Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Sosisalisasi Kesehatan Hewan Kepada Masyarakat Secara Daring Indarjulianto, Soedarmanto; Yanuartono, Yanuartono; Raharjo, Slamet; Nururrozi, Alfarisa; Wuryastuty, Hastari; Widiyono, Irkham; Purnamaningsih, Hary; Mulyani, Guntari Titik; Tjahajati, Ida; Hartati, Sri; Yuriadi, Yuriadi
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v2i2.223

Abstract

ABSTRACT Various animal diseases are not always known by animal owners, so they must always be socialized even in the condition of the COVID-19 outbreak. This community service aims to provide animal health information to the community by online. This activity was carried out from in November 2020 using the Cisco Webex platform. The results showed that as many as 269 participants have joined in the socialization, consisting of 180 from Yogyakarta and 89 from outside Yogyakarta. Concluded that online socialization of animal health is successfully carried out and received a very good response from the community. Keywords: Animal health; Community service; Veterinary clinic ABSTRAK Berbagai macam penyakit hewan tidak selalu diketahui oleh pemilik hewan, sehingga harus selalu disosialisasikan walapun dalam kondisi wabah COVID-19. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan memberikan informasi kesehatan hewan kepada masyarkat secara daring. Pengabdian dilakukan pada bulan bulan Oktober sampai Nopember 2020 secara daring menggunakan platform Cisco Webex. Hasil PKM menunjukkan bahwa sebanyak 269 calon peserta telah mengikuti sosialisasi, yang terdiri dari 180 berasal dari Yogyakarta dan 89 dari luar Yogyakarta. Berdasar hasil kegiatan ini, disimpulkan bahwa sosialisasi tentang kesehatan hewan secara daring berhasil dilaksanakan dan mendapat respon sangat bagus dari masyarakat. Kata kunci: Kesehatan hewan; Klinik hewan; Pengabdian masyarakat.
Studi Sistem Respirasi dan Kajian Mikrobiologis Lumba-lumba Hidung Botol Indo Pasifik (Tursiops aduncus) dari Perairan Laut Jawa Guntari Titik Mulyani; Yuda Heru Fibrianto; Teguh Budipitojo; Agustin Indrawati
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 2 No. 1 (2014): Januari 2014
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.858 KB) | DOI: 10.29244/avi.2.1.7-11

Abstract

Lumba-lumba hidung botol (bottlenose dolphin) adalah spesies lumba-lumba yang paling umum danpaling dikenal orang. Gangguan sistem respirasi pada lumba-lumba sering dijumpai, sementara jenisbakteri yang sering menyerang lumba-lumba dari perairan Laut Jawa belum pernah diteliti. Penelitianini bertujuan untuk mempelajari pemeriksaan klinis sistem respirasi lumba-lumba dan melakukan isolasibakteri serta jamur pada sistem respirasi bottlenose dolphin (Tursiops aduncus) dari Perairan Laut Jawa.Penelitian dilakukan dengan studi pustaka, pemeriksaan klinis serta isolasi sampel sistem respirasi. Swabdeep blowhole dilakukan terhadap sepuluh ekor bottlenose dolphin di PT. Wersut Seguni Indonesia.Sampel dikirim ke laboratorium Mikrobiologi FKH UGM untuk isolasi dan identifikasi terhadap bakteridan jamur. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemeriksaan klinis lumba-lumba hanya dapat dilakukansecara inspeksi. Hasil isolasi ditemukan bahwa 5 dari 10 lumba-lumba (50%) positif Staphylococcus aureus,sedangkan jamur tidak ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pemeriksaan klinislumba-lumba dapat dilakukan dengan cara inspeksi terhadap blowhole, tingkah laku hewan, adanya“chuff” atau “honk”, frekuensi respirasi, sosialisasi hewan dan posisi hewan saat berenang. BakteriStaphylococcus aureus dijumpai pada sistem pernafasan lumba-lumba hidung botol dari perairan LautJawa di PT. Wersut Seguni Indonesia.
STATUS MAKROMINERAL (Ca dAn P) DOMBA YANG TERINFESTASI RINGAN DAN BERAT CACING STRONGIL Hary Purnamaningsih; Irkham Widiyono; Guntari Titik Mulyani
Jurnal Sain Veteriner Vol 25, No 2 (2007): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4604.934 KB) | DOI: 10.22146/jsv.263

