Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

KOMPARASI IMPERCEPTIBILITY STEGANOGRAFI CITRA PADA METODE LSB DAN MSB Jatmoko, Cahaya; Handoko, Lekso Budi; Setiadi, De Rosal Ignatius Moses
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1509.086 KB)

Abstract

Steganografi sangat penting dilakukan untuk mengamankan komunikasi data. Teknik steganografi biasanya digunakan pada jenis algoritma operasi bit tunggal misalnya Least Significant Bit (LSB) dan Most Significant Bit (MSB). Kedua metode tersebut merupakan metode dengan jenis operasi setipe sehingga dapatdikomparasi. Keunggulan LSB yaitu mudah diterapkan dan memiliki komputasi cepat sedangkan MSB dapat digunakan sebagai algoritma optimisasi perolehan payload yang lebih besar dibanding hanya menggunakan LSB saja. Dalam makalah ini, media citra digital dipilih sebagai media penelitian, dalam hal ini cover object berukuran 256x256 piksel dan kunci berupa teks sederhana. Pengujian eksperimen untuk mengetahui perolehan imperceptibility dengan menghitung nilai Structural Similarity Index Measurement (SSIM) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR). Dengan menggunakan Matlab, komparasi metode di analisa dan telah menghasilkan nilai SSIM mendekati 1, sedangkan perubahan intensitas piksel yang terjadi diilustrasikan melalui perbandingan histogram citra asli dan citra hasil steganografi. berdasarkan hasil yang didapat, diperoleh kesimpulan bahwa LSB lebih impercept dibanding MSB.
DIGITAL SIGNATURE PADA CITRA MENGGUNAKAN RSA DAN VIGENERE CIPHER BERBASIS MD5 Handoko, Lekso Budi; Umam, Chaerul; Setiadi, De Rosal Ignatius Moses; Rachmawanto, Eko Hari
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 10, No 1 (2019): JURNAL SIMETRIS VOLUME 10 NO 1 TAHUN 2019
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4379.136 KB) | DOI: 10.24176/simet.v10i1.2212

Abstract

Salah satu teknik yang populer untuk mengamankan data dengan tingkat keamanan yang tinggi yaitu kriptografi. Berbagai penelitian telah dilakukan dengan menggabungkan kunci simteris dan kunci asimteris untuk mendapatkan keamanan ganda. Dalam makalah ini, tanda tangan digital diterapkan melalui Rivest Shamir Adleman (RSA) sebagai algoritma kunci asimteris yang akan digabung dengan algoritma kunci simteris Vigenere Cipher. RSA yang tahan terhadap serangan karena menggunakan proses eksponensial dan kuadrat besar dapat menutupi kelemahan Vigenere Cipher, sedangkan Vigenere Cipher dapat mencegah kemunculan huruf yang sama dalam cipher yang mempunyai pola tertentu. Vigenere cipher mudah diimplementasikan dan menggunakan operasi substitusi. Untuk mengkompresi nilai numerik yang dihasilkan secara acak, digunakan fungsi hash yaitu Message Digest 5 (MD5). percobaan dalam makalah ini telah memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas enkripsi dimana citra digital dioperasikan dengan MD5 yang kemudian hasilnya akan diubah menjadi RSA. Fungsi hash awal yaitu 32 karakter diubah menjadi 16 karakter yang akan menjadi inputan untuk proses RSA dan Vigenere Cipher. Pada citra berwarna yang digunakan sebagai media operasi, akan dilakukan pengecekan apakah citra tersebut sudah melalui proses digital signature
KOMPARASI IMPERCEPTIBILITY STEGANOGRAFI CITRA PADA METODE LSB DAN MSB Jatmoko, Cahaya; Handoko, Lekso Budi; Setiadi, De Rosal Ignatius Moses
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1509.086 KB)

