Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Upaya Mengatasi Bullying di Sekolah Dasar dengan Mensinergikan Program Sekolah dan Parenting Program melalui Whole-School Approach Fery Muhamad Firdaus
DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2019): VOLUME 2, NUMBER 2, 2019
Publisher : Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.091 KB) | DOI: 10.21831/didaktika.v2i2.28098

Abstract

Bullying is one of the phenomena that often arises in the world of education, including education in elementary schools, where this behavior is aggressive behavior that hurts others, both physically and psychologically. This bulliying problem needs to be addressed by schools through school programs that synergize with parenting programs through the whole-school approach. Therefore, there is a need for cooperation between schools, teachers and parents in overcoming this bulliying problem. The efforts that can be done by schools in synergizing school programs with parenting programs through the whole-school approach are as follows: (1) Activating the school committee which is a representative of the students' parents to design and implement collaboratively about the agreed school programs together, so regular meetings must be held. (2) Conducting a model teacher activity, where the teacher's representative simulates the learning process that is normally carried out so that parents can adjust teaching at home with at school. (3) Carry out activities between the school parties, students and parents of students so that there is a good relationship between various parties such as tourism activities, outbound and others.
Pelatihan Implementasi Pembelajaran Tematik (Learning by Doing) Berbasis Diversity dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Siswa Sekolah Dasar di Era Digital Fery Muhamad Firdaus; Anwar - Senen
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 1, No 2 (2021): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.516 KB) | DOI: 10.59818/jpm.v1i3.38

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan atas dasar kebutuhan dari kelompok sasaran. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk memberikan wawasan dan keterampilan kepada guru SD dalam mengembangkan dan mengimplementasikan pembelajaran tematik berbasis diversity dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa sekolah dasar di era digital. Pelatihan dan pendampingan ini diikuti oleh 40 guru SD di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan dalam PPM ini yaitu pelatihan, diskusi dan curah pendapat, serta pendampingan dalam merancang RPP berdiferensiasi dan melaksanakan pembelajaran tematik berbasis diversity dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa sekolah dasar di era digital. Adapun tahapan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lanjut. Berdasarkan postes dan penilaian terhadap produk yang dihasilkan peserta, maka pemahaman dan keterampilan peserta untuk mengembangkan dan mengimplementasikan pembelajaran tematik berbasis diversity dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa sekolah dasar di era digital dapat dinyatakan sudah terampil dan baik.
Meningkatkan kemandirian belajar peserta didik sekolah dasar menggunakan Model SOLE saat pandemi Covid-19 Fery Muhamad Firdaus; Nirmala Arum Pratiwi; Sri Riyani; Jatmiko Utomo
FOUNDASIA Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v12i1.37786

Abstract

Pelaksanaan program belajar dari rumah (BDR) jenjang sekolah dasar pada masa pandemi Covid-19 tidak lepas dari permasalahan. Salah satunya, peserta didik belum menunjukkan kemandirian belajar. Hal ini juga muncul pada peserta didik kelas IV SD Negeri Sleman V, untuk itu perlu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemandirian belajar mereka. Tindakan yang dipilih ialah menerapan model pembelajaran SOLE (Self Organized Learning Environment). Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas dengan model milik Strange yang dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket yang memuat sembilan indikator kemandirian belajar untuk peserta didik dengan reliabilitas 0.87 dan berjumlah 23 butir pernyataan. Analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif, yakni membandingkan persentase ketuntasan dan rerata kemandirian belajar peserta didik pada Siklus 1 dengan Siklus 2. Hasil dari tindakan menunjukan model SOLE dapat meningkatkan kemandirian belajar peserta didik kelas IV SD Negeri Sleman V. Hal tersebut ditunjukkan pada peningkatan presentase peserta didik dengan kemandirian belajar kategori baik pada Siklus 1 sebesar 61,3 % menjadi 77,4% pada Siklus 2.
Pendampingan penyusunan proposal penelitian tindakan kelas di sekolah dasar pada era kenormalan baru Pratiwi Pujiastuti; Fery Muhamad Firdaus; Herwin Herwin; Rossy Arlinda; Devie Anggita Akbaresti; Latif Pertiwi
FOUNDASIA Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v12i2.43274

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan atas dasar kebutuhan dari kelompok sasaran. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk memberikan wawasan dan keterampilan kepada guru SD dalam menyusun proposal penelitian tindakan kelas dalam melakukan perbaikan suatu masalah di dalam kelasnya masing-masing. Pendampingan ini diikuti oleh guru SD di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. Peserta berjumlah 25 orang guru. Metode yang digunakan dalam PPM ini yaitu pelatihan, diskusi dan curah pendapat, praktik penyusunan proposal penelitian dan pendampingan. Adapun tahapan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lanjut. Berdasarkan penilaian terhadap produk yang dihasilkan peserta, maka kemampuan peserta untuk menyusun perencanaan proposal penelitian tindakan kelas, serta pelaksanaan dalam pembuatan proposal penelitian tindakan kelas dapat dinyatakan sudah terampil dan baik.
Pengembangan E-Modul Funteach Berbasis Edutainment untuk Meningkatkan Kompetensi Information Communication and Technology bagi Guru Sekolah Dasar Nur Raisah; Risha Setyawati; Auliyah Lisyuffah Riuddani; Farah Nabila Nur Afifah; Muhammad Nurwidya Ardiansyah; Fery Muhamad Firdaus
Epistema Vol 2, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v2i2.43898

