Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Agroteksos

INFEKSI CENDAWAN SCLEROTIUM ROLFSII PADA KACANG TANAH YANG DITANAM PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN A. Farid Hemon; M. Sarjan; Kisman (3
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2015): Jurnal Agroteksos 3 Desember 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.7 KB)

Abstract

ABSTRAK Cendawan S. rolfsii merupakan patogen dominan yang menyerang kacang tanah terutama di lahan kering. Pengaruh dua cekaman (kekeringan dan infeksi S. rolfsii) pada tanaman kacang tanah belum banyak informasinya. Oleh karena itu, penelitian ini betujuan untuk mengetahui tingkat infeksi cendawan Sclerotium rolfsii pada berbagai cara inokulasi pada kondisi cekaman kekeringan dan perilaku tanaman kacang tanah (pertumbuhan dan daya hasilnya). Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi dan rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Mataram dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap-Faktorial, dengan perlakuan : cekaman kekeringan (C) dan cara inokulasi (I). Faktor cekaman kekeringan (C) terdiri dari: C1 = kondisi lengas tanah kapasitas lapang dan C2 = kondisi cekaman kekeringan. Faktor cara inokulasi (I) terdiri dari: I0 = tanpa infeksi S. rolfsii, I1 = inokulasi S. rolfsii dengan cara menempel langsung biakan pada pangkal batang tanpa dilukai, I2 = inokulasi S. rolfsii dengan cara menempel langsung biakan pada pangkal batang yang telah dilukai, dan I3 = inokulasi S. rolfsii dengan cara menabur biakan pada media tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara inokulasi dengan cara menabur suspensi langsung ke media tanah dapat meningkatkan tingkat infeksi cendawan Sclerotium rolfsii terutama pada kondisi cekaman kekeringan. Akibat infeksi patogen tersebut menyebabkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang dan jumlah polong menjadi lebih terhambat pertumbuhannya. ABSTRACT Sclerotium rolfsii fungi is dominant patogen attacking peanut plant in dry land. The study of double stress effect (drought and S. rolfsii infection) to peanut plant is still limited its information.Therefore, this research aimed to know S. rolfsii infection severely on inoculation method under drought stress and peanut plant character (growth and yield of peanut plant). This research had been done in Microbiology laboratory and Green House Faculty of Agriculture Mataram University with Completely Randomized Design-Factorial (treatments : drought stress = C and inoculation method = I). Factor of drought stress consisted of water sufficient (C1) and drought stress (C2). Factor of inoculation method consisted of no infection S. rolfsii (I0), inoculation with patch of S. rolfsii isolate on base stem without injured plant stem (I1), inoculation with patch of S. rolfsii isolate on base stem with injured plant stem (I2), and inoculation with spread of S. rolfsii isolate on soil medium (I3).Result showed that inoculation method with spread of S. rolfsii isolate suspention on soil medium increased infection severely of S. rolfsii fungi under drought stress. Infection of S. rolfsii fungi reduced plant height, leaf number, branch number and pod number of peanut plant.
6. POTENSI INSEKTISIDA NON-KIMIAWI SINTETIK DALAM KONSERVASI PREDATOR ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) PADA TANAMAN KEDELAI M. Sarjan
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 4 (2003): Jurnal Agroteksos januari 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.567 KB)

Abstract

ABSTRAK Untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan insektisida kimia, maka perlu dicari metode alternatif untuk mengendalikan hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) pada tanaman kedelai. Pada penelitian ini telah dicoba untuk melihat pengaruh insektisida non-kimiawi sintetik terhadap populasi hama Spodoptera litura dan bagaimana potensinya dalam upaya konservasi predator hama tersebut. Insektisida non-kimia sintetis yang diuji pada penelitian ini adalah insektisida nabati dari esktrak nimba (Azadiractin) dan srikaya (Squamosin) serta insektisida hayati Bacillus thuringiensis (Bt) yang dibandingkan dengan insektisida kimia Sumithion 50 EC.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis insektisida non kimia sintetis yang di uji baik nimba, srikaya maupun B. thuringiensis mempunyai efektivitas yang sama terhadap penelanan populasi S. litura pada tanaman kedelai, namun ketiganya tidak menekan populasi predator Lycosa pseudoannulata, Cenocepalus longipennis dan Oxyopes javanus kecuali terhadap populasi Coccinella repanda. Insektisida kimia sintetis Sumithion 50 EC lebih mampu menekan populasi S. litura , namun cenderung mampu membunuh musuh alami berupa predator dibandingkan dengan ketiga jenis insektisida non-kimia sintetis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa insektisida non-kimia sintetis mempunyai potensi untuk menekan populasi S.litura dan melestarikan populasi musuh alami berupa predator pada tanaman kedelai. ABSTRACT In order to reduce the use of chemical insecticides, it is needed to find out alternative methods to control the army worm (Spodoptera litura F.) on soybean crop. This investigation tried to determine the effect of non- synthetic chemical insecticides against Spodoptera litura and their potency in conserving the predators of the pest. The non- synthetic chemical insecticides tested in this study were botanical insecticides such as Azadiractin and Squamosin as well as microbial insecticide, Bacillus thuringiensis (Bt) that were compared with chemical insecticide, Sumithion 50 EC. The results show that the non- synthetic chemical insecticides have the same effectivity against S. litura, but there is no effect to the predators Lycosa pseudoannulata, Cenocepalus longipennis and Oxyopes javanus , except against Coccinella repanda, the chemical insecticide Sumithion 50 EC tends to kill both the insect pest and predators. Therefore, it can be concluded that the non-chemical insecticides have a potency to control the population of S.litura and to conserve the predators on soybean cultivation.
4. REAKSI IMUN PADA SERANGGA YANG TAHAN TERHADAP BACILLUS THURINGIENSIS M. Sarjan Sarjan
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2003): Jurnal Agroteksos 3 Oktober 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.911 KB)

