Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Optimization of Community Products in Sukawarna Urban Village Through Digital Marketing Implementation and Website Development Wulandari, Astri; Suryawardani, Bethani; Marcelino, Dandy; Rahman Wijaya, Dedy; Komala Sari, Siska; Gusnadi, Dendi; Suryana, Suryana
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2021): April
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v3i3.730

Abstract

In certain conditions, digital marketing is able to make it easy for businesses to monitor and provide all the needs and desires of potential customers. This means that in the digital marketing world, it discusses many things such as IT, social media, trends, netizens, business, advertising, and so on. Technological progress is a clear manifestation that consumer behavior has now shifted. The needs and desires that will be obtained are more practical and faster, as if it is becoming a trend in the society of “nowadays”. Society's need for information and the desire to be recognized as human beings are not ancient. Technological growth is increasing rapidly along with the availability of smartphones at affordable prices. Business opportunities in the virtual world described above should be explored and entered by various community businesses, even in small and micro scales. Including community businesses in Sukawarna Village which are engaged in small and micro medium enterprises (MSMEs). The purpose of implementing this community service activity is to increase the insight and competence of micro and medium entrepreneurs in Sukawarna Village in order to increase their insight into digital marketing.
APLIKASI E-KMS UNTUK PENDATAAN DAN REKAPITULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DI POSYANDU MEKAR ARUM 18 Rohmat Tulloh; Dadan Nur Ramadan; Dendi Gusnadi
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Panrita Abdi - Juni 2020
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1025.407 KB) | DOI: 10.20956/pa.v4i2.7761

Abstract

E-KMS Application for Data Collection and Recapitulation of Toddler Growth in Posyandu Mekar Arum 18Abstract. Mekar Arum Posyandu 18, which located in Lengkong village, has a low to moderate participation rate of mothers and toddlers, ranging from 15% to 25%. Besides, the registration of growth and development of infants is done manually or handwritten by the cadre on a Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS loss often occurs so that parents and Posyandu officials have difficulty finding a history of growth and development of infants. The purpose of this activity is to increase the number of toddlers who come to the Posyandu. Besides that, this activity intends to make it easier for parents of toddlers to get information about Posyandu activities schedules, data on children's growth and development, health information also Posyandu programs. While for Posyandu cadres, this activity can help to collect data and recapitulate the growth of children and also make it easier to reports to the village office or Puskesmas. This activity uses the technology implementation method through the creation of the Posyandu mobile application (mPosyandu). This application is an electronic KMS (e-KMS) based on Android. Electronic-based data collection methods are used as a basis for planning and implementing activities. From the measurement results, this community service activity can meet all the indicators of success. Those indicators are including, the number of mothers of toddlers who use the application reaches 90%, the number of toddlers who come to Posyandu has increased to 90%, all toddlers in Posyandu Mekar Arum 18 recorded digitally, the level of high satisfaction society and the level of suitability of activities that reach 100%.Keywords: Posyandu, e-KMS, toddler.Abstrak. Posyandu Mekar Arum 18 yang berlokasi di desa Lengkong memiliki tingkat partisipasi ibu dan balita yang terbilang rendah hingga sedang, berkisar antara 15 sampai dengan 25 persen. Selain itu pencatatan tumbuh kembang balita dilakukan secara manual atau ditulis tangan oleh kader pada selembar Kartu Menuju Sehat (KMS).  Kehilangan KMS sering terjadi sehingga para orang tua dan petugas posyandu kesulitan mencari riwayat tumbuh kembang balita. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jumlah balita yang datang ke posyandu. Disamping itu kegiatan ini ditujukan untuk memudahkan orang tua balita untuk mendapatkan informasi tentang jadwal kegiatan posyandu, data tumbuh kembang anak dan informasi kesehatan serta program-program posyandu. Sedangkan bagi kader posyandu, kegiatan ini dapat membantu untuk pendataan dan rekapitulasi pertumbuhan balita dan juga dapat memudahkan dalam pelaporan ke kelurahan atau puskesmas. Kegiatan ini menggunakan metode penerapan teknologi melalui pembuatan aplikasi mobile Posyandu (mPosyandu). Aplikasi ini merupakan sebuah elektronik KMS (e-KMS) berbasis android. Metode pendataan berbasis elektronik digunakan sebagai landasan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Dari hasil pengukuran, kegiatan pengabdian masyarakat ini mampu memenuhi semua indikator keberhasilan diantaranya, jumlah ibu balita yang memakai aplikasi mencapai 90%, jumlah balita yang datang ke posyandu meningkat hingga 90%, semua balita di posyandu mekar arum 18 sudah terdata secara digital, tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi dan tingkat kesesuaian kegiatan yang mencapai 100%.Kata Kunci: Posyandu, e-KMS, Balita.
UJI ORANOLEPTIK DAN DAYA TERIMA PADA PRODUK MOUSSE BERBASIS TAPAI SINGKONG SEBEGAI KOMODITI UMKM DI KABUPATEN BANDUNG Dendi Gusnadi; Riza Taufiq; Edwin Baharta
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 12: Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i12.606

