Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering

PENTINGNYA SARAPAN SEHAT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DAN PENCEGAHAN STUNTING PADA PELAJAR SMP NEGERI 16, KELAS IX KOTA KUPANG Intje Picauly; Noorce Ch. Berek; Diana Apipideli
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Edisi April 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian (15—30%) kebutuhan gizi harian untuk mewujudkan hidup sehat, aktif, dan cerdas. Berbagai kajian membuktikan bahwa gizi yang cukup dari sarapan dapat membekali tubuh untuk berpikir, beraktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Bagi anak sekolah, sarapan terbukti dapat meningkatkan kemampuan belajar dan stamina anak. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memampukan siswa dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang pentingnya sarapan pagi dan memampukan mereka dalam mengukur dan menentukan status gizi dan mengambil tindakan preventive yang baik dalam hal menyiapkan sarapan pagi. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode “Pendidikan dan Pelatihan kepada Masyarakat”. Dimana, para peserta didik (siswa/siswi) akan diberikan pengajaran dan praktek dengan tujuan agar mereka mampu memilih atau menentukan sendiri jenis sarapan sehat dan mampu untuk melakukan penilaian atau pengukuran status gizi mereka. Metode ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dengan kombinasi “Simulasi”. Selanjutnya, akan dilakukan evaluasi pre dan post test untuk mengukur perubahan sikap siswa tentang materi penyuluhan. Adapun jumlah sampel adalah 36 orang siswa kelas IX. Kegiatan penyuluhan ini menemukan hasil bahwa dari 35 anak yang tidak sarapan pagi sebanyak 31 orang siswa. Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa 94% tidak melakukan sarapak pagi sewaktu berangkat kesekolah. Setelah dikonfirmasi, diketahui bahwa 94% siswa tersebut tidak terbiasa melakukan sarapan pagi. Setelah melakukan penyuluhan ditemukan bahwa semua siswa mempunyai ketertarikan dan peningkatan ketrampilan dalam menentukan status gizi serta memilih jenis pangan atau makanan serta jajanan yang sehat bagi tubuh mereka.
KETERPAPARAN ORANG TUA MURID DALAM PROSES TRANSFORMASI INFORMASI TENTANG PENTINGNYA SARAPAN SEHAT BAGI ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG Intje Picauly; Grouse Oematan; Amelya B Sir
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Edisi April 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sarapan merupakan salah satu cara untuk memberikan energi yang dibutuhkan oleh anak sekolah agar bisa beraktivitas seharian. Namun, kenyataannya masih banyak anak sekolah yang belum berperilaku sarapan sehat yang dapat memenuhi kebutuhan 30% energi. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pengetahuan dan praktik ibu dalam menyiapkan sarapan sehat bagi anak. Salah satu isi pesan dari 13 Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan Keluarga Sadar Gizi Kadarzi) adalah biasakan sarapan pagi. Namun, masih banyak penduduk Indonesia yang tidak sarapan. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menyatakan bahwa 26,1% anak sekolah dasar (SD) hanya sarapan dengan air minum dan 44,6% anak SD yang sarapan hanya memperoleh asupan energi kurang dari 15% kebutuhannya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang tua murid tentang pentingnya pemberian sarapan pagi yang sehat (beragam, bergizi, seimbang, dan aman dari cemaran mikroba). Diharapkan agar dari kegiatan ini, orang tua mengetahui manfaat sarapan pagi dan dapat menyiapkan sarapan yang sehat dan bergizi. Metode pelaksanaan kagiatan ini adalah “Pendidikan Masyarakat” berbentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dalam bidang kesehatan dan lingkup terkait didalamnya sehingga menyadarkan masyarakat akan pentingnya memelihara kesehatan dan hidup sehat. Tempat pelaksanaannya adalah Sekolah Dasar kelas 1-3 SD Inpres Hansisi, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. Hasil yang diperoleh adalah persentase perubahan pengetahuan dari orang tua murid tentang pentingnya pemberian sarapan sehat dan bergizi. Sebagai langkah nyata keberlangsungan ke tahap perubahan tindakan orang tua maka pihak sekolah bersama komite sekolah berkomitmen untuk terus mengawal anak sekolah agar setiap kali kesekolah sudah mendapatkan sarapan yang sehat, bergizi dan cukup.
