Ledakan dan kebekaran merupakan kegagalan proses yang tidak diinginkan apabila terjadi pada industri minyak. Kegagalan tersebut disinyalir dapat terjadi akibat kurangnya maintanance alat dan kelalaian kerja. Perlu adanya identifikasi serta pengecekkan pada setiap alur proses pengolahan minyak, guna membantu menentukan titik terbesar kemungkinan terjadinya kegagalan tersebut. Pada penelitian ini titik lokasi identifikasi berada pada area pengumpul minyak mentah di industri X (Gathering Station). Penelitian ini dilakukan karena terdapat area produksi minyak mentah (on shore) sehingga perlu dilakukannya proses identifikasi yang akurat. Metode identifikasi yang dipilih untuk diaplikasikan dalam menemukan kegagalan ini adalah metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan pengembangan konsep lean-waste serta dibantu dengan analisis penyebab kegagalan menggunakan Root Cause Analysis (RCA), serta pemberian data secara kuantitatif dengan menambahkan metoda diagram Pareto untuk memperoleh persentase kegagalan yang terjadi. Berdasarkan hasil identifikasi, diperoleh 2 jenis waste yaitu Defect dan Inappropriate processing. Defect waste terjadi pada penyambung pipa utama bocor dengan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi yaitu 170,02 dan persentase Pareto adalah 17,9%, sedangkan Innapropriate processing waste terjadi pada arus listrik pendek di shipping tank dengan nilai RPN tertinggi 131,63 dan persentase Pareto sebesar 17,8%.