Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, sejak semester awal perkuliahan  semester 1, sudah dibekali dengan segala pengetahuan dan skiil untuk menggajar. Namun kenyataannya pada waktu kuliah microteaching disemester akhir masih ada mahasiswa yang tidak berani mengajar, bahkan ada yang tidak bisa mengajar. Kondisi tesebut tentunya akan menimbulkan tekanan yang kemudian bisa mengakibatkan mahasiswa menjadi stress. Dalam  penelitian ini ingin melihat tingkat stres mahasaiswa Prodi Pendidikan agama Islam (PAI) dalam mengikuti mata kuliah Microteaching. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa micro teaching PAI. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik porpusive sampling. Untuk sampelnya peneliti mengambil mahasiswa micro teaching unit 1 Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan jumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik, observasi, wawancara, tes dan dokumetasi. Untuk untuk menilai tingkat stres yang dialami mahasiswa micro teaching, dapat dikelompokkan dengan menggunakan kriteria HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasilnya menunjukkan bahwa Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Kondisi Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah micro teaching mengalami psikosomatik, cemas yang berpengaruh kepada gangguan phisik seperti cemas, mudah terkejut, gelisah, takut, sukar memulai tidur, terbangun malam hari, tidur tidak pulas, mudah sedih, penglihatan kadang seperti kabur, merasa lemas, berdebar-debar, sesak, berat badan menurun, nyeri pada lambung, sebentar-bentar kencing, mulut kering, muka kering, mudah berkeringat, pusing atau sakit kepala,gelisah dan lainnya. Tingkat stres yang mereka alami adalah 1 orang mengalami stres berat, 7 orang stres ringan dan 3 orang saja yang tidak mengalami stress. Hal ini menunjukkan bahwa 64 % dari keseluruhan mahasiswa mengalami stres, 9 % mengalami stress berat, hanya 27 % yang tidak mengalami stres. Sebagian besar mahasiswa mengalami stres mengikuti mata kuliah micro teaching. Sedikit sekali yang tidak mengalami sterss. Adapun hal-hal yang menyebabkan mereka stres adalah: a. Karena mereka harus mengajar dihadapan dosen pembimbing dan kemudian dinilai. b. Mereka tidak terbiasa berdiri di depan kelas, atau tidak terbiasa mengajar. c. Mereka khawatir akan terjadi kesalahan ketika mengajar, ditertawakan disalahkan oleh kawan-kawan. d. Mereka khawatir tidak lulus, kecemasan ini mengganggu pikiran dan memecahkan konsentrasi mereka dalam mengajar.