PENTINGNYA SARAPAN SEHAT DALAM PENINGKATAN PRESTASI ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH DESA KOLBANO, KECAMATAN AMANUBAN TENGAH. KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Intje Picauly; Deviarbi Sakke Tira; Anna H Talahatu; Rinawati Sirait
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Edisi April 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan penyakit termasuk pemberian sarapan yang sehat dan bergizi, juga merupakan tempat pertama kali kehidupan sosial dan pendidikan didapatkan oleh anak. Mengingat betapa pentingnya peran sarapan sehat dan bergizi dalam mewujudkan generasi baru yang sehat dan berprestasi, maka anak perlu dibekali dengan pengetahuan tentang sarapan sehat dan bergizi. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada anak murid tentang pentingnya pemberian sarapan pagi yang sehat (beragam, bergizi, seimbang, dan aman dari cemaran mikroba). Metode pelaksanaan kagiatan ini adalah “Pendidikan Masyarakat” berbentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman siswa-siswi dalam bidang kesehatan. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 4-6 Agustus 2018 di SD INPRES NEOSOPU Desa Kolbano, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Populasinya seluruh siswa sedangkan yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah siswa kelas satu (1) sampai kelas tiga (3) sebanyak 65 orang anak murid. Metode pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan melakukan survei lokasi dan analsisi masalah. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan pengumpulan data rancangan Observasi dan Crosscectional Study. Selanjutnya dilakukan penyuluhan yang disertai dengan bentuk evaluasi pre dan post test untuk mengukur perubahan sikap masyarakat tentang materi penyuluhan yaitu pentingnya sarapan sehat, dan bergizi seimbang demi meningkatkan prestasi anak sekolah. Hasil yang diperoleh adalah persentase perubahan pengetahuan dari anak murid tentang pentingnya pemberian sarapan sehat dan bergizi. Sebagai langkah nyata keberlangsungan ke tahap perubahan tindakan mereka maka pihak sekolah bersama komite sekolah berkomitmen untuk terus mengawal anak-anak sekolah agar setiap kali kesekolah sudah mendapatkan sarapan yang sehat, bergizi dan cukup.
PENDAMPINGAN AKSI KONVERGENSI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Intje Picauly; Sarah Lery Mboeik; Theresia Sri Lendes; Sherly Hayer
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

L aporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dan 2018 mencatat bahwa kasus stunting pada anak mengalami penurunan dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 30,8% di tahun 2018 (atau menurun sebesar 6,4%). Walaupun mengalami penurunan, angka ini masih sangat mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan cut of point prevalensi stunting di Indonesia dan badan kesehatan dunia (WHO). Tidak mengherankan jika Indonesia menempati peringkat kelima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting terbanyak. Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah satu wilayah yang mempunyai prevalensi Stunting yang cukup tinggi (19,1%) dengan jumlah anak stunting (pendek dan sangat pendek) sebanyak 4.040 jiwa. Berdasarkan riview kinerja oleh Tim Pokja Stunting Propinsi NTT diketahui bahwa kinerja Kabupaten Manggarai Barat masih sangat rendah. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan konvergensi dilevel pemerintah daerah bersama semua stakeholder (pihak non pemerintah/swasta) masih sangat terbatas. Oleh karena itu, pendampingan ini dirasakan perlu dilakukan untuk memantau secara dekat kendala-kendala dilapangan. Adapun metode pendampingan yang dilakukan adalah kombinasi antara metode penyuluhan dan simulasi. Hasil yang diperoleh adalah rendahnya pemahaman Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang stunting dan fungsi konvergensi serta pelaksanaan lintas stakeholder yang masih buruk. Rekomendasi yang di berikan adalah meningkatkan pemahaman ASN tentang stunting dan konvergensi, mensimulasikan mekanisme konvergensi serta menyempurnakan data analisis situasi untuk kelengkapan data konvergensi di aksi selanjutnya.
