Claim Missing Document
Check
Articles

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON PISANG Bn,k MELATI NUR; DES WELYYANTI; NARWEN NARWEN
Jurnal Matematika UNAND Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.9.2.70-75.2020

Abstract

Penelitian ini mengkaji kembali makalah [1] tentang penentuan bilangan kromatik lokasi untuk graf pohon pisang, χL(Bn,k). Misalkan Sk adalah graf bintang dengan k titik. Graf pohon pisang, Bn,k adalah suatu graf yang dibentuk oleh n buah graf bintang Sk dengan n ≥ 1 dan k ≥ 2, dimana satu daun dari setiap graf bintang Sk dihubungkan ke suatu titik baru yang disebut dengan titik akar. Bilangan kromatik lokasi dari Bn,k adalah minimum dari banyaknya warna yang digunakan sedemikian sehingga Bn,k mempunyai pewarnaan lokasi, dinotasikan dengan χL(Bn,k). Kata Kunci: Bilangan Kromatik Lokasi, Graf Bintang, Graf pohon pisang
KELAS RAMSEY MINIMAL UNTUK PASANGAN GRAF MATCHING DAN DUA GRAF LENGKAP Nailul Yuni Permataputri; Lyra Yulianti; Narwen Narwen
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.2.120-127.2019

Abstract

Misalkan diberikan graf G dan H sebarang. Notasi F → (G, H) menyatakan bahwa terdapat sebarang pewarnaan merah-biru terhadap sisi-sisi graf F mengakibatkan F memuat subgraf merah graf G atau subgraf biru graf H. Kemudian, notasi F∗ 9 (G, H) menyatakan bahwa terdapat pewarnaan merah-biru terhadap sisi-sisi di graf F∗ 9 (G, H) sehingga F∗ tidak memuat graf G merah dan graf H biru. Graf F dikatakan sebagai graf Ramsey (G, H)-minimal jika (1) F → (G, H), dan (2) ∀e ∈ F, F∗ = F r{e}, F∗ 9 (G, H). Pada penelitian ini akan dicari graf yang termasuk dalam kelas Ramsey minimal R(mK2, 2Kn), untuk beberapa nilai n ≥ 3 dan m ≥ 2.Kata Kunci: Graf lengkap, Graf Ramsey Minimal, Matching
ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS I PADANG Fauzana Hilma; Hazmira Yozza; Narwen .
Jurnal Matematika UNAND Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.6.2.57-64.2017

Abstract

Analisis sistem antrian dilakukan pada Kantor Imigrasi Kelas I Padang, sebagai penyedia layanan pengurusan paspor bertujuan untuk menganalisis antrian yang dapat terjadi di Kantor Imigrasi tersebut. Antrian yang cukup panjang dapat memberikan kerugian bagi kedua belah pihak. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis antrian pada tiga tahapan pelayanan di Kantor Imigrasi Kelas I Padang, yaitu Loket Antrian, Loket Berkas, Loket Foto dan Wawancara. Dari analisis yang telah dilakukan pada ketiga loket diperoleh untuk model antrian pada Loket Nomor Antrian yaitu (G/G/1) : (GD/∞/∞), tingkat kegunaan pelayanan (ρ) sebesar 32,73 %, probabilitas petugas tidak sedang melayani pelanggan yaitu 0.6727, rata-rata pemohon dalam antrian 3 pemohon per 15 menit, rata-rata pelanggan dalam sistem 7,98 pemohon per 15 menit, waktu menunggu rata-rata pemohon dalam antrian sebesar 0,3120 menit dan waktu menunggu rata-rata pemohon dalam sistem sebesar 0,8108 menit. Kemudian pada Loket Berkas diperoleh model antrian yang sesuai adalah (G/G/3) : (GD/∞/∞), tingkat kegunaan pelayanan (ρ) sebesar 50,24 %, probabilitas petugas tidak sedang melayani pelanggan yaitu 0.5866, rata-rata pemohon dalam antrian 1,5 pemohon per 15 menit, rata-rata pelanggan dalam sistem 9,06 pemohon per 15 menit, waktu menunggu rata-rata pemohon dalam antrian sebesar 0,2919 menit dan waktu menunggu rata-rata pemohon dalam sistem sebesar 4,6303 menit. Dan dari analisis yang telah dilakukan pada Loket Foto dan Wawancara diperoleh model yang cocok adalah (G/G/3) : (GD/∞/∞), tingkat kegunaan pelayanan (ρ) sebesar 80,88 %, probabilitas petugas tidak sedang melayani pelanggan yaitu 0.4003, rata-rata pemohon dalam antrian 12,58 pemohon per 15 menit, rata-rata pelanggan dalam sistem 24,71 pemohon per 15 menit, waktu menunggu rata-rata pemohon dalam antrian sebesar 3,0964 menit dan waktu menunggu rata-rata pemohon dalam sistem sebesar 12,0569 menit.Kata Kunci: Antrian, Model-model antrian, Pelayanan Paspor
Spektrum Graf Bintang Sn dan Graf Lengkap Kn untuk n ≥ 2 Sutra Melcy Selvia; Narwen Narwen; Zulakmal Zulakmal
Jurnal Matematika UNAND Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.4.4.129-136.2015

