Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Aksioma

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ADVENT PALU PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS DAN BALOK Putu Dyantari; Sutji Rochaminah; Sukayasa
Aksioma Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v6i1.143

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan dan volume kubus dan balok di kelas VIII SMP Advent Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan dan volume kubus dan balok mengikuti fase-fase, yaitu: 1) penyampaian tujuan dan pemotivasian siswa, 2) penyajiaan informasi, 3) pengorganisasian siswa dalam kelompok–kelompok belajar, 4) penomoran, 5) pemberian pertanyaan, 6) berpikir bersama, 7) pemberian jawaban dan 8) pemberikaan penghargaan. Kata kunci: Numbered heads together, hasil belajar, luas permukaan dan volume kubus dan balok. Absract: This research aim to obtain a description about applying the Numbered Heads Together (NHT) type of coperative learning model able to improving learning achievement of surface area and also volume of cube and beams in class VIII SMP Advent Palu. The research type at this research is a classroom action research. As the research design refered to the design of the research of Kemmis and Mc. Taggart that is planning, action, observation and reflection. The Result of research indicate that applying Model of Cooperative Learning of NHT able to improve result learn student at items surface area and also volume of cube and beams, is to: 1) conveying the learning objective and motivating, 2) presenting information, 3) organizing study group, 4) numbering, 5) questioning, 6) heads together, 7) answering and 8) giving appreciation. Keywords: Numbered heads together, learning outcomes, surface area and volume of cube and beams.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 PALU PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR Niluh Putu Ayu Mecawati; Sutji Rochaminah; Bakri Mallo
Aksioma Vol. 6 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v6i2.152

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 7 Palu pada materi operasi hitung bentuk aljabar. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rancangan penelitian mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yakni (a) perencanaan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi dan (d) refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII E SMP NEGERI 7 PALU yang berjumlah 20 orang yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data aktifitas guru dalam mengola pembelajaran, data aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, data hasil tes awal dan data hasil tes akhir tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi bentuk aljabar, yang mengikuti fase-fase NHT dengan kegiatan berikut: 1) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2) menyajikan materi operasi bentuk aljabar, 3) mengorganisasikan siswa dalam empat kelompok belajar, 4) memberikan nomor kepada setiap siswa, 5) membagikan LKS ke setiap kelompok, 6) mengamati siswa mengerjakan LKS dan memberikan bantuan terhadap siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan soal, 7) menyebutkan satu nomor kemudian siswa yang mempunyai nomor kepala sesuai nomor yang di sebutkan mempresentasikan di depan kelas dan siswa yang mempunyai nomor kepala yang sama dari kelompok lain menangapinya, 8) memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh skor perkembangan tertinggi. Kata Kunci: Pembelajaran Koopertif Tipe NHT , Hasil Belajar, Operasi Hitung Bentuk Aljabar. Abstract: The purpose of this research is to obtain a description of the application of cooperative learning model Type Numbered Heads Together (NHT) to improve learning outcomes of students of class VIII E SMP Negeri 7 Palu on a straight-line equation material. This type of research was the Classroom Action Research (CAR). The design of this study refers to the model Kemmis and Mc. Taggart who consist of four components, namely: 1) planning, 2) action, 3) observation, and 4) reflection. The subjects were students of class VIII E Negeri 7 Palu were 20 people enrolled in the academic year 2016/2017. The data collected in this study was data processing activities of teachers in teaching, student activity data in participating in learning activities, the initial test result data and the final test result data action. The results showed that the application of cooperative learning model NHT that can improve student learning outcomes in the straight-line equation material, by following the phases of the following: 1) presents the objectives and motivate students, 2) menyajikkan material operations algebraic form, 3) organize the students into four groups studied, 4) to give a number to each student, 5) distribute worksheets to each group, 6) observe students working on worksheets and provide assistance to students who are experiencing difficulties do the problems, 7) Mentions one number and then the student has the head number according to the number mentioned in the presenting in front of the class and the student who has the same head number from the other group has won it, 8) presented awards to the group that received the highest score of development. Keywords: NHT Cooperative Learning, Learning Outcomes, Operation Count Form Algebra.
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BALOK SISWA KELAS VIII A2 SMP NEGERI 14 PALU Uswatun Hasanah; Abd.Hamid; Sutji Rochaminah
Aksioma Vol. 7 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v7i1.183