PENDAMPINGAN 25 INDIKATOR PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA (SBD) PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Intje Picauly; Theresia M. Sri Sarinah Lendes; Ivon Patrisia Paah; Robertha Kartini
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2021
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v2i1.149

Abstract

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018-2020) mencatat bahwa kasus stunting pada anak mengalami penurunan dari 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 20,6% di tahun 2020 (menurun sebesar 12,2%). Walaupun mengalami penurunan, angka ini masih sangat mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan cut of point prevalensi stunting di Indonesia dan badan kesehatan dunia (WHO). Tidak mengherankan jika Indonesia menempati peringkat kelima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting terbanyak. Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) merupakan salah satu wilayah yang mempunyai prevalensi Stunting yang cukup tinggi (38,2%) dengan jumlah anak stunting (pendek dan sangat pendek) sebanyak 6.074 jiwa. Berdasarkan riview kinerja oleh Tim Pokja Stunting Propinsi NTT diketahui bahwa kinerja Kabupaten SBD masih sangat rendah. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan konvergensi dilevel pemerintah daerah bersama semua stakeholder (pihak non pemerintah/swasta) masih sangat terbatas. Oleh karena itu, pendampingan ini dirasakan perlu dilakukan untuk memantau secara dekat kendala-kendala dilapangan. Adapun metode pendampingan yang dilakukan adalah kombinasi antara metode Observasi, penyuluhan dan simulasi. Hasil yang diperoleh adalah masih sangat terbatas tingkat pemahaman Aparatur Sipil Negara (ASN) serta stakeholder terkait lainnya tentang stunting dan pelaksanaan fungsi konvergensi antar lintas stakeholder. Namun, setelah dilakukan pendampingan maka pihak ASN dan semua stakeholder terkait telah memahami tugas dan fungsi masing – masing dalam pelaksanaan konvergensi. Rekomendasi yang di berikan adalah perlu adanya kegiatan rekoleksi dan refresing fungsi dan tanggungjawab masing- masing. Tujuannya untuk lebih meningkatkan pemahaman ASN dan stakeholder terkait tentang stunting dan konvergensi, mensimulasikan mekanisme pelaksanaan konvergensi serta mengevaluasi hasil indepth interview dengan pendampingan data analisis situasi (ANSIT) untuk kelengkapan data konvergensi di tahun-tahun aksi selanjutnya.
PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI UPAYA PERBAIKAN GIZI 1000 HPK DI DESA OENENU KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Intje Picauly
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2021
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Periode pertama 1.000 hari kehidupan adalah periode sensitif karena dampaknya bagi bayi selama mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan kurangnya asupan makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang berulang, dan meningkatnya kebutuhan metabolik serta mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya kekurangan gizi pada anak. Keadaan ini semakin mempersulit untuk mengatasi gangguan pertumbuhan yang akhirnya berpeluang terjadinya stunting (Allen and Gillespie, 2001). Hal ini berarti bahwa kejadian stunting pada anak merupakan suatu proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus kehidupan (1000 HPK). Oleh sebab itu, proses pemulihan derajat kesehatan wajib dimulai dari masa 1000 HPK. Kegiatan pengabdian ini bertemakan : Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui Upaya Perbaikan Gizi 1000 HPK. Kegiatan dilaksanakan di Desa Oenenu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan tujuan untuk memberikan dukungan pengetahuan tentang pentingnya memperhatikan kecukupan gizi bagi keluarga. Target atau Sasaran kegiatan ini adalah : Kelompok Ibu hamil dan ibu-ibu yang mempunyai anak balita. Kegiatan dilaksanakan pada 28-29 Mei 2019 dengan jumlah peserta penyuluhan sebanyak 35 orang ibu (Ibu hamil dan ibu balita). Adapun informasi yang akan diberikan adalah informasi tentang pentingnya menyiapkan makanan beragam, bergizi, seimbang, dan aman dari cemaran mikroba untuk anggota keluarga. Diharapkan agar dari kegiatan ini adalah ibu-ibu mengetahui bagaimana menyiapkan makanan bagi keluarga dengan mempertimbangkan aspek jenis (jenis pangan lokal), frekuensi makan dan jumlah yang harus dimakan dan dapat menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi. Metode pelaksanaan kagiatan ini adalah “Penyuluhan Masyarakat” berbentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dalam bidang kesehatan dan lingkup terkait didalamnya sehingga menyadarkan masyarakat akan pentingnya memelihara kesehatan dan hidup sehat. M yuluhan yang dilakukan dengan pendekatan kelompok seperti : Tempat pelaksanaannya adalah Kelurahan Baumata Utara, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. Hasil yang diperoleh adalah perubahan pengetahuan, presepsi dan tindakan dari ibu rumah tangga tentang pentingnya pemberian periode ini. Dampak akan permanen dan tidak dapat diperbaiki.
