Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

IKLIM ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN UPAH TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN Hadi, Nizarwan; Aulia, Aulia; Sari, Erita Yuliasesti Diah
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i2.12103.2021

Abstract

Employee commitment is an important factor in improving organizational performance. There are several factors that affect employee commitment, one of which is the organizational climate.The organizational climate is an effective management device for integrating employee motivation with the tasks and objectives of the organization.The purpose of this study is to empirically examine the role of organizational climate, work motivation, and wage satisfaction on employee organizational commitment. The method used in this study is a quantitative method with a correlation approach. The participants of this study were permanent employees of company "X" with an age range of 25-50 years, having a minimum service period of two years with a total of 160 subjects. The analytical technique used to test the hypothesis is multiple regression analysis technique. The results showed that the variables of organizational climate, work motivation and wage satisfaction simultaneously played a role in organizational commitment. The effective contribution of organizational climate, work motivation and wage satisfaction simultaneously is 69.7%. While partially, each variable of organizational climate, work motivation, and wage satisfaction has a positive role with organizational commitment. Komitmen karyawan merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja organisasi. Ada beberapa faktor yang memengaruhi komitmen karyawan, salah satunya adalah iklim organisasi. Iklim organisasi adalah suatu perangkat manajemen yang efektif untuk mengintegrasikan motivasi karyawan dengan tugas dan tujuan dari organisasi.  Tujuan penelitian ini adalah menguji secara empiris peran iklim organisasi, motivasi kerja, dan kepuasan upah terhadap komitmen organisasi karyawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Partisipan penelitian ini adalah karyawan tetap perusahaan “X” dengan rentang usia 25-50 tahun, memiliki masa kerja minimal yaitu dua tahun dengan jumlah subjek sebanyak 160 orang. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel iklim organisasi, motivasi kerja dan kepuasan upah secara simultan berperan terhadap komitmen organisasi. Sumbangan efektif iklim organisasi, motivasi kerja dan kepuasan upah secara simultan adalah sebesar 69.7%. Sementara secara parsial, masing-masing variabel iklim organisasi, motivasi kerja, dan kepuasan upah memiliki peran positif dengan komitmen organisasi.
Emotional Intelligence, Work Engagement, and Organizational Commitment of Indonesian Army Personnel Aulia Aulia
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 31 No. 3 (2016): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 31, No. 3, 2016)
Publisher : Laboratory of General Psychology, Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.233 KB) | DOI: 10.24123/aipj.v31i3.571

Abstract

The aim of this study was to empirically test the relationship between emotional intelligence, work engagement, and organizational commitment Indonesian Army personnels. A quantitative research method was used, utilizing scales of organizational commitment, emotional intelligence, and work engagement. Indonesian Army personnels of KOREM XX, KODIM, YY, and KODIM ZZ were the population of this study. Data analysis using regression techniques revealed an R value of .482 (p < .001). This showed a significant relationship between emotional intelligence, work engagement, and organizational commitment. In addition, partial correlation analysis showed a significant relationship between work engagement and organizational commitment (r = .447 and p < .001), but there was no significant relationship between emotional intelligence and organizational commitment (r = .129 and p > .05). Effective contribution of work engagement on organizational commitment of the Indonesian Army personnel was 23.2%.
Determinants of Work Engagement for TNI-AD (Indonesian Armed Forces - Army) Personnel [Determinan Keterikatan Kerja Personel Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Darat (TNI-AD)] Aulia Aulia; Aftoni Sutanto; Abdul Choliq Hidayat
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 35 No. 1 (2019): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 35, No. 1, 2019)
Publisher : Laboratory of General Psychology, Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/aipj.v35i1.2881

