Claim Missing Document
Check
Articles

PENENTUAN BILANGAN RAINBOW CONNECTION DARI AMALGAMASI GRAF RODA Hary Wahyudi; Narwen .
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.1.64-69.2018

Abstract

Abstrak. Suatu pewarnaan terhadap sisi-sisi di graf G terhubung tak trivial didenisikansebagai c : E(G) ! f1; 2; ; kg; k 2 N adalah pewarnaan sedemikian sehinggasetiap sisi bertetangga boleh berwarna sama. Terdapat u dan v di V (G) dan P adalahlintasan dari u ke v. Graf P dikatakan rainbow path jika tidak terdapat dua sisi di P yangberwarna sama. Graf G disebut rainbow connected jika untuk setiap u; v 2 V (G) terdapatrainbow path antara u dan v. Dalam hal ini, pewarnaan c dikatakan rainbow coloringdi G. Jika terdapat k warna di G maka c adalah rainbow k-coloring. Nilai minimum ksehingga terdapat rainbow k-coloring di G disebut dengan bilangan rainbow connection,ditulis rc(G). Penelitian ini menentukan bilangan rainbow connection dari amalgamasigraf roda, rc(Amal(Wn; t; vi0)), dimana graf Amal(Wn; t; v) adalah graf yang berasaldari hasil penyatuan titik sebanyak t, yang masing-masingnya diambil dari satu titikpusat Wn, dan vi0i0menyatakan titik yang menjadi hasil amalgamasi, seperti yang telahdibahas dalam [6].Kata Kunci: Amalgamasi, Graf Roda, Rainbow Path, Rainbow Connected, BilanganRainbow Connection
Bilangan Kromatik Lokasi untuk Graf Pn ᴏ Km dengan n ≥ 1 dan m ≥ 2 Mira Adriani; Narwen Narwen
Jurnal Matematika UNAND Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.4.3.90-94.2015

Abstract

Misalkan terdapat suatu graf terhubung G = (V, E). Bilangan kromatik lokasi dari G adalah minimum dari banyaknya warna yang digunakan pada pewarnaan lokasi dari graf G. Kelas warna pada graf terhubung G dan Π = {S1, S2, · · · , Sk} merupakan partisi terurut dari V (G) berdasarkan suatu pewarnaan titik. Kode warna cΠ(v) dari suatu titik v ∈ V (G) didefinisikan sebagai vektor−k :cΠ(v) = (d(v, S1), d(v, S2), · · · , d(v, Sk)), dimana d(v, Si) = min{d(v, x|x ∈ Si)} untuk 1 ≤ i ≤ k.Jika setiap titik yang berbeda di G memiliki kode warna yang berbeda untuk suatu Π, maka c disebut pewarnaan lokasi dari G. Pada makalah ini akan dikaji kembali tentang penentuan bilangan kromatik lokasi dari graf Pn ◦ Km dengan n ≥ 1 dan m ≥ 2, seperti yang telah dipaparkan dalam [2]. Kata Kunci: Pewarnaan Lokasi, Bilangan Kromatik Lokasi, Graf Korona
KARAKTERISASI GRAF POHON DENGAN BILANGAN KROMATIK LOKASI 3 Faizah .; Narwen .
Jurnal Matematika UNAND Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.5.2.71-77.2016

Abstract

Abstrak. Misalkan c adalah pewarnaan dengan k-warna terhadap suatu graf terhubungG. Misalkan = fS1; S2; ; Sg adalah partisi himpunan V (G) terhadap pewarnaanc, dimana Sikadalah kelas partisi yang memuat semua titik dengan warna i. Kode warnatitik v, dinotasikan c(v), adalah vektor dengan panjang k:c(v) = (d(v; S1); d(v; S2); ; d(v; S));dimana d(v; Si) = minfd(v; x)jx 2 Sikg, untuk 1 i k. Jika semua titik pada Gmemiliki kode warna yang berbeda, maka c disebut pewarnaan lokasi pada G. Bilangankromatik lokasi pada G, dinotasikan (G), adalah bilangan k terkecil sedemikian sehinggaG memiliki pewarnaan lokasi dengan k-warna. Pada tulisan ini dibahas kembalimakalah [2] tentang karakterisasi graf pohon dengan bilangan kromatik lokasi 3.
PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB SUPER PADA GRAF C(7, N) ASEP TRI SAPUTRA; NARWEN NARWEN; EFFENDI EFFENDI
Jurnal Matematika UNAND Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.10.1.54-61.2021

