Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Sistem Monitoring pH dan Volume Biogas Digester Dua Tahap menggunakan Mikrokontroler UTAMI, SRI; IRIANI, PURWINDA; SUPRIANTI, YANTI
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 1 (2019): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i1.126

Abstract

ABSTRAKBiogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang murah dan berkategori non-polusi. Kebutuhan untuk memonitor serta mengontrol plant biogas bertambah seiring kebutuhan mengoptimalkan stabilitas proses untuk mendapatkan performansi yang tinggi. Monitoring biogas dapat memberikan gambaran keseluruhan proses pembangkitan biogas dan digunakan untuk memprediksi proses fermentasi yang berlangsung. Selain itu, dapat pula meminimalkan gagalnya proses fermentasi dan menghasilkan biogas secara optimal. Dalam penelitian ini proses monitoring dilakukan pada digester dua tahap berbahan dasar ampas tahu dan difokuskan pada pH dan volume biogas yang dihasilkan menggunakan dfrobot sku Sen0160 dan YF-S201 serta solenoid valve sebagai aktuatornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa set point pH 5.3 pada digester asetogenesis dapat dicapai pada hari ke enam untuk tiga percobaan. Dalam digester metanogenesis nilai pH dapat dijaga pada pH 7 ±0.3. Jumlah volume biogas tertinggi yang dihasilkan sebesar 97.2 L.Kata kunci: digester dua tahap, fermentasi, asetogenesis, metanogenesis ABSTRACTBiogas is one of an inexpensive and non-pollution renewable energy source. A requirement for optimization and stabilization of biogas plant affected on the need of monitor and control system in the plant. Biogas monitoring system represents a process in biogas generation and has the ability to predict fermentation. In addition, the system built can be used to control the fermentation process and to minimize the failure of the process. This means the process will produce biogas optimally. In this research, the monitoring system was used on two stages digester using tofu as raw material. pH and biogas volume produced are two focuses in this study using SKU Sen0160 dan YF-S201 as sensors and solenoid valve as an actuator. For three experiments data show, set point for pH (5.3) is achieved at day sixth for acetogenesis digester. For methanogenesis, pH can be maintained at 7 ±0.3. The highest volume of biogas produced was 97.2 L.Keywords: two stages digester, fermentation, acetogenesis, methanogenesis digester
Pemurnian Biogas untuk meningkatkan Nilai Kalor melalui Adsorpsi Dua Tahap Susunan Seri dengan Media Karbon Aktif SUPRIANTI, YANTI
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 4, No 2 (2016): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v4i2.185

