Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Disharmoni dalam Dinamika Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Junus, Dikson; Potabuga, Sucipto
Gorontalo Journal of Government and Political Studies Vol 1, No 1 (2018): Gorontalo Journal of Government and Political Studies
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.574 KB) | DOI: 10.32662/gjgops.v1i1.170

Abstract

The dynamics of good governance at the central government level to the level of local government is inseparable from the conflict. Conflict usually occurs horizontally or vertically, causing disharmony in the administration. In the period 2014-2015 in the Province of Gorontalo had experienced dynamics in governance that led to poor inter-regional relations. This paper will discuss the disharmony of Governor and Mayor relationship with the focus of discussion on the function of coordination and supervision in the implementation of local government. The results show that the disinclination of government relations between provinces and municipalities due to unclear division of authority between governments so that structural and functional coordination is not effective and achievement of goals does not always work as expected. This research suggests changing the mindset of government apparatus in the management and administration of government and strengthening cooperation among local government, so that the dynamics of governance can run effectively and efficiently.
Kompensasi dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Provinsi Gorontalo (Studi tentang implementasi kebijakan pemberian Tunjangan Kinerja Daerah) Junus, Dikson
Jurnal Pelangi Ilmu Vol 1, No 1, 2008
Publisher : Jurnal Pelangi Ilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2847.836 KB)

Abstract

The function and role of bureaucracy oriented by the government staff is very important in the life society and country. Within bureaucracy, manpower is a key factor of alteration process that includes any accept of living in the country. Government staffs are the main determinant in conducting services which actually serving the need and interest of people. The reality of public service performance managed by bureaucracy staffs, according to majority of public as the user of that services, is not yet suitable enough and far from the hopes. Many efforts had beef done by the government to make performance of their staffs better, one of which was through the civil servant recruitment system. Started by 2005, the government province of Gorontalo peiformed an incentive program giving the region financial.
Kepemimpinan Kepala Desa dalam Menjalankan Fungsi Pemberdayaan Masyarakat Desa Bilato, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo Yisriyanto Ismail; Dikson Junus
Journal of Governance Innovation Vol. 1 No. 2 (2019): Volume 1 Nomor 2 (September 2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/jogiv.v1i2.354

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan yang mempengaruhi kepemimpinan Kepala desa dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Bilato, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian kualitatif deskriptif yang mencoba untuk menanalisis variabel kepemimpinan dan pemeberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Kepemimpinan Kepala desa dalam pemberdayaan masyarakat dengan gaya kepemimpinan demokratis dan gaya kebebasan atau Laissez Faire. Hal dapat dilihat dari berbagai cara yang dilakukan oleh Kepala desa Bilato yakni mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap proses pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi Kepemimpinan kepala desa dalam pemberdayaan masayarakat terdiri atas dua yaitu: 1) faktor pendukung yang terdiri dari: a) kewibawaan dari seorang kepala desa; b) kekuasaan; dan c) kemampuan. 2) selanjutnya adalah faktor penghambat, yang terdiri dari: a) partisipasi masyarakat terhadap program pemberdayaan yang masih kurang; dan b) fasilitas dan peralatan yang masih belum memadai.
Penguatan Program Prioritas Pemerintah Daerah Dalam Mewujudkan Good Governance Di Kabupaten Gorontalo Suaib Napir; Dikson Junus
Journal of Public Administration and Government Vol. 1 No. 1 (2019): April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.996 KB) | DOI: 10.22487/jpag.v1i1.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis, mengidentifikasi dan mendeskripsikan bagaimana penguatan Program Prioritas Pemerintah Daerah dalam mewudjukan good governace di Kabupaten Gorontalo. Metode Penelitian: Menggunakan jenis penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data; observasi, wawancara dan dokumen. teknik analisis data model interaktif Miles, Huberman dan Saldana (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Gorontalo tahun 2018, secara umum memperoleh nilai 50,64 pada kategori Sangat Rendah. Hasil pehitungan indeks terdiri dari: Kategori tingkat profesionatitas ASN, dari 64 OPD, 1 OPD mendapatkan hasil IP kategori sedang, 10 OPD kategori rendah, dan 53 kategori sangat rendah. Kedua, Kualitas ASN masih kurang optimal dalam implementasi kebijakan terkait dengan Program Prioritas Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang terdapat dalam dokumen RPJMD 2016-2021, sehingga ukuran indeks professional ASN pemerintah Kabupaten Gorontalo tahun 2018 sebanyak 85,71 persen masuk kedalam kategori sangat rendah
Implementation of Regulation Number 25 in 2009 Concerning the Public Services Toward the Regional Organizations of Gorontalo District Muten Nuna; Ibrahim Ahmad; Arifin Tumuhulawa; Dikson Junus; Roy Marthen Moonti
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Vol 19, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jis.v19i2.1496

