Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENENTUAN TINGKAT KERENTANAN WILAYAH TERHADAP PERKEMBANGAN PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI DAN AEDES ALBOPICTUS DENGAN PENGINDRAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Dyah Respati Suryo Sumunar
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 6, No 2 (2008): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8332.234 KB) | DOI: 10.21831/gm.v6i2.15411

Abstract

Abstrak             Timbulnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sangat terkait dengan kesehatan dan kebersihan lingkungan karena nyamuk pembawa atau kesehatan dan kebersihan lingkungan karena nyamuk pembawa atau penyebar penyakit tersebut, yakni nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus hidup dan berkembang biak di sekitar lingkungan kita. Berbagai cara telah dilakukan untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk tersebut, namun hasilnya belum optimal. Analisis spasial merupakan bagian dari pengelolaan (manajemen) penyakit berbasis wilayah, yakni analisis dan uraian tentnag data penyakit secara geografis berkenaan kependudukan, persebaran, lingkungan, perilaku sosial, ekonomi, kasus kejadian penyakit, dan hubungan antar variabel tersebut. Utuk mendeteksi lingkungan rentan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi pengindraan jauh (remote sensing). Citra pengindraan jauh berupa foto udara mampu menyajikan kenampakan permukaan bumi sesuai dengan kenampakan sebenarnya di lapangan dan data sekunder yang kemudian diolah dan dianalisis dengan metode skoring dan overlay dengan sistem infrmasi geografis. Pengindraan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat membantu menentukan tingkat kerentanan wilayah terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Hasil uji silang menunjukkan bahwa faktor kualitas fisik lingkungan yang digunakan sebagai pendekatan untuk menentukan tingkat kerentanan wilayah terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus cukup berpengaruh terhadap kemungkinan terjangkitnya penyakit  DBD, selain faktor fisik, kondisi sosial, dan perilaku masyarakat. Kata Kunci : Pengindraan Jauh, SIG, Demam Berdarah Dengue, Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus
Aplikasi Teknologi Satelit Multitemporal untuk Penyusunan Model Spasial Sebaran Potensi Kebakaran Hutan di Lereng Selatan Gunung Merbabu Maulana Azkaa S; Maya Eka S; Aminna Rahmawati; Dyah Respati Suryo Sumunar
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 2 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1214.035 KB) | DOI: 10.21831/gm.v16i2.25292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kemampuan teknologi geospasial untuk mengidentifikasi parameter biofisik potensi kebakaran hutan, (2) mengetahui pola distribusi spasial potensi kebakaran hutan berdasarkan parameter interelasi spasial biofisik hasil interpretasi teknologi geospasial, dan (3) menyusun model spasial untuk menentukan distribusi potensi kebakaran hutan di lereng selatan Gunung Merbabu. Populasi penelitian adalah seluruh medan di lereng selatan Gunung Merbabu. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sampling pada setiap satuan medan. Hasil penelitian menunjukkan data-data teknologi geopasial berupa citra satelit LANDSAT 8 multispektral, digital elevation model (DEM), dan penggunaan sistem informasi geografis mampu mengidentifikasi variabel-variabel yang saling berpengaruh terhadap potensi kebakaran hutan, yaitu geomorfologis, klimatologis, dan biogeografis. Model spasial potensi rawan kebakaran melalui SIG dapat diklasifikasikan dalam 5 kelas, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Data variabel tersebut dianalisis scoring dan overlay sehingga menghasilkan model spasial potensi kebakaran hutan yang divisualisasikan dalam bentuk peta dan diidentifikasi pola persebarannya.
ANALISIS RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SUNDORO DI KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG Akhmad Ganang Hasib; Dyah Respati Suryo Sumunar
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 14, No 2 (2016): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.158 KB) | DOI: 10.21831/gm.v14i2.13817

