Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search
Journal : Bahtera Indonesia

TRANSFORMASI TOKOH PEWAYANGAN DALAM BUKU PUISI SAKUNTALA KARYA GUNAWAN MARYANTO SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR DAN MODEL PEMBELAJARANNYA DI SMA Haviatun Anisah; Imas Juidah
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v5i1.67

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi, rendahnya kemampuan apresiasi puisi, bahan ajar yang disajikan pembelajarannya monoton siswa hanya dikenalkan pada puisi-puisi yang umum dan pengarang terdahulu. Dalam penelitian ini puisi tertarik untuk menganlisis transformasi tokoh pewayangan Sakuntala dalam buku puisi Sakuntala karya Gunawan Maryanto sebagai alternatif bahan ajar dan model pembelajarannya di SMA”. Rumusan Masalah dalam penelitian ini (1) Apa sajakah bentuk-bentuk transformasi pewayangan tokoh Sakuntala ke dalam kumpulan puisi Sakuntala karya Gunawan Maryanto? (2) Apakah kumpulan puisi Sakuntala karya Gunawan Maryanto dapat dijadikan bahan ajar di SMA? (3) Bagaimana gambaran model pembelajaran berdasarkan hasil dari analisis intertekstualitas dalam puisi Sakuntala karya Gunawan Maryanto?. Metode yang digunakan dalam peneilitan ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, teknik baca catat, studi dokumentasi, dan teknik analisis. Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara membaca puisi, menganalisis unsur-unsur pembangun puisi, membandingkan kisah dalam pewayangan tokoh Sakuntala dalam buku kumpuluan puisi Sakuntala dan merumuskan simpulan analisis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Bentuk transformasi dalam puisi Sakuntala karya Gunawan Maryanto terdapat pentransformasian dalam karakteristik tokoh; (2) Isi puisi-puisi dapat dijadikan sebagai bahan ajar di SMA baik dari segi bahasa yaitu bahasanya yang baku dan kepuitisan bahasanya, segi psikologi siswa yaitu sesuai dengan perkembangan siswa yakni adanya sikap kritis dan adanya stimulus dalam berpikir siswa untuk memahami yang disampaikan oleh penyair dan dari segi latar budaya yaitu sesuai dengan tingkat keadaan dilingkungan sekitar; (3) Model Advance Organizer sangat menarik dalam pembelajaran di sekolah karena menguatkan kembali kemampuan kognitif siswa.
FENOMENA GENDER VIOLENCE TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM NOVEL TELEMBUK KARYA KEDUNG DARMA ROMANSHA: SEBUAH KAJIAN FEMINISME SASTRA Imas Juidah; Eli Herlina
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v5i2.95

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur intrinsik novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yang meliputi tema, alur, latar, dan penokohan; (2) bentuk gender violence yang dialami tokoh utama perempuan dalam novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yang meliputi physical violence, psychological violence, dan sexual violence tokoh utama novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha. Data dalam penelitian ini berwujud kata, frase, kalimat, dan ungkapan yang terdapat dalam novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha. Sedangkan, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha. Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut. (1) Unsur intrinsik novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha meliputi: (a) tema novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu perlawanan perempuan dalam menghadapi berbagai ketidakadilan karena kodrat dan jenis kelamin, serta kekerasan gender; (b) alur yang digunakan dalam novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu alur mundur; (c) latar novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha meliputi latar tempat, waktu, dan sosial; (d) tokoh novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu terdapat satu tokoh utama dan tiga puluh dua tokoh tambahan; (e) sudut pandang novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama “aku”. (2) Bentuk gender violence yang dialami tokoh utama perempuan dalam novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha meliputi: (a) physical violence yang dialami tokoh utama perempuan novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu berupa dorongan dan pukulan; (b) psychological violence yang dialami tokoh utama perempuan novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu berupa penyelewengan dan pengucapan kata-kata yang tidak menyenangkan; dan (c) sexual violence yang dialami tokoh utama perempuan novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu berupa pemerkosaan.
KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: KAJIAN PSIKOLOGI ERIK ERIKSON Apri Yuliyani; Imas Juidah; Embang Logita
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v6i1.109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur-unsur intrinsik dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy; (2) kepribadian tokoh utama dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy berdasarkan kajian psikologi Erik Erikson. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, frasa, kalimat, dan kutipan yang terdapat dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy. Sedangkan, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy. Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut. (1) Unsur intrinsik novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy meliputi: (a) tema novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy adalah perjuangan Badiuzzaman Said Nursi menghidupkan agama Islam di Turki Utsmani.; (b) alur yang digunakan dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy yaitu alur maju; (c) latar novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy meliputi latar tempat, waktu, dan sosial; (d) tokoh novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy yaitu terdapat satu tokoh utama dan empat puluh dua tokoh tambahan; (e) sudut pandang novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga “Dia”. (2) Kepribadian tokoh utama dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy meliputi: (a) kepercayaan dasar versus ketidakpercayaan dasar yang terdapat pada kepribadian tokoh utama yaitu kepercayaan dasar yang ditandai dengan kemudahan makannya, yaitu mendapat asi atau menyusu pada ibunya; (b) otonomi versus rasa malu dan keraguan yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai dengan tumbuhnya kemauan baik salah satunya perilaku mau bertanya; (c) inisiatif versus perasaan bersalah yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai dengan adanya perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan bahasa; (d) Industri versus inferioritas yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai dengan adanya kontak dan pengalaman baru di dunia sosial; (e) identitas versus kebingungan peran yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai dengan perilaku tokoh yang sudah mulai sibuk dengan dirinya sendiri dan adanya identitas ego yang cukup baik; (f) intimasi versus pengasingan yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai dengan adanya keakraban yang terbangun pada Badiuzzaman Said Nursi dan pengikutnya; (g) generativitas versus stagnasi yang terdapat pada tokoh utama yaitu ketika Badiuzzaman Said Nursi mulai menempatkan dirinya di masyarakat untuk memberikan pengajaran dan juga memberikan ide atau gagasan dalam menyumbang pembangunan dunia menjadi lebih baik; dan (h) integritas ego versus keputusasaan yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai ketika Badiuzzaman Said Nursi berusaha mereflesikan kehidupannya di masa lalu. Namun, ia merasa putus asa karena telah ditinggal ibu dan keponakannya yang sangat ia sayangi.
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN: TINJAUAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD Imas Juidah; Nofrahadi Nofrahadi; Achmad Sultoni
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v6i1.111

