Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penetapan Kebutuhan Air Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) dan Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Devie Rienzani Supriadi; Anas D. Susila; Eko Sulistyono
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.333 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.1.38-46

Abstract

ABSTRACTCrop production can not be separated from the management provided, such as cultivation techniques in determining of water requirements. Water availability determines the success of crop production, either vegetative or generative because water is a basic need for plants. This study was conducted from March to June 2016 in a greenhouse of Cikabayan Experimental Station, Bogor Agricultural University. It consisted of 2 sets of experiment. The first experiment used a red pepper (Capsicum annuum L.) and second experiment used a cayenne pepper (Capsicum frutescens L.). Each experiment was arranged in a single factor randomized block design (RBD) with irrigation level treatment (V) consisted of 5 levels, i.e. v1 = 1 kc.Eo, v2 = 2 kc.Eo, v3 = 3 kc.Eo, v4 = 4 kc.Eo, and v5 = 5 kc.Eo. kc is a plant coefficient and Eo is pan evaporation measured every two days before irrigation. The results showed that the response of red pepper (Capsicum annuum L.) and cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) on growth and production parameters were linear. The water requirement of red pepper (Capsicum annuum L.) and cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) was still higher than the highest irrigation level of treatment given in this experiment i.e. 5 kc.Eo.Keywords: evapotranspiration, irrigation, number of flowers, plant coefficient, plant heightABSTRAKKeberhasilan tanaman untuk berproduksi secara maksimal tidak terlepas dari pengelolaan yang diberikan seperti teknik budidaya dalam penetapan jumlah air yang dibutuhkan. Ketersediaan air menentukan keberhasilan produksi tanaman, baik secara vegetatif maupun generatif karena air merupakan kebutuhan dasar bagi tanaman. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2016, bertempat di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini terdiri atas 2 set percobaan, percobaan 1 menggunakan cabai merah (Capsicum annuum L.) dan percobaan 2 menggunakan cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Masing-masing percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor perlakuan yaitu tingkat irigasi (V) yang terdiri atas 5 taraf, yaitu: v1 = 1 kc.Eo, v2 = 2 kc.Eo, v3 = 3 kc.Eo, v4 = 4 kc.Eo, dan v5 = 5 kc.Eo. kc adalah koefisien tanaman dan Eo adalah evaporasi panci yang diukur setiap dua hari sekali sebelum irigasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa respon tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens L.) pada parameter pertumbuhan dan produksi merupakan respon linier. Kebutuhan air tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens L.) masih lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tingkat irigasi tertinggi yang diberikan pada percobaan ini yaitu 5 kc.Eo.Kata kunci: evapotranspirasi, irigasi, jumlah bunga, koefisien tanaman, tinggi tanaman
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KEMBANG KOL (Brassica oleracea L. var. botrytis sub var. cauliflora DC ) TERHADAP MULSA JERAMI DAN KOMPOS LIMBAH JAMUR MERANG Devie Rienzani Supriadi; Netti Nurlenawati
AGRIVET JOURNAL Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lahan sawah dataran rendah di sepanjang wilayah Pantura Jawa Barat saat ini banyak dimanfaatkan untuk budidaya sayuran. Salah satu jenis sayuran yang dibudidayakan adalah kembang kol. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ketebalan mulsa jerami dan dosis kompos limbah jamur merang yang mampu memberikan pertumbuhan dan hasil tertinggi pada tanaman kembang kol.Percobaan dilaksanakan di Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang dari bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design).  Terdapat 9 perlakuan yang masing-masing diulang 3 kali.  Petak utama adalah ketebalan mulsa jerami (M) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : mo = tanpa mulsa (kontrol), m1 = mulsa 3 cm dan m2 = mulsa 5 cm.  Anak petak adalah dosis kompos limbah jamur merang (K) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : k1 = 5 ton ha-1, k2 = 10 ton ha-1 dan k3 = 15 ton ha-1.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara ketebalan mulsa jerami dan dosis kompos limbah jamur merang terhadap berat bunga per tanaman kembang kol. Perlakuan ketebalan mulsa jerami m2 (mulsa 5 cm) dan dosis kompos limbah jamur merang k3 (15 ton ha-1) memberikan hasil tertinggi pada berat bunga per tanaman kembang kol yaitu 0.63 kg per tanaman.
PENGEMBANGAN TEKNIK BUDIDAYA BEBERAPA VARIETAS KUBIS BUNGA (Brassica oleracea. L) DATARAN RENDAH DI KECAMATAN RAWAMERTA KABUPATEN KARAWANG Devie Rienzani Supriadi; Rika Yayu Agustini; M. Januar Ibnu Adham
Jurnal Abditani Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v5i1.88