Abstract

The research aimed to investigate the effectiveness of Regulation Number 25 in 2009 concerning public service on the organization of the local forces and investigate the hindrance factors of the implementation of Regulation Number 25 in 2009 concerning public service on the regional organizations. It was empirical juridical research employing the interview method. The technique of data analysis applied descriptive analysis. Findings revealed that the public services of Gorontalo District's regional organizations had been implemented based on the procedure operational standard and the provision of Legislation, although it was not effective. It can be seen from community satisfaction with administrative services that still need to be addressed and improved. The hindrance factors of implementing public service regulation were human resources and the availability of facilities and infrastructures. In creating public services appropriately with the Legislation, the government should be entirely done to improve employees' awareness. Society or paying attention to the organization management and adequate human resources and facilities and infrastructures can support the role of government in improving the public services, particularly the regional organizations of Gorontalo District.
Strengthening the Implementation of Capacity Activities on the Development of Village Government Apparatus Resources in Gorontalo Regency Dikson Junus; Suaib Napir; Muten Nuna; Nur Istiyan Harun; Aitika Puspita Marzaman
Journal of Indonesian Scholars for Social Research Vol. 2 No. 1 (2022): JISSR
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.415 KB)

Abstract

The research method used qualitative data analysis, including data collection; data condensation/data simplification; presentation of data, and conclusions/verification. Data were obtained through interviews, observation, and documentation. The study results show that there is still a problem that becomes an obstacle for village government officials in Gorontalo Regency in maximizing their role in development planning, so efforts are needed to improve further the development planning capabilities of the village government apparatus. A level of quality planning and good development management is necessary for government officials. They know the strengthening of the implementation of capacity activities in the development of village government apparatus resources in Gorontalo district. Based on this, a series of activities are needed to encourage the improvement of village government apparatus in a Village Development Planning Workshop and assistance in carrying out village development planning.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN BANANA GABIN DI DESA PILOLAHUNGA, KECAMATAN POSIGADAN, KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Dikson Junus; Rizky A.C Mohammad; Taufik F.I Mantali; Azhar A. Wahab; Rani Mamonto; Febrinawati Mangalo; Firjai Pangalima; Sri Hian Mooduto; Aldian Komendangi; Farija Mobilingo; Roy Marthen Moonti; Ernikawati Ernikawati
Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2021): Vol 3, No 2 (2021): Agustus 2021 - Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyara
Publisher : Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.486 KB)

Abstract

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan memiliki potensi yang besar di bidang pertanian. Salah satunya Desa Pilolahunga Kecamatan Posigadan dalam sektor perkebunan Pisang menjadi salah satu komoditi perkebunan yang paling melimpah produksinya.Dengan adanya program Pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam bentuk pelatihan pembuatan Banana Gabin dengan harapan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam yang berupa pisang guna menambah nilai tambah untuk menciptakan perkembangan ekonomi. Kegiatan ini diselenggarakan di desa tangguh yakni Desa Pilolahunga, Kecamatan Posigadan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan . Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilakukan beberapa tahap yakni survey lokasi, pendampingan pelatihan pembuatan Banana Gabin dan evaluasi kegiatan pengabdian. Pada kegiatan pelatihan dilakukan pengukuran pengetahuan dan diperoleh gambaran pengetahuan masyarakat terkait pembuatan produk-produk pisang untuk dijual dan dipasarkan baik di desa Pilolahunga, Maupun Di sekitarnya yang merupakan produk  daerah penghasil dengan jumlah yang melimpah. Sehingga terbentuknya masyarakat yang terampil dalam mengolah pisang menjadi produk olahan yang memiliki keunikan sehingga memiliki daya jual yang lebih. Juga dapat menjadi produk ole-ole khas Bolaang  Mongondow Selatan. Kata kunci : Produk, Gabin Banana, KKP  ABSTRACTSouth Bolaang Mongondow Regency has great potential in agriculture. One of them is Pilolahunga Village, Posigadan District in the banana plantation sector, which is one of the most abundant plantation commodities in production. With the community empowerment program, it is carried out in the form of training in making Banana Gabin with the hope of increasing community creativity in the utilization of natural resources in the form of bananas in order to add added value to the community. create economic development. This activity was held in a tough village, namely Pilolahunga Village, Posigadan District, South Bolaang Mongondow Regency. This community empowerment activity was carried out in several stages, namely site surveys, training assistance for making Banana Gabin and evaluation of service activities. In the training activities, knowledge measurement was carried out and an overview of community knowledge was obtained regarding the manufacture of banana products to be sold and marketed both in the village of Pilolahunga, as well as in its surroundings, which are products of producing regions in abundance. So that the formation of people who are skilled in processing bananas into processed products that are unique so that they have more selling power. It can also be a typical Ole-ole product of South Bolaang Mongondow. Keywords :  Product, Gabin Banana, KKP
Program Pengolahan dan pemasaran Produk Rempeyek Kacang Hijau Di desa Bakida, Kecamatan Helumo Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Dikson Junus; Muten Nuna; Ernikawati Ernikawati; Roy Marthen Moonti; Nurwita Ismail; Yeni Paramata; Dince A. Kodai; Rifaldo Pido; Sintiya Kasim; Wanti Jasirudin; Fian Bonggu; Oktafiani Lanuru; Magdalena Kadepa; Fauzia Saini; Muhamad Machfud; Muhammad Kamaru; Abdul Ahmad Pakaya; Adam Gobel
Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3671.087 KB)

