Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Teknologi Tepat Guna Membangun Kecintaan dan Kebanggaan Pada Kearifan Lokal Bahasa Sunda Purnomowulan, N. Rinaju; CMS, Samson; Machdalena, Susi; Dewi, Evi Rosyani; Endrawan, Anggy
PANGGUNG Vol 27, No 1 (2017): Pergeseran Dimensi Estetik dalam Teknik, Pragmatik, Filsafat, dan Imagi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i1.234

Abstract

ABSTRAKSebagai salah satu dari tujuh unsur budaya versi Koentjaraningrat bahasa merupakan unsur yang melekat pada diri setiap warga masyarakat dan menjadi salah satu pencirikelompoknya. Bahasa Sunda seyogyanya tampil dalam keseharian masyarakat Sunda, khususnya dalam pendidikan nonformal dan informal. Dengan demikian kearifan lokal tersebut akan terlindungi dari ancaman „pemarjinalan“.Penelitian yang dilakukan di kecamatan Pangalengan, Banjaran danCicalengka di kabupaten Bandungmembuahkan hasil yang cukup mengejutkan. Babasan, paribasa dan aksara Sunda (baca: Kaganga) nyaris tidak dikenal di kalangan masyarakatnya. Meskipun bahasa Sunda digunakan sebagai sarana komunikasi, namun nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya tidak tereksplor dengan baik. Melalui teknologi tepat guna berupa kartu „Opat Kalima Pancer“ dan fesyen populer bernuansa kearifan lokal diharapkan kecintaan dan kebanggan warga terhadap nilai-nilai budaya Sunda berbasis bahasa dapat ditumbuhkan.Kata kunci: unsur budaya, penciri kelompok, nyaris hilang, teknologi tepat guna, kecintaan ABSTRACTAs one of seven cultures that according to Koentjaraningrat, language is an element which is inherent for every member of society. It also becomes one of the group identifier. Sundanese should appear in everyday life of Sundanese people, especially in non-formal and informal education. Therefore, the local knowledge will be protected from the threat of “marginality“.The research that located in the dictrict of Pangalengan, Banjaran, and Cicalengka, in Bandung regency obtained results that were quite startling. Babasan, paribasa and Sundanese script (read: Kaganga) are barely known among the people. Although Sundanese used as means of communication, but cultural values that contain in them does not discover properly. Through appropiate technology in the form of kartu opat kalima pancer and popular fashion that nuanced local knowledge are expected people’s devotion and pride towards Sundanese cultural values in the basis of language can be grown.Keywords: cultural element, group identifier, narrowly missing, appropiate technology, devotion
Makna dan Fungsi Pamali Seputar Makanan bagi Masyarakat Kabupaten Sumedang Rismaya, Rima; Machdalena, Susi
LOKABASA Vol 12, No 1 (2021): Vol. 12 No. 1, April 2021
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v12i1.30164

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian etnolinguistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan makna dan fungsi pamali yang merupakan salah satu bentuk tabu yang masih digunakan sebagai aturan kehidupan tidak tertulis bagi masyarakat Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu studi pustaka dan wawancara. Sumber data penelitian ini adalah pamali seputar makanan yang berlaku bagi masyarakat Kabupaten Sumedang. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data lapangan tema budaya dengan model Spradley. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pamali seputar makanan bagi masyarakat Kabupaten Sumedang dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pamali untuk anak, pamali untuk perempuan, dan pamali untuk umum. Sayangnya, kalangan anak muda sudah mulai jarang mempercayai dan menerapkan pamali-pamali ini dalam kehidupan sehari-hari karena dianggap kurang masuk akal dan hanya bualan orang tua zaman dahulu.Kata Kunci: aturan; etnolinguistik; masyarakat; pamali. Abstract: This research is an ethnolinguistic research which aims to describe the meaning and function of pamali as a form of taboo which is still used as an unwritten rule of life for the people of Sumedang district, West Java province . This research uses descriptive qualitative research methods with data collection techniques, namely literature study and interviews. The data source of this research is pamali about food that applies to the people of Sumedang district. The data analysis technique in this study used field data analysis techniques with cultural themes used Spradley model. Based on the research that has been done, pamali about food for the people of Sumedang district is divided into three types, namely pamali for children, pamali for women, and pamali for the public. Unfortunately, young people have started to rarely believe in and apply this pamalis in their daily lives because it is considered as unreasonable thing and is just a boasting of ancient parents.Keywords: ethnolinguistics; pamali; rules; society.
KEMAMPUAN BERBAHASA DALAM PRAKTIK BERBICARA PADA PENGIDAP SKIZOFRENIA Al-Mubarrok, Muhammad Ramdlan; Machdalena, Susi; Fachrullah, Tb. Ace
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 17, No 1 (2021): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v17i1.4197