Abstract

Graf G adalah pasangan himpunan (V, E) ditulis dengan notasi G = (V, E) dalam hal ini V adalah himpunan tak kosong titik dan E adalah himpunan sisi pada graf G. Spektrum pada graf dapat ditentukan dengan mencari nilai eigen dan multiplisitas suatu matriks yang dipresentasikan dari suatu graf. Dalam tulisan ini akan dicari spektrum graf bintang Sn dan graf lengkap Kn dengan mempresentasikan graf tersebut ke dalam matriks ketetanggaan, matriks Laplace, matriks signless Laplace, matriks Laplace dinormalisasi dan matriks ketetanggaan Seidel.Kata Kunci: Matriks ketetanggaan, matriks Laplace, matriks signless Laplace, matriks Laplace dinormalisasi, matriks ketetanggaan Seidel, spektrum graf
ALGORITMA RUTE FUZZY TERPENDEK UNTUK KONEKSI SALURAN TELEPON Nelsa Andriana; Narwen .; Budi Rudianto
Jurnal Matematika UNAND Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.3.1.93-97.2014

Abstract

Salah satu permasalahan dalam graf yang cukup populer yang akan dibahasadalah masalah pencarian lintasan terpendek ( Shortest Path Problem). Dalam mendefinisikan suatu masalah, terdapat cara untuk menemukan sirkuit terpendek yang dilihatdari setiap titik yang dilewati tepat satu kali yaitu dengan menggunakan beberapa algoritma. Namun pada penulisan ini akan dicari rute fuzzy terpendek dengan menggunakanAlgoritma Brute Force, Algoritma Sisi Terurut, Algoritma Tetangga Terdekat (Nearest Neighbor Algorithm), dan Algoritma Kruskal yang diperumum pada data salurantelepon sebuah Perguruan Tinggi untuk interkom darat.
MENENTUKAN BILANGAN KROMATIK LOKASI PADA GRAF BERLAPIS Cn,2n,2n Putri Wahyu Aisyah; Narwen Narwen; Zulakmal Zulakmal
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.3.136-143.2018

Abstract

Bilangan kromatik lokasi adalah bilangan terkecil k sehingga G mempunyai pewarnaan-k lokasi. Kelas warna pada G dinotasikan dengan Ci, merupakan himpunan titik-titik yang berwarna i dan 1 ≤ i ≤ k. Misalkan Π = {C1, C2, · · · , Ck} merupakan partisi terurut dari V (G) berdasarkan suatu pewarnaan titik, maka representasi v terhadap Π disebut kode warna dari v dinotasikan dengan cΠ(v). Kode warna cΠ(v) dari suatu titik v ∈ V (G) didefinisikan sebagai vektor-k: cΠ(v) = (d(v, C1), d(v, C2), · · · , d(v, Sk)) dimana d(v, Ci) = min{d(v, x)|x ∈ Ci} untuk 1 ≤ i ≤ k. Jika setiap titik yang berbeda di G memiliki kode warna yang berbeda untuk suatu Π, maka c disebut pewarnaan lokasi dari G.Kata Kunci: Bilangan Kromatik Lokasi, Kode Warna, Graf Berlapis
MENENTUKAN MINIMUM SPANNING TREE DENGAN MENGGUNAKAN DETERMINAN Laksmi Charina Thasya; Narwen .
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.2.84-88.2018

