Claim Missing Document
Check
Articles

UJI COBA TEKNOLOGI BIOFILM KONSORSIUM BAKTERI PADA REAKTOR SEMIANAEROB-AEROB UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI INDUSTRI PENCELUPAN TEKSTIL SKALA RUMAH TANGGA Dewa Ketut Sastrawidana
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 2 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2463.788 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v2i1.1424

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas teknologi biofilm konsorsium bakteri pada  reaktor semianaerob-aerob ntuk mengolah air limbah pencelupan tekstil. Bakteri pada reaktor semianaerob terdiri dari  Aeromonas sp. Pseudomonas sp, dan Flavobacterium sp. sedangkan pada reaktor aerob terdiri dari Vibrio sp. Plesiomonas sp. dan Enterobacter sp. Perombakan proses pertumbuhan terlekat diawali dengan menumbuhkan konsorsium bakteri pada masing-masing reaktor selama 10  hari menggunakan pada batu vulkanik merah sebagai media pelekatan bakteri. Setelah terbentuk biofilm,selanjutnya digunakan untuk merombak limbah denagn waktu tinggal limbah 2 hari. Hasil penelitian menunjukkan teknologi biofilm cukup efektif diaplikasikan pada skala lapang menghasilkan efisiensi perombakan TSS, BOD dan COD secara berturut-turut sebesar 84,7%; 80,56% dan 90,40%. Uji toksisitas air limbah tekstil menggunakan ikan nila dengan waktu paparan 3 hari menunjukkan bahwa air limbah tekstil sebelum diolah berkatagori toksik ringan dengan nilai EC50 adalah 88,80% sedangkan setelah diolah dalam reaktor biofilm konsorsium bakteri sistem anaerob-aerob selama 2 hari menjadi katagori tidak toksik dengan nilai EC50 sebesar 101,64%. Dengan demikian, pengolahan limbah tektil dengan sistem kombinasi anaerob-aerob menghasilkan kualitas limbah dengan kriteria sudah memenuhi baku mutu untuk dibuang ke lingkungan.
PEMANFAATAN KONSORSIUM BAKTERI LOKAL UNTUK BIOREMEDIASI LIMBAH TEKSTIL MENGGUNAKAN SISTEM KOMBINASI ANAEROBIK-AEROBIK I Dewa K Sastrawidana; Bibiana W Lay; Anas Miftah Fauzi; Dwi Andreas Santosa
BERITA BIOLOGI Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v9i2.2020

Abstract

The objective of this research is to study the potential use microorganisms which are identified as Aeromonas sp., Pseudomonas $p., Flavobaclerium sp., Plesiomonas sp. and Vibrio sp. Five bacteria strains from sludge of Badung river were identified as Vibrio sp. and Plesiomonas sp. Two anaerobic-aerobic reactors were operated to treat textile waste water. Each reactor contained vulcanic stone to increase spesific surface of media for attachment of bacteria.Bacteria consortia used for anaerobic process consist of Aeromonas sp. (ML6), Aeromonas sp. (ML14), Aeromonas sp. 9ML24), Pseudomonas sp. (ML8) and Flavobacterium sp. (ML20). Whereas, bacteria consortia for aerobic process consist of Plesiomonas sp. (SB1), Plesiomonas sp. (SB2), Vibrio sp.(SB1), Vibrio sp. (SB2) and Vibrio sp. (SB3). The system was operated for 3 day in each reactor. The result showed, biodegradation of textile waste water in combined anaerobic-aerobic system by attached growth process is potential for treatment of textile waste water.This technology is effective to decrease COD value up to 98.38%, BODS 93.90%, TDS 80.87%, TSS 87.50% and decolorization of textile dyes up to 95.57%.
DEGRADASI ZAT WARNA REMAZOL YELLOW FG DAN LIMBAH TEKSTIL BUATAN DENGAN TEKNIK ELEKTROOKSIDASI I Wayan Sapta Pratama Ariguna .; Ni Made Wiratini, S.Pd. .; Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana,S.Si, M. .
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpk.v1i1.4447