Abstract

Novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan merupakan novel yang sangat menarik karena dipenuhi dengan konflik dan intrik yang dibawakan begitu apik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang ada di dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2019 (cetakan kesepuluh). Sedangkan, sumber data sekunder yang digunakan yaitu buku, jurnal, artikel, dan berbagai sumber data lain yang relevan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik baca catat, studi pustaka, dan teknik analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan terdapat konflik batin yang dialami oleh tokoh utama, yaitu Margio yang diwujudkan dalam id, ego, dan superego.
KONTRUKSI NILAI SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN TAWA GADIS PADANG SAMPAH KARYA AHMAD TOHARI Achmad Sultoni; Imas Juidah; Hubbi Saufan Hilmi
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v6i2.119

Abstract

Manusia sejatinya merupakan makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain. Namun akhir-akhir ini ditengarai bahwa nilai-nilai sosial yang sesungguhnya telah lama terjiwai dan menjadi laku hidup manusia Indonesia eksistensinya mulai terkikis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan kontruksi nilai sosial yang terkandung dalam kumpulan cerpen Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad Tohari. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif dengan kekhasannya mendeskripsikan data yang diperoleh secara mendalam. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tahapan pembacaan teks cerpen secara seksama, mengklasifikasikan data, menafsirkan hasil analisis data, mengkonfirmasi hasil analisis, kemudian menyimpulkan hasil analisis. Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad Tohari. Pendekatan strukturalisme genetik Lucien Goldmann digunakan sebagai upaya mengetahui data-data yang berkaitan dengan kontruksi nilai sosial dalam teks cerpen. Kontruksi nilai sosial tersebut merupakan representasi pandangan dunia pengarang, sementara fakta sosial adalah hal melatarbelakangi pandangan dunia tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontruksi nilai sosial yang terdapat dalam kumpulan Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad Tohari yaitu: nilai sosial bersolidaritas, nilai sosial bertoleransi, dan nilai sosial bekerja sama. Fakta sosial yang melatarbelakangi pandangan dunia pengarang adalah interaksi sosial masyarakat pinggiran atau masyarakat kecil yang mencirikan pola kehidupan bersolidaritas, bertoleransi, dan saling bekerja sama.
ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGANTAR PENYUNTINGAN Santi Pratiwi T Utami; Imas Juidah; Eko Muharudin; Suhendi Syam; Ramadhan Kusuma Yuda; Sumarwati
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v6i2.121

