Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penerapan Sistem Manajemen Pendidikan dan Kenagarian yang Terintegrasi Nilai-nilai Karakter dan Berbasis Revolusi Industri 4.0 Hadiyanto Hadiyanto; Syahril Syahril; Anisah Anisah; Hanif Alkadri
Jurnal Halaqah Vol 1 No 4 (2019): JURNAL HALAQAH, Publishing October 2019
Publisher : RC-INSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.799 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3522465

Abstract

Nagari Baruang-Baruang Balantai Selatan adalah salah satu nagari di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan yang baru melakukan pemekaran dari Nagari Baruang Balantai di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Indonesia. Potensi daerah ini sangat besar karena memiliki sumber daya alam yaitu sebagai penghasil pala, cengkeh, manggis dan penghasil durian yang banyak. Kemudian nagari ini juga memiliki peluang untuk pengembangan daerah pendidikan karena memiliki pondok pesantren. Sehingga dapat dijadikan pusat pendidikan yang terintegrasi nilai-nilai karakter di Kecamatan XI Tarusan. Namun, permasalahannya adalah pondok pesantren di nagari ini belum termanajemen dengan baik, belum adanya rencana pengembangan sekolah, dan pemerintah nagari pun belum memiliki rencana pengembangan pendidikan untuk mengembangkan pondok pesantren tersebut. Untuk itulah sangat perlu dilakukan manajemen sekolah/pondok pesantren dan manajemen nagari untuk membuat rencana pengembangan nagari dan pendidikan. Rencana ini akan merumuskan program-program nagari yang diintegrasikan dengan nilai-nilai karakater dan berbasiss teknologi informasi (revolusi industri 4.0). Kegiatan ini difokuskan pada pendidikan yang dilaksanakan tiga tahap kegiatan, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Bentuk kegiatan dilaksanakan melalui pelatihan, workshop dan bimbingan teknik (bimtek) tentang manajemen sekolah/ponpes, perencanaan pengembangan sekolah/ponpes, pembuatan program sekolah/ponpes yang diintegrasikan dengan nilai-nilai karakter berbasis revolusi industri, tugas kepala sekolah dan guru. Hasil dari kegiatan ini sekolah/ponpes memiliki rencana pengembangan dan program sekolah terintegrasikan dengan nilai-nilai karakter berbasiss teknologi informasi.
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Pada Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Persaingan Global Widiawati Widiawati; Asep Suryana; Hanif Alkadri
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 19, No 2 (2022): OCTOBER 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v29i2.53471

Abstract

The purpose of this research is to describe and find objective evidence of the implementation of a quality assurance system in the Faculty of Education to serve as scientific findings and brainstorming for other faculties. This research is a quantitative descriptive study conducted, the research informants consisted of the dean, deputy dean, SKM, and GKM Team of UPI Bandung Faculty of Education. Research data were collected through interviews, observation, and documentation studies. The qualitative data analysis procedure was carried out through three stages, data reduction, data presentation, and drawing conclusions and data verification. The results of the study show that FIP UPI has a quality policy that is used as a reference/guideline in carrying out internal quality assurance activities with reference to university policies. The PPEPP model is used as a model in implementing quality assurance. Quality assurance is a must for every university that wants to exist in the era of global competition, seeks to ensure that every existing quality meets or even exceeds the standard and continuous improvement can be made. Awareness and commitment in carrying out quality assurance still needs to be built by the UPI FIP academic community.
Kebijakan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kemajuan Kualitas Belajar Siswa Arjunaini Arjunaini; Dahliawati Dahliawati; Ahmad Sabandi; Hanif AlKadri
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14384

Abstract

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting yang dapat menentukan kualiatas dari individu , serta bagi kehidupan satu bangsa. Peran pendidikan ini penting yang salah satu satunya menjadi pendorong terhadap kemajuan suatu bangsa. Dalam riset ini kami menggunakan penelitian kaulkitatif yang mana menggunakan deskriptif kualitatif . teknik yang kami gunakan dlaam penelitian ini dengan menggunakan wawancara dan observasi. Dari hasil observasi yang kami lakukan tentang kebijakan kepala sekolah dalam kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan kemajuan kualitas belajar siswa. Yang mana dalam penelitian ini melihat kurikulum yang belaku disekolah ini yang menajdi dasar kebijakan kepala sekolah tersebut yang mengaharuskan semua warga sekolah baiak itu guru,siswa, tenaga pendidik lainnya untuk mematuhi pertauran yang telah dibuat.
Peran Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan Yudela Arina; Helsi Febrianti; Ahmad Sabandi; Hanif Alkadri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.380