Abstract

Infestasi parasit gastlointestinal adalah salah satu penyebab defisiensi makromineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status makrominera(Ca dan P ) pada domba yang terinfestasi ringan dan berat oleh cacing strongil. Tiga puluh tujuh (37) ekor domba lokal, jantan, umur +12 bulan di daerah Sleman digunakan dalam penelitian ini. Domba di kelompokkan menjadi kelompok yang terinfestasi ringan( 26 ekor) dan kelompoky ang terinfestasbi erat (10 ekor) cacings hongil. Pengelompokkan domba didasarkan pada pemeriksaan parasitologi terhadap jumlah telur cacing per gram tinja. Setiap domba pada masing-masing kelompok diambil sampel darah sebanyak 5 mL melalui vena jugularis, selanjutnya dipisahkan plasmanya. Pengambilan sampel darah dilakukan sebelum domba digembalakan atau  diberi pakan. Plasma yang diperoleh disimpan pada suhu- 20'C sampai analisis mineral dilakukan. Analisis Ca dalam plasma dilakukan dengan metode o-Kresolpthalein Komplekson yang diuraikan oleh Ray Sarkerd an Chaunan( 1967), dan fosfat anorganik dalam plasma diperiksa dengan menggunakan metodef osfomolibdat( Kraft dan Duer, 1999). Pemeriksaan jumlah telur cacing dilakukan secara mikroskopik dengan menggunakan metode McMaster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) 97% domba lokal, jantan, dewasa(± 12 bulan) di daerah Sleman terinfestasi cacing strongil, (2) infestasi ringan (< 1.000 epg) dan infestasi berat (> 1.000 epg) cacing strongil pada domba tampaknya tidak menimbulkan gejala klinis atau gangguan patologis yang dapat mengganggu metabolisme makromineral( Ca dan P), dan (3) stafus domba yang terinfestasi ringan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan domba yang terinfestasi berat dan status makrominerapl ada kedua kelompok tersebut masih dalam batas nilai fisiologisnorm(Ca:9,65±0,29 d an 10,60 ±.0,46m g/dl dan (P:6,61r0,25dan6,76±0,38mg/dl). Kata kunci: makromineral, cacings trongil, domba
Kasus Ankilostomiasis Pada Pasten Anjing di Klinik Penyakit Dalam, Rumah Sakit Hewan FKH.UGM Selama Tahun 2005 = Case of Ancylostomiasis in Dog Patiens in Department of Internal Medicine, Animal Hospital, ... Ida Tjahajati; Hary Purnamaningsih; Guntari Titik Mulyani; Yuriadi .
Jurnal Sain Veteriner Vol 24, No 1 (2006): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2225.469 KB) | DOI: 10.22146/jsv.343

Abstract

Ancylostoma caninum rnerupakan cacing tarnbang yang banyak irenyeriuig pada manusia dan hewan kesayangan seperti anjing. Meskipun kasus ankilostomiasis banyak ditemukan namun angka kejadian penyakit ankilostomiasis pada pasien anjing di Klinik Penyakit Dalam RSH FKH-UGM belurn pernah diteliti secara final dan dipublikasikan. Kajian bertujuan untuk mengungkap angka kejadian ankilostomiasis pada pasien anjing yang ada di Klinik Penyakit Dalam RSH selama tahun 2005. Kajian dilakukan dengan metode retrospektif, dengan menggunakan data dari medical record pasien yang ada di Klinik Penyakit Dalam, RSH FKH-UGM selama tahun 2005. Data ankilostomiasis pada anjing didasarkan pada adanya telur cacing Ancylostoma sp pada pemeriksaan tinja. Data yang diperoleh diolah sehingga diperoleh angka juinlah penderita ankilostomiasis per bulan, dan persentase penderita ankilostomiasis dibanding dengan penyakit lainnya tiap bulannya dalam periode sate tahun. Hasi! penelitian menunjukkan bahwa kasus ankilostomiasis pada pasien anjing di Klinik Penyakit Dalarn RSH FKH-UGM selalu ada sepanjang tahun 2005. Dibanding dengan penyakit lainnya kasus ankilostomiasis anjing merupakan penyakit yang paling dominan, dan mencapai puncaknya (23,33%) pada bulan Oktober. Berdasar pada banyaknya kasus di sepanjang tahun dan dominannya penyakit ankilostomiasis pada anjing yang punya risiko untuk menular pada manusia, maka penyuluhan kepada pemilik anjing dan kewaspadaan untuk pencegahan penularan ke manusia sangat penting untuk diupayakan.
Isolasi Dan Identifikasi Staphylococcus aureus Pada Susu Anjing Di Wilayah Yogyakarta Guntari Titik Mulyani; Andriani Dwi Hapsari; Soedarmanto Indarjulianto; Tri Untari; Yanuartono .; Slamet Raharjo; Hary Purnamaningsih
Jurnal Sain Veteriner Vol 26, No 1 (2008): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.414