Abstract

This study aims to describe the quality of the odd semester final exam items for the Introduction to Editing course for the 2020/2021 academic year at the Indonesian Literature Program, Universitas Negeri Semarang. This research is a quantitative research with descriptive method. The research subjects were 60 students. Data collection techniques were carried out by documenting. Quantitative data analysis based on level of difficulty, discriminating power, quality of distractors, validity, and reliability with 100 questions. The results of the analysis show that the quality of the odd semester final exam items in the Introduction to Editing course has a moderate level of difficulty, sufficient discriminating power, and very good distracting qualities. In addition, there are 68 valid items and 0.78 reliability in the high category. The conclusion of the study is that the odd semester final exam items for the Introduction to Editing subject need to be revised to improve the quality of the items.
KEPRIBADIAN TOKOH KARMAN DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI: SEBUAH KAJIAN PSIKOANALISIS CARL GUSTAV JUNG Imas Juidah; Achmad Sultoni; Samsul Bahri
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v7i1.162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian tokoh utama dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari berdasarkan kajian psikoanalisis Carl Gustav Jung. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, frasa, kalimat, dan kutipan yang terdapat dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari. Sedangkan, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu novel Kubah karya Ahmad Tohari. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini psssikoanalisis menggunakan teori arketipe dari Carl Gustav Jung menunjukkan bahwa Topeng, Shadow, Anima-animus, dan Self dalam diri tokoh Karman telah menjadi dasar psikologis perilaku Karman dalam menghadapi tantangan hidup. Kekuatan-kekuatan bawah sadar ini membuat tokoh Karman tetap tabah, kokoh, dan berpikir rasional. Ia dapat membuktikan bahwa dirinya ingin memperbaiki diri lagi setelah perbuatan masa lalu yang kurang pantas.
VARIASI BAHASA PEDAGANG SEBAGAI SALAH SATU BENTUK KERAGAMAN BAHASA: (Kajian Deskriptif Analitis terhadap Penggunaan Bahasa Pedagang Pasar Baru Kabupaten Indramayu Jawa Barat) Embang Logita; Imas Juidah
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v7i1.218

Abstract

With the existence of Indonesia as the national language and accompanied by various regional languages, the Indonesia people have a very rich variaty of languages. So we need to take care of this form so that it is not eroded by the times. The trader of pasar baru Indramayu are part of the Indramayu community who speak Javanese-Sundanese language in communicating because geographically it is on the border of Sunda and Java, so that majority of the population is mixed between Sundanese and Javanese. Likewise, on of the language variations that exist in the Pasar Baru Indramayu merchants communtity which has diversity, where based on research it out that the Pasar Baru Indramayu merchants community that we know in general in their language use javanese but it turns out that communicating there are other regional languages, namely Sundanese and Indonesian according to the context they are spoken to. Based on the result of the study, that in the speech of traders, especially those of Pasar baru traders, there are language variations. Language variations that occur in the speech of these traders generally ocuur because of the language user factor itself and the factor of its use. In terms of language users, language variations occur due to geographical factor that cause regional variations (dialects). In additions, in terms of users, language variations also occur because of the influence of the interlocuter. In terms of language use, language variation in terms of the topic of the problem, generally trades always say quantiti (amount).
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DI PESANTREN TAHFIDZ QUR’AN DARUL FALAH: ANALISIS SOSIOLINGUISTIK Moh Fajrul Alfien; Sigit Fajar Ubaedulah; Yuliyah; Imas Juidah; Embang Logita
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v7i2.278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab alih kode dan campur kode yang terjadi di Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Falah (PTQDF). Data penelitian diperoleh dari percakapan para santri dalam berkomukasi sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dan catat, peneliti melakukan observasi secara langsung di PTQDF. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa alih kode eksternal, alih kode internal dan campur kode di PTQDF yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti berubahnya situasi, bergantinya lawan tutur dan berubahnya topik.
KONFLIK BATIN DALAM NOVEL BURUNG KAYU KARYA NIDUPARAS ERLANG: PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD Olga Nophia Ramdini; Imas Juidah; Samsul Bahri
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v7i2.284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik batin yang dialami para tokoh dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang berdasarkan tinjauan psikoanalisis Sigmund Freud. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, frasa, kutipan, dan kalimat yang terdapat dalam novel Burung Kayu. Sumber data penelitian ini ialah novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang yang diterbitkan oleh Teroka Press pada Juni 2020 sebanyak 174 halaman. Teknik penelitian data dengan menggunakan metode baca-catat, dan kepustakaan. Selanjutnya, data yang didapatkan pada penelitian ini dikaitkan dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Hasil penelitian ini adalah tokoh dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang dipengaruhi oleh tiga kepribadian, yaitu id, ego, dan superego. Pada novel tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi aspek id yang dialami oleh tokoh Saengkerei yang merasa berahi kepada iparnya—Taksilitoni, yang kemudian ia peristri. Ego muncul ketika ia berpindah ke Barasi karena ingin sedikit melupakan rasa bersalah yang membuat Bagaiogok, kakaknya meninggal. Legeumanai berperan sebagai superego karena telah menyelesaikan kuliah dan bekerja di pemerintahan kota dan kembali ke Hulu untuk menjadi Sikerei, sebagai penyelesai konflik batin yang dialami oleh bajaknya­—Saengkerei, yang sekarang menjadi ayahnya.