Abstract

ABSTRAKPemerintah menargetkan peningkatan peran energi terbarukanhingga mencapai 24% pada tahun 2050. Biogas sebagai salah satu dari sumber energi terbarukan harus memiliki nilai kalor yang memadaiagar dapat bersaing dengan sumber energi fosil. Zat yang memiliki kontribusi terbesar dalam menentukan nilai kalor biogas adalah Metana (CH4). Namun, biogas juga memiliki kandungan Karbon dioksida (CO2) yang bersifat tidak terbakar. Upaya untuk meningkatkan nilai kalor biogas dapat ditempuh dengan menurunkan kandungan CO2, salah satunya melalui proses adsorpsi. Penelitian ini menggunakan kolom adsorpsi seri berukuran 2,43 L untuk meningkatkan waktu kontak antara adsorben karbon aktif dengan gas-gas kontaminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan CO2 dapat ditekan hingga di bawah 14% pada waktu adsorpsi 10 menit,dan diperoleh kandungan CH4 hingga minimal 78,73%. Hasil optimum kinerja kolom adsorpsi seri yaitu pada laju alir 2,4 L/menit dan waktu adsorpsi 10 menit, mampu memurnikan biogas hingga mengandung CH4 91,60%. Pada kondisi optimum tersebut, efektifitas kolom adsorpsi adalah sebesar 98,31%.Kata kunci: biogas, pemurnian, karbon aktif, waktu adsorpsi, efektifitas kolom adsorpsi.ABSTRACTIndonesian government had targettedthe role of renewable energy, up to 24% in 2050. Biogas, as one of renewable energy, should have sufficient calorific valuein order to be efficiently used and competitive compared to fossil fuels. Methane (CH4) in biogas is the most important substance that determine biogas calorific value. On the other hand, another component of biogas, Carbon dioxide (CO2), the one that inhibit combustion process must be reduced. One of the methods to reduce CO2 content can be conducted through adsorption process. This research utilized serial adsorption column to increase contact between activated carbon as adsorbent and contaminant gases. The result showed that CO2 content can be suppressed below 14% in 10 minutes adsorption time, so that CH4 content can be upgraded above 78.73%. The optimum performance of serial adsorption column obtained at 2.4 lpm of biogas flow in 10 minutes adsorption time, able to purify biogas to 91.60% of CH4 content. In optimum condition, serial adsorption column effectiveness was 98.31%.Keywords: biogas, purification, activated carbon, adsorption time, serial adsorption column effectiveness.
Sistem Monitoring pH dan Volume Biogas Digester Dua Tahap menggunakan Mikrokontroler SRI UTAMI; PURWINDA IRIANI; YANTI SUPRIANTI
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 1 (2019): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i1.126

Abstract

ABSTRAKBiogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang murah dan berkategori non-polusi. Kebutuhan untuk memonitor serta mengontrol plant biogas bertambah seiring kebutuhan mengoptimalkan stabilitas proses untuk mendapatkan performansi yang tinggi. Monitoring biogas dapat memberikan gambaran keseluruhan proses pembangkitan biogas dan digunakan untuk memprediksi proses fermentasi yang berlangsung. Selain itu, dapat pula meminimalkan gagalnya proses fermentasi dan menghasilkan biogas secara optimal. Dalam penelitian ini proses monitoring dilakukan pada digester dua tahap berbahan dasar ampas tahu dan difokuskan pada pH dan volume biogas yang dihasilkan menggunakan dfrobot sku Sen0160 dan YF-S201 serta solenoid valve sebagai aktuatornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa set point pH 5.3 pada digester asetogenesis dapat dicapai pada hari ke enam untuk tiga percobaan. Dalam digester metanogenesis nilai pH dapat dijaga pada pH 7 ±0.3. Jumlah volume biogas tertinggi yang dihasilkan sebesar 97.2 L.Kata kunci: digester dua tahap, fermentasi, asetogenesis, metanogenesis ABSTRACTBiogas is one of an inexpensive and non-pollution renewable energy source. A requirement for optimization and stabilization of biogas plant affected on the need of monitor and control system in the plant. Biogas monitoring system represents a process in biogas generation and has the ability to predict fermentation. In addition, the system built can be used to control the fermentation process and to minimize the failure of the process. This means the process will produce biogas optimally. In this research, the monitoring system was used on two stages digester using tofu as raw material. pH and biogas volume produced are two focuses in this study using SKU Sen0160 dan YF-S201 as sensors and solenoid valve as an actuator. For three experiments data show, set point for pH (5.3) is achieved at day sixth for acetogenesis digester. For methanogenesis, pH can be maintained at 7 ±0.3. The highest volume of biogas produced was 97.2 L.Keywords: two stages digester, fermentation, acetogenesis, methanogenesis digester
Pemurnian Biogas untuk meningkatkan Nilai Kalor melalui Adsorpsi Dua Tahap Susunan Seri dengan Media Karbon Aktif YANTI SUPRIANTI
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 4, No 2 (2016): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v4i2.185