Abstract

Pelabelan merupakan pemetaan bijektif yang memasangkan unsur-unsur graf (titik atau sisi) dengan bilangan bulat positif. Pelabelan ajaib adalah pelabelan yang mengakibatkan bobot semua titik sama. Bobot titik merupakan jumlah label titik tersebut dengan semua sisi yang terkait dengan titik tersebut. Salah satu jenis graf yang paling umum yaitu graf reguler, yaitu graf dengan derajat semua titiknya sama. Graf reguler berderajat tiga juga biasa disebut dengan graf kubik. Graf C(7, n) dikontruksi dengan cara menghubungkan tujuh buah graf siklus sedemikian sehingga membentuk graf kubik. Dalam tulisan ini akan dibahas pelabelan total titik ajaib super untuk graf kubik C(7, n).Kata Kunci: Pelabelan Total Ajaib, Graf Reguler
BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF TAK TERHUBUNG DENGAN GRAF LINTASAN DAN GRAF LINGKARAN SEBAGAI KOMPONEN-KOMPONENNYA Suci Rahma Putri; Des Welyyanti; Narwen Narwen
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.3.159-165.2018

Abstract

Misalkan Si, merupakan himpunan titik-titik yang berwarna i dengan 1 ≤ i ≤ k maka Π = {S1, S2, · · · , Sk} adalah himpunan yang terdiri dari kelas-kelas warna di V (G). Berdasarkan suatu pewarnaan titik, maka representasi v terhadap Π disebut kode warna dari v, dinotasikan dengan cΠ(v). Kode warna cΠ(v) dari suatu titik v ∈ V (G) didefinisikan sebagai k-vektor,cΠ(v) = (d(v, S1), d(v, S2), · · · , d(v, Sk))dimana d(v, Si) = min{d(v, x)|x ∈ Si} untuk 1 ≤ i ≤ k. Jika setiap titik yang berbeda di G memiliki kode warna yang berbeda untuk suatu Π, maka c disebut pewarnaan lokasi dari G. Bilangan bulat positif terkecil k sedemikian sehingga G mempunyai kpewarnaan lokasi dinamakan bilangan kromatik lokasi dari G, dan dinotasikan dengan χL(G). Penelitian ini akan memperluas mengenai bilangan kromatik lokasi dapat diaplikasikan pada semua jenis graf termasuk graf tak terhubung. Khususnya akan ditentukan bilangan kromatik lokasi graf tak terhubung dengan graf lintasan (Pn) dan graf lingkaran (Cm) sebagai komponen-komponennya dimana graf lintasan dengan n titik dan graf lingkaran dengan m titik.Kata Kunci: Kelas warna, Kode warna, Pewarnaan lokasi, Bilangan kromatik lokasi, Graf tak terhubung, Graf lingkaran, Graf lintasan
BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF SPINNER Chintia Deva Rianti; Narwen .
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.1.43-51.2018

Abstract

Abstrak. Misalkan graf G merupakan graf terhubung. Pewarnaan titik pada grafG = (V; E) adalah suatu pemetaan c : V ! N, dimana N adalah himpunan bilanganasli sedemikian sehingga untuk setiap u; v 2 V (G) yang bertetangga, berlakuc(u) 6 = c(v). Jika banyak warna yang digunakan sebanyak k, maka G dikatakan mempunyaik-pewarnaan. Bilangan bulat terkecil k sedemikian sehingga G mempunyai suatupewarnaan titik sejati disebut bilangan kromatik dari G, dinotasikan dengan (G). Misalkan = fS1; S2; ; Sg merupakan partisi dari himpunan titik di G ke dalam kelaskelaswarna yang saling bebas, dimana Skmerupakan himpunan titik-titik yang berwarnai dengan 1 i k. Representasi v terhadap disebut kode warna, dinotasikan ci(v),merupakan pasangan berurut dengan k unsur yaitudimana d(v; Sic(v) = (d(v; S) = minfd(v; x)jx 2 S1i); d(v; S2); ; d(v; Sk)),g, untuk 1 i k. Jika setiap titik pada Gmempunyai kode warna yang berbeda terhadap , maka c disebut pewarnaan lokasi.Minimum dari banyaknya warna yang digunakan pada pewarnaan lokasi dari graf Gdisebut bilangan kromatik lokasi, dinotasikan (G). Pada tulisan ini akan dibahastentang penentuan bilangan kromatik lokasi dari graf Spinner CLKata Kunci: Kelas warna, Kode warna, Bilangan kromatik lokasi, Graf Spinner3 P2JK1.
PENENTUAN BILANGAN KROMATIK LOKASI PADA GRAF TANGGA SEGITIGA DIPERUMUM T rn UNTUK n = 2 dan n = 3 Sutra Lidya Pritama; Des Welyyanti; NARWEN NARWEN
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.4.54-61.2019