Abstract

.
Efek Ransum Kolesterl Tinggi terhadap Rasio Oksidan dan Antioksidan pada Tikus Sprague Dawley Guntari Titik Mulyani; Hastari Wuryastuti
Jurnal Sain Veteriner Vol 22, No 2 (2004): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1464.135 KB) | DOI: 10.22146/jsv.477

Abstract

.
PERANAN TRANSFORMING GROWTH FACTOR-ft DALAM PEMBENTUKAN LESI ATEROSKLEROTIK PADA TIKUS PITITH YANG DIBERI DIET ATEROGENIK Guntari Titik Mulyani
Jurnal Sain Veteriner Vol 21, No 1 (2003): JULI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1514.924 KB) | DOI: 10.22146/jsv.482

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mekanisme terjadinya lesi aterosklerotik dan peran transforming growth factor-beta (TGF-13) pada proses pembentukan plak aterosklerosis. Sepuluh ekor films Sprague dawley jantan, umur 2 bulan, dengan rata-rata berat badan 200 gram dipergunakan sebagai hewan percobaan dalam penelitian ini. Tikus dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 5 ekor. Kelompok I adalah kelompok Elms yang dipergunakan sebagai kontrol, diberi pakan normal (tidak aterogenik/ mengandung kadar lemak dan kolesterol normal). Kelompok II adalah kelompok titan perlakuan yang diberi pakan aterogenik (mengandung kolesterol dan lemak tinggi). Tams dipelihara selama 12 minggu didalam kandang tunggal, mendapatkan ransum dan minum secara ad libitum. Pada akhir penelitian, tikus diambil darahnya untuk pemeriksaan darah rutin. Selanjutnya, jaringan jantung yang diperoleh dari basil nekropsi dipergunakan untuk melihat lesi aterosklerotik pada arteria koronaria dan aorta dalam jaringan melalui pemeriksaan imunohistokimia dan histopatologi. Analisis statistik dengan t test terhadap hasil pemeriksaan white blood cell dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Dari analisis ini diperoleh inforntasi bahwa kadar limfosit darah films kelompok perlakuan lebih tinggi secara signifikan. Dari pemeriksaan histopatologik ditemukan adanya plak aterosklerosis pada 60% tikus percobaan. Delapan puluh persen dan pemeriksaan imunohistokimia terdapat ikatan antara antigen 1GF-fl dengan anti TGF-13 (positit). Dad penelitian ini dapat disimpu/kan bahwa adanya transforming growth factor-ft .dalam aorta atau arteri dapat menjadi suatu indikator akan terbentuknya plak aterosklerosis. Kata kunci: Sprague Dawley, aterosklerosis, plak, TGF-fl
Pengaruh Penangkaran terhadap Profil Eritrosit Lumba-lumba Hidung Botol dari Perairan Laut Jawa Guntari Titik Mulyani; Yuda Heru Fibrianto; Teguh Budipitojo
Jurnal Sain Veteriner Vol 30, No 1 (2012): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3636.309 KB) | DOI: 10.22146/jsv.2467