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan kondisi optimum konsentrasi larutan NaCl, waktu elektrooksidasi dan jarak antara kedua elektroda grafit pada degradasi zat warna Remazol Yellow FG dengan teknik elektrooksidasi, (2) menentukan efisiensi degradasi zat warna Remazol Yellow FG pada kondisi optimum dengan teknik elektrooksidasi, (3) menentukan efisiensi degradasi limbah tekstil buatan pada kondisi optimum dengan teknik elektrooksidasi. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen. Subjek penelitian ini adalah zat warna tekstil Remazol Yellow FG dan limbah tekstil buatan. Obyek adalah konsentrasi zat warna Remazol Yellow FG dan absorbansi limbah tekstil buatan sebelum dan setelah degradasi pada kondisi optimum. Pengukuran konsentrasi Remazol Yellow FG dan limbah tekstil buatan setelah didegradasi dilakukan dengan menggunakan UV-VIS Shimadzu 1700 pada λmax 414 nm dan 598 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk mendegradasi Remazol Yellow FG diperoleh pada konsentrasi larutan NaCl 0,5M, waktu elektrooksidasi selama 2,25 jam dan jarak antara kedua elektroda 0,1cm dengan efisiensi degradasi sebesar 99,77%. Efisiensi degradasi limbah tekstil buatan yang dielektrooksidasi pada kondisi optimum diperoleh sebesar 99,04%Kata Kunci : efisiensi degradasi, limbah tekstil buatan, Remazol Yellow FG, teknik elektrooksidasi This study is aimed to (1) determine the optimum condition of NaCl concentration, the electrooxidation time and the distance between electrode to degrade Remazol Yellow FG by using electrooxidation technique, (2) determine the degradation efficiency of Remazol Yellow FG at optimum condition, (3) determine the degradation efficiency of artificial textile wastewater based on the value of absorbance at optimum condition by using electrooxidation technique. This study was an experimental research. The subjects of this study were Remazol Yellow FG and artificial textile wastewater. The objects were concentration of Remazol Yellow FG dye and absorbance of artificial textile wastewater before and after degradation at optimum condition. Concentration of Remazol Yellow FG and absorbance of artificial textile wastewater after degradation were measured by using UV-VIS Shimadzu 1700 at λmax 414 nm and 598 nm. The results showed that the optimum condition to degrade Remazol Yellow FG dye are at concentration of NaCl 0.5M, electrooxidation time of 2.25 hour and distance between electrode 0.1 cm with the efficiency of degradation is 99.77%. The efficiency of artificial textile wastewater in optimum condition is 99.04%keyword : artificial textile wastewater, degradation efficiency, electrooxidation technique, Remazol Yellow FG
ANALISIS PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM PADA LABORATORIUM KIMIA DI SMA NEGERI 1 TAMPAKSIRING Dewa Ayu Kadek Dian Shintya Dewi; Dewa Ketut Sastrawidana; Ni Made Wiratini
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpk.v3i1.21162

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) pengelolaan alat dan bahan praktikum di SMA Negeri 1 Tampaksiring dilihat dari aspek perencaaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, inventarisasi, serta pemusnahan alat dan bahan yang rusak, dan (2) hambatan-hambatan yang dialami dalam mengelola alat dan bahan praktikum. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengelolaan alat dan bahan praktikum pada laboratorium kimia belum dilaksanakan dengan optimal, khususnya pada aspek pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, inventarisasi, dan pemusnahan, (2) terdapat beberapa hambatan dalam mengelola alat dan bahan praktikum, yaitu a) pada proses pengadaan yaitu keterbatasan dana, b) pada penggunaan yaitu kondisi laboratorium yang digunakan sebagai ruangan kelas, kurangnya waktu, dan keterbatasan alat dan bahan praktikum, c) pada proses pemeliharaan dan inventarisasi yaitu waktu dan tenaga ahli, serta d) pada proses pemusnahan yaitu sulitnya mencari tempat untuk lubang pembuangan dan pemahaman guru yang kurang. Kata kunci: alat dan bahan praktikum, laboratorium kimia, pengelolaan. Abstract This research aimed to describe and explain (1) the management of practicum equipment and materials at SMA Negeri 1 Tampaksiring viewed from the aspects of planning, procuring, utilizing, maintaining, inventoring, and disposing of the broken practicum equipment and materials, and (2) the obstacles in managing practicum equipment and materials. This research was a qualitative research with a phenomenologyy approach. The research data was collected through observation, interviews, and documentation. The results of this research show that (1) the management of practicum equipment and materials has not been implemented optimally, especially in the aspects of procuring, utilizing, maintaining, inventoring, and disposing, (2) there are several obstacles in managing practicum equipment and materials, were a) in procuring prosses is funding, b) in utilizing prosses are laboratory conditions which is used as classroom, lack of time, and the limited practicum equipment and materials, c) in maintaining and inventoring prosses are lack of time and expertise, and d) in disposing prosses are the difficulty of finding a place for drainage holes and lack of understanding of teacher. Keywords: practicum equipment and materials, chemistry laboratory, management
MODEL MENTAL SISWA TENTANG TERMOKIMIA Komang Melina Dewi; I Wayan Suja; I Dewa Ketut Sastrawidana
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpk.v2i2.21165