PENERAPAN POLA KONSUMSI PANGAN BERAGAM, BERGIZI, SEIMBANG DAN AMAN (B2SA) DALAM RANGKA MENGANTISIPASI DAMPAK COVID- 19 LINGKUP ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU JEMAAT MARTURIA OESAPA SELATAN, KOTA KUPANG Marthen R. Pellokila; Intje Picauly
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2021
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal. Perpres ini mengamanatkan bahwa untuk mewujudkan penganekaragaman pangan diperlukan berbagai upaya secara sistematis dan terintegrasi. Perpres ini sudah ditindaklanjuti, dengan Peraturan Menteri Pertanian No.43 Tahun 2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) Berbasis Sumberdaya Lokal sebagai acuan yang lebih operasional dalam implementasinya. Pola makan B2SA merupakan pola makan yang menggunakan susunan makanan untuk sekali makan atau untuk sehari menurut waktu makan (pagi, siang dan sore/malam), yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan jumlah yang memenuhi kaidah gizi seimbang yang sesuai dengan daya terima (selera, budaya) dan kemampuan daya beli masyarakat serta aman untuk di konsumsi. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berthemakan : penerapan pola konsumsi beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) dalam rangka mengantisipasi dampak covid-19. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman sedini mungkin kepada anak-anak sekolah minggu Jemaat Marturia Oesapa Selatan, Kota Kupang dalam pencegahan dampak covid-19 melalui langkah meningkatkan imun tubuh dengan penerapan pola konsumsi beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Adapun jumlah anak-anak dalam kegiatan dimaksud adalah sebanyak 87 orang anak mulai dari jenjang indria sampai remaja. Adapun informasi yang diberikan adalah informasi tentang pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman; dampak kekurangan gizi; dan pengaruh pola konsumsi pangan yang beragam dan bergizi dalam memperkuat imunitas tubuh. Metode pelaksanaan kagiatan ini adalah “Penyuluhan Masyarakat” berbentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dalam bidang kesehatan dan lingkup terkait didalamnya sehingga menyadarkan anak-anak sekolah minggu akan pentingnya mengkonsumsi pangan yang bergama dan bergizi demi memelihara kesehatan dan hidup sehat. penyuluhan yang dilakukan dengan pendekatan kelompok seperti : Tempat pelaksanaannya adalah Jemaat Marturia Oesapa Selatan, Kota Kupang. Hasil yang diperoleh adalah perubahan pengetahuan, preferensi dan tindakan dari anak-anak sekolah minggu tentang pentingnya mengkonsumsi makanan beragam, bergizi, sehat, dan aman.
PENDAMPINGAN 25 INDIKATOR PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN FLORES TIMUR, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Intje Picauly; Deviarbi S. Tira; Bonavantura Taco; Robertha Kartini; Bernadina Tena
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i1.178

Abstract

Hasil pencatatan aplikasi elektronik pelaporan gizi berbasisMasyarakat (ePPGBM) periode tahun 2021 melaporkan bahwa kasus stunting pada anak di Kabupaten Flores Timur mengalami penurunan dari 22.7 persen pada tahun 2020 menjadi 20,9% di tahun 2021. Walaupun mengalami penurunan, angka ini masih sangat mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan cut of point prevalensi stunting di Indonesia dan badan kesehatan dunia (WHO) yaitu kurang dari 20%. Hasil riview kinerja oleh Tim Pokja Stunting Propinsi NTT pada bulan April 2020 menunjukkan bahwa kinerja Kabupaten Flores Timur masih belum memuaskan. Hasil ini didukung dengan rekomendasi uji petik proses Indepth Interviuw pada sampel keluarga 1000 HPK yang dilakukan pada bulan Nopember 2021 diketahui bahwa program pemerintah daerah dan non pemerintah daerah masih banyak yang belum menjawab permasalahan dilapangan. Selain itu, alokasi anggaran serta penentuan lokus dan sasaran setiap program belum sesuai atau belum tepat jika dibandingkan berdasarkan data sebaran stunting dan keluarga 1000 HPK. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan konvergensi dilevel pemerintah daerah bersama semua stakeholder (pihak non pemerintah/swasta) belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu, proses pendampingan kepada pihak pemerintah daerah dan sektor swasta (non pemerintah daerah) dirasakan perlu untuk dilakukan dengan tujuan melakukan observasi dan mengidentifikasi secara dekat kendala-kendala dilapangan. Adapun metode pendampingan yang dilakukan adalah kombinasi antara metode Observasi, penyuluhan dan simulasi. Hasil yang diperoleh adalah tingkat pemahaman pemerintah daerah dan semua stakeholder terkait tentang stunting, determinan, dampak dan langkah penanunggulangan serta pencegahannya sudah baik. Namun, kendala yang dihadapi pada tahun 2021 adalah kondisi pandemic yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap alokasi anggaran dan proses pelayanan kepada masyarakat termasuk keluarga 1000 HPK. Setelah dilakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dan semua stakeholder terkait telah memahami tugas dan fungsi masing – masing dalam pelaksanaan konvergensi. Rekomendasi yang di berikan adalah perlu penekanan pada beberapa cakupan intervensi yang masih rendah persentasenya yaitu : balita kurus yang mendapat PMT, balita diare yang mendapatkan suplementasi zinc, program bina keluarga balita (BKB), orang tua yang mengikuti kelas parenting, anak berusia 2-6 tahun yang terdaftar di kelas PAUD, program keluarga yang mendapatkan bantuan PKH, desa yang menerapkan KRPL, dan ibu hamil yang terlibat dalam kelas konseling.