Abstract

ABSTRAKPemerintah menargetkan peningkatan peran energi terbarukanhingga mencapai 24% pada tahun 2050. Biogas sebagai salah satu dari sumber energi terbarukan harus memiliki nilai kalor yang memadaiagar dapat bersaing dengan sumber energi fosil. Zat yang memiliki kontribusi terbesar dalam menentukan nilai kalor biogas adalah Metana (CH4). Namun, biogas juga memiliki kandungan Karbon dioksida (CO2) yang bersifat tidak terbakar. Upaya untuk meningkatkan nilai kalor biogas dapat ditempuh dengan menurunkan kandungan CO2, salah satunya melalui proses adsorpsi. Penelitian ini menggunakan kolom adsorpsi seri berukuran 2,43 L untuk meningkatkan waktu kontak antara adsorben karbon aktif dengan gas-gas kontaminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan CO2 dapat ditekan hingga di bawah 14% pada waktu adsorpsi 10 menit,dan diperoleh kandungan CH4 hingga minimal 78,73%. Hasil optimum kinerja kolom adsorpsi seri yaitu pada laju alir 2,4 L/menit dan waktu adsorpsi 10 menit, mampu memurnikan biogas hingga mengandung CH4 91,60%. Pada kondisi optimum tersebut, efektifitas kolom adsorpsi adalah sebesar 98,31%.Kata kunci: biogas, pemurnian, karbon aktif, waktu adsorpsi, efektifitas kolom adsorpsi.ABSTRACTIndonesian government had targettedthe role of renewable energy, up to 24% in 2050. Biogas, as one of renewable energy, should have sufficient calorific valuein order to be efficiently used and competitive compared to fossil fuels. Methane (CH4) in biogas is the most important substance that determine biogas calorific value. On the other hand, another component of biogas, Carbon dioxide (CO2), the one that inhibit combustion process must be reduced. One of the methods to reduce CO2 content can be conducted through adsorption process. This research utilized serial adsorption column to increase contact between activated carbon as adsorbent and contaminant gases. The result showed that CO2 content can be suppressed below 14% in 10 minutes adsorption time, so that CH4 content can be upgraded above 78.73%. The optimum performance of serial adsorption column obtained at 2.4 lpm of biogas flow in 10 minutes adsorption time, able to purify biogas to 91.60% of CH4 content. In optimum condition, serial adsorption column effectiveness was 98.31%.Keywords: biogas, purification, activated carbon, adsorption time, serial adsorption column effectiveness.
Uji Kinerja Campuran Adsorben Karbon Aktif dan Zeolit untuk Pemisahan Karbon Dioksida dari Biogas dengan Metode Adsorpsi Yanti Suprianti; Kurniawan Kurniawan; Purwinda Iriani; Aditya Fajar Nugraha
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i1.3872

Abstract

Biogas hasil anaerobic digestion merupakan sumber energi alternatif yang potensial. Kandungan utamanya adalah gas metana (50-70%), disertai dengan gas lain, yaitu 25–50% CO2, 0,3–3% N2, 1–5% H2 dan H2S yang sangat rendah. Keberadaan gas CO2 dalam biogas berpotensi menurunkan nilai kalor biogas. Teknologi pemisahan CO2 yang memiliki prospektif diantaranya adalah adsorpsi. Proses ini dilakukan dengan cara melewatkan biogas ke dalam kolom adsorpsi yang berisi adsorben, yang dapat memerangkap gas CO2. Beberapa penelitian telah menunjukkan kinerja adsorpsi yang baik dari adsorben karbon aktif dan juga adsorben zeolit. Mendayagunakan potensi dua adsorben tersebut diharapkan dapat lebih mengoptimalkan kinerja penyerapan CO2 dari biogas. Maka, pada penelitian ini diuji kinerja adsorpsi campuran adsorben karbon aktif-zeolit, dan juga ditentukan komposisi optimal yang memberikan kinerja adsorpsi tersebut. Variasi yang digunakan adalah lima campuran karbon aktif (C) – zeolit (Z) sebagai penangkap CO2 dalam kolom adsorpsi, yaitu dengan komposisi C:Z=30:70, C:Z=40:60, C:Z=50:50, C:Z=60:40, dan C:Z=70:30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi adsorben yang memberikan kinerja terbaik adalah C:Z=70:30 dengan output kandungan CO2 sebesar 0,15%, kandungan CH4 sebesar 87,56%, efektivitas adsorpsi sebesar 99,68%, nilai kalor sebesar 28,73 MJ/m3, dan potensi energi sebesar 775,74 kJ. Kata Kunci: adsorpsi; campuran adsorben; karbon aktif; karbon dioksida; zeolit
Uji Kinerja Campuran Adsorben Karbon Aktif dan Zeolit untuk Pemisahan Karbon Dioksida dari Biogas dengan Metode Adsorpsi Yanti Suprianti; Kurniawan Kurniawan; Purwinda Iriani; Aditya Fajar Nugraha
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i1.3872