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dapat meningkatkan hasil belajar pada materi luas permukaan dan volume balok siswa Kelas VIII A2 SMP Negeri 14 Palu. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Rancangan penelitian ini mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc.Taggart yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengikuti langkah-langkah, yaitu: (1) guru melakukan absensi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa serta memberikan apersepsi, (2) guru mendampingi siswa mengkonstruksi pengetahuan siswa melalui interaksi siswa dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungan siswa serta guru memberikan stimulus, (3) guru menyajikan suatu masalah yang ada dikehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang diajarkan dan mengarahkan siswa untuk dapat menemukan pemecahan masalah yang diberikan, (4) guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok, membagikan LKS serta alat peraga yang digunakan, (5) guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompoknya, (6) guru menggali pemahaman siswa melalui tanya jawab, (7) guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan memberikan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, (8) guru memonitoring kerja siswa, membimbing siswa jika ada yang belum memahami dan mengumpulkan LKS hasil diskusi siswa, (9) guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik, memberikan PR mengenai materi luas permukaan dan volume balok. Kata Kunci: Pendekatan Contextual Teaching and Learning, Hasil Belajar, Luas Permukaan dan Volume Balok Abstract: This study aims to describe the application of Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach that can improve learning outcomes on surface area material and the volume of blocks of students of Class VIII A2 SMP Negeri 14 Palu. This type of research is classroom action research (PTK). The design of this study refers to the design of Kemmis and Mc.Taggart research that is (1) planning, (2) implementation of action, (3) observation and (4) reflection. This study was conducted in two cycles. The results showed that through the application of the approach CTL can improve student learning outcomes following the steps, namely: (1) teachers perform absenteeism, convey the purpose of learning and motivate students and provide apersepsi, (2) teachers assist students construct student knowledge through interaction students with objects, phenomena, experiences, and the environment of students and teachers provide stimulus, (3) the teacher presents an existing problem in daily life related to the material being taught and directs students to be able to find the problem solving provided, (4) the teacher organize students into groups, distribute LKS and props used, (5) Teacher asks representatives of each group to present the results of group discussion, (6) teachers explore students understanding through question and answer, (7) teachers guide students to make conclusions and give reflection on the learning activities that have been done, (8) teachers memo nitationing of students work, guiding students if they have not understood and collecting student discussion results, (9) teachers giving awards to the best groups, giving homework PR about the surface area and beam volume. Keywords: Contextual Teaching and Learning Approach, Learning Outcomes, Surface Area and Block Volume
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LORE TENGAH Tirta Andriani Ndawu; Bakri; Sutji Rochamina
Aksioma Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v7i2.197