Abstract

Penelitian ini mencoba menguraikan fungsi pemimpin dalam pengambilan keputusan. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan cara studi literatur. Berdasarkan hasil pembahasan bahwasanya seorang pemimpin harus memahami dasar-dasar pengambilan keputusan, termasuk memiliki intuisi yang kuat, pengalaman, membuat penilaian yang didukung oleh fakta, dan tentu saja membuat keputusan yang tidak merugikan. dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kapasitasnya sebagai pembuat keputusan, ia memainkan peran sebagai pengusaha, pemecah masalah, negosiator, dan manajer alokasi sumber daya. Seseorang dalam posisi otoritas strategis dan pengambilan keputusan harus membuat beberapa argumen ini.Dari argumen tersebut di atas, harus jelas bahwa seorang pemimpin memiliki tanggung jawab yang melekat untuk bertindak dalam pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi demi kepentingan terbaik organisasi dan menjaga kelangsungan hidupnya dalam semua tindakan dan tugasnya. Pemimpin dapat memperkuat komitmen organisasi dengan pilihan.
Efektivitas Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah: Ditinjau Gaya, Etika dan Kecerdasan Emosional Septiara Yolanda; Hamdani Gazali; Ahmad Sabandi; Hanif Alkadri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.384

Abstract

Pencapaian visi dan tujuan sekolah tidak lepas dari pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai seorang pemimpin, sehingga dibutuhkan pengambilan keputusan yang efektif agar setiap keputusan yang diambil tidak menimbulkan kekacauan dalam organisasi. Penulisan artikel ini bertujuan untuk membahas tentang efektivitas pengambilan keputusan kepala sekolah: ditinjau gaya, etika dan kecerdasan emosional kepala sekolah. Data penelitian diperoleh melalui tinjauan literatur untuk mensurvei, menganalisis, dan mensintesis literatur ilmiah yang disebarluaskan tentang topik yang dibahas. Penelitian ini memiliki beberapa tahap yaitu; 1) menentukan pertanyaan penelitian; 2) Identifikasi database yang menyediakan sumber yang paling relevan; 3) Menentukan kriteria inklusi/eksklusi; 4) Melakukan pencarian dalam literatur; 5) meninjau hasil pencaharian literatur; 6) Sintesis informasi yang dikumpulkan; 7) melakukan pengendalian terhadap informasi penelitian; 8) membuat kesimpulan dan menyusun laporan akhir. Beberapa temuan dari literatur tentang efektivitas pengambilan keputusan kepala sekolah haruslah memperhatikan; 1) gaya pengambilan keputusan yang sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan adapun gaya pengambilan keputusan terdiri dari gaya rasional, gaya intuitif, gaya spontaneous, gaya dependent, gaya avoidance/evitatif; 2) etika dalam mengambil keputusan seperti integritas, rasa hormat, kasih sayang, keadilan, kehati-hatian, kesederhanaan, dan kebaikan bersama; 3) kecerdasan emosional yang terdiri dari kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, dan manajemen hubungan.
Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru di SMK Kartika 1-2 Padang Ahmad Sidik Akbari; Lusi Susanti; Hanif Alkadri; Ahmad Sabandi
Journal of Practice Learning and Educational Development Vol. 3 No. 1 (2023): Journal of Practice Learning and Educational Development
Publisher : Global Action and Education for Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.688 KB) | DOI: 10.58737/jpled.v3i1.91

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang optimalnya kompetensi kepribadian yang dimiliki guru di SMK Kartika 1-2 Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai persepsi siswa tentang: tentang: 1) kepribadian yang berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan, 2) kepribadian guru yang mantap dan stabil, 3) kepribadian yang dewasa, 4) kepribadian yang arif dan 5) kepribadian yang berwibawa. di SMK Kartika 1-2 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasinya seluruh siswa kelas XI dan XII yang berjumlah 243 orang siswa SMK Kartika 1-2 Padang. Sampel berjumlah 78 orang, diambil menggunakan teknik stratified proportional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner atau angket model skala Likert yang telah diuji cobakan untuk melihat validitas dan reliabilitasnya pada tingkat kepercayaan 5%. Yang hasilnya dari 40 item pernyataan, 37 item valid dan 3 item invalid, kemudian pernyataan yang tidak valid dianggap gugur serta dinyatakan reliabel. Data diolah menggunakan rumus mean. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang: (a) kepribadian guru yang berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan 4,40, (b) kepribadian guru yang mantap dan stabil 3,96, (c) kepribadian guru yang dewasa 3,90, (d) kepribadian guru yang arif 3,89 dan (e) kepribadian guru yang berwibawa 3,88. Jadi kompetensi kepribadian guru sudah mampu diterapkan oleh guru di SMK Kartika 1-2 Padang yaitu dengan skor rata-rata 4,01 berdasarkan persepsi siswanya.
Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Dewan Perwakilann Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat Rani Refi Nola; Sufyarma Marsidin; Hanif Alkadri; Lusi Susanti
Journal of Practice Learning and Educational Development Vol. 3 No. 1 (2023): Journal of Practice Learning and Educational Development
Publisher : Global Action and Education for Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.185 KB) | DOI: 10.58737/jpled.v3i1.95

