p-Index From 2019 - 2024
8.099
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Journal of Marine Research Jurnal Kelautan : Indonesian Journal of Marine Science and Technology Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan/Journal of Fishery and Innovation (JSIPi) JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Jurnal Biologi Tropis Jurnal Intek Akuakultur JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) JCES (Journal of Character Education Society) Aquasains : Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan Jurnal Mina Sains Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Journal of Aquaculture Science Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Jurnal Perikanan Jurnal Lemuru : Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia JOURNAL OF INDONESIAN TROPICAL FISHERIES (JOINT-FISH) : Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap, Ilmu Kelautan Abdimas UNWAHAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat UNWAHAS Jurnal Abdimas Mandiri Jurnal Akuakultura Universitas Teuku Umar Jurnal Abdi Insani BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Inovasi Pendidikan dan Sains Buletin Poltanesa Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi indonesian journal of fisheries community empowerment Media Akuatika: Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan Jurnal Abdimas Prakasa Dakara Journal of Marine Research Barakuda 45 Journal of Fish Health Journal of Fish Nutrition Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Perikanan

STUDI PERTUMBUHAN POPULASI ROTIFERA (Branchionus plicatilis) DENGAN KEPADATAN Nannochloropsis sp. YANG BERBEDA PADA LABORATORIUM Muhammad Junaidi; Yeni Dwi Yana; Salnida Yuniarti
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.362 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.18

Abstract

Rotifera (Branchionus plicatilis) adalah zooplankton yang biasa digunakan untuk pakan larva ikan yang ukurannya sangat kecil. Populasi rotifera sangat bergantung pada tingkat kepadatan Nannochloropsis sp. Secara umum, populasi rotifera meningkat seiring dengan peningkatan populasi Nannochloropsis sp. Penelitian pertumbuhan rotifera (B. plicatilis) dengan kepadatan Nannochloropsis sp. yang berbeda telah dilakukan di Balai Budidaya Laut (BBL) Lombok, Dusun Giliginting, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat-NTB. Perlakuan yang diuji adalah enam kepadatan Nannochloropsis sp., yaitu 500.000 sel/ml, 1.000.000 sel/ml, 1.500.000 sel/ml, 2.000.000 sel/ml, 2.500.000 sel/ml, dan 3.000.000 sel/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan Nannochloropsis sp. yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan populasi rotifera. Pertumbuhan populasi rotifera tertinggi ditunjukkan pada perlakuan 3.000.000 sel/ml yaitu sebesar 400 sel/ml pada hari ke-9 dan laju pertumbuhan relatifnya sebesar 0,727. Kecuali pada fase stasioner, pada pertumbuhan, fase lag, fase eksponensial dan fase kematian, populasi Nannochloropsis sp. memberikan pengaruh yang signifikan terhadap populasi rotifera.
Pengaruh Padat Tebar terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Abalon Dihibrid (Haliotis sp.) yang Dipelihara di Rakit Apung Imam Firdaus; Sitti Hilyana; Salnida Yuniarti Lumbessy
Jurnal Perikanan Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.857 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i2.21

Abstract

Abalon (Haliotis sp) dihibrid merupakan salah satu jenis biota perairan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, tetapi hasil produksinya masih belum dapat memenuhi permintaan pasar. Salah satu upaya peningkatan produksi abalon adalah dengan pembenihan secara intensif melalui peningkatan padat tebar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat tebar terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup (SR) abalon (Haliotis sp) dihibrid. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2012, yang berlokasi di Balai Budidaya Laut (BBL) Lombok Sekotong Barat, Dusun Gili Genting, Kabupaten Lobar, Provinsi NTB. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang menggunakan 4 perlakuan padat tebar yaitu 25, 50, 75, dan 100 ekor/m2, dengan lima kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan padat tebar tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup (SR) abalon (Haliotis sp.) dihibrid, namun berpengaruh terhadap jumlah pakan yang dikonsumsi (FI). Hasil rata-rata menunjukkan bahwa padat tebar 50 ekor/m2 memberikan pertumbuhan bobot mutlak serta kelangsungan hidup (SR) yang cenderung lebih tinggi dibandingkan pada padat tebar 25, 75 dan 100 ekor/m2, meskipun secara uji statistik nilai rata-ratanya tidak berbeda nyata
Pengaruh Media Pengisi terhadap Kelangsungan Hidup Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Transportasi Sistem Kering Sandrayani Sandrayani; Salnida Yuniarti Lumbessy; Ayu Adhita Damayanti
Jurnal Perikanan Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.674 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i2.23