Abstract

Kecakapan guru yang profesional pada abad 21 memiliki tantangan yang sangat kompleks guna menghadapi tantangan global. Guru dituntut untuk mampu beradaptasi dengan teknologi. Pemanfaatan variasi teknologi mengharuskan guru untuk memiliki penguasaan dan pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT), namun banyak guru yang belum memiliki kemampuan ICT yang optimal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk e-modul sebagai pedoman bagi guru sekolah dasar untuk meningkatkan kompetensi ICT. Metode: Penelitian ini mengunakan metode pengembangan (Research and Development). Model pengembangan yang digunakan yaitu ADDIE terdiri dari lima tahapan yang meliputi analyze, design, development, implementation, dan evaluation. Instrumen penelitian berupa kuesioner serta dilakukankebijakan merdeka belajar wawancara. Tim penilai produk terdiri: ahli materi, ahli materi, dan respon guru. Hasil: 1) Peneliti telah menghasilkan produk E-modul Funteach sebagai pedoman bagi guru untuk meningkatkan kompetensi ICT. Meliputi karakteristik proses (analisis, desain produk, pengembangan, implementasi, dan evaluasi) dan karakteristik produk (judul, petunjuk penggunaan, pendahuluan, materi fun learning, materi edutainment, fun media pembelajaran penyampaian materi, dan fun media evaluasi). 2) E- modul Funteach memperoleh penilaian dari ahli materi dengan mendapat skor rata-rata 4,95 yang berarti sangat layak dan penilaian ahli media dengan mendapat skor rata-rata 4,75 yang berarti sangat layak, 3) respon dan tanggapan guru kelas 4 dan 5 SD terhadap E-modul Funteach memperoleh skor rata-rata yang berarti 4,5 yang berarti sangat layak untuk diimplementasikan lebih lanjut. Kesimpulan: sesuai batas-batas hasil review ahli dan tanggapan guru, produk e-modul Funteach dalam penelitian ini dapat digunakan oleh guru sekolah dasar
The Development of Articulate Storyline-based Learning Media to Improve 5th Grade Students’ Mathematical Representation Ability Fery Muhamad Firdaus; Ika Nur Azizah; Sonia Pritin; Oktiana Damayanti; Fatika Chandra Annisa
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 9, No 1 (2022): June 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v9i1.9827

Abstract

AbstractThis study aims to produce Articulate Storyline-based learning media on cubes and blocks nets material for fifth-grade elementary school students. This is Research and Development study. This study uses the ADDIE development procedure (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). The sample of this study was 26 fifth-grade students in an elementary school in Gunung Kidul, Yogyakarta. Expert judgment or validation is carried out by 2 media experts and 2 material experts to assess and revise the product. The method of data collection is a representation test, observation and questionnaires. The data analysis technique used content analysis and narrative analysis techniques. The result is a product of Articulate Storyline-based learning media on cubes and blocks nets material for fifth-grade elementary school students. The overall result of the trial shows good results, namely obtaining a decent category with details: (1) the material expert test got 3.8 or 76% good results, (2) the media expert test got 4.8 or 80% good results, (3) the results of the calculation of the n-gain score of 0.3877 which indicates an increase in students' mathematical representation abilities using articulate storyline-based learning media with moderate categories. So, it can be concluded that the Articulate Storyline-based learning media is good to be used as learning media on cubes and blocks in improving the mathematical representation abilities of fifth-grade elementary school students.Keywords: learning media, articulate storyline, mathematical representation, elementary school students. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis articulate storyline materi jaring-jaring kubus dan balok pada siswa kelas V sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Tahapan penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Sampel penelitian ini adalah 26 siswa kelas V di salah satu sekolah dasar di Gunung Kidul, Yogyakarta. Uji ahli atau validasi dilakukan oleh 2 orang ahli media dan 2 orang ahli materi untuk menilai produk awal serta merevisi produk awal sesuai saran ahli. Metode pengumpulan data penelitian ini dengan tes representasi, observasi, dan angket. Teknik analsis data menggunakan teknik analisis konten dan analisis naratif. Hasil penelitian ini berupa produk media pembelajaran berbasis articulate storyline pada materi jaring-jaring kubus dan balok kelas V sekolah dasar. Keseluruhan hasil uji coba menunjukkan hasil yang baik yaitu memperoleh kategori layak dengan rincian: (1) uji ahli materi mendapatkan hasil 3,8 atau 76 % layak, (2) uji ahli media mendapatkan hasil 4,8 atau 80 % layak, (3) hasil perhitungan skor n-gain sebesar 0,3877 yang menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan representasi matematis siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis articulate storyline dengan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis articulate storyline layak digunakan sebagai media pembelajaran materi jaring-jaring kubus dan balok dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa kelas V sekolah dasar..Kata kunci: media pembelajaran, articulate storyline, representasi matematis, siswa sekolah dasar.
The Use of Macromedia Flash Application in Improving the Mathematical Understanding of Elementary School Students Fery Muhamad Firdaus; Dika Afianti; Rizki Cahya; Arina Septianingtias
Jurnal Prima Edukasia Vol 10, No 2 (2022): July 2022
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpe.v10i2.47427