Abstract

Mousse adalah salah satu jenis produk dari patisserie yang biasanya disajikan untuk makanan pencuci mulut pada hidangan di restoran atau apada acara banquet ataupun coffe break dalam operasional hotel. Mousse sendiri adalah produk yang terbuat dari campuran coklat dan cream dengan memanfaatkan gelembung udara agar hasil akhir produk seperti busa, lembut, kental tergantung dengan penyajiannya. Tapai singkong adalah hasil fermentasi dari singkong yang memiliki rasa manis, mudah dijumpai dan diolah. Oleh sebab itulah yang melatar belakangi penelitian ini adalah pemanfaatan produk singkong yang dibuat tapai sebegai komoditi di Kabupaten Bandung menjadi produk mousse yang sebelum akan diproduksi secara masal di uji coba dulu baik organoleptic maupun daya terima kosumennya. Untuk resep sendiri pada penelitian ini menggunakan coklat putih sebagai bahan baku utamanya dengan tapai singkong sebagai subtitusi gula dan juga padatan lemak pada krim kocok. Untuk metode penelitian menggunakan metode eksperimental dengan jumlah seratus panelis umum atau tidak terlatih sebagai penguji daya terima konsumen dan dua puluh panelis terlatih sebagai penguji organoleptik. Diharapkan selain menjadi produk yang enak nantinya produk ini bisa menjadi produk yang sehat dan diterima oleh konsumen.
PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK PASTRY BAKERY SELAMA PANDEMI COVID 19 DI KOTA BANDUNG Dendi Gusnadi; Suryana H Achmad; Ratu Ratna Mulyati Karsiwi
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 7: Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i7.1167

Abstract

Saat pandemi covid khususnya di kota Bandung, membuat para pengusaha khususnya bidang kuliner memutar otak agar dapat menaikan volume penjualan. Kewajiban untuk bekerja dirumah dan terbatasnya waktu dan pergerakan masyarakat tidak menyurutkan para pengusaha kuliner di kota Bandung untuk terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan peningkatkan volume penjualan. Dari latar belakang itulah penulis mengambil topik persepsi pelanggan pada produk pastry bakery selama pandemi covid 19. Yang menjadi landasan teori dari penelitian ini adalah Cochrane dan Titterington tahun 1995, Jalaludin Rakhmat tahun 2011:3, Lestari tahun 2013, dan Walgito tahun 2010. penulis mengambil 300 responden serta menggunakan teknik judgemental sampling sebagai metode penelitiannya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produk pastry bakery di kota Bandung selama pandemi covid 19 mendapat respon positif dari konsumen baik dalam daya tahan, kualitas keamanan, kebersihan, sanitasi maupun dalam segi organoleptiknya baik dalam segi rasa, warna, warna, aroma, tekstur,dan penampilan fisiknya
NUTRIFIKASI PRODUK ROTI MANIS (SWEET BREAD) DENGAN PENAMBAHAN KALE ( BRASSICA OLERACEA VAR. SABELLICA) Dendi Gusnadi
MEDIA BINA ILMIAH Vol 13, No 11: Juni 2019
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.694 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v13i11.595