Abstract

Biogas hasil anaerobic digestion merupakan sumber energi alternatif yang potensial. Kandungan utamanya adalah gas metana (50-70%), disertai dengan gas lain, yaitu 25–50% CO2, 0,3–3% N2, 1–5% H2 dan H2S yang sangat rendah. Keberadaan gas CO2 dalam biogas berpotensi menurunkan nilai kalor biogas. Teknologi pemisahan CO2 yang memiliki prospektif diantaranya adalah adsorpsi. Proses ini dilakukan dengan cara melewatkan biogas ke dalam kolom adsorpsi yang berisi adsorben, yang dapat memerangkap gas CO2. Beberapa penelitian telah menunjukkan kinerja adsorpsi yang baik dari adsorben karbon aktif dan juga adsorben zeolit. Mendayagunakan potensi dua adsorben tersebut diharapkan dapat lebih mengoptimalkan kinerja penyerapan CO2 dari biogas. Maka, pada penelitian ini diuji kinerja adsorpsi campuran adsorben karbon aktif-zeolit, dan juga ditentukan komposisi optimal yang memberikan kinerja adsorpsi tersebut. Variasi yang digunakan adalah lima campuran karbon aktif (C) – zeolit (Z) sebagai penangkap CO2 dalam kolom adsorpsi, yaitu dengan komposisi C:Z=30:70, C:Z=40:60, C:Z=50:50, C:Z=60:40, dan C:Z=70:30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi adsorben yang memberikan kinerja terbaik adalah C:Z=70:30 dengan output kandungan CO2 sebesar 0,15%, kandungan CH4 sebesar 87,56%, efektivitas adsorpsi sebesar 99,68%, nilai kalor sebesar 28,73 MJ/m3, dan potensi energi sebesar 775,74 kJ. Kata Kunci: adsorpsi; campuran adsorben; karbon aktif; karbon dioksida; zeolit
DISEMINASI ALAT PROSES PENGERING SURYA (SOLAR DRYER) UNTUK INDUSTRI PRODUK MAKANAN PADA UMKM BINAAN PEMERINTAH KOTA CIMAHI Tina Mulya Gantina; Annisa Syafitri Kurniasetiawati; Yanti Suprianti; Rusmana; Sapto Prayogo; Herawati Budiastuti
Jurnal Difusi Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.64 KB) | DOI: 10.35313/difusi.v4i1.2630