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan profil model mental dan faktor-faktor penyebab terbentuknya model mental alternatif siswa kelas XI tentang termokimia di SMA Negeri Bali Mandara. Penelitian ini menggunakan mixed methods jenis sekuensial. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, pemberian tes hasil belajar dua tingkat, dan wawancara. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan hubungan antara jawaban siswa dan argumentasinya dengan melibatkan tiga level kimia. Teknik analisis data hasil wawancara meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil model mental siswa kelas  XI tentang termokimia, meliputi 1,94 % model mental ilmiah dan 98,05% model mental alternatif, yang terdiri atas 28,19% miskonsepsi khusus dan 69,86% benar sebagian. Faktor-faktor penyebab terbentuknya model mental alternatif pada pikiran siswa, meliputi rendahnya minat belajar siswa, kurangnya pemahaman siswa tentang termokimia, kurangnya perhatian siswa ketika pembelajaran, metode mengajar yang diterapkan guru tidak mencankup tiga level kimia dan padatnya kegiatan sekolah.Kata-kata kunci : termokimia, model mental, model mental alternatif.AbstractThis research was aimed describe and explain the profile of the mental models and the factors that cause the formation of alternative mental models of class XI students about thermochemistry at Bali Mandara High School. This research uses a sequential type mixed methods. Data collection was carried out by observation, giving two-level learning outcomes tests, and interviews. Data analysis is carried out descriptively, based on the relationship between student answers and their arguments involving three chemical levels. The technique of analyzing data from interviews includes the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this research indicate that the profile of the mental model of class XI students about thermochemistry includes 1.94% of the scientific mental model and 98.05% of the alternative mental models, which consist of 28.19% special misconceptions and 69.86% are partly correct. Factors that cause the formation of alternative mental models on the minds of students, including the low interest in student learning, lack of student understanding of thermochemistry, lack of attention of students when learning, teaching methods applied by teachers do not cover three chemical levels and the density of school activities.Key words: thermochemistry, mental models, alternative mental models.
MODEL MENTAL SISWA PADA SUBPOKOK BAHASAN PERUBAHAN MATERI Putu Eka Sukma Diantari; I Wayan Suja; I Dewa Ketut Sastrawidana
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpk.v2i2.21168

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan profil model mental siswa serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terbentuknya model mental alternatif siswa pada subpokok bahasan perubahan materi di SMP Negeri 2 Singaraja. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix methods jenis sekuensial. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, pemberian tes diagnostik dua tingkat (two-tier), dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan profil model mental siswa kelas VII pada subpokok bahasan perubahan materi 5,30% tergolong model mental ilmiah, serta 92,38% mengalami model mental alternatif, yang meliputi 69,81% memiliki model mental benar sebagian dan 22,57% memiliki model mental miskonsepsi khusus. Sedangkan sisanya, sebanyak 2,32% tidak memberikan tanggapan. Faktor penyebab terbentuknya model mental alternatif pada pikiran siswa, meliputi minat dan motivasi belajar siswa rendah, pemaknaan konsep-konsep perubahan materi rendah, pemahaman konsep pendukung terkait perubahan materi rendah, pemahaman terhadap ketiga level kimia (level makroskopis, level submikroskopis, dan level simbolik) beserta interkoneksinya rendah, buku teks (paket) yang digunakan kurang lengkap, dan strategi mengajar yang diterapkan oleh guru tidak tepat.Kata-kata kunci: perubahan materi, model mental, model mental alternatif.AbstractThis research was aimed to describe and explain the profile of mental model students and identify the factors that cause the formation of an alternative mental model students on the subject of material changes at SMP Negeri 2 Singaraja. This research is a mix methods approach, type sequential. Data collection was carried out by observation, giving two-tier diagnostic tests, and interviews. The results showed the profile of mental class VII grade students on the  subject of  material change 5.30% classified as a scientific mental model, and 92.38% experienced an alternative mental model, which included 69.81% having a partially correct mental model and 22.57% having special mental misconception models. While the rest, as much as 2.32% did not give a response. Factors that cause the formation of alternative mental models on students minds, including low interest and student learning motivation, meaning concepts of low material change, understanding of supporting concepts related to low material changes, understanding of all three chemical levels (macroscopic level, submicroscopic level, and symbolic level) along with the low interconnection, the textbook (package) used is incomplete, and the teaching strategy applied by the teacher is not appropriate.Keywords: change materials, mental model, alternative mental model
KENDALA GURU DALAM PENYELENGGARAAN PENILAIAN SIKAP I. K. Sudiana; I. D. K. Sastrawidana; N. P. S. Antari
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpk.v2i2.21169