Abstract

Mathematics learning will run optimally if it is supported by the use of learning media in accordance with learning objectives and student needs. One of them is the application of learning media through Macromedia Flash to improve students' mathematical understanding. This type of research is classroom action research (Classroom Action Research). This research was conducted in class V of MI Al Washliyah Jangungan in the even semester of the 2020/2021 school year. The subjects of this study were students of class V with a total of 16 children. The object of this research is the learning process by applying learning media based on Macromedia Flash. The results of this study indicate that the application of learning media based on Macromedia Flash 8 in building materials is able to improve students' mathematical understanding with a percentage of 94% of 16 students, which can be categorized in the "Very Strong" category. His learning outcomes also increased from the average value of 80.4 in cycle 1 to 87,625 in cycle 2 and was declared "Completed".
ANALISIS PENDIDIKAN ANAK TUNANETRA RINGAN SISWA KELAS IV SD NEGERI PAMULANG 02 TANGERANG SELATAN Fery Muhamad Firdaus; Diyya Fathya Jannah
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7 No 2 (2019): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v7i2.1973

Abstract

Pendidikan merupakan hak yang harus diterima oleh seluruh anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini membahas tentang pendidikan anak tunanetra ringan dalam lingkup keluarga, sekolah serta masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunanetra ringan, orang tua serta guru (wali kelas). Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawacara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian analisis pendidikan siswa tunanetra ringan adalah keluarga, sekolah dan masyarakat berperan penting dalam pelaksanaan pendidikan siswa tunanetra ringan serta harus bekerjasama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk siswa tunanetra ringan. Kehadiran sekolah inklusi sangat berarti bagi anak berkebutuhan khusus, mereka mendapatkan pendidikan seperti teman-temannya yang lain. Karena sekolah merupakan hak yang harus didapatkan oleh setiap anak, baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus. Guru harus bekerjasama dengan orang tua untuk selalu berusaha menemukan solusi agar hambatan tersebesar pendidikan siswa tunanetra ringan yakni dalam aspek percaya diri dan keberanian segera tertangani sehingga siswa dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dengan baik.
PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PENDEKATAN MIKIR DENGAN MENGGUNAKAN WHATSAPP GROUP PADA MASA PANDEMI COVID 19 Fery Muhamad Firdaus
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8 No 2 (2020): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v8i2.3175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa kelas VI sekolah dasar pada konsep luas lingkaran, serta memperbaiki proses pembelajaran moda daring menggunakan platform Whataspp Group melalui pendekatan MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi). Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN Ambarukmo semester I Tahun Ajaran 2020/2021 sebanyak 28 siswa dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan kedalam dua siklus. Tahapan pelasksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan representasi matematis siswa sekolah dasar melalui pendekatan MIKiR dengan menggunakan Whatsapp Group pada masa pandemic Covid 19, serta pentingnya kegiatan mengalami dan interaksi dalam proses pembelajaran bermakna learning by doing. Sehingga pendekatan MIKiR dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemic Covid 19.
PERSEPSI MAHASISWA IAIN PADANGSIDIMPUAN TERHADAP PEMBELAJARAN ONLINE DI ERA PANDEMI COVID-19 Maulana Arafat Lubis; Nisha Marina; Nashran Azizan; Fery Muhamad Firdaus
FORUM PAEDAGOGIK Vol 12, No 1 (2021): 10 Articles, Pages 1-159
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v13i1.3487

Abstract

Many impacts occurred when the COVID-19 pandemic occurred to disturb all humans on earth. The unrest came from students. One of the student concerns was that learning was carried out online. This case is the basis of the research. The research objective was to explore student difficulties during online learning during the COVID-19 period, the application used during online learning during the COVID-19 period, and the student's response to online learning during COVID-19. This study uses a qualitative method through a case study approach. The research was conducted at IAIN Padangsidimpuan. The informants in this study were 37 PGMI students from 2016-2019. Data collection using unstructured-planned interviews. The research procedure refers to the Creswell model. Data analysis used ATLAS.ti version 8 software. The results of this study obtained information from informants that students experienced many difficulties during online learning during the COVID-19 period, such as the high cost of buying data packages, the problem of internet signals and the exposure of less understood lecturers' material. During online learning, the teleconference application often used is google meet, while the social media that is always used is WhatsApp. So, from the conscience of each informant, they hoped that the learning process would not be thoroughly carried out online to reduce costs for buying internet packages or learning to be carried out face-to-face again on the condition that they adhere to health protocols.