Abstract

ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kemampuan berbahasa yaitu kemampuan reseptif dalam hal menyimak dan mengutarakan jawaban serta kemampuan produktif dalam berbicara. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik simak libat cakap dan catat, serta menggunakan menggunakan teknik cakap pancing yang merupakan suatu teknik yang diwujudkan dengan cara pemancingan karena untuk mendapatkan data tersebut peneliti harus memancing informan agar mau berbicara. Selain itu juga, penulis menggunakan metode padan organ wicara-fonetis artikulatoris yang menjadi alat ucap, penelitian yang menganilisis pada organ bicara manusia yang mengkaji terkait ujaran-ujaran fonetis. Hasil analisis menunjukkan bahwa gangguan berbahasa yang ditemukan pada pasien skizofrenia antara lain ialah: (1) penghilangan fonem awal, tengah, maupun akhir, (2) penambahan dan pengurangan fonem-fonem tertentu, (3) pengulangan fonem-fonem khususnya pada fonem tengah, (4) kesalahan peggunaan kategori preposisi dan konjungsi, serta (5) ketidaktepatan kosakata dengan ujaran informan karena faktor pengaruh bahasa Ibu atau bahasa asing yang dikuasai oleh informan.KATA KUNCI:  skizofrenia; fonologi ; reseptif ; produktif LANGUAGE ABILITY IN SPEAKING PRACTICES OF SKIZOFRENIANS ABSTRACT: The purpose of this study was to determine language skills, namely receptive abilities in terms of listening and expressing answers and productive abilities in speaking. The methods and techniques used in this study are the technique of observing proficiently and taking notes, and using the skillful fishing technique, which is a technique that is realized by fishing because to get the data the researcher has to provoke the informant to want to talk. In addition, the writer also uses the equivalent method of articulatory speech-phonetic organ which is a tool, a research that analyzes the human speech organ which studies related phonetic utterances. The results of the analysis show that the language disorders found in schizophrenic patients include: (1) removal of initial, middle, and final phonemes, (2) addition and subtraction of certain phonemes, (3) repetition of phonemes, especially in middle phonemes, (4) misuse of prepositional and conjunction categories, and (5) inaccuracies in vocabulary with the informants' utterances due to the influence of their mother tongue or foreign language controlled by the informant.KEYWORDS:  schizophrenia; phonology; receptive; productive
Stigma Perempuan Lajang dan Perkawinan dalam Metropop 90 Hari Mencari Cinta Karya Ken Terate Tania Intan; Susi Machdalena
MABASAN Vol. 15 No. 1 (2021): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v15i1.448

Abstract

Budaya patriarki telah membuat perempuan didorong untuk bersegera menjadi istri dan ibu dalam sebuah keluarga, sehingga ia lebih dihargai sebagai anggota masyarakat yang utuh. Fenomena ini masih berlangsung dalam situasi aktual, sebagaimana tercermin dalam sejumlah novel populer. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari stigma perempuan lajang dan perkawinan di dalam metropop 90 Hari Mencari Suami (2019) karya Ken Terate. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Data berupa kata, frasa, dan kalimat dikumpulkan dengan teknik simak-catat. Data selanjutnya diklasifikasi, diinterpretasi, dan dikaji. Landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini adalah perspektif sosiologis dan kritik sastra feminis dari Beauvoir dan Humm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel 90 Hari Mencari Suami: (1) kelajangan merupakan hal yang tidak wajar terjadi pada perempuan dewasa sehingga muncul mitos dan stigma yang mendorongnya untuk segera menikah. Protagonis perempuan membuktikan bahwa mitos itu tidak benar dan memutuskan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. (2) Perkawinan tidak seharusnya terjadi karena perasaan takut melainkan didasari oleh kesadaran penuh untuk menjalaninya. Perkawinan yang ideal adalah yang memposisikan perempuan dan laki-laki dalam kedudukan setara.
REDUKSI BUNYI KATA DALAM PERCAKAPAN FILM “METRO”, “DYENGI DLYA DOCHERI”, DAN SUDBA NAPRAKAT”: SUATU TINJAUAN FONETIS Hilman Fauzia Khoeruman; Susi Machdalena; Muhammad Aldo
Metahumaniora Vol 11, No 3 (2021): METAHUMANIORA, DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v11i3.37509