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian sikap sebagai dampak pengiring pembelajaran kimia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kimia. Aktivitas dalam penelitian ini yaitu penilaian sikap yang dilaksanakan oleh guru meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik kualitatif deskriptif. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini adalah menggunakan dua teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) guru kimia menyusun perencanaan penilaian sikap dengan mencantumkan semua sikap spiritual dan sikap sosial, serta merencanakan penilaian observasi, penilaian diri, dan penilaian antarteman. Namun mengalami hambatan dalam pelaksanaan sehingga tidak semua perencanaan penilaian sikap dapat dilakukan, (2) pada pelaksanaan guru melaksanakan pembelajaran tidak langsung yang berdampak pada pembentukan karakter siswa yang dilakukan dengan keteladanan, nilai karakter yang dimunculkan yaitu religius, toleran, disiplin, jujur, kerjasama, tanggung jawab, percaya diri, dan santun sedangkan guru menilai sikap hanya empat aspek nilai karakter yaitu tanggung jawab, rasa ingin tahu, disiplin, dan jujur, (3) penilaian sikap yang dilaksanakan oleh guru hanya menggunakan penilaian observasi dengan jurnal sedangkan penilaian antarteman dan penilaian diri tidak dilakukan karena hasil penilaian antarteman dan penilaian diri tidak sesuai dengan penilaian observasi yang dilaksanakan oleh guru saat pembelajaran, (4) proses pengawasan yang dilakukan didapatkan bahwa guru kimia mengalami kesulitan melakukan penilaian sikap karena instrumen yang berubah- ubah, jumlah siswa yang banyak, dan karakter siswa yang berbeda-beda.Kata kunci: penilaian sikap, dampak pengiring, karakterAbstractThis study aims to determine the assessment of attitude as an impact of chemistry learning accompaniment. This research uses qualitative research with a phenomenological approach. The subjects in this study were chemistry teachers. Activities in this research are attitude assessment carried out by teachers including aspects of planning, implementation, evaluation, and supervision. Data collection methods used in this study were observation, interviews, and document studies. The data of this study were analyzed using descriptive qualitative techniques. The data validity checking technique in this research is to use two triangulation techniques, namely source and method triangulation. The results of this study indicate that, (1) the chemistry teacher prepares an attitude assessment plan by listing all spiritual attitudes and social attitudes, as well as planning observations, self-assessments, and interpersonal assessments. But experience obstacles in implementation so that not all attitude assessment planning can be done, (2) the implementation of the teacher implements indirect learning that impacts on the formation of student character which is done by example, the character values that appear are religious, tolerant, disciplined, honest, cooperation, responsibility, confidence, and courtesy while the teacher assesses the attitude of only four aspects of character values, namely responsibility, curiosity, discipline, and honesty, (3) the attitude assessment carried out by the teacher only uses observation observation with journals while interpersonal assessment and assessment self is not done because the results of peer assessment and self-assessment are not in accordance with the assessment of observations carried out by the teacher during learning, (4) the monitoring process carried out found that chemistry teachers had difficulty doing attitudes because of changing instruments, the large number of students, and character s different iswa.Keywords: attitude assessment, accompaniment impact, character
UJI KEPRAKTISAN LEMBAR KERJA SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK Ayu Sayu Mas Megananda; I Gusti Lanang Wiratma; I Dewa Ketut Sastrawidana
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpk.v2i1.21178