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui: (1) pengaruh faktor bahaya, kerentanan, dan kapasitas, (2) tingkat dan sebaran risiko bencana erupsi Gunungapi Sundoro. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi meliputi seluruh wilayah Kecamatan Ngadirejo dengan pengambilan sampel secara purposive berdasarkan Peta KRB Gunungapi Sundoro. Pengumpulan data dengan wawancara dan  observasi untuk memperoleh data kapasitas; dokumentasi dan interpretasi untuk memperoleh data kerentanan dan bahaya. Analisis data dengan overlay, scoring, dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Faktor bahaya, kerentanan, dan kapasitas memiliki pengaruh yang bervariasi terhadap terjadinya bencana. (2) Tingkat dan sebaran risiko bencana erupsi dibagi menjadi sedang, rendah, dan sangat rendah. Tingkat risiko sedang mendominasi sebagian wilayah Desa Katekan dan Giripurno. Tingkat risiko rendah mendominasi sebagian besar wilayah Katekan, Tegalrejo, dan Giripurno. Tingkat risiko sangat rendah mendominasi sebagian Purbosari, Tegalrejo, dan Banjarsari. Tingkat risiko sangat rendah di wilayah Medari, Campursari, Manggong, Gondangwinangun, Karanggedong, Kataan, Ngadirejo, Gandu Wetan, Munggangsari, Gejagan, Pringapus, dan Mangunsari. Kata kunci: Erupsi Gunungapi Sundoro, Risiko Bencana, Kecamatan Ngadirejo
Studi Perbandingan Sebaran Spasial COVID-19 di Yogyakarta dan Gorontalo Nursida Arif; Dyah Respati Suryo Sumunar; Nurul Khotimah; Etika cahyani; Yusuf Susena; Riga Aditya Ariyanto
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 1 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v19i1.40166

Abstract

Perbedaan sebaran COVID-19 di berbagai negara masih menjadi isu yang terus dikaji karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang berkorelasi dengan penyebaran COVID-19 adalah faktor geografis. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keunikan karena letak dan kondisi geografisnya. Penelitian melihat perbedaan sebaran COVID-19 di dua provinsi di Indonesia yaitu Yogyakarta dan Gorontalo. Secara geografis kedua wilayah ini sangat berbeda. Kondisi iklim pada masing-masing wilayah dilihat berdasarkan suhu permukaan lahan menggunakan citra satelit Landsat 8. Suhu rata-rata tertinggi di provinsi Gorontalo yaitu 34,24°C terdistribusi di kota Gorontalo dan kabupaten Gorontalo. Sedangkan suhu tertinggi di DIY terdistribusi di kota Yogyakarta dengan suhu 32,72°C. Berdasarkan data yang diperoleh Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terdampak paling akhir, namun memiliki memiliki persentase terpapar lebih besar yaitu 0,23% yaitu dibandingkan DIY 0,07%. Sebaran spasial yang mengelompok diperkotaan menunjukkan bahwa mobilitas penduduk dapat menjadi pemicu meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Sedangkan faktor-faktor yang diinvestigasi dalam penelitian ini yaitu suhu, lamanya waktu terpapar dan jumlah penduduk tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap persebaran COVID-19.
ANALISIS RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG Andika Surya Ardi; Dyah Respati Suryo Sumunar
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 1 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1476.412 KB) | DOI: 10.21831/gm.v15i1.16243

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui: (1) Tingkat risiko bencana erupsi Gunung Merapi,(2) Sebaran risiko bencana erupsi Gunung Merapi; di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Kecamatan Dukun. Sampel diambil menggunakan metode area sampling berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah skoring, overlay, dan penafsiran deskriptif.Hasil penelitian: (1) Tingkat risiko bencana erupsi dapat dibagi menjadi: Sedang, rendah, dan sangat rendah. Semakin tinggi tingkat risiko bencana maka potensi kerugian akibat terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi semakin besar. (2) Risiko bencana erupsi terdapat diseluruh wilayah. Sebaran tingkat risiko sedang mendominasi sebagian wilayah Desa Sengi dan Desa Kalibening. Sebaran tingkat rendah mendominasi sebagian besar wilayah Desa Ketunggeng, Desa Banyubiru, Desa Ngadipuro, Desa Wates dan Desa Banyudono. Sebaran tingkat sangat rendah berada di Desa Sewukan, Desa Mangunsoko, Desa Dukun, Desa Kalibening, Desa Sumber, Desa Paten, Desa Krinjing, Desa Sengi dan Desa Ngargomulyo. Kata Kunci: Risiko Bencana, Gunung Merapi, Kecamatan Dukun
Pengetahuan, sikap, dan perilaku seksual remaja anggota pusat informasi konseling remaja SMA Negeri 2 Bantul Sri Agustin Sutrisnowati; Nurul Khotimah; Dyah Respati Suryo Sumunar; Mawanti Widyastuti; Sriadi Setyawati
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 17, No 1 (2019): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.705 KB) | DOI: 10.21831/gm.v17i1.28302