PEMANFAATAN BISKUIT PMT LOKAL DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI BURUK DI WILAYAH LAHAN KERING KEPULAUAN ROTE NDAO Intje Picauly; Marselinus Laga Nur; Diana Aipipidely; Grouse Oematan; Mega Liufeto; Welresna Rupiasa
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Edisi Oktober 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i2.210

Abstract

Masa balita merupakan periode penting dalam proses pembentukan dan perkembangan manusia yang ditandai dengan tumbuh kembang yang sangat pesat. Periode ini merupakan periode yang kritis bagi anak-anak dimana terjadi pertumbuhan yang akan berpengaruh pada perkembangan periode berikutnya. Kebutuhan zat gizi pada masa ini sangat tinggi untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan balita selama kehidupan janin dan 2 tahun pertama setelah lahir. Gizi kurang dan kesehatan yang buruk pada balita selama periode tersebut akan memberikan dampak buruk kehidupan bayi di masa mendatang yang bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi, sehingga diperlukan pemenuhan gizi yang adekuat pada rentang usia ini. Pola asuh ibu dalam mengatur konsumsi pangan keluarga sangat menentukan kecukupan asupan gizi seorang anak. Kegiatan pengabdian ini bertemakan : peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga melalui kegiatan pelatihan pengolahan biskuit PMT lokal dalam mendukung upaya preventif masalah gizi buruk di wilayah lahan kering kepulauan Rote Ndao. Kegiatan dilaksanakan di Desa Helebeik Puskesmas Baa Kabupaten Rote Ndao dengan tujuan untuk memberikan dukungan pengetahuan ibu rumah tangga tentang memanfaatkan pangan local menjadi produk biscuit bergizi sebagai makanan selingan kaya gizi. Target atau Sasaran kegiatan ini adalah : Kelompok Ibu hamil dan ibu-ibu yang mempunyai anak balita. Kegiatan dilaksanakan pada 7-8 Oktober 2022 dengan jumlah peserta penyuluhan sebanyak 35 orang ibu (Ibu hamil dan ibu balita). Adapun informasi yang akan diberikan adalah informasi tentang langkah penting dalam menyiapkan makanan selingan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman dari cemaran mikroba untuk anggota keluarga terutama anak balita. Sehingga, diharapkan dari kegiatan ini semua ibu balita mengetahui cara memilih dan menyiapkan makanan termasuk mengolah biscuit menjadi makanan bergizi bagi keluarga. Metode pelaksanaan kagiatan ini adalah “Penyuluhan Masyarakat” berbentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dalam bidang kesehatan dan lingkup terkait didalamnya sehingga menyadarkan masyarakat akan pentingnya memelihara kesehatan dan hidup sehat. Menurut Wahjuti (2014) bahwa metode penyuluhan yang dilakukan dengan pendekatan kelompok seperti : Ceramah dan Demonstrasi Cara/Hasil. Hasil yang diperoleh adalah ibu balita dan ibu hamil dapat mengetahui cara mengolah pangan lokal menjadi makanan selingan (biscuit) yang bergizi; terjadinya perubahan pengetahuan, presepsi dan tindakan dari ibu rumah tangga tentang pemanfaatan dan pemberian makanan beragam, bergizi, sehat, dan aman berbasis pangan lokal.