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan kelompok Crustacea yang mempunyai alat pernafasan tambahan yang Litopenaeus vannamei disebut labyrinth, sehingga secara fisiologis udang mampu beradaptasi hidup di luar air tetapi dalam lingkungan yang lembab. Penelitian ini bertujuan mendapatkan media pengisi yang memberikan tingkat kelangsungan hidup udang vaname yang paling baik dalam transportasi sistem kering. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan media pengisi yaitu sabut kelapa, spon busa, serbuk gergaji dan jerami dengan masing-masing lima kali ulangan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2012. Imotilisasi dan pengemasan dilakukan di tambak UD Sinta Group, Tanjung Luar, Lombok Timur dan ditransportasikan selama 24 jam dengan menggunakan Bis antarkota dari Mataram keSumbawa (Pulang-Pergi). Pembugaran dan uji mikroba dilakukan di Laboratorium Immunostimulan, Fakultas MIPA, Universitas Mataram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media pengisi tidak mempengaruhi kelangsungan hidup dan total mikroba udang vaname tetapi berpengaruh terhadap penurunan bobot tubuh udang vaname. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan media pengisi jerami memberikan kelangsungan hidup tertinggi yaitu 80% dan penurunan bobot tubuh yang rendah yaitu 0,73 % serta total mikroba sebesar 10.6x103. Suhu mengalami peningkatan sejalan dengan waktu transportasi. Media pengisi jerami mempunyai suhu akhir yang paling rendah yaitu 20oC
Efektivitas Pakan Bioaktif terhadap Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup, dan Biomassa Akhir Juvenil Lobster Pasir (Panulirus homarus) yang Dipelihara di Dalam Wadah Terkontrol Salnida Yuniarti Lumbessy; Azmin Niza; Ujang K.A. Kartamihardja
Jurnal Perikanan Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.531 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i2.25

Abstract

Lobster pasir (Panulirus homarus) merupakan komoditas yang populer. Rendahnya pertumbuhan dan kelangsungan hidup merupakan permasalahan yang dihadapi karena mempengaruhi biomassa akhir. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pemberian shelter, pakan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan. Pellet basah dengan tambahan bioaktif dari fitoplankton diharapkan dapat mengurangi ketergantungan ikan rucah sebagai pakan utama lobster. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan bioaktif yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan, kelangsungan hidup dan biomassa akhir juvenil lobster. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 8 April-hingga 12 Juli 2012 di Balai Budidaya Laut (BBL) Lombok dan Laboratorium Kimia Analitik, Fakultas MIPA, Universitas Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan delapan perlakuan, tiga ulangan. Parameter utama yang diamati meliputi pertambahan berat, laju pertumbuhan spesifik, kelangsungan hidup dan biomassa akhir. Parameter pendukung yang dicatat yaitu frekuensi moulting, uji kadar air dan protein pakan serta kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pakan bioaktif memberikan pengaruh yang nyata dalam meningkatkan pertumbuhan, kelangsungan hidup dan biomassa akhir juvenile lobster pasir (P>0.05). Secara umum, pakan ikan rucah memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan individu juvenil lobster pasir, tetapi jika ditinjau dari biomassa akhir maka pakan bioaktif (mash 1) memberikan hasil yang lebih baik dari pada pakan rucah
Pengaruh Jenis dan Lama Perendaman Bibit dengan Menggunakan Air Kelapa (Cocos nucifera) terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii Bryan Setyadi Wibawa; Lestari Ujianto; Salnida Yuniarti Lumbessy
Jurnal Perikanan Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.86 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i2.27