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengetahuan seksual remaja, (2) sikap dan perilaku seksual remaja anggota Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) di SMAN 2 Bantul. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Variabel penelitian meliputi pengetahuan remaja, sikap remaja, dan perilaku seksual remaja. Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Bantul bulan April-Oktober 2016. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMAN 2 Bantul yang berjumlah 830 orang. Sampel ditentukan secara purposive, dengan mengambil siswa kelas X IPA/IPS dan XI IPA/IPS, sebanyak 111 orang. Data dikumpulkan melalui observasi, angket, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengetahuan seksual responden adalah “cukup” (55,9%), “baik” (40,5%), dan “kurang” (3,6%), (2) (a) sikap seksual responden semuanya (100%) adalah “negatif” atau cenderung menghindari, menjauhi, dan membenci hal-hal berkaitan seks pranikah, dan (b) perilaku seksual responden untuk mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar adalah pegang tangan (55,9%), cium pipi (22,1%), dan cium bibir (7,4%). Semua responden belum pernah mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar dengan meraba bagian tubuh sensitif, petting, oral seks, anal seks, dan hubungan seksual.
EFEKTIVITAS PEMBIMBINGAN KARYA TULIS ONLINE MELALUI WEBSITE KTI Herman Dwi Surjono; Sri Sumardiningsih; Dyah Respati Suryo Sumunar; Restu Widiatmono
Jurnal Kependidikan Vol. 43, No.2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.106 KB) | DOI: 10.21831/jk.v43i2.2261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Sistem KTI Online untuk pembimbingan penulisan karya ilmiah bagi guru-guru. Aspek yang diungkap antara lain: deskripsi teknik, strategi, aktivitas pembimbingan, hambatan dosen, dan tingkat efektivitas pembimbingan. Obyek yang diteliti adalah sistem pembimbingan KTI online yang telah dikembangkan oleh Dirprodik Dit PMPTK. Sampel sebanyak 12 dosen dan 500 guru diambil secara purposif. Instrumen penelitian terdiri atas 3 macam, yaitu daftar cek (check list) untuk evaluasi sistem, angket untuk dosen pembimbing dan angket untuk guru peserta. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Website KTI Online telah dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak LMS open source Moodle, (2) Strategi pembimbingan yang diterapkan adalah model terbuka melalui forum diskusi, (3) Aktivitas pembimbingan sangat rendah, yakni hanya 143 guru (24.2 %) yang telah berhasil login, (4) Hambatan utama antara lain akses internet sangat lambat dan ketidakaktifan guru dalam pembimbingan, (5) Tingkat efektivitas program pembimbingan ini sangat rendah
PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PERKIRAAN KEJADIAN LUAR BIASA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA YOGYAKARTA Dyah Respati Suryo Sumunar
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 14, No 2: Oktober 2009
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.376 KB) | DOI: 10.21831/hum.v14i2.5024

