Claim Missing Document
Check
Articles

Pelatihan Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Inkuri Melalui Pola Lesson Study Bagi Guru-Guru SMA Hikmawati Hikmawati; A.Wahab Jufri; Sutrio Sutrio
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.88 KB)

Abstract

Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Inkuri (LKPD BI) merupakan lembaran yang berisi panduan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan penyelidikan menggunakan keterampilan proses melalui aktivitas merumuskan masalah, membuat hipotesis, melaksanakan percobaan, mengumpulkan dan mengolah data, dan mengkomunikasikan hasil temuannya dalam masyarakat belajar. Berdasarkan wawancara dengan guru-guru di SMAN 1 Kediri, diperoleh informasi bahwa kreativitas guru dalam menyusun LKPD BI masih belum optimal. Penggunaan perangkat pembelajaran berupa LKPD menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan peserta didik dalam memahami konsep-kosep dari materi yang diajarkan guru. Laporan Hasil UN tahun 2017 menunjukkan nilai Ujian Nasional (UN) peserta didik di SMAN 1 Kediri masih rendah (di bawah nilai 50), yakni nilai rerata untuk Program Studi IPA sebesar 43,16, Program Studi IPS sebesar 38,89, dan Program Studi Bahasa sebesar 42,36. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Inkuri (LKPD BI) melalui pola Lesson Study bagi Guru-Guru di SMAN 1 Kediri. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada Sabtu, 29 Spetember 2018, dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang guru. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini diawali dengan ceramah materi tentang: lesson study, LKPD BI, dan penerapan LKPD BI dalam pembelajaran. Setelah itu, peserta dibimbing menyusun LKPD BI berpola lesson study, dan terakhir pemberian angket evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat. Keberhasilan kegiatan pengabdian ini dianalisis berdasarkan aspek positif dan aspek negatif serta saran-saran untuk perbaikan di masa mendatang. Dari hasil analisis angket disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan dapat meningkatkan/mengembangkan pola kerjasama yang positif melalui perencanaan, pelaksanaan dan refleksi karena terjadi interaksi dan kolaborasi antara beberapa guru maupun siswa dalam praktek lesson study. Aspek negatif dari pelaksanaan lesson study adalah banyaknya waktu yang diperlukan. Saran-saran yang diberikan peserta adalah kegiatan pelatihan sebaiknya lebih sering dilakukan untuk menambah pengetahuan guru.
PENDAMPINGAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN IPA MELALUI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY (LSLC) DI SMP KOTA MATARAM Hikmawati Hikmawati; Agus Ramdani; Gito Hadiprayitno; Muntari Muntari; Mukhtar Haris
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.555 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.826

Abstract

Permasalahan yang dihadapi Mitra: (1) Rendahnya nilai mata ujian IPA pada ujian nasional tahun pelajaran 2018/2019 di Kota Mataram yaitu sebesar 46,49; (2) Kurangnya kolaborasi antar guru mata pelajaran IPA dalam merancang perencanaan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013. Tujuan kegiatan pengabdian: pendampingan peningkatan mutu pembelajaran IPA melalui Lesson Study for Learning Community (LSLC). Metode pelaksanaan pengabdian: Kegiatan pendampingan diawali dengan sosialisasi LSLC tanggal 15 Februari 2020 yang diikuti oleh semua guru di SMPN 20 Mataram dan guru-guru IPA dari SMPN 5 Mataram, kepala sekolah SMPN 20 Mataram dan SMPN 5 Mataram, Pengawas Mata Pelajaran IPA dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram. Siklus LS terdiri atas 3 tahapan yaitu plan, do, see. Pada tahap plan, guru-guru mata pelajaran IPA dari kedua sekolah berkolaborasi membuat chapter design dan lesson design. Pada tahap plan juga ditentukan guru model dan observer. Pada tahap do, guru model melaksanakan pembelajaran sesuai lesson design yang telah dibuat, sedangkan observer mengamati aktivitas siswa. Pada tahap see, dilakukan refleksi yaitu guru model memberikan komentar terhadap pelaksanaan pembelajaran dan observer mengemukakan hasil pengamatan. Kegiatan see dipandu oleh moderator yaitu kepala sekolah. Tim pengabdian (dosen) bertindak sebagai narasumber. Tahap plan dilaksanakan tanggal 20 Februari 2020, sedangkan tahap do dan see dilaksanakan tanggal 28 Februari 2020. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu (1) menghasilkan chapter design dan lesson design untuk materi: Getaran, Gelombang, dan Bunyi; (2) Memberikan pengalaman langsung bagi guru model, guru IPA SMPN 20 Mataram dan SMPN 5 Mataram, Kepala Sekolah SMPN 20 Mataram, dan Pengawas Guru Mata Pelajaran IPA di Kota Mataram tentang praktik LSLC; (3) Aktivitas siswa selama pembelajaran termasuk kategori aktif, dan siswa dapat menjawab soal evaluasi di akhir pembelajaran dengan benar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran di SMPN 20 Mataram dan SMPN 5 Mataram.
Pengaruh Pendekatan Multiple Intelligences Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Rabiatul Asriani; Hikmawati Hikmawati; Wahyudi Wahyudi
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 6, No 2: December 2018
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.87 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v6i2.1082