Abstract

Pengembangan budidaya tanaman hortikultura di dataran rendah semakin dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sayuran dipasaran, akan tetapi timbul permasalahan pada budidaya kubis bunga dataran rendah yaitu pemilihan varietas yang tepat sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman kubis bunga. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan meningkatkan informasi mengenai budidaya tanaman kubis bunga di dataran rendah Kabupaten Karawang, tepatnya di Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta. Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah agar kelompok tani dapat memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai pengembangan budidaya kubis bunga yang diawali dengan penelitian mengenai beberapa varietas kubis bunga dan umur pembibitan yang berbeda serta pengaruhnya terhadap produksi kubis bunga. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan dan diskusi mengenai hasil penelitian kubis bunga yang dilakukan oleh tim Dosen serta aplikasinya di lapangan. Kegiatan ini dihadiri oleh UPTD, PPL, ketua dan anggota kelompok tani hortikultura Sabanajaya.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kubis Bunga (Brassica oleraceae L.) pada Berbagai Umur Bibit di Lahan Kering Dataran Rendah Sandi Nurbangun; Devie Rienzani Supriadi
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/paspalum.v9i1.227

Abstract

There are several factors that cause the production of flower cabbage fluctuate, including the cultivation system, the selection of varieties, as well as the determination of lip age. This study aims to obtain a combination of the age of seedlings and several varieties of flower cabbage (Brassica oleraceae L.). This research was conducted in the experimental land of the Faculty of Agriculture, Singaperbangsa Karawang University located in Pasirjengkol Village, Majalaya District, Karawang Regency, West Java Province. The research site was located at an elevation of 40 meters above sea level, in July – October 2020. The research method used is the experimental method and the experimental design used is a single-factor RandomIzed Design (RAK) with 8 combinations of treatments and repeated 4 times, so that there are 32 plots of experiments. The data were analyzed using variety analysis and advanced tests with multiple distance DMRT tests at a rate of 5%. The results of the study of a combination of the life of seedlings and some varieties of flower cabbage exerted a noticeable influence on the growth components (height of the plant and the number of leaves), as well as the yield components (the weight of flowers per plant, the wet weight of the header and the wet weight of the roots of the plant). In combination with the age of seedlings 21 days after seedlings (HSS) with varieties of flower cabbage PM 126 F1 gives the highest yield on crop weight of 22.46 grams / plant. 
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.Var. Tosakan) Dengan Perbedaan Media Tanam Organik dan Penambahan Pupuk Organik Limbah Sludge Kertas di Dataran Rendah Riska Nurlaela; Muharam Muharam; Rika Yayu Agustini; Devie Rienzani Supriadi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 7 No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.883 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5150355