Abstract

Eucheuma cottonii merupakan alga yang banyak mengandung hidrokoloid yakni karaginan yang berguna dalam berbagai industri. Untuk mendapatkan rumput laut Eucheuma cottonii berkualitas baik maka upaya yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan bahan alami berupa air kelapa karena mengandung hormon pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis air kelapa dan lama perendaman serta interaksinya terhadap laju pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor (faktorial). Faktor pertama adalah perendaman dengan jenis air kelapa yakni air kelapa muda dan air kelapa tua; faktor kedua adalah lama perendaman yakni 0, 5, 10, 15 dan 20 menit. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Juli 2012 di Balai Budidaya Laut (BBL) Lombok stasiun Gerupuk, Dusun Gerupuk, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan di Laboratorium Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram. Data dianalisis menggunakan analisis keragaman pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis air kelapa dan lama perendaman serta interaksinya tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii. Rata-rata parameter pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan air kelapa tua dengan lama perendaman 20 menit cenderung memberikan laju pertumbuhan rumput laut Echeuma cottonii yang lebih tinggi.
PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI AIR KELAPA SEBAGAI PERENDAM BlBIT TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii Megawati Megawati; Agus Rohyadi; Salnida Yuniarti Lumbessy
Jurnal Perikanan Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1157.373 KB) | DOI: 10.29303/jp.v3i2.36

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu sumber hayati laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi air kelapa sebagai perendam bibit terhadap pertumbuhan rumput laut E.cottonii. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan melakukan percobaan di lapangan (laut) tempat pembudidayaan rumput laut. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan dan empat kelompok. Faktor perlakuan tersebut meliputi: faktor 1 (Jenis Kelapa) yang terdiri dari J1 = jenis kelapa muda dan J2, = jenis kclapa tua. Faktor II (Konsentrasi Air Kelapa dalam Larutan) yairu K = Kontrol konsentrasi 0%, K1 = Konsentrasi 25%, K2 = Konsentrasi 50%, K3 = Konsentrasi 75%, dan K4 = Konsentrasi 100%. Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa perlakuan perendaman bibit rumput laut menggunakan air kelapa mernberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan rumput laut. E. cottonii. Konsentrasi air kelapa 25% mcmberikan pengaruh paling signiflkan dengan jumlah produksi rumput laut lebih besar 5 kali lipat.
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN PAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN PATIN Pangasius sp. Ahmad Nawawi; Salnida Yuniarti Lumbessy; Ayu Adhita Damayanti
Jurnal Perikanan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Perikanan
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.981 KB) | DOI: 10.29303/jp.v6i1.49

Abstract

Ikan patin Pangasius sp. merupakan salah satu jenis ikan yang populer di masyarakat karena memi­ liki berbagai kelebihan seperti toleran pada lingkungan yang buruk, memiliki badan yang besar sehingga mu­ dah dibudidayakan di kolam maupun di karamba dibandingkan ikan lainnya dan sudah menyebar hampir ke seluruh pelosok tanah air. Frekuensi pemberian pakan dalam budidaya ikan patin belum diketabui secara pas­ ti yang dapat memberikan pertumbuhan optimal pada ikan patin. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pen­ garuh frekuensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan patin. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juni - 07 Agustus 2013 di Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBIAT) Petelu­ an Indah, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas faktor tunggal yaitu frekuensi pemberian pakan dengan 5 (lima) aras perlakuan yaitu : Frekuensi pemberian pakan 1 kali se­ hari (pkl.08.00), Frekuensi pemberian pakan I kali sehari (pkl. 17.00), Frekuensi pemberian pakan 2 kali se­ hari (pkl. 08.00 dan pkl. 17.00), Frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari (pkl. 08.00, pkl. 12.30 dan pkl. 17.00) dan Frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari (pkl.08.00, pkl. 11.OO, pk1.l4.00 dan pkl. 17.00). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 20 buah unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pemberian pakan yang berbeda mempengaruhi pertumbuhan berat dan panjang mutlak ikan patin Pangasius sp. tetapi tidak mempengaruhi kelangsungan hidup ikan patin Pangasius sp. Frekuensi pemberian pakan juga mempengaruhi laju pertumbuhan berat dan panjang spesifik ikan patin pada semua waktu penga­ matan kecuali pada hari ke-30 untuk panjang spesifik. Perlakuan frekuensi pemberian pakan tiga kali dan empat kali sehari memberikan hasil yang baik terhadap pertumbuhan mutlak dan spesifik ikan patin Pangasius sp.
PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN, TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, DAN KONVERSI PAKAN BENIH lKAN NILA Oreochromis niloticus Didit Haryadi; Salnida Yuniarti Lumbessy; Zaenal Abidin
Jurnal Perikanan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Perikanan
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.858 KB) | DOI: 10.29303/jp.v6i1.52