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan kepraktisan LKS pada pembelajaran kimia pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit yang menggunakan pendekatan saintifik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: (1) pengumpulan data; (2) desain produk; (3) validasi desain; (4) revisi desain (5) uji coba produk; dan (6) revisi produk. Validitas LKS melibatkat dua ahli isi, satu ahli bahasa, dan dua praktisi. Uji coba produk dilakukan dengan uji coba lapangan terbatas yang melibatkan sembilan siswa kelas XI SMAN 1 Kuta Selatan. Hasil uji kepraktisan diperoleh bahwa siswa memberikan respon positif terhadap LKS menggunakan pendekatan saintifik Kata kunci: lembar kerja siswa, pendekatan saintifik, larutan elektrolit dan nonelektrolit. Abstract This study was conducted aimed at describing and explaining the practicality of LKS in learning the subject chemistry of electrolyte and non-electrolyte solutions that use a scientific approach. This research is a development research carried out in several stages, namely: (1) data collection; (2) product design; (3) design validation; (4) design revisions (5)  product trials; and (6) product revisions. The validity of the LKS involved two content experts, one linguist, and two practitioners. The product trial was conducted with a limited field trial involving nine students of class XI SMAN 1 Kuta Selatan. The practicality test results obtained that students gave a positive response to the LKS using a scientific approach Keywords:    student worksheets, scientific approach, electrolyte solutions and nonelectrolytes.
ANALISIS KUALITAS DAN TOKSISITAS AIR LIMBAH TEKSTIL YANG DIOLAH DALAM REAKTOR SISTEM ANAEROB-AEROB MENGGUNAKAN BIOFILM KONSORSIUM BAKTERI YANG TERAMOBIL PADA BATU VULKANIK I Dewa Ketut Sastrawidana
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan melakukan analisis kualitas dan toksisitas hasil pengolahan limbah tekstil menggunakan konsorsium bakteri yang diisolasi dari limbah tekstil. Sistem pengolahan yang digunakan adalah kombinasi anaerob-aerob, dimana pada reaktor anaerob menggunakan konsorsium bakteri yang terdiri dari Aeromonas sp.ML6, Aeromonas sp.ML14, Pseudomonas sp.ML8 dan Flavobacterium sp. ML20 sedangkan pada reaktor aerob terdiri dari Plesiomonassp.SB1, Plesiomonassp.SB2, Vibrio sp.SB1,Vibrio sp.SB2 dan Vibrio sp.SB3. Proses pengolahan dengan lama waktu tinggal limbah 3 hari pada masing-masing reaktor menghasilkan kualitas limbah di bawah baku mutu yang dipersyaratkan dalam KepMen LH No. 51/MENLH/10/1995. Teknologi ini menghasilkan efisiensi perombakan warna, TDS, TSS, COD dan BOD masing-masing sebesar 95,72%, 80,87%, 87,50%, 98,38% dan 93,90%. Tingkat toksisitas limbah tekstil setelah mengalami pengolahan lebih rendah dibandingkan dengan sebelum pengolahan
UJI COBA UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SEMIANAEROB-AEROB DI INDUSTRI PENCELUPAN TEKSTIL SKALA RUMAH TANGGA Dewa Ketut Sastrawidana
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2012: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2012
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas unit pengolahan air limbah sistem semianaerob-aerob di industri pencelupan tekstil. Bakteri pada bak semianaerob terdiri dari Aeromonas sp. Pseudomonas sp, dan Flavobacterium sp. sedangkan pada bak aerob terdiri dari Vibrio sp. Plesiomonas sp. dan Enterobacter sp. Pembentukan biofilm dilakukan dengan menumbuhkan konsorsium bakteri pada masing-masing reaktor selama 10 hari menggunakan pada batu vulkanik merah sebagai media pelekatan bakteri. Setelah terbentuk biofilm,selanjutnya digunakan untuk merombak air limbah dengan waktu tinggal limbah 1 hari di bak semianaerob dan 1 hari di bak aerobi. Hasil penelitian menunjukkan unit pengolahan air limbah tekstil menggunakan teknologi biofilm cukup efektif digunakan untuk menangani air limbah tekstil skala lapang dengan efisiensi perombakan TSS, BOD dan COD secara berturut-turut sebesar 84,7%; 80,56% dan 90,40%. Uji toksisitas air limbah tekstil menggunakan ikan nila dengan waktu paparan 3 hari menunjukkan bahwa air limbah tekstil sebelum diolah berkatagori toksik ringan dengan nilai EC50 adalah 88,80% sedangkan setelah diolah dalam reaktor biofilm konsorsium bakteri sistem anaerob-aerob selama 2 hari menjadi katagori tidak toksik dengan nilai EC50 sebesar 101,64%. Dengan demikian, pengolahan limbah tektil dengan sistem kombinasi anaerob-aerob menghasilkan kualitas limbah dengan kriteria sudah memenuhi baku mutu untuk dibuang ke lingkungan.