Abstract

Work engagement is one of the important factors in the environment of an organization, because the positive impact of work engagement has a very significant influence on personal or organizational performance. This research was aimed at determining, in an empirical way, the connections between love of work, self-efficacy and the perception of organizational support, and military work engagement. The research used quantitative methods, and the methods of collection were in the form of scales, of the love of work, self-efficacy, the perception of organizational support, and work engagement. The population used for the research comprised all of the Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Darat (TNI-AD - Indonesian Armed Forces - Army) personnel of Komando Distrik Militer (Kodim - Military District Command) X (not the real designation), between 35 and 60 years of age, of a range of ranks, with a minimum of 10 years of work experience. The sample data collection technique in the research employed probability, that being disproportioned stratified random sampling. The analysis technique for the research was that of multiple regression analysis. The results of the analysis indicated that love of work, self-efficacy and the perception of organizational support, jointly, have significant connections with a Regression Coefficient of R = .525, with the variables of love of work, self-efficacy, and perception of organizational support jointly making an effective contribution to the work engagement of the military personnel of Kodim X, that being 27.5%. Keterikatan kerja adalah salah satu faktor penting dalam lingkup organisasi, karena dampak positif dari keterikatan kerja berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja pribadi ataupun organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan cinta pekerjaan, efikasi diri, dan persepsi dukungan organisasi terhadap keterikatan kerja tentara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan alat pengumpulan data adalah skala, yang meliputi skala cinta pekerjaan, efikasi diri, persepsi dukungan organisasi, dan keterikatan kerja. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu seluruh personel Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Darat (TNI-AD) di Komando Distrik Militer (Kodim) X yang berusia 35-60 tahun, dari berbagai jenis kepangkatan, dengan minimal masa kerja adalah 10 tahun, sementara teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan probability yaitu disproportioned stratified random sampling. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukan bahwa secara bersama-sama cinta pekerjaan, efikasi diri, dan persepsi dukungan organisasi memiliki hubungan yang signifikan dengan koefisien regresi sebesar R = 0,525, dengan sumbangan efektif dari variabel cinta pekerjaan, efikasi diri, dan persepsi dukungan organisasi secara bersama-sama terhadap keterikatan kerja tentara di Kodim X adalah sebesar 27,5%. Received 3 August 2019; Accepted 30 September 2019; Published 25 October 2019.
STRES KERJA DAN KINERJA : META ANALISIS Aulia M.Psi, Psikolog
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 13, No 2: Vol. 13 No. 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.081 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v13i2.6066

Abstract

Kinerja adalah hasil pencapaian kerja karyawan yang merupakan faktor penting untuk digunakan sebagai evaluasi efektivitas kerja individu dalam lingkup organisasi. Banyak faktor yang memengaruhi kinerja, dan salah satunya adalah stres kerja. Studi antara stres kerja dan kinerja sudah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, namun hasil yang diperoleh sangat bervariasi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini mengkaji dan menganalisis hasil penelitian sebelumnya di bidang industri organisasi, yang berhubungan dengan stres kerja dan kinerja dengan pendekatan studi meta analisis. Studi meta analisis yang dilakukan adalah dengan cara mengkaji 19 studi berdasarkan hasil seleksi nilai korelasi r, koefisien reliabilitas, karakteristik subjek penelitian, dan merupakan studi primer. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, secara empirik hasil studi meta analisis ini mampu menjawab sekaligus meyakinkan peneliti bahwa stres kerja yang dialami oleh karyawan memiliki korelasi negatif pada kinerja. Artinya, stres kerja yang tinggi pada karyawan akan membentuk distres karena sudah melewati ambang batas normal, sehingga stres yang dialami dapat memengaruhi kondisi mental dan fisik karyawan yang berimplikasi pada penurunan kinerja. 
Fake Love or True Love? Sacrificial Love as the Essence of Love of Work Phenomenon in Indonesian Elite Forces Aulia Aulia; Fathul Himam; Rahmat Hidayat; Arief Budiarto
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 8 No 3 September 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.65 KB) | DOI: 10.12928/jehcp.v8i3.13830