Abstract

Dari hasil penelitian pengamatan penulis pada Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat dengan tujuan untuk mengetahui juga menganalisis gambaran disiplin, upaya disiplin, serta faktor penghambat dan pendukung disiplin dan upaya-upaya  yang diharapkan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam melaksanakan disiplin kerja di Sekretariat Dewan perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat.Dengan indikator dalam kajian berupa, ketepatan waktu pegawai Negeri sipil di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera saat bekerja, ketaatan pegawai terhadap peraturan saat bekerja, tanggung jawab terhadap pekerjaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.subjek penelitian adalah sekretaris dewan, kepala bagian,dan pegawai negeri sipil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Seketariat Dewan perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat Pegawai sudah menerapkan disiplin kerja dimana disiplin kerja tersebut sangat penting bagi pegawai. Dengan kedisiplin tersebut pegawai juga lebih terpacu untuk melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin dan dapat mencapai pekerjaan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat.
Partisipasi Kiyai Dalam Pembuatan Kebijakan Dan Pengambilan Keputusan Sebagai Upaya Meningkatkan Disiplin Santri Di Pondok Pesantren Nabila Zakiya; Yenni Aulia; Ahmad Sabandi; Hanif Alkadri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1049

Abstract

mbaga pendidikan islam yang menjadi pelopor utama pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pesantren. Pesantren diketahui keberadaannya dari Abad ke-15 sampai saat ini dan semakin diminati oleh masyarakat. Pesantren selalu terikat oleh tokoh seorang kiyai, tokoh yang padanya kekuasaan secara penuh dan dia juga merupakan tokoh pembuat kebijakan dan juga pengambil keputusan. Kiyai merupakan tokoh utama ( Central Figure ) di pesantren. Sebagai Central Figure Kiyai menjadi salah seorang tokoh di pesantren yang selalu dilibatkan dalam pembuatan kebijakan serta keputusannya selalu di prioritaskan terutama dalam meningkatkan kedisiplinan santri. Partisipasi kiyai dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan bukan hanya perihal pembuatan kebijakan yang membahas pendidikan keislaman di pesantren akan tetapi peran kiyai lebih spesifik mulai dari pembuatan kebijakan hingga pengambilan keputusan dalam pembuatan buat tata tertib pesantren yang mana peraturan tersebut menjadi acuan penegakkan disiplin dipesantren. Pada penelitian ini peneliti mengunakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif yaitu kajian Pustaka atau biasa disebut Studi Literatur. Berdasarkan studi pustaka dari penelitian sebelumnya maka peneliti menemukan bahwa penurunan disiplin santri kemungkinan terjadi karena didasari faktor kelalaian kiyai pada pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam mengimplementasikan nilai – nilai kedisiplinan dipesantren sehingga tidak adanya kontrol terhadap disiplin pesantren sehingga terjadinya kemerosotan disiplin santri di pesantren. Berdasarkan fenomena kemerosotan disiplin santri, partisipasi Kiyai sangat diharapkan dalam menegakkan disiplin santri di pesantren Dengan demikian perlu upaya kiyai dalam membentuk sikap disiplin santri. Sejalan dengan peran kyai yang mengutamakan keakraban dengan santri, dapat memudahkan proses pembentukan sikap disiplin santri secara efektif. Kemerosotan karakter disiplin dipesantren bisa diidentifikasikan melalui beberapa faktor berikut : yang 1) keterlambatan santri dalam mengikuti kegiatan di pesantren seperti shalat, sekolah dan makan 2) Tidak melaksanakan goro tepat waktu 3) tidak mengunakan bahasa resmi pesantren arab dan Inggris ketika berkomunikasi sehari – hari.
Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Sosial Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Nadia Safitri; Hanif Alkadri
Journal of Practice Learning and Educational Development Vol. 3 No. 3 (2023): Journal of Practice Learning and Educational Development
Publisher : Global Action and Education for Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58737/jpled.v3i3.218

Abstract

This research is motivated by the results of the author's observations while carrying out Educational Field Practices at SMKN 6 Padang which show the low social competence of teachers. The research questions are 1) How able are teachers to communicate at school based on students' perceptions of SMK Negeri 6 Padang, 2) How able are teachers to get along effectively in schools based on students' perceptions of SMK Negeri 6 Padang, 3) How capable teachers are in using technology and information functionally based on students' perceptions of SMK Negeri 6 Padang. This research is a quantitative descriptive study, the population of this research is students of SMK Negeri 6 Padang, totaling 972 people, and sampling was carried out using proportional random sampling technique with the Slovin formula and obtained a sample of 100 people. The data collection tool is a questionnaire with a Likert Scale model, and for testing the validity and reliability of the questionnaire it is assisted by using the SPSS 28.0 application. Data analysis techniques use the average formula (mean). The results showed that students' perceptions of the social competence of teachers at SMK Negeri 6 Padang, seen from the following aspects: (1) the ability of teachers to communicate is in the capable category with an average score of 3.77; (2) the ability to get along effectively with students is in the very capable category with an average score of 4.22; (3) the ability to use technology and information functionally is in the quite capable category with an average score of 4.05. Overall it can be concluded that students' perceptions of teacher social competence are in the capable category with an average score of 3.50. This means that students' perceptions of the social competence of teachers at SMK Negeri 6 Padang are in the capable category.