Abstract

Abstrak. Terdapat beberapa metoda untuk mencari sebuah minimum spanning treedalam graf terhubung dengan pembobotan. Diantaranya dengan menggunakan determi-nan submatriks non singular dari matriks insidensi graf yang diberikan. Pada tulisan iniakan dibahas tentang bagaimana menentukan minimum spanning tree dengan menggu-nakan determinan.Kata Kunci: Spanning tree, Minimum spanning tree, Determinan dari matriks insidensibobot sisi
BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF C n K m , DENGAN n 3 DAN m 1 Mery Anggraini; Narwen .
Jurnal Matematika UNAND Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.4.1.40-46.2015

Abstract

Misalkan G merupakan graf terhubung dan c merupakan pewarnaan k yangsesuai dari G dengan warna 1; 2; ; k. Misalkan = fS1; S2; ; Sg merupakan partisidari V (G) ke dalam kelas-kelas warna yang saling bebas, dimana Skmerupakanhimpunan dari titik yang diberi warna i, dengan 1 i k. Kode warna c(v) dari titikV merupakan vektor dengan banyak unsur k yaitu(d(v; S1); d(v; S2); ; d(v; S));dimana d(v; Si) adalah jarak dari v ke Sik, dengan 1 i k. Jika untuk setiap dua titikyang berbeda u; v di G, c(u) 6 = c(v), maka c disebut sebagai pewarnaan kromatiklokasi dari G. Pewarnaan lokasi dengan banyak warna yang digunakan minimum disebutpewarnaan lokasi minimum, dan kardinalitas dari himpunan yang memuat pewarnaanlokasi minimum disebut bilangan kromatik lokasi dari G, dinotasikan dengan (G).Graf korona G H dari dua graf G dan H adalah graf yang diperolehdengan mengambil sebuah duplikat dari graf G dan sebanyak jV (G)j duplikatH1; H2; ; Hdari H, kemudian menghubungkan titik ke-i dari graf G ke setiaptitik di HjV (G)j, i = 1; 2; 3; ; jV (G)j. Pada tulisan ini, akan dikaji kembali makalah [2]tentang bilangan kromatik lokasi dari graf CiKata Kunci: Bilangan kromatik lokasi, Graf koronanKm, n 3 dan m 1.
MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN BERDASARKAN ASUMSI BESAR GAJI TERAKHIR Claudia Putri Zoelanda; Narwen .; Dodi Devianto
Jurnal Matematika UNAND Vol 6, No 4 (2017)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.6.4.22-28.2017

Abstract

Abstrak. Asuransi dana pensiun adalah salah satu bentuk upaya seorang pegawai un-tuk menjamin kesejahteraan hidup pada saat memasuki usia pensiun. Pegawai yangmengikuti asuransi pensiun harus membayarkan sejumlah uang yang disebut denganpremi yang nantinya akan diterima oleh pegawai tersebut ketika telah memasuki usiapensiun. Besarnya premi yang dibayarkan harus sesuai dengan gaji yang diterima olehpegawai. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya premi yang akan di ba-yarkan peserta agar tidak terbebani dengan pembayarannya. Dalam penelitian ini pe-serta mengikuti asuransi pada umur x tahun dan pensiun di usia r tahun. Besarnyaiuran yang akan dibayarkan peserta dihitung dengan menggunakan formula premi tidakkonstan dengan kenaikan tiap tahun konstan sebesar dimana besar gaji tiap tahun se-lalu meningkat. Perhitungan dengan formula ini berdasarkan asumsi besar gaji terakhiryang diterima oleh peserta. Dengan menggunakan formula premi tidak konstan besarnyaiuran yang dibayarkan oleh peserta selalu meningkat tiap tahun, tapi dengan kenaikanyang konstan sebesar .Kata Kunci: Asuransi Dana Pensiun, manfaat pensiun, iuran normal, model (formula)premi tidak konstan
GRAF LEMBUT KABUR ANGGUN DELVIANA; NARWEN NARWEN
Jurnal Matematika UNAND Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.9.1.38-45.2020

Abstract

Pada penelitian ini dibahas beberapa jenis graf lembut kabur dan hubungan antara graf-graf lembut kabur tersebut, yang diantaranya yaitu graf lembut kabur, graf lembut kabur reguler, graf lembut kabur total reguler, dan graf lembut kabur parsial reguler.Kata Kunci: Graf lembut kabur, graf lemb