Abstract

This study is aimed to investigate the effect of multiple intelligences approach through the problem-based learning model (PBL) on the physics problem-solving abilities (PSA) of the tenth grade students. This study is an experimental research with a non-equivalent control group design. The sample was obtained through a purposive sampling technique, so the X-science 1 class was chosen as the experimental class and X-science 3 class as the control group. The experimental class was treated with a multiple intelligences approach through the PBL model, while the control class was given a conventional learning. Before being treated, the experimental class sample was given a multiple intelligence talent test questionnaire to find out the dominant intelligence in the class, after which the two samples were given a pre-test to find out their initial abilities. The results of the initial PSA test obtained an average experimental class value of 11.61 and a control class of 9.23. The homogeneity test results of the initial tests of the two samples had the same initial ability. The results of the PSA final test obtained were an average experimental class value of 72.32 and a control class of 60.62. The research hypothesis was tested by polled variance t-test with a significance level of 5%. Based on the results of the analysis, the value of tcount is greater than ttable, that is 11.9 > 1.99, so it can be concluded that there is an effect of multiple intelligences approach through PBL models on students’ physics problem solving.
Implementasi Model Project Based Learning untuk Meningkatkann Keterampilan Dasar Mengajar yang Dimiliki oleh Mahasiswa Calon Guru Hikmawati Hikmawati; I Wayan Suastra
Kappa Journal Vol 6 No 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/kpj.v6i2.7001

Abstract

Basic teaching skills are the competencies of prospective teacher students that must be trained before they teach directly in the real class. The purpose of this study is to improve the basic teaching skills possessed by prospective teacher students through the implementation of the Project Based Learning (PjBL) model. The research subjects included all prospective physics teacher students who took part in the following lectures: Micro Teaching in Class VI-E, Physics Education Study Program, University of Mataram, Academic Year 2021/2022, as many as 15 students. The project assigned was in the form of making the 1st teaching simulation video and 2nd teaching simulation video. The basic teaching skills assessment instrument is an observation sheet on a teaching simulation video which includes eight components, namely: opening and closing lessons skills, classroom management skills, skills to provide reinforcement, skills to guide small group discussions, basic questioning skills, advanced questioning skills, skills to explain lessons, variety skills. The assessment score uses a scale of 5 which is then expressed in the form of a percentage. The increase in score was calculated using the N-gain test. The results showed that the initial score was 65.0, while the final score was 83.7, so the N-gain value was 53.9. Thus, the basic teaching skills possessed by prospective physics teacher students through the implementation of the PjBL model increased with the improvement criteria being in the medium category.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Peserta Didik pada Materi Fluida Dinamis Ririn Widiawati; Hikmawati Hikmawati; Jannatin ‘Ardhuha
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran berbasis model problem based learning yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik pada materi fluida dinamis. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development) yaitu model 4D yang terdiri dari define, design, develop dan disseminate. Produk yang dikembangkan berupa silabus,  rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar kerja peserta didik (LKPD), dan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah. Teknik pengumpulan data menggunakan angket lembar validasi, angket respon guru dan peserta didik serta instrumen tes. Hasil penelitian berdasarkan penilaian dari validator menunjukkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berada dalam kategori sangat valid dengan nilai rata-rata sebesar 89,29% serta  reliabel dengan nilai persentase kesepakatan sebesar 93,67%. Nilai rata-rata angket respon menunjukkan kepraktisan perangkat pembelajaran dalam kategori sangat praktis dengan nilai 92,04% untuk angket respon guru dan 88,96% untuk angket respon peserta didik. Selanjutnya, didapatkan nilai rata-rata N-Gain untuk kemampuan pemecahan masalah sebesar 0,63 berada pada kategori sedang dengan tafsiran efektifitas yaitu cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan interpretasi data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis model problem based learning yang dikembangkan sangat valid dan reliabel, sangat praktis dan cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik pada materi fluida dinamis sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Discovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Miftahul Wasli; Hikmawati Hikmawati; Ahmad Busyairi; Joni Rokhmat
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4b (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4b.1036