Abstract

Steganografi sangat penting dilakukan untuk mengamankan komunikasi data. Teknik steganografi biasanya digunakan pada jenis algoritma operasi bit tunggal misalnya Least Significant Bit (LSB) dan Most Significant Bit (MSB). Kedua metode tersebut merupakan metode dengan jenis operasi setipe sehingga dapatdikomparasi. Keunggulan LSB yaitu mudah diterapkan dan memiliki komputasi cepat sedangkan MSB dapat digunakan sebagai algoritma optimisasi perolehan payload yang lebih besar dibanding hanya menggunakan LSB saja. Dalam makalah ini, media citra digital dipilih sebagai media penelitian, dalam hal ini cover object berukuran 256x256 piksel dan kunci berupa teks sederhana. Pengujian eksperimen untuk mengetahui perolehan imperceptibility dengan menghitung nilai Structural Similarity Index Measurement (SSIM) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR). Dengan menggunakan Matlab, komparasi metode di analisa dan telah menghasilkan nilai SSIM mendekati 1, sedangkan perubahan intensitas piksel yang terjadi diilustrasikan melalui perbandingan histogram citra asli dan citra hasil steganografi. berdasarkan hasil yang didapat, diperoleh kesimpulan bahwa LSB lebih impercept dibanding MSB.
PENYEMBUNYIAN PESAN MENGGUNAKAN STEGANOGRAFI DENGAN METODE LSB DAN ENKRIPSI KRITOGRAFI Handoko, Lekso Budi; Umam, Chaerul
Proceeding SENDI_U 2019: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.445 KB)

Abstract

Steganografi adalah sebuah teknik untuk menyembunyikan pesan dengan menggunakan sebuah media atau juga disebut cover. Sedangkan LSB (Least Significant Bit) adalah sebagai algoritma atau metode menyembunyikan pesan yang akan disisipkan. Seperti pada perangkat keamanan lainnya, steganografi dapat digunakan pengamanan seperti citra dengan watermarking dengan alasan untuk perlindungan copyright. Metode LSB yang digunakan pada teknik steganography tergolong mudah pada penerapannya. Dasar dari metode ini adalah bilangan berbasis biner atau dengan kata lain angka 1 dan angka 0. Metode LSB berhubungan dengan ukuran 1 bit dan ukuran 1 byte, yang terdiri dari 8 bit data. Dalam penelitian ini penulis menggabungkan metode LSB dengan kriptografi metode Caesar Cipher. Dari hasil penggabungan metode antara LSB dan kriptografi akan sulit dipecahkan, karena memiliki dua tingkat keamanan. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengamanan pesan menggunakan kriptografi dan steganografi terbagi menjadi empat, yaitu Encode, Decode, Enkripsi dan Dekripsi. Tujuan utama untuk mengamankan subtansi data rahasia dengan cara menyamarkan dengan sebuah media agar sulit untuk teridentifikasi
KRIPTOGRAFI VIGENERE UNTUK MENGAMANKAN PESAN TEKS BERBASIS OCR (OPTICAL CHARACTER RECOGNITION) Pramudya, Elkaf Rahmawan; Handoko, Lekso Budi; ., Muslih
Proceeding SENDI_U 2021: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keamanan teknologi adalah isu terbesar yang sedang marak di khalayak ramai sampai saat ini, berbagai perkembangan teknologi memunculkan setiap isu keamanan, mulai dari keamanan data pribadi sampai keamanan teks pada citra yang tersimpan pada gawai setiap individu. Hal ini membuat banyak orang semakin risau dengan privasi yang dimilikinya, apalagi privasi pada pesan yang tersimpan dalam bentuk citra, karena data privasi yang dimilikinya rentan akan peretasan yang akan terjadi sewaktu-waktu. Dengan pesatnya perkembangan teknologi terutama pada bidang keamanan memunculkan inovasi terbaru salah satunya adalah mengimplementasikan penggunaan kriptografi dengan metode vigenere dengan Optical Character Recognition atau OCR. Maka dari itu, diperlukannya sebuah penelitian untuk melihat seberapa jauh dan efektifkah penggunaan kriptografi vigenere dengan Optical Character Recognition yang menggunakan algoritma Template Matching dengan pengujian Avalanche Effect dan Black Box Testing. Data yang digunakan merupakan data citra teks yang masing-masing memiliki format atau ekstensi yang berbeda-beda yaitu .jpg/jpeg, .png dan .gif. Data citra teks akan diproses dan diolah terlebih dahulu menggunakan algoritma Template Matching, ketika hasil dari algoritma Template Matching keluar maka hasilnya dapat di enkripsi dan di deskripsi secara langsung dengan menggunakan metode vigenere. Ketika hasil implementasi program dapat berjalan dengan baik, maka perlu adanya sebuah pengujian, pengujian dilakukan dengan menggunakan Avalanche Effect untuk mengukur seberapa kuatkah efek yang timbul dari penggunaan metode vigenere dan dilakukan juga pengujian dengan menggunakan Black Box Testing untuk melihat hasil implementasi program yang dibuat.
Integrasi Peringkas Dokumen Otomatis Dengan Penggabungan Metode Fitur dan Metode Latent Semantic Analysis (LSA) Sebagai Feature Reduction Junta Zeniarja; Abu Salam; Ardytha Luthfiarta; L Budi Handoko; Muhammad Jamhari
Semantik Vol 3, No 1 (2013): Semantik 2013
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.107 KB)