PENTINGYA PERAN TOKOH AGAMA DALAM MENCEGAH STUNTING PADA ANAK di KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG Marni; Intje Picauly
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Edisi April 2023
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v4i1.233

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah pedesaan dan terpencil di Kabupaten Kupang. Provinsi Nusa Tenggara Timur, angka prevalensi stunting mencapai 40,6% pada tahun 2018. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting di wilayah tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tokoh agama diharapkan dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting pada anak. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 1 hari dengan materi utama tentang masalah stunting pada anak. Pelatihan dihadiri oleh 15 tokoh agama dari berbagai agama yang ada di Kecamatan Kupang Barat. Pelatihan dilaksanakan secara tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Pelatihan berhasil memberikan pemahaman yang cukup mendalam mengenai stunting pada anak kepada para peserta. Selain itu, para peserta juga memahami perbedaan antara anak stunting dan kerdil, penyebab stunting, dampak stunting pada anak, serta cara-cara mencegah stunting pada anak. Dalam pelatihan ini juga dihadirkan praktisi kesehatan sebagai narasumber yang memberikan wawasan mengenai stunting dan cara mencegahnya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil memberikan dampak positif pada para peserta, terlihat dari peningkatan pemahaman mereka tentang stunting pada anak. Kegiatan pelatihan tokoh agama tentang stunting pada anak di Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur, berhasil memberikan pemahaman yang cukup mendalam kepada para peserta mengenai stunting pada anak, perbedaannya dengan anak kerdil, penyebab, dampak, dan cara-cara mencegahnya. Pelatihan ini juga berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran para tokoh agama dalam memainkan peran mereka dalam mencegah stunting pada anak di masyarakat.
Co-Authors Adar, Damianus Ahmad Thohir Hidayat Ali Khomsan Amelya B Sir Amelya B. Sir Anak Agung Ayu Mirah Adi Angela Salome Anna Henny Talahatu Apris L. Isu Aquilina Akoit Ardila M Langata Aspatria, Utma Bernadina Tena Boeky, Daniela L. Adeline Bonavantura Taco Bosko Dapa Toda CH Liufeto, Franchy Christin Nabuasa Daniela Boeky Deviarbi Sakke Tira Diana Aipipidely Diana Apipideli Dorce Bulu Eflita Meiyetriani Eleonora Edeltrudis Nopala Emanuel SB. Lewar Esther Gaspersz Evalina Joana Doutel Firmanu Cahyono Fitriah Yunita Godeliva Dalung Hardinsyah . Hege H. Djita Helga Ndun Honey Ivone Ndoen I Nyoman W. Mahayasa, I Nyoman W. Imelda Getriany Thobias INA DEBORA RATU LUDJI Ivon Patrisia Paah Johny A. R. Salmun Katarina Maria Tjung Lewi Jutomo Lobo, Varry Majematang Mading Maria Clarita Faustina Dhiu Maria G. Barelinda Maria Magdalena Kurnia Deksiana Ratu Marni Marselus Sapeama Herin Marthen R Pellokila Marthen R Pellokila Masrida Sinaga Mega Liufeto Mindo Sinaga, Mindo Muhammad Saleh Muhammad Saleh Nadraeni P. Yakub Nashriyah, Siti Fadhilatun Nindya M Latunussa Noorce Ch. Berek Nur, Marselinus Laga Oematan, Grouse Pacheco, Cipriano do Rosario Paula Tibuludji Peni, Jane A. Pzalmine C. A. Benusu Rafael Paun Renty Alfany Zena Senduk Rimbawan , Rinawati Sirait Robertha Kartini Rolan Sudirman Pakpahan Rut Rosina Riwu Rut Rosina Riwu Sabina Gero Saleh, Asmulyati S. Sarah Lery Mboeik Sarci Magdalena Toy Sherly Hayer Soleman Landi Soni Doke Stefanus P Manongga Stevie B. G. J. Hina Tadeus A.L Regaletha Tamelan, Mervin Theresia M. Sri Sarinah Lendes Theresia Noviayanti Bur Theresia Sri Lendes Tutik Alawiyah Utma Aspatria Welresna Rupiasa Weraman, Pius Winda Sinthya Naomi Yohakim Dawi Yusta Un Nana Zita Apriliani Jeche