Abstract

Program pemberdayaan masyrakat nelayan melalui pelatihan pengolahan rempeyek kacang hijau Pada ibu-ibu istri nelayan di Desa Bakida kecamatan helumo, kabupaten Bolaan Mongondow Selatan Bertujuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga melalui alternatif usaha. Kegiatan ini melalui tahapan-tahapan berupa survei lokaso, pelatihan pembuatan produk pengolahan rempeyek lacang hijau, pengemasan produk dan pemasaran produk. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan Nilai dan penghasilan Melalui kualitas produk yang baik, kemasan yang higienis dan menarik serta pemasaran Yang baik dan efektif
Peningkatan Peran Dan Partisipasi Pemuda Dalam Pemberdayaan Masyarakat Dan Pembangunan Daerah Di Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango Dikson Junus; Atika Marzaman; Suaib Napir
Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2019): Februari 2019 - Insan Cita Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.47 KB)

Abstract

Berbagai patologi sosial yang akhir-akhir ini kemudian berkembang terkait masalah pengangguran yang umumnya menjangkiti para pemuda, Hal ini tentu saja mengakibatkan pekerjaan besar baru bagi bangsa ini. Mengingat pada saat bersamaan. Isu pemberantasan korupsi yang belum tuntas, dekandensi moral, ilegal logging serta permasalahan bangsa yang lain hampir menyebabkan bangsa kehabisan cara untuk mengatasinya. Kedepan jika permasalahan ini tidak segera diatasi, maka tidak menutup kemungkinan bangsa ini akan mengalami lost generation (kehilangan tongkat estafet kepemimpinan bangsa).Ancaman ini sudah sepatutnya diperhatikan oleh seluruh elemen bangsa yang dikenal besar dengan sejarahnya, serta kekayaan alam yang melimpah ruah. Agar nantinya bangsa ini dapat menjadi bangsa yang disegani dalam percaturan politik global. Salah satunya ialah dengan merapatkan diri pada Pemuda sebagai aset strategis bangsa, melalui pengambilan kebijakan dan tindakan nyata oleh para stakeholder. Metode yang di gunakan dalam pengabdian ini adalah pendidikan masyarakat. Pendidikan masyarakat dalam hal ini penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta kesadaran terhadap masalah yang di hadapi. Kegiatan ini di laksanakan selama 2 (dua) hari di Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Dari hasil kegiatan pengabdian ini, di ketahui bahwa peserta mampu menganalisa masalah yang di hadapi dengan metode-metode pemecahan masalah yang di sampaikan oleh pemateri. Kata kunci : Partisipasi pemuda, pemberdayaan masyarakat, pembangunan daerah
Penyuluhan Hukum, Kesehatan Dan Kewirausahaan Di Desa Motinelo Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo Dikson Junus; Roy Marthen Moonti; Ilyas Lamuda; Nurwita Ismail; Muten Nuna; Yeni Paramata; Ayub Usman Rasid; Wahyudin Hasan; Julie Abdullah; Ernikawati Ernikawati; Nur Istiyan Harun; Muhammad Fachri Arsjad; Nirmala Sahi
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 2, No 3 (2022): September
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.2.3.817-822.2022

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat masyarakat ditengah kehidupan bersosial adalah dengan memberikan pemahaman dan kesadaran untuk menerapkan kepatuhan terhadap aspek-aspek yang berlaku ditengah masyarakat. Pada penyelenggaraan kegiatan pengabdian ini yakni masyarakat dibekali pengetahuan, pemahaman serta kesadaran tentang tiga aspek yakni aspek hukum, aspek kesehatan dan kewirausahaan. Metode yang digunakan yakni pemberian teori dan tanya jawab langsung. Hasil dari kegiatan ini yakni adanya peningkatan pengetahuan individu maupun kelompok masyarakat tentang kesadaran hukum, pentingnya menerapkan pola hidup bersih, serta antusias masyarakat untuk mau memulai berwirausaha.