Abstract

Abstract The purpose of this study was to explore the essence of the love of work phenomenon based on the experience of soldiers in elite forces. This study used a qualitative approach with a grounded phenomenology perspective. The strategy used in this study was maximal variation sampling, namely soldiers in elite forces of the Army (Kopassus), Navy (Kopaska), and Air Force (Korpaskhas), who ranked Enlisted, Non-Commissioned Officer, and Officer and were willing to participate in the study. Data collection was done through in-depth interviews. The data obtained were then analyzed using the MaxQda 12 program. The results of the study show that the essence of love of work is sacrifice. Love of work is constructed as a relationship of positive emotions between workers and their work that occurs reciprocally, is strong and has a deep meaning that is marked by the existence of sincere sacrifices when carrying out their work. The love that elite members have for their work is characterized by zeal, closeness, loyalty, and heartiness in work. Keywords: love of work, sacrifice, elite forces. 
Emotional Labor and Perceived Organizational Support as a Predictor of Restaurant Employee Satisfaction Aulia Aulia; Asma Nur Aina; Zaenal Wafa
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 11 No 1 March 2022
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v11i1.21031

Abstract

Many factors affect employee job satisfaction. However, research in the service sector is still rarely found, especially those relating to emotional labor and perceived organizational support. Therefore, this study aims to examine whether emotional labor and perceived organizational support are predictors of job satisfaction for restaurant employees. The method used in this research is a cross-sectional study. Participants in this study were 63 employees at a restaurant in Yogyakarta. The instruments used in data collection in this study were the Job Descriptive Index (JDI) scale, the emotional labor scale, and the perceived organizational support scale. The analysis method used in this research is multiple linear regression analysis. The research results and conclusions indicate that emotional profit and perceived organizational support are predictors of job satisfaction for restaurant employees.
Are Love of Work, Perceived Organizational Support, and Psychological Well-Being Predictors of Work Engagement? Luqman Tifa Perwira; Aulia Aulia; Cindy Oktarina Jocom
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 10 No 4 December 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v10i4.20789

Abstract

Keterikatan kerja adalah faktor penting di organisasi, hal ini dikarenakan pengaruh dari keterikatan kerja terhadap kinerja individu maupun organisasi yang relatif besar. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk mengetahui determinan atau faktor yang pada dasarnya mempengaruhi keterikatan seseorang terhadap pekerjaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah hubungan dari cinta pekerjaan, persepsi dukungan organisasi, dan kesejahteraan psikologis dengan keterikatan kerja. Partisipan pada penelitian ini adalah anggota kepolisian yang bertugas di Polda Metrojaya, dengan jumlah partisipan sebanyak 433 anggota. Partisipan berasal dari semua unit satuan kerja dengan masa kerja minimal adalah satu tahun. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara bersama-sama cinta pekerjaan, persepsi dukungan organisasi dan kesejahteraan psikologis memiliki hubungan yang signifikan dengan keterikatan kerja dengan koefisien regresi sebesar R=.632 dengan sumbangan efektif ketiga variabel sebesar 39,9%.Kata kunci: cinta pekerjaan, kesejaheteraan psikologis, keterikatan kerja, persepsi dukungan organisasi
Kesejahteraan psikologis, kualitas kehidupan kerja dan keterikatan kerja pegawai BNPP Rinda Kumala Wati; Aulia Aulia
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i1.21463

