram.
Co-Authors Agus Salim Ais Salimatus Sa’diyah Andri Nur rizky Angga Tri Agusna PA Azhari Azhari Basuki Santoso Chairina Chairina Cut Milya Cut Rika Saffira Dahliana Abdullah Dea Riski Anggraini Devia Ayu Setyowati Dhea Riski Ananda Diema Hernyka Satyareni Eggi Diswanto Eki Supratiwi Eni Suryani Evi Maulida Faisal Faisal Faisal Faisal Fajar DNA Febri Prima Fitriani Fitriani Fuji Maharani GITA SURYANI LUBIS Gunawan . Gunawan Gunawan Handoyo Harahap Hijratul Izzati Inggit Sari Inggit Sari Iqbal Kamar Iqbal Kamar Ishak Ibrahim Ishak Ishak Ivan Dwi Fibrian Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Japri, Bryan Anthony Jasmani Jasmani Lisa Andriani Lukman Hakim Mahfuddara Mahfuddara Marcelina Marcelina, Marcelina Masrullita Masrullita Masrullita Masrullita Masrullita Masrullita Masrullita Masrullita Masrullita Masrullita Mauliza Asri Meriatna Meriatna Meriatna Meriatna Muammar Khadafi Muarif, Agam Muhammad Farhan Muhammad Ifan Abrar MUHAMMAD IVANTO Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad nur Ichsan Tamiogy Mulyatun Mulyatun Muslikhin Hidayat Mutiawati Mutiawati Nadira Diandra Narul ZA Nasrul ZA Nasrul ZA Nasrun Nasrun Nasrun, Mahdalena Nita Sari Novi Sylvia Nurma Nurma Nurul Aulia Harahap Nurul Safriani Oktaviani, Eva Pramuni P Yolanda, Kristina Desideria Putri Nurjannah Resi Silvia Rina Zahara Riyansyah Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rouzatul Jannah Rouzatul Jannah Rozanna Dewi Rozanna Dewi Rozanna Dewi Rully Marzuli Sigit Trahnawan Siti Namira Sri Dea Varissa Sulhatun Sulhatun Sulhatun Sulhatun Sulhatun Sulhatun sulhatun Syahrul Khairi Syamsul Bahri Syamsul Bahri Syamsul Bahri Tassa Aurora Tauhid Nursalim Tri Wahyu Widodo Ummi Umairoh Usman A. Gani Wahyudi Budi Sediawan Wika Armadani Wivina Diah Ivontianti, Wivina Diah Wiza Ulfa Fibarzi Yuni O Nainggolan Yupiyanti Yupiyanti Zahara Firda Zahratun Mauliza Zainuddin Ginting Zulfida Najla Azni Zulnazri Zulnazri Zulnazri Zulnazri Zulnazri Zulnazri Zulnazri