Abstract

Proses  clustering dokumen memudahkan pengguna menemukan dokumen yang diinginkan. Dalam prosesnya  dokumen  yang akan dicluster  direpresentasikan menggunakan Vector Space Model (VSM). Masalah  klasik  dalam VSM adalah matrik term-dokumen  yang  sangat jarang (banyak mengandung angka 0 dalam term-dokumen matrik) dan juga  berdimensi tinggi, sehingga dapat mengurangi kinerja clustering dokumen. Oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk bisa mengurangi dimensi term-dokumen dan menghilangkan term yang bernilai 0 tersebut sehingga dapat meningkatkan kinerja proses clustering. Dalam penelitian ini diusulkan model peringkas dokumen otomatis  dengan penggabungan metode fitur dan latent semantic analysis (LSA) sebagai feature reduction pada proses clustering dokumen.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan akurasi dari clustering dokumen dengan pengkombinasian metode padaperingkas dokumen otomatis yang diintegrasikan sebagai feature reduction. Beberapa tahapan clustering dalam penelitian ini, yaitu preprocessing, peringkas dokumen otomatis  dengan metode fitur ,LSA dan Kombinasi, pembobotan kata, feature selection, feature transformation dan algoritma clustering.   Hasil penelitian menunjukkan  tingkat akurasi menggunakan peringkas dokumen  otomatis yang diintegrasikan sebagai feature reduction  dengan menggabungkan metode fitur dan metode LSA  mencapai 93,33  %  yang diperoleh pada tingkat peringkas dokumen otomatis  LSA Summary + Feature Summary 50% + Feature Selection 20% + LSA  dibandingkan dengan feature selection 20 % tanpa menggunakan peringkas dokumen otomatis yang hanya mencapai tingkat akurasi 89,33 %.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DOKUMEN TANGIBLE CULTURAL HERITAGE Khafiizh Hastuti; Abu Salam; Budi Handoko; Erwin Yudi Hidayat
Semantik Vol 4, No 1 (2014): Semantik 2014
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2986.474 KB)

Abstract

ne"> The geographical position of Central Java which is in the middle of the island of Java,making it a“meltingpot”of cultures as well as the cultural center of Java island. Cultural heritage is divided into tangiblecultural heritage and intangible cultural heritage. Tangible cultural heritage is the work ofthe human body thatcan be moved or moving, or that cannot be moved or did not move. Department of Culture and Tourism ofCentral Java has documented manually cultural heritage but very vulnerable to damage. There are also manycultural heritages that have not been recorded. The process ofdata collection and recording are very difficult,since the datasources are scattered and not well organized. Documentation of cultural heritage in Central Javacan be used as a information system database fora wide range ofcultura linterests in Central Java. The aim isto facilitate and ease The Department of Culture and Tourism of Central Java to documents and recordscultural heritage collections for the category of tangible cultural heritage. In the long-term plan, this system canbe used as a reference by another region, thus forming the national cultural heritage documentation system.Kata kunci: database, multimedia, sistem informasi, tangible cultural heritage
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DOKUMEN TANGIBLE CULTURAL HERITAGE Khafiizh Hastuti; Abu Salam; Budi Handoko; Erwin Yudi Hidayat
Semantik Vol 4, No 1 (2014): Semantik 2014
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.076 KB)

Abstract

The geographical position of Central Java  which  is  in  the middle of  the island of  Java,making it a “meltingpot”of cultures  as well  as the  cultural center  of Java  island.  Cultural  heritage  is dividedinto  tangible  cultural  heritage  and  intangible  cultural heritage.  Tangible  cultural heritage  is  the work of  the human  body  that  can  be moved  or  moving,  or  that  cannot  be moved  or  did not  move.Department of Culture  and    Tourism of  Central  Java has documented  manually  cultural  heritagebut very vulnerable to damage. There are also many cultural  heritages that have not been recorded. The process of data collection and recording are very difficult, since the datasources are scatteredand  not well organized.  Documentation  of cultural heritage  in Central Java  can  be used  as  a information    system  database  fora wide range of  cultura  linterests  in  Central Java.  The aim is tofacilitate  and  ease  The  Department of  Culture  and Tourism of  Central  Java  to  documents and records cultural heritage collections for the category of tangible cultural heritage. In the long-term plan, this system can be used  as a reference by another region, thus forming the  national cultural heritage documentation system.
IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL DATA MINING UNTUK KLASIFIKASI SERANGAN PADA INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) DENGAN ALGORITMA C4.5 Izza Khaerani; Lekso Budi Handoko
Techno.Com Vol 14, No 3 (2015): Agustus 2015 (Hal. 165-241)
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.892 KB) | DOI: 10.33633/tc.v14i3.943