Abstract

AbstrakArtikel ini berjudul Reduksi Bunyi Kata dalam Percakapan Film “Metro” karya Igor Tolstunov dan Sergey Kozlov, “Dyengi dlya Docheri” karya Vladislav Ryashin, Yuliya Cernyavskaya, dan Oleg Syerbina, dan “Sudba Naprakat” karya Vladislav Ryashin. Penelitian ini membahas mengenai reduksi bunyi kata dalam percakapan bahasa Rusia berdasarkan analisis proses fonetis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Teori-teori dari beberapa linguist Rusia digunakan sebagai landasan teoritis, diantaranya Lisitskaya (2007), Zemskaya (1973), Funtova (2010), Avanesova (1956), Shetova, dkk (1980), Pulkina (1975), Vinogradov (2001), dan Rozental (2010). Hasil penelitian ini mendeskripsikan proses reduksi bunyi vokal, konsonan, dan campuran dengan indikasi makna semantisnya masing. Beberapa jenis kata yang mengalami reduksi bunyi tersebut yaitu nama diri, verba reflektif, dan verba dengan konyugasi pronomina ты. Kata kunci: reduksi bunyi kata, fonetis, film AbstractThis article entitled Sound Reduction of Word in Conversation in the films “Metro” by Igor Tolstunov and Sergey Kozlov, “Dyengi dlya Docheri” by Vladislav Ryashin, Yuliya Cernyavskaya, and Oleg Syerbina, and “Sudba Naprakat” by Vladislav Ryashin. This article discusses sound reduction of word in Russian conversation based on phonetic process analysis. The research method used in this research is descriptive analysis method. Theories from several Russian linguists were used as a theoretical basis, including Lisitskaya (2007), Zemskaya (1973), Funtova (2010), Avanesova (1956), Shetova, et al (1980), Pulkina (1975), Vinogradov (2001), and Rozental (2010). The results of this study describes the process of reducing vowels, consonants, and mixtures with an indication of their respective semantic meanings. Some types of words that experience sound reduction are names of person, reflective verbs, and verbs with the pronoun conjugation.Keywords: sound reduction of word, fonetic, film
PEMAKNAAN TANDA MODEL SAUSSURE DAN PEIRCE PADA TANDA-TANDA YANG BERKAITAN DENGAN LAUT Ypsi Soeria Soemantri; Susi Machdalena
Metahumaniora Vol 10, No 3 (2020): METAHUMANIORA, DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v10i3.30523

Abstract

Luas lautan di Indonesia lebih luas daripada luas daratannya. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji tanda-tanda yang berkaitan dengan lautan dan ekosistemnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori semiotika struktural dan semiotika pragmatik yang diambil dari Danesi (2000), Chandler (2004) dan Hoed (2014) dan penlitian ‘Sendera, Yakin dan Totu’ (2014) tentang pertentangan  teori antara model Saussure dan model Peirce. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemaknaan tanda-tanda dalam dua poster yang berkaitan dengan laut dengan menggunakan teori Model Saussure dan model Peirce; dan mendeskripsikan hasilnya apakah bertentangan atau saling melengkapi. Sumber data diambil dari poster ‘Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sdg’s) nomor 14.   ‘Tujuan Pembangunan Berkelanjutan’ adalah agenda pembangunan global selama 15 tahun dari 2015-2030. Poster tersebut  banyak memiliki tanda, poster pertama memiliki tanda bertuliskan “Menjaga Ekosistem laut” , dan poster kedua diambil dari laman KKP memiliki tanda berupa tulisan ‘Sampah Plastik Kita, Bukan Untuk Mereka’. Pemaknaan tanda dengan mengunakan model Saussure dan model Peirce dapat menghasilkan bentuk dan konsep dengan formasi saling melengkapi, sehingga pemaknaa tanda menjadi lebih lengkap.
PENGALAMAN DIASPORAN PEREMPUAN INDONESIA DALAM NOVEL METROPOP WANDER WOMAN KARYA NINA ADDISON DKK Tania Intan; Susi Machdalena
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dialektika.v8i2.20246