Abstract

Intention of this research is: (1) Knowing factors what influencing incidence case of disease DBD at one particular area settlement, (2) Knowing how Geographical Information System benefit for the management of data spatial especially related to disease DBD of through estimation of data spatial, and (3) Knowing technological role of remote sensing and Geographical Information System can be exploited to conduct the estimation or estimate to the happening of extraordinary occurrence (KLB) DBD. Method used in this research represents the merger among interpretation aerial photograph and work the field. Interpretation aerial photograph conducted to recognize the habitat of propagation of mosquito through parameter of settlement pattern, settlement density, and vegetation. Work the field conducted for the acquirement of data irrigate, rainfall, and place of exile garbage, beside as correctness for interpretation aerial photograph. Other; Dissimilar data needed by place height, rainfall and density. Analyses the data conducted with the standing method (scoring) and join with others to compile the (overlay) use the geographical information system with the program of Arc View. Result of research indicate that there are five ( 5) class mount the regional crisis to occurrence of KLB DBD, namely class do not crisis, a few/little crisis, rather crisis, crisis, and very crisis. Area which is a few/little crisis represent the widest area, or for the width of 31,83% from all of research area, whereas area which do not crisis is 22,37%, rather area of crisis 24,46%, area crisis 19,84% and area of very crisis is 1,53%. Because area which crisis and rather crisis, crisis and very crisis also wide enough 1489,475 ha (45,63%) hence need there is care early society and Yogyakarta town to epidemic of disease DBD which possibility will be able to generate KLB.
MITIGASI BENCANA BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BADUY Suparmini Suparmini; Sriadi Setyawati; Dyah Respati Suryo Sumunar
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 19, No 1: April 2014
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.518 KB) | DOI: 10.21831/hum.v19i1.3511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kearifan lokal masyarakat Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Provinsi Banten, dan (2) kearifan lokal yang berkaitan dengan mitigasi bencana alam gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan kebakaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data secara kualitatif, melalui reduksi data, penyajian data, hingga pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Baduy, tetap memegang kuat kepercayaan dan adat istiadatnya serta meniti hari demi hari dengan penuh kearifan. Kepercayaan dan adat istiadat itu menjadi pikukuh (aturan) yang senantiasa menjadi falsafah hidup dan keseharian masyarakat Baduy. Kearifan lokal masyarakat Baduy berkaitan dengan  mitigasi bencana gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan kebakaran tercermin dalam (1) tradisi perladangan, yakni dengan aturan pemilihan lokasi ladang (huma), waktu berladang, tata cara membuka dan membakar lahan, hingga peralatan yang diperbolehkan untuk digunakan. Tradisi perladangan menghindarkan dari bahaya longsor, dan kebakaran. (2) Aturan dan pikukuh dalam membuat bangun bangunan rumah, jembatan, lumbung, dan sebagainya dengan bahan bambu, ijuk, dan kirey tanpa paku. Bangunan didirikan di atas tanah menyesuaikan kontur tanah, didirikan di atas umpak, tidak diperbolehkan mengubah kontur tanah. Hal itu merupakan mitigasi terhadap bencana gempa, longsor, banjir, dan kebakaran.(3) Pembagian zona hutan dalam tiga wilayah sebagai wujud nyata pelestarian ekosistem dan merupakan mitigasi terhadap bencana longsor, banjir, erosi, dan bencana lainnya.
THE EFFECT OF THE USE OF INTERACTIVE MULTIMEDIA ON THE IMPROVEMENT OF GEOGRAPHY LEARNING ACHIEVEMENT M. Kurniawan Arif Syaefulloh; Dyah Respati Suryo Sumunar
Geosfera Indonesia Vol 2 No 1 (2018): GEOSFERA INDONESIA
Publisher : Department of Geography Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/geosi.v2i1.7470

Abstract

Abstract This research aimed to discover the effect of using interactive multimedia on the improvement of (2) geography learning achievement, and (2) learning interest of Grade students IPS of MA El Bayan Majenang. This study was a quasi-experiment using the quantitative approach. The population was 106 grade XI students IPS. A sample of 36 students was established the cluster sampling technique. The data collection used an achievement test, questionnaire on interest in learning, observation and documentation. The data analysis technique used was the inferential statistical technique. The hypothesis testing was performed using the MANOVA test with SPSS 20 program. The results of the study were follows. (1) the error rate (p) geography learning result was 0.009. Because it was smaller than 0.05, there was an effect of the use of interactive multimedia on the achievement of geography learning.(2) the level of error (p) interest in learning was 0.00. Because it was smaller than 0.05, there was an effect of the use of interactive multimedia on the improvement of students' learning interest (3) From MANOVA statistic test, it could concluded that there was an improvement in geography learning achievement and interest of the students before and after the treatment as the experimental class with the average increase of 35.55 and 11.55 respectively. While the improvement of geography learning achievement and interest in learning of the control class was averagely 29.02 and 2.86 respectively. Keywords : Interactive multimedia, Geography Learning Achievement, interest in learning Copyright (c) 2018 Geosfera Indonesia Journal and Department of Geography Education, University of Jember Copyright Notice This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Share A like 4.0 International License