Abstract

Intrusion Detection System (IDS) merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh sebuah sistem atau perangkat untuk dapat melakukan deteksi terhadap serangan yang mungkin terjadi dalam jaringan baik lokal maupun yang terhubung dengan internet. Masalah dimulai ketika paket data yang datang sangat banyak dan harus di analisa di kemudian hari. Teknik Data Mining merupakan teknik yang tepat untuk melakukan analisa terhadap sebuah data. Beberapa penelitian telah menggunakan teknik data mining untuk mengatasi masalah serangan IDS seperti analisis frequent itemset, analisis clustering, analisis klasifikasi dan analisis asosiasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan serangan pada data-data yang diujikan dengan menggunakan metode klasifikasi dan algoritma klasifikasi C4.5. Penelitian ini menggunakan koleksi data dari KDD’99 dan memiliki 41 atribut dimana atribut ini dilakukan fitur seleksi untuk menghapus atribut yang tidak relevan dengan menggunakan teknik evolusi. Hasil yang didapatkan dari fitur seleksi ini adalah 16 atribut dengan akurasi tinggi mencapai 98,67% dari 41 atribut yang ada. Kemudian hasilnya dilakukan pemodelan dengan menggunakan algoritma C4.5 dan menghasilkan sebuah aturan untuk digunakan dalam implementasi sistem analisa klasifikasi data. Aturan yang dihasilkan dapat digunakan dalam sistem untuk mengklasifikasikan data serangan seperti dos, u2r, r2l dan probe serta aktifitas jaringan normal. Kata Kunci: Klasifikasi, Algoritma C4.5, Fitur Seleksi, Evolusi, Intrution Detection System, IDS.
ANALISA EFEKTIFITAS PENGGUNAAN NETWORK RESOURCE ANTARA STORAGE AREA NETWORK (SAN) DAN NETWORK ATTACHED STORAGE (NAS) Lekso Budi Handoko; Chaerul Umam
Techno.Com Vol 14, No 1 (2015): Februari 2015 (Hal. 1-78)
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1813.19 KB) | DOI: 10.33633/tc.v14i1.709

Abstract

Server yang melayani sebuah fungsi akan menyimpan data yang dimilikinya pada media penyimpanan secara lokal di tiap server itu sendiri. Namun dengan semakin meningkatnya penggunaan, cara ini menghadapi beberapa permasalahan, yaitu tidak efisien, tidak scalable, dan tidak dapat dikelola dengan mudah. Oleh karena itu, perlu mempergunakan sistem media penyimpanan external terpusat bagi seluruh layanan. Tujuan dari paper hasil penelitian dan analisis ini adalah memberikan perbandingan konsep penyimpanan data terpusat dengan Storage Area Network (SAN) dan Network Attached Storage (NAS). Dimana yang dibandingkan adalah kecepatan baca dan tulis dari kedua konsep penyimpanan tersebut berkaitan dengan pemanfaatan network resource. Perbandingan ini akan memberikan referensi mengenai penyimpanan data terpusat mana yang paling efektif antara SAN dan NAS dalam menggunakan network resouce. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan studi literatur dan studi kasus terhadap kedua konsep penyimpanan tersebut. Studi literatur dengan mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan tema. Mengumpulkan data dan mencari kajian pustaka yang berkaitan. Dari hasil penelitian dan analisa maka dapat ditarik kesimpulan, ternyata setelah dilakukan pengujian dapat dikatakan bahwa terdapat perbandingan antara kecepatan baca dan tulis SAN dan NAS. Oleh karena itu didapatkan SAN adalah yang paling efektif dalam memanfaatkan network resource dan efisien dalam proses baca dan tulis pada storage server. Kata Kunci: Jaringan, Penyimpanan Data Terpusat, SAN, NAS, Storage Server.