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pengalaman dan identitas diaspora perempuan Indonesia dalam novel metropop berjudul Wander Woman(2016) yang ditulis oleh Nina Addison dan tiga penulis perempuan lain. Landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya berasal dari Cohen, Clifford, dan Bhabha. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kajian budaya. Penelitian ini mengapropriasi Model Alir dari Miles dan Hubberman, yaitu pengolahan data dengan tiga tahap alur yang berlangsung secara bersamaan, yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan tahap penarikan simpulan dan verifikasi data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam membangun identitas diasporan dan mengatasi gegar budaya, para tokoh perempuan dalam novel tersebut menggunakan penguatan akar etnis dengan mempertahankan aspek budaya asal, membangun jejaring dengan komunitas asal, dan menguatkan relasi sosial dengan masyarakat setempat. Mereka juga bernegosiasi dengan menerima budaya baru dengan tetap mempertahankan budaya sebelumnya. Dengan negosiasi, mereka dapat hidup dengan lebih baik di tempat baru.
TIPOLOGI STRUKTUR FRASE PREPOSISIONAL BAHASA RUSIA,INGGRIS, DAN INDONESIA (Suatu Kajian Kontrastif) Susi Machdalena; Ypsi Soeriasoemantri; Wagiati -
Sosiohumaniora Vol 4, No 3 (2002): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2002
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v4i3.5271

Abstract

Penelitian ini berjudul “Tipologi Frase Preposisional Bahasa Rusia,Inggris,dan Indonesia (Suatu Kajian Kontrasif).” Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara tipologis frase dari ketiga bahasa tersebut. Frase preposisional bahasa Rusia dikontrastifkan dengan frase preposisional bahasa Inggris dan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Data-data diperoleh dari buku-buku pelajaran bahasa Rusia. Dari penelitian ini dihasilkan bahwa secara eksplisit dalam bahasa Rusia tidak digunakan istilah frase preposisional. Dalam bahasa Rusia hanya dikenal frase verba yang merupakan gabungan verba dengan nomina berpreposisi, sedangkan dalam bahasa Inggris dan Indonesia istilah tersebut disebut preposisional. Frase verba bahasa Rusia (gabungan verba dan nomina berpreposisi) memiliki pemarkah preposisi dan sufiks yang melekat pada nominanya. Adanya preposisi dalam frase tersebut menentukan kasus yang akan digunakan nomina, sedangkan dalam bahasa Inggris dan Indonesia nomina tidak berubah walaupun terdapat preposisi. Kata kunci : Tipologi, frase, kontrastif
Exploring the Use of Adverb ‘Literally’ in Corpus of Contemporary American English Indah Nur Azizah; Wahya Wahya; Susi Machdalena
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/lensa.10.2.2020.250-262

Abstract

ABSTRACTThis research aims to describe the use of adverb literally by a native speaker. It is qualitative descriptive research. The main source of this research is the data from one of the online corpora, namely Corpus of Contemporary American English (COCA). There are three steps used in this research, namely the data collection, the data analysis, and the display of the analysis of the results. Based on the data from COCA, this research tries to describe the frequency of the use of adverb literally in COCA and how the adverb is used in the sentence by knowing the particle that follows it. Theories used in this research are the theory of adverb by Pichler (2016) which is supported by the theory by Murphy (1993) and the types of an adverb by Frank (1972). The result shows that the frequency of use of the word literally in COCA amounted to 39.109 contained in the range of 1990 to 2019. The adverb is mostly used in the context of spoken language which is 8.339. The collocation and the concordance lines in COCA are used to find out the particle that follows the adverb literally. The collocation in this research is divided into three classes of words, namely verbs, adjectives, and adverbs. Based on the concordance lines of adverbs in COCA, we can know that the adverb does not have the same position in the sentence. The position of adverb literally can change based on the context of the sentence. 
POLA PERUBAHAN FONEM VOKAL DAN KONSONAN KATA SERAPAN DARI BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA Mellati Riandi Putri; Tb. Ace Fachrullah; Susi Machdalena
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2: (2021): prosodi
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.966 KB) | DOI: 10.21107/prosodi.v15i2.12183

Abstract

This research is purposed to determine the pattern of phoneme which changed in Indonesian loanwords which derived from Japanese. This research based on descriptive qualitative analysis method. The data source of this research is article from Kompas news online website which uploaded from January until October 2020. There are 67 data which classified to the pattern of phoneme that changed based on theory of vowels and consonant from Marsono and for Japanese vowels and consonant using theory from Sudjianto and Dahidi. There are 3 patterns of phoneme that changed in Indonesian loanwords which derived from Japanese found from this research: the pattern from one vowel change, the pattern from one vowel and one consonant change, and the pattern from one consonant change. The further research through big data such as corpus based research might be needed to find another variations of this pattern.