Abstract

Misalkan terdapat graf G = (V, E) suatu graf terhubung. Misalkan Π = {S1, S2, · · · , Sk} merupakan partisi dari V (G) ke dalam kelas-kelas warna yang saling bebas, dimana Si merupakan himpunan titik-titik yang berwarna i dengan 1 ≤ i ≤ k. Berdasarkan suatu pewarnaan titik, maka representasi v terhadap Π disebut kode warna dari v, dinotasikan dengan cΠ(v). Kode warna cΠ(v) dari suatau titik v ∈ V (G) didefinisikan sebagai k-vektor, cΠ(v) = (d(v, S1), d(v, S2), · · · , d(v, Sk)), dimana d(v, S1) = min{d(v, x)|x ∈ Si} untuk 1 ≤ i ≤ k. Jika setiap titik yang berbeda di G memiliki kode warna yang berbeda terhadap Π, maka c disebut pewarnaan lokasi. Oleh karena itu suatu pewarnaan lokasi G adalah pewarnaan yang membedakan setiap titik di G berdasarkan jaraknya terhadap kelas warna yang dihasilkan. Minimum dari banyaknya warna yang digunakan pada pewarnaan lokasi dari graf G disebut bilangan kromatik lokasi, dinotasikan χL(G). Pada tulisan ini akan dibahas bilangan kromatik lokasi dari graf tangga segitiga diperumum T rn untuk n = 2 dan n = 3.Kata Kunci: Bilangan kromatik lokasi, Kelas warna, Kode warna, Graf tangga segitiga diperumum T rn
APLIKASI FUZZY ADAPTIVE MINIMUM SPANNING TREE (F-AMST) UNTUK PENGELOMPOKAN PARIWISATA KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT SUCI ANISA SYUHADA; NARWEN NARWEN; ZULAKMAL ZULAKMAL
Jurnal Matematika UNAND Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.9.2.199-206.2020

Abstract

Teori graf dapat digunakan dalam bidang pariwisata, dalam hal ini daerah pariwisata dikelompokkan sehingga dapat mewujudkan integrasi pariwisata yang efektif dari setiap objek pada kelompokkanya masing-masing. Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah fuzzy logic control metode Mamdani. Proses pengelompokan dilakukan dengan menggunakan Fuzzy Adaptive Minimum Spanning Tree (F-AMST) dan diperoleh hasil pengelompokan yang optimal menggunakan indeks Context - Independent Optimality and Partiality Properties (COP) tertinggi dengan terbentuknya empat kelompok dari 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat.Kata Kunci: Fuzzy Adaptive minimum spanning tree, Mamdani, Pengelompokan
Dimensi Partisi Graf Lobster Muthia Muhana; Des Welyyanti; Narwen Narwen
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.1.215-218.2019

Abstract

Misalkan terdapat k partisi dengan himpunan terurut S = {S1, S2, ..., Sk} dari himpunan titik V (G) pada graf terhubung G = (V, E), representasi partisi v ∈ V terhadap S adalah koordinat r(v | S) dengan:r(v | S) = (d(v, S1), d(v, S2), ..., d(v, Sk))untuk d(v, Si) menyatakan jarak antara titik v dengan himpunan Si dimana i = [1, k]. Partisi S dari V (G) disebut resolving partition dari G jika ∀v ∈ V (G) memiliki representasi partisi yang berbeda untuk setiap pasangan terurut dari u, v ∈ V maka r(u | S) 6= r(v | S). Resolving partition dengan kardinalitas minimum dari V (G) disebut dimensi partisi dari G, dinotasikan dengan pd(G). Pada penulisan ini akan dibahas tentang penentuan dimensi partisi untuk Graf Lobster.Kata Kunci: Partisi, Resolving Partition, Dimensi Partisi, Graf Lobster
PENJADWALAN KULIAH DENGAN ALGORITMA WELSH-POWELL (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND) Putri Wulan Sari; Lyra Yulianti; Narwen .
Jurnal Matematika UNAND Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.6.1.134-141.2017

Abstract

Abstrak. Penjadwalan kuliah merupakan suatu pekerjaan rutin dalam sistem akademikperguruan tinggi yang dilakukan setiap semester. Permasalahan yang kerap munculadalah terjadinya bentrok waktu perkuliahan baik dari segi dosen yang mengajarmaupun mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. Berdasarkan permasalahan tersebut,pada tulisan ini akan disusun jadwal kuliah jurusan Matematika FMIPA UNAND melaluipewarnaan titik graf menggunakan algoritma Welsh-Powell. Dengan algoritma ini, dapatdisusun kelompok-kelompok mata kuliah yang tidak dapat dilaksanakan waktunyasecara bersamaan, dan yang dapat dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Kelompokmata kuliah yang dapat bersamaan waktunya ini disusun dalam jadwal perkuliahanyang terdapat jurusan Matematika FMIPA UNAND.Kata Kunci: Penjadwalan, Pewarnaan titik, Algoritma Welsh-Powell, Matriks ketetanggaan