Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : ISM (Intisari Sains Medis) : Jurnal Kedokteran

GAMBARAN RIWAYAT MEROKOK, KONSUMSI ALKOHOL, DAN HIPERTENSI KELUARGA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGIS I KABUPATEN KARANGASEM BALI 2013 Windhu Saputra; Luh Seriani; Ketut Sudinda
Intisari Sains Medis Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.537 KB) | DOI: 10.15562/ism.v3i1.60

Abstract

Hypertension is a chronic disease which diagnosed by increased blood pressure above normal value. From Riskesas study on 2010, the hypertension cases was affect around 8,4 million people. On manggis district itself, the prevalence of hypertension cases on their area of duty was increased from 150 cases to 320 cases in 2013. The most determining risk factor of hypertension morbidity were lifestyle and family history. From the study of 50 people which selected by sampling in Manggis district, we found that around 70% of sample population have a family history of hypertension. From the history of tobacco use, roughly 58% of sample population didn’t take any tobacco at all. Also most of the people never drink any kind of alcohol which counted 52%.
GAMBARAN STATUS NUTRISI, POLA KONSUMSI SARAPAN DAN CEMILAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GIANYAR Mirah Sucita Dewi; Luh Seriani
Intisari Sains Medis Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.606 KB) | DOI: 10.15562/ism.v3i1.70

Abstract

Breakfast has been known as the most important meal, and it is often missed by children of primary school age and adolescence. Children who eat breakfast regularly have better nutritional profile compared to children who do not eat breakfast. Consumption midmorning snack before lunch is also known in increasing body mass index (BMI).This study is a descriptive cross-sectional approach. Research sample are 5th grade students of SD Negeri 1 Gianyar, located in Puskesmas Gianyar I work area. Total sample was 85 children. Purposive sampling was used as sampling technique by selecting the entire 5th grade students of SD Negeri 1 Gianyar. Data was obtained by questionnaires to the students that were selected as respondents. Data analysis was performed as univariate and bivariate. Study found that almost all (91.80%) samples implemented breakfast behavior, and the rest (8.20%) did not have breakfast. Samples that implemented the behavior of the breakfast, mostly of them had undernutrition status (56.4 %), followed by normal nutritional status (26.9 %) and overnutrition status (16.7%). At samples that eat snacks, most of them had undernutrition status (58.2%), followed by normal nutritional status (26.6 %) and overnutrition status (15.2%).Most of the students of SD Negeri 1 Gianyar had breakfast. Group of students who skipped breakfast and/or skipped snack has higher percentage of normal nutritional status.
Prevalensi musculoskeletal disorders (MSDs) pada pengemudi angkutan umum di terminal mengwi, kabupaten Badung-Bali Vimalavarati Sekaaram; Luh Seri Ani
Intisari Sains Medis Vol. 8 No. 2 (2017): (Available online: 1 August 2017)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.783 KB) | DOI: 10.15562/ism.v8i2.125

Abstract

Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan permasalahan kesehatan global karena prevalensinya yang tinggi pada pekerja. Kesehatan dan keselamatan pekerja seharusnya diutamakan namun pada kenyataannya kejadian MSDs tetap tinggi. Pengemudi angkutan umum sangat berisiko mengalami gangguan kesehatan terutama MSDs. Faktor- faktor risiko MSDs pada pengemudi angkutan umum meliputi usia tua, durasi kerja melebihi normal, masa kerja lama, dan kebiasaan merokok. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi MSDs pada pengemudi angkutan umum di Terminal Mengwi Kabupaten Badung. Dengan demikian, diharapkan mampu mencegah terjadinya MSDs sehingga meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja pengemudi angkutan umum. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif cross sectional yang dilaksanakan dari bulan April hingga Mei 2016, dengan sampel berjumlah 30 orang yang merupakan pengemudi angkutan umum di Terminal Mengwi, Kabupaten Badung, menggunakan teknik accidental sampling. Data diperoleh dari wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ) Hasil penelitian menunjukan prevalensi MSDs pada pengemudi angkutan umum di Terminal Mengwi yaitu 76,7%, dengan distribusi keluhan terbanyak pada bagian pinggang sebesar 73,91%. Kelompok usia ≥47 tahun mengalami MSDs sebesar 80%, durasi kerja ≥12 jam/hari lebih banyak mengalami MSDs yaitu 91,7%, masa kerja ≥18 tahun mengalami MSDs sebesar 80%, dan kebiasaan merokok >20 rokok/hari mengalami keluhan MSDs sebesar 100% Dapat disimpulkan bahwa prevalensi MSDs pada pengemudi angkutan umum di Terminal Mengwi cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti usia, durasi kerja, masa kerja, dan kebiasaan merokok. Peneliti merekomendasikan kepada pemegang kebijakan angkutan umum dan tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi kepada seluruh pengemudi angkutan umum mengenai aspek ergonomi dalam mengemudi untuk mencegah MSDs.
Deteksi dini skoliosis di tingkat Sekolah Dasar Katolik Santo Yoseph 2 Cok Gde Prema Kurnia Baswara; I Wayan Weta; Luh Seri Ani
Intisari Sains Medis Vol. 10 No. 2 (2019): (Available online: 1 August 2019)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.266 KB) | DOI: 10.15562/ism.v10i2.185