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk meningkatan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Negeri 2 Lore Tengah. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Subjek penelitian ini sebanyak 32 siswa dan dipilih tiga orang siswa sebagai informan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lore Tengah pada materi SPLDV, dengan 6 fase pada TSTS: 1) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2) menyajikan informasi berupa metode grafik, eliminasi dan substitusi dalam menyelesaikan SPLDV, siklus II menjelaskan metode campuran eliminasi dan substitusi, 3) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kecil beranggotakan 4 siswa yang kemampuannya heterogen, dan membagikan LKS kepada setiap kelompok 4) Membimbing kelompok belajar, kemudian dua dari empat anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara dua anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Kemudian tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan temuannya serta mencocokkan dengan hasil kerja mereka 5) Evaluasi pada fase ini 4 kelompok mempresentasikan hasil yang diperoleh dan kelompok lain menanggapi, 6) Pemberian penghargaan. Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe TSTS; hasil belajar; sistem persamaan linear dua variabel. Abstract: This research aimed to describe of the application cooperative learning model type Two Stay Two Stray (TSTS) to improve student learning outcomes in solving system problem of two linear equations in class VIII SMP Negeri 2 Lore Tengah. This research was a classroom action research (PTK) which referred to Kemmis and Mc.Taggart research design that were (1) planning, (2) implementation of the action (3) observiation and (4) reflecting. The subjects of this study were 32 students and selected three students as informants. This study was conducted in two cycles. The results showed that by applying cooperative learning model of TSTS type can improve student learning result of VIII class of SMP Negeri 2 Lore Tengah on SPLDV material, with 6 phases at TSTS: 1) convey the purpose and motivate students, 2) present information in the form of graphic method, elimination and substitution in completing the SPLDV, cycle II describes a mixed elimination and substitution method, 3) Organizing students into small groups of 4 students with heterogeneous ability, and distributing LKS to each group 4) Guiding the study group, then two of the four members of each the group leaves the group and visits the other group, while the two members who live in the group are assigned to deliver their work and information to the guests. Then the guests excuse themselves and return to their respective groups and report their findings and match them with their work 5) Evaluation in this phase 4 groups present the results obtained and other groups respond, 6) Award presentation Keywords: cooperative learning model TSTS, learning outcomes, system of two linear equations.
KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 3 PALU Herdawati Herdawati; Sutji Rochaminah; Baharuddin Paloloang
Aksioma Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v8i1.204

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi kemampuan guru matematika dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di SMA Negeri 3 Palu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Untuk memperoleh data penelitian digunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu rekaman video, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan perencanaan pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan pedoman pembuatan RPP yang di keluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah yang di dalamnya terdapat komponen RPP yaitu identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, KD, indikator, tujuan pembelajaran, metode, kegiatan pembelajaran, media, sumber, dan penilaian, sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh kedua guru matematika yang menjadi subjek penelitian yaitu terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup. Kata kunci: Kemampuan guru, merencanakan, melaksanakan pembelajaran Abstract: The purpose of this study is to obtain a description of the ability of mathematics teachers in planning and implementing learning in SMA Negeri 3 Palu. The type of research used is qualitative research. To obtain research data used three techniques of data collection ie video recording, interviews, and documentation. The result of the research shows that the planning of learning implementation is in accordance with the guidance of making RPP which is issued by the Ministry of Education and Culture of Learning on Primary and Secondary Education in which there are RPP components namely school identity, subject identity, class / semester, subject matter, , KD, indicators, learning objectives, methods, learning activities, media, sources, and assessments. While on the implementation of learning conducted by both teachers of mathematics who became the subject of research that consists of the introduction, core, and cover. Key words: Teacher ability, planning, implementing learning
PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN KONVENSIONAL Siti Hadijah; Sutji Rochaminah; Maxinus Jaeng
Aksioma Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v8i2.213

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di Kelas IX MTs Negeri 1 Kota Palu. Hipotesis penelitian ini adalah pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Desain penelitian ini adalah pre-post test control design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX MTs Negeri 1 Kota Palu dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen 47 dan standar deviasi 17,04 sedangkan nilai rata-rata siswa kelas kontrol 40 dan standar deviasi 13,40. Data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan teknis statistik parametris yaitu uji t. Hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai ????tabel = 1,67 dan ????hitung = 2,96 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas IX MTsN 1 Kota Palu. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Model Pembelajaran Konvensional, dan Pemahaman Konsep Abstract: This research purposed to determine is mathematics concept understanding students who learn by using jigsaw cooperative learning model better than students who learn by using conventional learning model in class IX MTs Negeri 1 Kota Palu. The hypothesis is that mathematics concept understanding students who learn by using jigsaw cooperative learning model better than students who learn by using conventional learning model. The type of research is a quasi experiment. Design of research is pre-post control design. The population of this research is all students of class IX MTs Negeri 1 Kota Palu with samples taken by cluster random sampling technique. The average score of the experiment class students is 47 and standard deviation is 17.04 and the average score of the control class students is 40 and standard deviation is 13.40. The data is normal distribution and homogen, hypothesis test using t test. Results of hypothesis test obtained value ????table = 1.67 and ????count = 2.96 it means H1 is accepted and H0 is rejected. This indicated that mathematics concept understanding students who learn by using jigsaw cooperative learning model have better than mathematics concept understanding students who learn by using conventional learning model in class IX MTsN 1 Kota Palu. Keywords: Jigsaw Cooperative Learning Model, Conventional Learning Model, and Concept Understanding
PELATIHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENEMUKAN LUAS BANGUN DATAR BAGI GURU SD DI KKG GUGUS I KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA Gandung Sugita; Anggraini Anggraini; Sutji Rochaminah; Maxinus Jaeng
Aksioma Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v10i2.1367