Abstract

Tim pengabdian kepada masyarakat Jurusan Teknik Konversi Energi (JTKE) bersama dengan pihak Pemerintah Kota Cimahi - Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Cimahi berkoordinasi dalam upaya mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah yang berasal dari jenis kelompok usaha penyediaan makanan lainnya. Salah satu pengusaha yang termasuk dalam jenis kelompok usaha tersebut adalah produsen makanan olahan dari labu dengan nama usaha “Roemah Labu”. “Roemah Labu” telah memiliki pasar yang cukup luas serta produk yang konsisten yaitu pangsit labu dan dodol labu. Saat ini “Roemah Labu” sangat memerlukan alat pengering untuk mendukung proses produksi keripik labu (dalam tahap pengembangan) dan berbagai produk makanan olahan dari limbah bahan baku labu, yaitu kulit dan biji labu untuk menambah varian produknya. Adapun jenis pengering yang coba didiseminasikan merupakan sebuah alat pengering surya sederhana dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses produksi dari segi higienitas maupun kuantitas varian produk. Alat pengering surya (Solar Dryer) dirancang agar independen dari sumber energi selain panas matahari. Alat pengering ini terdiri atas dua bagian utama, yaitu ruang pengering dengan lima susun tray berukuran 60 x 60 cm dan solar collector berukuran 1.05 x 1.3 m. Banyaknya produk labu tambahan yang dapat dihasilkan dalam satu kali produksi dari setiap kg labu, yaitu 111 gram kulit labu kering (cuaca cerah), 29 gram kulit labu kering (cuaca hujan), dan 34 gram biji labu kering/ matang.
PENGENALAN DAN IMPLEMENTASI PERILAKU HEMAT ENERGI DI SMP PASUNDAN 1 CIMAHI Arya Wulung; Purwinda Iriani; Sri Utami; Yanti Suprianti
Jurnal Difusi Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.243 KB) | DOI: 10.35313/difusi.v1i1.1013

Abstract

Pembangunan karakter pada siswa di jenjang pendidikan menengah, merupakan salah satu dari tujuan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Salah satu standar kompetensi lulusan siswa sekolah menengah pertama adalah pengembangan karakter melalui nilai-nilai pemahaman akan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, serta mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil dalam industri pembangkitan listrik tidak dapat dicegah karena kebutuhan listrik yang semakin meningkat. Pola konsumsi listrik sendiri dipengaruhi oleh faktor karakter dan perilaku penggunanya. Oleh karena itu dibutuhkan usaha dalam menanamkan kebiasaan bijak dalam menggunakan energi sedini mungkin kepada generasi muda. Pengembangan karakter melalui berperilaku bijak dalam penggunaan energi sendiri telah sejalan dan menunjang program penghematan energi yang dilakukan pemerintah. Melalui program pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan UPPM Polban, tim P2M dari Jurusan Teknik Energi telah melakukan kegiatan sosialisasi dan kegiatan pendukung lainnya yang bertemakan perilaku hemat energi. Mitra yang terlibat adalah SMP Pasundan 1 Cimahi. Dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan, tahap pertama kegiatan berupa sosialisasi/workshop hidup hemat energi telah dilakukan dan mendapat respons positif. Antusiasme wakil siswa setiap kelas dan para guru serta manajemen sekolah yang hadir dan mengikuti keseluruhan kegiatan, menjadi salah satu indikator suksesnya acara. Kegiatan tahap kedua adalah melibatkan siswa dalam menumbuhkan minat untuk berperilaku hemat energi melalui pembuatan poster hemat energi. Enam poster terbaik telah dipilih dari 150 poster yang dibuat oleh siswa. Upaya lain dalam berperilaku hemat energi di lingkungan mitra adalah melalui pemasangan stiker rambu -rambu peringatan dalam perilaku hemat energi. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa pesan berperilaku hemat dalam penggunaan energi telah sampai pada mitra dan ditanggapi positif melalui dilakukannya pemasangan rambu-rambu peringatan (stiker) di setiap area.Kata kunci : hemat energi, sekolah menengah pertama, perilaku
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI DI KELOMPOK TANI TERNAK SUKATINGGI-1 KAMPUNG CISARONI- LEMBANG Purwinda Iriani; Yanti Suprianti; Apip Pudin
Jurnal Difusi Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.529 KB) | DOI: 10.35313/difusi.v1i1.1014