Abstract

Adonan berragi atau Yeast Product adalah produk makanan berbahan dasar dari tepung terigu, garam, air dan ragi  sebagai bahan utamanya. Produk berragi yang dikenal dengan produk yang tinggi karbohidrat dan sangat rendah kandungan seratnya, sangat dihindari oleh orang-orang yang konsen pada produk makanan sehat. Dari latar belakang diatas maka peneliti mencoba menambahkan kale sebagai nutrifikasi atau penambahan nilai gizi pada produk adonan berragi ini. Produk adonan berragi yang menjadi objek penelitian ini adalah roti manis atau sweet bread, sweet bread atau roti manis dipilih karena produk adonan berragi yang paling popular dan paling banyak dijumpai di Indonesia, selain itu sweet bread juga adalah produk roti dasar yang biasa di pelajari di dunia patisserie. Untuk penelitian ini penulis menambahkan kale sebanyak 10 %, 25 %, dan 50 % sebagai control untuk produk. Untuk hasil penelitian, dalam 100 gram produk sweet bread berbasis kale memiliki kandungan serat sebesar 3,6 gram, vitamin C 120 milligram, 1,5 milligram Zat Besi, 45 milligram magnesium dan 491 milligram kalium. Untuk kualitas produk roti manis atau sweet bread berbasis kale ini memiliki tekstur yang lebih lembut dibanding roti manis biasa, serta warna hijau yang lebih dominan pengaruh dari warna kale, untuk rasa, aroma dan penampilan fisik ada dalam batas wajar dan menurut hasil penelitian roti manis dengan 50 %  kandungan kale lebih baik di bandingkan  roti manis dengan kandungan kale 10 dan 25 %.
KOMODIFIKASI SENI TRADISIONAL SUNDA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG Dendi Gusnadi
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 4 No 3 (2019): Agustus
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang diminatinya kegiatan wisata budaya yang ada di Kota Bandung. Proses ini menjadikan Seni tradisional Sunda sebagai komoditi yang diperuntukan untuk dijual pada wisatawan. Teori komodifikasi, teori pelestarian, dan teori pengembangan objek wisata diterapkan dalam penelitian ini digunakan untuk membedah masing-masing rumusan masalah yang diangkat. Dalam penelitian ini penulis menerapkan metode kualitatif, serta teknik pengumpulan data melalui tahap observasi, wawancara, studi kepustakaan, studi dokumentasi, selanjutnya dianalisis secara deskriptif-kualitatif). Dengan berkembangnya wisata budaya ini secara tidak langsung ada makna pelestarian seni tradisional itu sendiri didalamnya karena dalam setiap proses komodifikasi didalamnya adalah mewariskan dan menjaga keahlian dalam berkesenian tradisional Sunda kepada generasi selanjutnya, dengan terpeliharanya budaya Sunda dalam hal ini adalah sering pertunjukan seni tradisional itu dilaksanakan, walaupun dengan adanya perubahan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman namun nilai–nilai luhur yang terkandung dalam seni tradisional tersebut tetap dipertahankan.
ANALISIS UJI ORGANOLEPTIK TAPAI SINGKONG PADA PRODUK COOKIES SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EKSISTENSI TAPAI SINGKONG DI KOTA BANDUNG Dendi Gusnadi
Jurnal Akrab Juara Vol 4 No 5 (2019)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is discussing the use of Fermented Cassava as a sugar substitute ingredients in butter cookies. This research was conducted because of the interest of people to bring Fermented Cassava as a souvenir from west java is decreased. Fermented Cassava is an alternative of sugar subtitute for people who have diabetes. They can still be able to consume cookies without worrying about the sugar content in them. Fermented Cassava is also have a lot of nutrition that good for human body. The purpose of this research is to find a good formulation of butter cookies recipe using Fermented Cassava as a substitute for sugar with creaming method, and consumer acceptance test for butter cookies method. This research was conducted using the research and development method and consumer acceptance test was carried out by organoleptic testing to 500 consumers by distributing questionnaires.The result of the research showed that the recipe formulation suitable for fermented cassava based on butter cookies as a sugar substitute is 200 gram of margarine, 200 grams of butter, 400 grams of fermented cassava, 100 grams of powdered milk, 300 grams of low protein flour, 100 grams of almond powder, 100 grams cornstrach, 100 grams of raisin.The consumer acceptance test with a scale value of 4-5, by obtaining an average percentage is 63,4%. The Innovation of butter cookies based on fermented cassava as substitution for sugar obtained a number of nutritional results namely 48,46% carbohydrates, 8,82% fat and 26,98% sugar.
ANALISIS DAYA TERIMA KONSUMEN PADA PADA INOVASI PRODUK UNBAKED CHEESE CAKE BERBASIS TAHU SUTERA dendi gusnadi
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 9 No 1: Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.264 KB) | DOI: 10.47492/jih.v9i1.24