Abstract

Pelatihan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penerapan salah satu model dalam pembelajaran matematika, yaitu model pembelajaran penemuan terbimbing. Model ini diwajibkan dalam Kurikulum 2013. Melalui model ini diharapkan siswa menemukan sendiri konsep-konsep matematika khususnya luas bangun datar, sehingga ilmu tersebut tidak hanya dihafal tapi di pahami dengan baik. Oleh karena itu, tim pengabdian melakukan kegiatan ini dengan tujuan untuk membantu guru-guru SD di KKG Gugus I kecamatan Sirenja kabupaten Donggala dalam penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing sesuai amanat Kurikulum 2013. Model pembelajaran penemuan terbimbing yang disimulasikan oleh tim Pengabdian, yaitu menemukan luas bangun datar yang meliputi: persegi, persegi panjang, segitiga, jajargenjang, belahketupat, trapesium dan lingkaran. Penerapan model ini menggunakan karton sebagai alat peraga, yang dapat dibentuk menjadi bangun datar. Berdasarkan hasil angket, diperoleh: 45,83% guru menyatakan sangat setuju bahwa materi tentang Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing yang disampaikan, memberikan pemahaman yang baik tentang langkah-langkah pembelajaran penemuan terbimbing, dan 54,17% guru menyatakan setuju. Selain itu, 54,17% guru menyatakan sangat setuju bahwa Penerapan Model Pembelajaran PenemuanTerbimbing pada materi menemukan luas bangun datar yang disimulasikan, dapat menumbuhkan motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran, serta menciptakan pembelajaran yang tidak hanya menghafal rumus luas tetapi mampu menemukan rumus tersebut, dan 45,83% guru menyatakan setuju.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP Sutji Rochaminah; Anggraini; Gandung Sugita; Baharuddin Paloloang
Aksioma Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v11i2.2517

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model pembelajaran berbasis pengajuan masalah matematika yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP yang valid. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (R&D) yang merupakan tahap pengembangan sebagai lanjutan dari tahap Studi Pendahuluan. Hasil dari tahap pengembangan menghasilkan model pembelajaran berbasis pengajuan masalah matematika yang valid. Kesimpulan penelitian ini bahwa model pembelajaran berbasis pengajuan masalah matematika memuat komponen sintaks yang terdiri atas 6 fase yaitu 1 Persiapan, 2, Penyajian informasi, 3 Pemberian Rangsangan, 4 Pengajuan soal, 5 Pembimbingan dan 6 Evaluasi, sistem sosialnya yaitu pembelajaran berpusat pada proses pengajuan soal, prinsip reaksinya yaitu guru membimbing, mengevaluasi dan memberikan umpan balik proses pengajuan masalah matematika, sistem pendukungnya adalah situasi masalah atau soal-soal yang merangsang siswa untuk mengajukan soal. Dampak instruksionalnya yaitu meningkatnya kemampuan berpikir kritis, sedangkan dampak pengiringnya yaitu kepercayaan diri, kemampuan untuk mengendalikan diri, dan memotivasi.