Abstract

Berdasarkan data Dinas Peternakan tahun 2014, kegiatan ternak sapi perah di Jawa Barat mampu menghasilkan 254.361.179 L susu sapi dengan 31,02% dipasok dari Kabupaten Bandung Barat (Disnakjabar, 2015). Aktivitas ternak sapi perah tersebut, tentunya turut menghasilkan limbah berupa kotoran sapi. Potensi limbah kotoran sapi yang dihasilkan mampu mencapai 185 ton/hari di wilayah Bandung Barat. Limbahlimbah tersebut ada yang telah dimanfaatkan sebagai pupuk alami dan untuk pembuatan biogas. Namun, sebagian limbah yang belum termanfaatkan hanya dibuang/disalurkan menuju aliran pembuangan air yang bermuara ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Salah satu dampak nyata dari belum optimalnya pemanfaatan dan pembuangan langsung limbah tersebut adalah menurunnya kualitas air. Selain itu, pemanfaataan kotoran sapi untuk menjadi bahan baku pembuatan biogas masih belum diketahui dengan baik oleh para peternak sapi. Kondisi tersebut dijumpai di salah satu kelompok usaha tani ternak sapi daerah Lembang-Bandung. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan upaya pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi melalui program Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan UPPM Polban, tim P2M dari Jurusan Teknik Konversi Energi, yakni melalui kegiatan pemanfaatan limbah ternak sapi perah untuk produksi biogas. Unit masyarakat yang dijadikan mitra dalam hal ini adalah kelompok usaha Tani Ternak Sapi Sukatinggi 1, Kampung Cisaroni, Desa Cikahuripan, Lembang-Bandung. Dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini, telah menghasilkan luaran yakni instalasi biodigester kapasitas 5m3 beserta perangkat pendukungnya, modul pelatihan, dan SOP pengoperasian. Kata kunci : pemanfaatan limbah, biogas, kelompok tani ternak sapi, pengabdian kepada masyarakat
PEMBUATAN TAMAN BACAAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT LITERASI ANAK-ANAK DAN REMAJA KAMPUNG CISARONI - DESA CIKAHURIPAN LEMBANG Purwinda Iriani; Yanti Suprianti; Susilawati; Annisa Syafitri K
Jurnal Difusi Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.715 KB) | DOI: 10.35313/difusi.v2i1.1813

Abstract

Keberadaan tempat bacaan seperti perpustakaan, taman bacaan, dan ruang serupa, mampu menumbuhkan minat seseorang dalam membaca buku, serta memberi manfaat pada bertambahnya interaksi sosial bagi yang memiliki minat baca, dan secara tidak langsung kegiatan ini mengarah ke arah yang lebih positif. Pengabdian masyarakat kali ini akan dilakukan di Kampung Cisaroni, Desa Cikahuripan, RT 05 RW 08. Berdasarkan pengamatan saat kunjungan ke lapangan, terdapat potensi untuk dikembangkannya taman bacaan atau perpustakaan. Di daerah tersebut terdapat banyak anak-anak usia sekolah yang memiliki cukup banyak waktu senggang dan selama ini baru diisi dengan kegiatan bersekolah dan mengaji saja. Wilayah desa yang termasuk daerah sub-urban memiliki kesulitan akses transportasi, sehingga menyebakan warga semakin sulit untuk menjangkau berbagai sarana informasi, khususnya taman bacaan atau perpustakaan yang mumpuni. Melalui pengabdian kepada masyarakat ini tim P2M JTKE membuat perpustakaan yang dinamai taman Bacaan Sadulur untuk meningkatkan minat baca masyarakat, terutama anak-anak. Taman bacaan ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, ditandai dengan banyaknya anak-anak yang hadir dan masyarakat yang membantu pada saat persiapan, sosialisasi dan peresmian taman bacaan ini. Diharapkan dengan adanya taman bacaan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat di Kp. Cisaroni, sehingga dapat mengembangkan wawasan dan meningkatkan kemandiriannya di masa yang akan datang.