Abstract

Yang melatarbelakangi penelitian ini adalah bagaimana memanfaatkan tahu sutera sebagai bahan tambah pada produk unbaked cheese cake. Dimana dimasukanya tahu sutera ini bertujuan untuk menigkatkan nilai gizi khususnya kadar protein nabati menggantikan lemak yang banyak terkandung dalam cream cheese, dimana cream cheese ini adalah bahan utama dalam membuat unbaked cheese cake. Dipilihnya tahu sutera selain untuk meningkatkan nilai gizi karena karateristik tahu sutera terutama tekstur nya hampir sama dengan cream cheese. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperiment dimana peneliti membuat inovasi unbaked cheese cake terlebih dahulu. Untuk Teknik pengumpulan data dengan kuesioner angket terhadap 100 panelis terdiri dari panelis ahli sebanyak 30 panelis, panelis tidak terlatih 70 panelis kemudian data disajaikan secara deskriptif. Hasil penelitian Formulasi yang ideal dari produk unbaked cheese adalah 70gram cream cheese,30gr tahu sutera, fresh milk 10ml, gelatine powder 5gram, icing sugar 100gr dan 50gr biscuit dan yang bisa penulis sampaikan adalah untuk daya terima konsumen dalam aspek rasa, tekstur,warna, aroma dan penampilan fisik rata-rata diterima oleh konsumen.
PEMANFAATAN BUAH ALKESA (Pouteria Campechiana) DAN BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyhizus) PADA PRODUK QUICK BREAD STUDI KASUS PADA PRODUK MADELEINE, PANCAKE, DAN SCONE Dendi Gusnadi; Bethani Suryawardani
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 3: Agustus 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i3.1918

Abstract

Quick bread adalah salah satu produk dalam ilmu Patisserie dimana produk ini adalah sejenis roti yang diolah dalam waktu singkat yang dimana bahan pengemabangnnya berasal dari pengembang kimia ataupun melalui proses penguapan. Dalam proses pengolahannya quick bread dibedakan menjadi dua jenis bahan, yang pertama adalah bahan pengikat dan kedua adalah bahan perapuh. Pada penelitian kali ini penulis bermaksud meneliti produk quick bread berbasis pemanfaatan buah alkesa dan buah naga merah. Buah alkesa atau dalam bahasa latin Pouteria Campechiana akan ditambahakan sebagai subtitusi dari tepung terigu menjadi bahan pengikat dan buah naga atau Hylocereus Polyhizus akan ditambahkan sebagai subtitusi gula dan akan menjadi bahan perapuh. Yang menjadi teori penunjang dalam penelitian ini adalah teori pengertian quick bread dari Herudiayanto tahun 2008, kemudian teori tentang buah alkesa dalam jurnal Etty dkk tahun 2020, dan teori buah naga dalam jurnal Handayani tahun 2012. Untuk metodologi penelitian penulis menggunakan metode eksperimental dimana penulis melakukan uji coba produk quick bread antara lain produk madeleine, pancake dan scone kemudian di uji kepada 100 panelis untuk diketahui tingkat kesukaan pada segi rasa, aroma, tekstur dan warna produk quick bread. Untuk hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam segi rasa kebanyakan panelis meyukai produk scone yang sudah dicampur buah alkesa, untuk segi aroma kebanyakan panelis menyukai pancake yang sudah dicampur buah alkesa, untuk segi tekstur panelis banyak menyukai produk madeleine yang sudah dicampur buah alkesa dan untuk segi warna mayoritas panelis menyukai pancake yang ditambahkan buah naga merah
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP SEKTOR INDUSTRI PARIWISATA: ANALISIS KONJOINT UNTUK MENGUKUR PREFERENSI WISATAWAN BERKUNJUNG KE BANDUNG Dendi Gusnadi; Bethani Suryawardani; Astri Wulandari; Dandy Marcelino
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 11 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v11i3.46935

Abstract

The tourism industry sector in West Java is the sector most affected since the COVID-19 pandemic. Local and foreign tourist visits to attractions in West Java Province fell by 80% due to this pandemic. The goal of this study is to determine the behavior of tourists in the future, such as the preferences of tourists to visit Bandung after the end of the pandemic. Knowing what tourist preferences are is hoped that tourism businesses will be able to develop appropriate strategies to serve tourists in the future to stimulate local economies and improve living conditions. With a sample size of 400, this study is quantitative and uses the conjoint analysis technique, the gold standard for gauging traveler preferences. The results of this study are that the next 6-12 months will be the right time to revive the image of tourism which has fallen considerably due to the pandemic situation since early 2020. As for the type of tourist tour that can be the primary choice in nature tourism, during a pandemic like now, outdoor activities are very much needed, one of which is to exercise and sunbathe. Travel time of 1-3 days is the preference of tourists who want to visit Bandung, so business people in the tourism sector should consider what types of short tours should be offered to these tourists. Meanwhile, the priority aspect of destinations that prioritize cleanliness are the primary choice for tourists to travel again after the pandemic. Concerning this priority aspect, the company can also promote cleanliness as its main priority.