Abstract

ABSTRACT Insecticidal crystal proteins (ICPs) from Bacillus thuringiensis (Bt) in sprays and transgenic crops are extremely useful for environmentally sound pest management. However, some important agricultural insect pests show increasing resistance to Bt-toxin. This resistance problem has prompted intensive investigation on the mechanisms of resistance to Bt including genetic and molecular aspects of the mode of asction. This study demonstrates a possible resistant mechanism by using an immunological approach. Based on the assumption that Bt-toxin is a tetramertic lectin, a model of Drosophila immune receptor has been used to explore Bt- resistance as a result of glycosilation modification. Findings in this study suggest that increase of soluble Bt-binding molecules in the gut lumen of resistant insects correlates with increased resistance against other pathogens. This is compatible with the assumption that the Bt-binding protein in resistant insects is an immune complex. ABSTRAK Crystal protein dari Bacillus thuringiensis (Bt) dalam penyemprotan dan tanaman transgenik adalah sesuatu yang sangat bermanfaat dari aspek linmgkungan dalam program pengelolaan hama. Namun beberapa hama penting pertanian telah menunjukkan peningkatan ketahanan terhadap Bt-toxin. Masalah ketahanan tersebut mendorong penelitian yang intensif tentang mekanisme ketahanan termasuk dari aspek genetika dan molekuler . Penelitian ini menunjukkan kemungkinan mekanisme ketahanan dengan menggunakan pendekatan imunologi. Berdasarkan asumsi bahwa Bt-toxin merupakan lectin tetramerik, suatu model reseptor imun Drosophila telah digunakan untuk eksplorasi ketahanan serangga terhadap Bt sebagai akibat terjadinya modifikasi glykosilasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya molekul pengikat Bt yang terlarut pada cairan usus serangga tahan berkaitan dengan meningkatnya ketahanan terhadap patogen lainnya. Hal ini sesuai dengan asumsi bahwa protein yang mengikat Bt pada serangga tahan merupakan suatu komplek imun.
Co-Authors , Kisman A. Farid Hemon Achmad Wiranadi Hakim Adrianto, J Agus Purbathin Hadi Agus Purbatin Hadi Agus Purbatin Hadi Aluh Nikmatullah Aluh Nikmatullah Aluh Nikmatullah Aluh Nikmatullah Ananda Awaliya Baiq Jannatun Na’im Baiq Minarti Rismanovi Baiq. Rara Ulansari Bambang Setiadi Azhari Basri, Nurfaisah Citra Sintia Andari Dara Fitriana David Putra Pratama Dewi Yuliantika Edy Sofyan, Edy Farid Hemon Gang Ma Handika Setiawan Handry Sudiartha Athar Hendro Yulistiono2 Hery Haryanto I Gde Mertha I Gde Mertha Irwan Muthahanas Irwan Muthahanas Isman Sab’i Joni Rokhmat Joni Rokhmat Joni Rokhmat Khaerus Syahidi Khairat, UL Kurniawan Arizona Kurniawan Arizona Kurniawan Arizona Lale Girvina Ratu Anindy Lalu Hamdani Husnan Lalu Ishadi Darwinata LaluAzis Juanda Mahbub M Rahman Mery Windarningsih Mery Windarningsih Mery Wirdianingsih Mia Maharani Dewi Moh Taufik Fauzi Muchlis Muchlis Muh. Thoriq Dwi Setyawan Muhammad Tryora Inzaghi Muhammad Wahyu Muhammad Zidane Bachtiar Murdan1 . Neng Annisa Is Amalia Ni Putu Eka Radianti Novita Hidayatun Nufus nuraini nuraini Nurhikmah Nurhikmah Nurwana, Nurwana Otto Schmit Putri Dinda Gunawan Ramdhani Sucilestari Ramdhani Sucilestari Ramdhani Sucilestari Rosita Wati Ruth Stella Petrunella Thei Saeful Hadi Santiyasa, I Nyoman Satrijo Saloko Septia Antasari Sopiati Alawiyah Sudirman Sudirman Sulaiman Sulaiman Suryati Suryati Syahrial A Syahrial A Syamsuddin Syamsuddin Syarli, Syarli Tamin, Rosmawati Tarmizi Tarmizi Tomi Cahyadi Utama Toni Istofan Zikri ulpiana, ulpiana Uswatun Hasanah Witanti Sukma K Yuli Asmi Rahman