Abstract

Introduction: The number of cases of scoliosis found in the world is high reach 4.5% of the total world general population, while for Indonesia and Bali there has been no incidence rate for the scoliosis. The most common case of scoliosis found is idiopathic as much as 80% of the total cases found so far. Early detection of this scoliosis plays a role to know early on whether there are abnormalities in the spine or not and if there is can to be prevented from getting worse.Method: This study is an observational descriptive study by directly measuring the spine of elementary school students by using a scoliometer.Result: Total of 96 primary school students who met the inclusion and exclusion criteria, the most sexes were women with 51 students (53.1%), who were suspected of having scoliosis were 62 (64.4%), on adolecent suspected of scoliosis with 39 students (81,3%) and scoliosis criteria was mostly found in intermediate criteria of 55 students (88,7%)Conclusion: The prevalence of scoliosis in primary school students is 88%, most scoliosis criteria are found at the intermediate level, and female sex is more likely to have scoliosis than men
Gambaran kesehatan kerja pekerja bangunan di Kota Denpasar periode Agustus-Oktober 2017 Faiz Afano; Putu Cintya Denny Yuliatni; Luh Seri Ani
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 2 (2020): (Available online: 1 August 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.809 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i2.231

Abstract

Background: Building construction is one of the most significant sectors related to the economic development in a country. However, the development of construction sector in Indonesia also has an impact in increasing problem regarding the occupational diseases, particularly among construction workers. In addition, construction workers require health insurance to facilitate the access to the nearest health center.Aim: The study aimed to describe the complaints of disease and behavior of accessing health facilities among construction workers in Denpasar city.Methods: This is a descriptive with cross-sectional research design which was implemented in Denpasar city among 101 subjects. The primary data was in the form of interview using questionnaire.Results: The result revealed that all subjects were male. Majorities were ≤30 years old, came from outside Bali, had worked for ≤5 years, with duration of work ≤8 hours, and in the light worker group. The construction workers mostly complained about lower back pain (34.4%). A total of 63.4% of construction workers do not have health insurance, especially for workers who came from outside Bali.Conclusion: Lower back pain tends to occur in workers from age group of  >30 years, workers who work for ≤5 years, workers with duration of work >8 hours, and in the heavy worker group. The tendency of ownership of health insurance in construction workers is not based on the length of work and the job field.  Latar belakang: Konstruksi bangunan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Seiring dengan berkembangnya sektor pembangunan di Indonesia berdampak pula pada peningkatan masalah penyakit akibat kerja terutama pada pekerja bangunan. Selain itu pekerja bangunan memerlukan adanya jaminan kesehatan berupa asuransi untuk memudahkan akses ke fasilitas kesehatan terdekat.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keluhan penyakit dan perilaku mengakses fasilitas kesehatan pada pekerja bangunan di Kota Denpasar.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan di di Kota Denpasar dengan total responden 101 orang. Penelitian ini menggunakan data primer berupa hasil wawancara menggunakan kuisioner.Hasil: Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa semua subyek penelitian adalah laki-laki. Mayoritas berusia ≤30 tahun, berasal dari luar Bali, telah bekerja ≤5 tahun, dengan durasi bekerja ≤8 jam, dan bidang pekerjaan ringan.  Keluhan yang paling banyak adalah nyeri punggung bawah (34.4%). Sebanyak 63.4% pekerja bangunan tidak memiliki asuransi kesehatan, terutama bagi pekerja yang berasal dari luar Bali.Kesimpulan: Nyeri punggung bawah cenderung terjadi pada usia pekerja > 30 tahun, pekerja yang bekerja selama ≤5 tahun, pekerja dengan durasi kerja > 8 jam, dan pada kelompok pekerja berat. Kecenderungan kepemilikan asuransi kesehatan pada pekerja bangunan tidak berdasarkan lama bekerja dan bidang pekerjaan.
Gambaran penggunaan kontrasepsi hormonal dan non hormonal di wilayah kerja UPT Puskesmas Tampak Siring 1 Firdy Liwang; Agha Bhargah; I.B. Hendra Kusuma; Gede Giri Prathiwindya; I Gst Indaya Surya Putra; Luh Seri Ani
Intisari Sains Medis Vol. 9 No. 3 (2018): (Available online: 1 December 2018)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.294 KB) | DOI: 10.15562/ism.v9i3.301