Abstract

In the Java Sea, there are a lot of dolphins, that often snagged fishing nets. While In Indonesia, bottlenosedolphins are mammals protected water. The aims of this research was to study the erythrocytes profile inbottlenose dolphins before and after the captivity. Seven dolphins were used in this research. Blood samples weretaken out from the superficial vein of tail for examination of the number of erythrocytes, hemoglobin levels andvalue of hematokrit. Sampling was done when the dolphins appointed from the waters of the Java Sea and afterexperiencing dolphin captivity in PT. WSI, Kendal, Central Java. The data before and after captivity were compared and tested with the statistical analysis on the level of significance of the paired t-test 95%. The results showed the significant increase in the number of erythrocytes, hemoglobin levels and the values of hematokrit significantly. It was concluded that captivity done by WSI Corporation, Kendal, Central Java did increase the profile of erythrocytes in bottlenose dolphins.Keyword : Bottlenose dolphins, captivity, profile erythrocytes, superficial vein of tail, paired t-test
THE EFFECT OF HIGH FAT DIET ON THE CONCENTRATION RATIO BETWEEN PROOXIDANT AND TOTAL ANTIOXIDANT IN RAT (Sprague dawley) Guntari Titik Mulyani; Hastari Wuryastuti
Jurnal Sain Veteriner Vol 17, No 1 (1999)
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.8589

Abstract

The objective of the investigation was to study the relationship between ratio prooxidant and total antioxidant (peroxidation index) and cell damage in male rats. Fourty male Sprague dawley rats, 3 month of age, 150-200 g of body weight were alloted randomly to 2 groups of 20 each. The first group was fed normal diet (control), the second group was fed high fat diet (20% fat). After 2 weeks, the blood samples were taken out from 5 rats of each group for measur­ing prooxidants and antioxidants. The prooxidants and anti-oxidants st-atus in this study was done by measuring thio barbituric add subs tance I TEARS) and total antloxldant status (TAS) concentration. The heart, liver and kidney tissues were collected for histopatological analysis, Perox­idation index (PI) were determined by dividing TBARS value with TAS value. The same procedures were repeated after 4, 8, and 16 weeks. Analysis of the data showed that after 16 weeks on experimental diet, the mean concentration of TBARS in blood of group I was 1.45Q+G.158 umol/L and the mean concentration of TBASS in blood of group 11 was 4,75 + 2,17 nmol/L. The highest ratio between prooxidant and total antioxidant was 17.47 and the Lowest ratio between oxidant and total antioxidant was 0.849. Analysis of histopatology showed that there were hyalinitation and oardiomyopathy in the heart tissu, fatty liver degeneration and necrosis in the liver and necrose and atrophy of the kidney. From the results can be concluded that (1) feeding high fat diet induced high ratio between proojiidant and antioxidant con^ centration (peroxidation Index). (2) Cell damage can be caused by high peroxidation index. (3) Individual variation might be caused by genetic factor.
Prevalensi dan Serovar Penyebab Leptospirosis pada Domba di Kabupaten Kulon Progo Guntari Titik Mulyani; Eko Sulistyadi; Antoni Kirwanto; Haryadi Haryadi; Ambar Widuri; Tri Atmojo; Anis Pramundari
Jurnal Sain Veteriner Vol 34, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.253 KB) | DOI: 10.22146/jsv.22817

Abstract

Leptospirosis is a zoonotic disease, caused by Leptospira interrogans. A source of transmission in human leptospirosis are rodents, livestock, pets and wild animals. The prevalence of leptospirosis in cattle soon after theoutbreak of leptospirosis in humans that occurs in Kulon Progo district in 2011, reached 3.4% by the various serovar Leptospira. Breeding conditions of the people who still puts cattle and sheep in a single environment which enables transmission of leptospirosis in cattle. The purpose of this study was to determine the prevalence of leptospirosis and identify serovar caused of leptospirosis in sheep in Kulon Progo. A total of 60 sheep were done blood collection from the jugular vein 5 ml, serum was separated for leptospirosis examination with Microscopic Aglutination Test (MAT) which conducted at the Research Center for Veterinary Science, Bogor. Microscopic Aglutination Test carried out on various Leptospira serovar, namely: chterohaemorrhagiae, Javanica, Celledoni, Ballum, Pyogenes, Cynopeteri, Rachmati, Auatralis, Pomona, Canicola, Grippotyphosa, Bataviae, Hardjo, and Tarrasovi. Leptospirosis prevalence rate was calculated by dividing the result by the number of MAT positive samples examined. Serovar types that give a positive agglutination result was serovar that caused leptospirosis in sheep. The results showed that two samples were positive against antigen serovarIchterohaemorrhagiae. Based on these results can be concluded that the prevalence of leptospirosis in sheep in Kulon Progo district were 3.3%. The cause of leptospirosis in sheep in Kulon Progo was Leptospira interrogansIchterohaemorrhagiae serovar.