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran berbasis discovery learning yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar peserta didik SMA. Produk yang akan dikembangkan yaitu berupa silabus, RPP, LKPD dan Instrumen Tes kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar peserta didik. Materi yang digunakan yaitu elastisitas. Subjek penelitian adalah  peserta didik kelas XI MIPA 1 SMAN 2 Praya semester gasal tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 36 orang peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan 4D, yang terdiri dari define, design, develop dan disseminate. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi, lembar angket respon guru dan peserta didik terkait keterlaksanaan pembelajaran, dan instrumen tes kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar peserta didik.  Persentase rata-rata hasil validitas perangkat pembelajaran berdasarkan penilaian oleh validator ahli dan validator praktisi adalah 86,13% dengan kategori sangat valid. Rata-rata persentase hasil analisis reliabilitas perangkat pembelajaran adalah 91,75% dengan kategori reliabel. Hasil rata-rata persentase analisis keterlaksanaan pembelajaran dan hasil nilai rata-rata respon peserta didik adalah 83% dan 87% dengan kategori sangat praktis. Hasil rata-rata uji N-Gain kemampuan berpikir kreatif peserta didik diperoleh nilai sebesar 0,60 dengan kategori peningkatan sedang, sedangkan hasil nilai rata-rata uji N-Gain untuk hasil belajar  sebesar 0,63 dengan kategori sedang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis discovery learning yang dikembangkan valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar peserta didik SMA.
Pengalaman Mengajar Fisika Modern Menggunakan Simulasi Virtual PhET: Analisis Kinerja Keterampilan Penalaran Mahasiswa Ni Nyoman Sri Putu Verawati; Hikmawati Hikmawati; Wahyudi Wahyudi; Saiful Prayogi
Empiricism Journal Vol. 3 No. 2: December 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v3i2.997

Abstract

Kesulitan tutor pada semua jenis pembelajaran (tatap muka dan online) adalah ketika mereka mengajarkan konsep abstrak pada perkuliahan fisika modern, terutama untuk meningkatkan keterampilan penalaran mahasiswa. Kami melihat peluang pada kemajuan teknologi digital dapat membantu mengatasi masalah ini. Studi saat ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keterampilan penalaran mahasiswa pada mata kuliah fisika modern menggunakan simulasi virtual PhET yang terintegrasi di dalam platform LMS. Penelitian ini menggunakan desain ekperimen, dimana dua kelompok sampel disiapkan (kelompok eksperimen dan kontrol), dan diintervensi dengan dua proses belajar. Kelompok eksperimen dibelajarkan dengan simulasi virtual PhET yang terintegrasi di dalam platform LMS, sementara kelompok kontrol dengan pembelajaran tatap muka dengan metode ekspositori. Kedua kelompok sampel adalah mahasiswa yang menempuh matakuliah fisika modern di FKIP Universitas Mataram. Instrumen yang telah valid dipekerjakan untuk mengukur kinerja keterampilan penalaran mahasiswa sebagai pretest dan posttest. Hasil analisis pretest dan posttest menunjukkan bahwa kinerja keterampilan penalaran mahasiswa pada perkuliahan fisika modern meningkat dengan intervensi pembelajaran menggunakan simulasi virtual PhET terintegrasi dengan platform LMS. Hasil analisis statistik juga menunjukkan keunggulan intervensi pembelajaran menggunakan simulasi virtual PhET terintegrasi dengan platform LMS jika dibandingkan dengan metode ekpositori. The Experience of Teaching Modern Physics Using PhET Virtual Simulations: An Analysis of Student Reasoning Skill Performance Abstract The difficulty for tutors in all types of learning (face-to-face and online) is when they teach abstract concepts in modern physics courses, especially to improve students' reasoning skills. We see an opportunity in advances in digital technology that can help overcome this problem. The current study aims to analyze the performance of students' reasoning skills in modern physics courses using PhET virtual simulations that are integrated into the LMS platform. This study used an experimental design, in which two sample groups were prepared (experimental and control groups), and intervened with two learning processes. The experimental group was taught by PhET virtual simulation integrated into the LMS platform, while the control group was taught by face-to-face learning using the expository method. The two sample groups are students taking modern physics courses at FKIP, University of Mataram. Instruments that have been declared valid are employed to measure the performance of students' reasoning skills as a pretest and posttest. The results of the pretest and posttest analysis show that the performance of students' reasoning skills in modern physics courses increases with learning interventions using PhET virtual simulations integrated with the LMS platform. The results of the statistical analysis shows the advantages of learning interventions using PhET virtual simulations integrated with the LMS platform when compared to the expository method.
Application of the Problem-Based Learning Model to Improve Learning Outcomes of Class VI Students of SD Negeri Kedungwaru Hikmawati Hikmawati; Zulfan Zulfan; Tangdliman Tangdliman
Unram Journal of Community Service Vol. 3 No. 4 (2022): December
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v3i4.391