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan bemilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbu­ han, tingkat kelangsungan hidup dan konversi pakan benih ikan nila (Oreochromis niloticus) pada salinitas yang berbeda. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental mengunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari perlakuan salinitas yang berbeda yaitu: 0 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt, 35 ppt, setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 21 unit percobaan. Hasil penelitian menun­ jukan pemberian salinitas yang berbeda (p>0,05) mempengaruhi pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup dan konversi pakan benih ikan nila, dimana salinitas 10 ppt memberikan pertumbuhan yang cenderung lebih tinggi yaitu 21,23 g dan terendah pada salinitas 30 ppt yaitu 8,97 g. Tingkat kelangsungan hidup cender ung lebih tinggi pada salinitas 0 ppt yaitu 70 % dan terendah pada salinitas 35 ppt yaitu 0 %. Nilai konversi pakan cenderung lebih tinggi pada salinitas 0 ppt yaitu 3,63 dan terendah pada salinitas 30 ppt yaitu 0,47.
Co-Authors Abidin, Z Agus Hermansyah AGUS ROHYADI Ahmad Fauzi Ahmad Nawawi Alamanda Juwita Putri Andre Rachmat Scabra Anggi Fara Subhi Anisa Sofiana Anov Ersantyo Pratama Ayu Adhita Damayanti Azmin Niza Bagus Ansani Takwin Bagus Dwi Hari Setyono Bagus Dwi Hari Setyono Baiq Hilda Astriana Baiq Rizki Amalia Baiq Sigit Yunita Lestari Bangun Bangun Bryan Setyadi Wibawa Damai Diniariwisan Desi Melanisia Dewi N. Setyowati Dewi Nur'aeni Setyowati Dewi Nur'aeni Setyowati Dewi Nur'aini Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Putri Lestari Dewi Putri Lestari Dewi Putri Lestari Dewi Putri Lestari, Dewi Putri Diamahesa, Wastu Ayu Dimas Putra Perdana Dirmansyah Duri Kelao Naria Dwi Elfa Maharani Elmi Patma Insani Erwansyah Erwansyah Fadilah Fadilah Fadlatul Anami Fajratul Fitri Fajrianti Dwi Kurnia Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Fariq Azhar Hasyiati Aini Heriansyah, Andy Hirza Ranggana Husnul Ayu Juniarti I Gusti Agung Komang Diafari Djuni Hartawan Imam Firdaus Irmadiati Irmadiati Irmadiati Irmadiati Laily Fitriani Laily Fitriani Mulyani Lalu Wahyu Wilisetyadi Lalu Wahyu Wilisetyadi Lestari Ujianto Luh Putu Mitha Dhila Endraswari Luh Putu Ratna Sundari Lutfi Danuwari M. Mutawalli Wira Supati Marniati Marniati Megawati Megawati Moh. Awaludin Adam Muhammad Aidil Desta Putra Muhammad Ilham Fasya Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Marzuki Muhammad Sumsanto Muhammad Supiandi Mutiara Annisa Dewi Nanda Diniarti Neni Ismaini Ni Kadek Ayu Siptiani Nirma Aprila Erlana Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nuri Muahiddah Nurika Alawyah Riztawati Nurrenze Habmarani Nurul Pratiwi Pandu Abdi Perdana Paryono . Paryono . Perdana, Pandu Abdi Priscilla Josephine Kaitjily Rahmi Sri Ramadhani Raismin Kotta Rangga Idris Affandi Sahrul Alim Sandrayani Sandrayani Santriathan Putri Saptono Waspodo Sari Hidayati Septiana Dwiyanti Septiana Dwiyanti Setyowati, Dewi Nur’aeni Setyowati, Dewi Nur’aeni Sitti Hilyana Soleha, Anisa R. Sri Wahyuni Suhesti Fuji Lestari Sulthon Hamid Faros Naban Thoy Batun Citra Rahmadani Thoy Batun Citra Rahmadani Trisna Agung Pambudi Ujang K.A. Kartamihardja Wida Nurhalisa Wida Nurhalisa Wulan Rahmania Yeni Dwi Yana Yulia Dewi Anjani Yuliana Asri Yuliana Asri Yusni Juniar Letari Zaenal Abidin Zaenal Abidin Zainal Abidin Zuhratul Aini