Abstract

Bekerja sebagai pegawai BNPP khususnya sebagai anggota tim SAR yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi berpeluang besar membuat pegawai mengalami disengage. Disengage yang dialami pegawai akan berdampak pada burnout, turnover, rendahnya kinerja pribadi bahkan performa organisasi. Dengan demikian, mengetahui faktor yang memiliki hubungan dengan keterikatan kerja merupakan sesuatu yang penting agar dapat meminimalisir terjadinya disengage pegawai BNPP. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kesejahteraan psikologis dan kualitas kehidupan kerja dengan keterikatan kerja pegawai BNPP. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian ini adalah pegawai BNPP DIY dan Jawa Tengah yang memiliki masa kerja minimal satu tahun. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu menggunakan pegawai BNPP yang bekerja di bidang Operasi Pencarian Pertolongan dan Kesiapsiagaan atau biasa disebut dengan Tim SAR dari wilayah kerja DIY dan Jawa Tengah dengan total sampel sebanyak 88 orang pegawai. Alat ukur yang digunakan meliputi tiga skala, yaitu UWES modifikasi, skala kesejahteraan psikologis, dan WRQoL. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukkan perolehan koefisien regresi sebesar R=0,415 dengan p=0,00 (p<0,001), artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kesejahteraan psikologis dan kualitas kehidupan kerja dengan keterikatan kerja. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukan adanya korelasi antara kesejahteraan psikologis dan keterikatan kerja sebesar rxy=0,285 dengan p=0,004 (p<0,001). Begitupula adanya korelasi antara kualitas kehidupan kerja dan keterikatan kerja, yaitu sebesar rxy=0,403 dan p=0,000 (p<0,001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan dan parsial bahwa kesejahteraan psikologis dan kualitas kehidupan kerja memiliki hubungan dengan keterikatan kerja pegawai BNPP.
Calling dan cinta pekerjaan sebagai faktor yang mempengaruhi keterikatan kerja anggota Polri Aulia Aulia; Jarot Tri Adiono
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i2.21893

Abstract

Tuntutan tugas dan tingginya beban kerja anggota polisi bukanlah sesuatu yang dapat dipandang sebelah mata. Mengingat bahwa hal tersebut dapat berdampak pada tingginya tingkat stres dan berpotensi besar mempengaruhi performa anggota dalam bekerja, termasuk keterikatan dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, melakukan kajian yang berhubungan dengan keterikatan kerja di dalam lingkup anggota Polri merupakan sesuatu yang penting, agar dapat diketahui faktor apa saja yang berkemungkinan memiliki pengaruh terhadap keterikatan kerja anggota, agar ke depan dapat menjadi alternatif rekomendasi bagi institusi terkait untuk terus dapat melakukan antisipasi dalam mempertahankan keterikatan kerja anggota Polri. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan menguji secara empirik pengaruh calling dan cinta pekerjaan terhadap keterikatan kerja anggota Polri. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain crossectional study. Populasi pada penelitian ini adalah anggota polisi yang masih aktif bekerja dan memiliki masa kerja minimal satu tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive, dan untuk memenuhi karakteristik purposive tersebut maka penelitian ini menggunakan sampel anggota Polisi yang berada di bawah wilayah Polda Metro Jaya. Total sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 430 anggota polisi. Metode pengambilan data pada penelitian ini menggunakan Utrecht Work Engagement Scale (UWES) yang telah dimodifikasi, skala calling, dan skala cinta pekerjaan. Teknik yang digunakan untuk pengolahan data pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan perolehan R=0,644, F=151,449 (p<0,01), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan calling dan cinta pekerjaan memiliki pengaruh terhadap keterikatan kerja anggota polri.
Perilaku Prososial Remaja di Tinjau dari Kecerdasan Emosional dan Religiusitas Oktin Genisa; Triantoro Safaria; Aulia Aulia
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 17, No 2 (2021): Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ins.v17i2.5545

Abstract

This study aims to determine the effect of emotional intelligence and religiosity on prosocial behavior in adolescents. The approach used in this research is a quantitative approach with a cross sectional study design. The population in this study were adolescents aged 15-18 years, with the total number of Indonesian adolescents aged 22,312.6. The area of distribution of research data was carried out in several provinces, including West Sumatra, South Sumatra, North Sumatra, Jambi, Bengkulu, West Java, Central Java, East Java, Yogyakarta, NTB and NTT. The sampling technique used in this study is the quota sampling technique. The sample in this study amounted to 384 adolescents in Indonesia. The data collection tool was carried out using a scale of emotional intelligence, religiosity and prosocial behavior. The data analysis technique used is multiple regression. The data results show the value of R = 0.984 and F = 5941.766 with a significant level of p 0.01. The effective contribution (R Square) produced is R2 = 0.969, which means that simultaneously emotional intelligence and religiosity contribute 96.9% to prosocial behavior. It can be concluded that emotional intelligence and religiosity have a significant influence on adolescent prosocial behavior, meaning that adolescents who have high emotional intelligence and religiosity have high social behavior.