Abstract

Every teacher expects all students to achieve mastery in learning above the Minimum Completeness Criteria (KKM). The learning outcomes of grade VI students of SD Negeri Kedungwaru have not reached maximum completeness, namely there are 12 children out of 26 children whose scores are above the KKM. This shows the need for efforts to improve student learning outcomes. The purpose of this community service activity is to improve the learning outcomes of grade VI students at SD Negeri Kedungwaru through the application of a problem-based learning model. The location for the implementation of the activity is at SD Negeri Kedungwaru, Prembun District, Kebumen Regency, Central Java. The time for carrying out activities in the classroom is carried out for 2 days, namely on August 26, 2022 and September 13, 2022. The number of participants in the activity, namely all sixth-grade students, is 26 people. The method of activity includes 3 parts, namely introduction, core, and closing. In the preliminary activities, apperception, motivation, and delivery of goals are carried out. In the core activities, 6 things are carried out namely orientation of students to problems, organizing students, guiding individual or group investigations, developing and presenting work, and analyzing and evaluating problem-solving processes. In the closing activity, concluding activities, learning reflections, and evaluations (giving tests) are carried out. The results of the activities show that: In learning 1 the average value of students from the aspect of knowledge assessment is 86.06, skills assessment is 85.58, while in learning 2 the average value of students from the aspect of knowledge assessment is 89.62, a skills assessment is 86.38. In the 1st and 2nd lessons, the value of all students has exceeded the KKM, with a KKM score of 70, so the number of students who have completed reached 100%, which is 26 students. From the aspect of assessing students' social attitudes in learning 1, 91% of students showed high curiosity, confidence and cooperation, and in learning 2 increased to 96%. Thus, community service activities in the form of applying a problem-based learning model can improve the learning outcomes of sixth graders at SD Negeri Kedungwaru in terms of knowledge, skills, and social attitudes.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan Konflik Kognitif Berbantuan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Peserta Didik Haerunnisa Haerunnisa; Muh Makhrus; Hikmawati Hikmawati; Muhammad Zuhdi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 6 No. 4 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v6i4.341

Abstract

Proses pembelajaran fisika disekolah cenderung menggunakan metode pembelajaran langsung atau metode ceramah saja dan belum optimal dalam menggunakan media pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan  hasil belajar yang rendah karena rendahnya penguasaan konsep fisika peserta didik. Oleh sebab itu, solusi dari permasalahan tersebut, yaitu dengan mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan konflik kognitif berbantuan video pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan konsep fisika peserta didik sebagai produk yang valid dan layak digunakan dalam pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa silabus, RPP, LKPD, video pembelajaran dan instrumen penilaian penguasaan konsep. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan metode 4D (define, design, develop, disseminate). Penelitian ini dibatasi sampai pada tahap pengembangan (develop), yang mencakup uji validitas. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran dalam kategori sangat valid dan reliabel. Berdasarkan hasil tersebut perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika dan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Muhammad Yusuf; Jannatin ‘Ardhuha; Hikmawati Hikmawati
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2.457

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran dengan model problem based learning untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika dan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang layak, praktis, dan efektif. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan model 4D yang terdiri dari Define, Design, Develop dan Disseminate. Produk yang dikembangkan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan instrumen tes pemahaman konsep serta kemampuan berpikir kritis. Teknik pengumpulan data menggunakan angket lembar validasi, angket respon keterlaksanaan pembelajaran, dan instrumen tes. Validitas produk dinilai oleh enam validator yang selanjutnya dianalisis menggunakan skala Likert. Kepraktisan diperoleh dari penyebaran angket respon melalui google form terkait keterlaksanaan pembelajaran. Keefektifan diperoleh dari peningkatan nilai pretest serta posttest peserta didik yang hasilnya dianalisis menggunakan uji N-Gain dan diinterpretasikan ke dalam tafsiran keefektifan. Hasil validitas berdasarkan penilaian validator menunjukkan keseluruhan perangkat yang dikembangkan memiliki nilai rata-rata persentase 90,48% sampai 93,08% dengan kategori valid dan reliabel. Hasil kepraktisan perangkat pembelajaran berdasarkan angket respon peserta didik menunjukkan nilai 83,8% dengan kategori sangat praktis. Sementara itu, pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis peserta didik mengalami peningkatan dengan hasil rata-rata uji N-Gain sebesar 0,51 dan 0,43 dengan kategori sedang. Sehingga, dapat disimpulkan perangkat pembelajaran dengan model problem based learning yang dikembangkan layak dengan kriteria valid dan reliabel serta sangat praktis. Akan tetapi, kurang efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis peserta didik selama pembelajaran di masa pandemi Covid-19.