Abstract

The research was carried out at the Screen House of the new land of UNSIKA, Pasir Jengkol Village, Majalaya District, Karawang Regency, from October 2020 to March 2021. The design used was a non-factorial Randomized Block Design (RBD) with 6 treatments and 4 replications, namely A (cocopeat with paper sludge organic fertilizer 1:0), B (husk charcoal with paper sludge organic fertilizer 1:0), C (cocopeat with paper sludge organic fertilizer 3:1), D (husk charcoal with paper sludge organic fertilizer 3:1 ), E (cocopeat 1:1 organic fertilizer paper sludge), F (husk charcoal 1:1 organic fertilizer paper sludge) so that there were 24 experimental units. The results showed that the addition of organic planting media and organic sludge fertilizer had a significant effect on mustard plants aged 4 weeks after planting, with a plant height of 30.32 cm in treatment D. Meanwhile, on the observation of leaf area, the addition of planting media in organic sludge fertilizer had a significant effect on mustard plants with an area of ​​447.725 in treatment F. The combination of organic growing media and organic sludge fertilizer gave a significant effect on root length of 30.05 cm in treatment F. Organic planting media and sludge fertilizer had a significant effect on wet weight 1055.75 grams and the wet weight without roots is 93.75 grams.
Respon Viabilitas Dan Vigor Benih Timun Apel (Cucumis melo L.) Akibat Perlakuan Matriconditioning Dan Konsentrasi Zpt Giberelin miftakhul bakhrir rozaq khamid; Fawzy Muhammad Bayfurqon; Nurcahyo Widyodaru Saputro; Devie Rienzani Supriadi
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.328 KB) | DOI: 10.33661/jai.v4i2.1904

Abstract

 This research was conducted to find out the best effect from the type matrconditioning and concentration of ZPT Gibberelin on the viability and vigor of the seed of Apple cucumber (Cucumis melo L.). Research done in the laboratory of the Faculty of Agriculture of the Singaperbangsa University and Screen House. The method of research used experimental method, using Randomized Complete Design (RCD) and the Randomized Block Design (RBD) with two factors. The first factor i.e. material consisting of matriconditioning control (M0), the husk charcoal (the M1), grey husk (M2) and (M3) of wood powder. The second factor, namely the concentration of ZPT challenged that consists of a control (Z0), 100 ppm (Z1), 200 ppm (Z2) and 300 ppm (Z3). Each treatment was repeated twice until acquired 32 units of the experiment. The results showed significant test done DMRT (Duncan Multiple Range Test) standard of 5%. The results showed that treatment of matriconditioning type has no effect on all observed. A real concentration of ZPT Gibeberelin influential treatment against seed germination, simultaneous growth of seeds, speed of growing seeds and index vigor. The best treatment was with a concentration of 0 ppm and 100 ppm. There was no interaction between the types of matriconditioning and concentration of ZPT Gibberellin
Pelatihan Peningkatan Asupan Protein, Kalsium dan Antioksidan Melalui Pemberian Cookies Berbahan Ceker Ayam dan Daun Kelor Eka Andriani; Ratih Kurniasari; Devie Rienzani Supriadi; Ani Nuraeni
Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/saintek.v3i1.74

Abstract

During the Covid-19 pandemic, people began to take better care of their health by consuming nutritious food. Cookies are one of the most popular types of snacks wich we can easily to find it wherever and whenever now. There are many kinds of cookies sells in the market by offering flavors and variants, but no one has offered cookies by adding animal ingredients and fiber that can increase the nutritional content for their product. One of the ingredients that can be added in making cookies is chicken claws and moringa leaves which are made into flour before. The addition of chicken claws flour and moringa leaves is expected to increase the selling value and can utilize local food from underutilized ingredients but have high nutritional content such as protein, calcium and antioxidants. The research products in the form of claw cookies and moringa leaves have been tested in the IPB laboratory and tested organoleptically on semi-trained panelists. In addition, "celor cookies" were also distributed to local residents as a form of community service. Community service activities are also carried out through educational webinars on the use of claws and moringa leaves which include hundreds of participants and are assisted by several students.
ANALISIS KORELASI ANTAR KARAKTER - KARAKTER BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (allium cepa l) DI DATARAN RENDAH Ardiansyah Ardiansyah; Elia Azizah; Devie Rienzani Supriadi
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 4 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i4.7495

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu tanaman pokok yang selalu di gunakan di Indonesia karena memiliki banyak kegunaan diantaranya dipakai sebagai bahan masakan ataupun sebagai tanaman obat. Rendahnya produktivitas bawang merah di Indonesia utamanya di Jawa barat dikarenakan banyaknya serangan opt dan tidak banyaknya varietas unggul di dukung dengan mayoritas lahan di Indonesia bersifat masam serta sifat dari bawang merah itu sendiri mempunyai lingkungan tumbuh lebih besar di dataran tinggi dibandingkan di dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi antar karakter bawang merah untuk mengetahui keeratan suatu karakter dengan karakter lain untuk dijadikan sebagai bahan lanjutan untuk pemuliaan tanaman. Penelitian dilakukan dengan metode RAK tunggal dan analisis multivariant menggunakan analisys component utama menggunakan SPSS 19. Hasil penelitian menjukan adanya korelasi positif antara karakter BBT (bobot basah umbi per tanaman), BKT (bobot kering umbi per tanaman), dan DUT (diameter umbi), serta terdapat korelasi negatif antara karakter KT (kelengkungan tajuk tanaman) dengan BUJ (bentuk ujung umbi tanaman).
Pemanfatan Limbah Organik Sebagai Bahan Pembuatan Kompos di Gapoktan Citra Sembada Rika Yayu Agustini; Winda Rianti; Devie Rienzani Supriadi; Muharam Muharam
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 5, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v5i2.1872

Abstract

Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi industri, pertanian maupun rumah tangga. Akan tetapi, diperlukan teknik yang tepat dalam melakukan pengomposan sehingga didapatkan kompos dengan kualitas yang baik. Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk menambah wawasan dan memperkuat pemahaman Gapoktan Citrasembada dalam memanfaatkan limbah organik sebagai bahan pembuatan kompos. Metode yang diguanakan adalah metode penyuluhan kepada perwakilan anggota dari Gapoktan Citra Sembada Desa Lemahmulya Kabupaten Karawang sebanyak 30 orang. Evaluasi dilaksanakan dengan cara peserta mengisi Pre-Test dan Post-Test, serta melalui kegiatan diskusi dengen peserta penyuluhan. Hasil penyuluhan dalam kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengelolaan limbah organik dapat mengurangi pencemaran lingkungan, akan tetapi perlunya kerjasama yang baik antar masyarakat agar dapat mengelola hasil limbah rumah tangga atau limbah budidaya pertanian yang optimal, sehingga limbah dapat dipilah berdasarkan jenisnya dan lebih mudah dalam pengelolaannya. Hasil pengabdian juga menunjukkan bahwa dalam 30 orang peserta adanya peningkatan pengetahuan sebesar 62% dalam pemanfaatan limbah organik di desa Lemahmulya Kabupaten Karawang. Selain itu, hasil diskusi bersama dengan peserta juga menunjukkan bahwa pembuatan kompos yang berasal dari limbah berpotensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.Kata kunci: Gapoktan Citra Sembada, Limbah, Kompos
UJI PERTUMBUHAN MISELIA 5 ISOLAT HARAPAN FAPERTA UNSIKA DAN 2 TETUA JAMUR MERANG (VOLVARIELLA VOLVACEAE) PADA F2 MEDIA PDA DAN F3 MEDIA BAGLOG Tita Puspitasari; Ani Lestari; Devie Rienzani Supriadi
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 2 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i2.11406

Abstract

Jamur merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki pertumbuhan konsumsi perkapita paling tinggi dibandingkan dengan beberapa komoditas hortikultura lainnya. Jamur merang banyak digemari oleh kalangan masyarakat, selain kandungan gizi yang tinggi jamur merang juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Keberhasilan budidaya jamur merang diawali dengan pemilihan bibit jamur yang baik dan berkualitas. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang selama 2 bulan, dari bulan Desember 2022 hingga bulan Februari 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 ulangan. Terdapat 7 perlakuan, yaitu A (FP Putih), B (FP Semi), C (FP032), D (FP033), E (FP035), F (FP036), G (FP037).  Pengaruh perlakuan dianalisis menggunakan analisis ragam dan jika uji F taraf 5% signifikan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan E (FP035) memberikan hasil tertinggi pada F2 media PDA sebesar 7 cm memenuhi cawan petri pada saat hari ke-5 setelah inokulasi. Perlakuan C (FP032) memberikan hasil tertinggi pada F3 media baglog sebesar 8,328 cm.