Abstract

 Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang sangat pesat membutuhkan suatu stategi pencegahan untuk menanggulangi ledakan penduduk, metode keluarga berencana dapat menjadi solusi masalah tersebut. Sampai saat ini paradigma penggunaan kontrasepsi masih didominasi oleh penggunaan kontrasepsi jenis hormonal yang lebih diminati dibandingkan kontrasepsi non hormonal, walaupun mengingat berbagai efek samping yang dapat timbul dalam penggunannya. Mengingat banyaknya efek samping dalam penggunaan kontrasepsi hormonal, sehingga diperlukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran penggunaan kontrasepsi hormonal dan non hormonal di wilayah kerja UPT puskesmas Tampak Siring 1.Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional deskriptif, subjek penelitian didapatkan melalui metode consecutive door to door sampling pada wanita di Desa Tampak Siring, dengan basis pengumpulan data melalui wawancara kuesioner.Penelitian ini menggunakan 95 subjek wanita yang saat ini menggunakan kontrasepsi baik jenis hormonal maupun non hormonal. Penggunaan kontrasepsi hormonal masih lebih banyak digunakan (62,1%) dengan jenis kontrasepsi Pil KB (30,5%) yang lebih banyak digunakan. Kemudian kontrasepsi non hormonal terbanyak adalah AKDR (25,3%). Selain itu analisis mengenai alasan penggunaan kontrasepsi menemukan penggunaan kontrasepsi hormonal lebih berdasarkan kemudahan menggunakan (77,8%), sedangkan pada kontrasepsi non hormonal lebih didasarkan alasan saran dari petugas kesehatan (57,6%). Penggunaan kontrasepsi hormonal masih mendominasi di wilayah kerja UPT Puskesmas Tampak Siring 1, selain itu alasan penggunaan kontrasepsi hormonal sebagian besar masih pada kemudahan penggunaan, bukan dari profil jenis kontrasepsi dan berbagai macam efek samping yang ditimbulkannya.
Eating habits and knowledge of nutrition status among medical students of Medical Faculty, Udayana University Dharsheinee K Vijayan; Luh Seri Ani
Intisari Sains Medis Vol. 10 No. 2 (2019): (Available online: 1 August 2019)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.587 KB) | DOI: 10.15562/ism.v10i2.406

Abstract

Introduction: Nutrition is the consumption of food, considered about the body’s dietary essentials. Excellent nutrition is a sufficient, well-balanced diet joined with regular physical activity which is a foundation for satisfying health. On the other hand, poor nutrition can lead to low immunity, amplified susceptibility to diseases, impaired physical and mental development, and decreased productivity.Method: This cross-sectional study was conducted on students of the medical faculty in University Udayana. There were 100 students were participated in this study, and they were divided into two groups. Of the total study participants, 50 were male, and 50 were female. They were asked to fill up a self-administered questionnaire. The variables that will be seen in this research is as follows; age, gender, weight, height, nutrition status, eating habit and knowledge.Result: Majority of the respondents had fair to adequate knowledge of nutrition. However, the students have a poor eating habit.Conclusion: Though the overall knowledge and nutrition status among the students were good, few minorities of the students held some misconceptions. On the other hand, the students have poor eating habits.
Kehamilan usia dini di wilayah kerja UPT Kesmas Tegalalang I Kabupaten Gianyar, Bali-Indonesia Raka Mery Hardiani; Daondy Friarsa; Aswin Panji; Luh Seri Ani
Intisari Sains Medis Vol. 10 No. 2 (2019): (Available online: 1 August 2019)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.532 KB) | DOI: 10.15562/ism.v10i2.418

Abstract

Introduction: Early pregnancy events are predicted to increase globally by 2030. Early pregnancy is a global problem that occurs in countries with high, middle, and low economic status. Pregnant women aged 10-19 years are at high risk of eclampsia, puerperal endomtritis and systemic infections. This study aims to determine the description of early pregnancy at the UPT of the Primary Health Care Center Tegallalang I Gianyar-Bali.Methods: Descriptive research using cross-sectional design was carried out on 22 pregnant women in the Primary Health Care Center Tegallalang I Gianyar, Bali. The sample was selected using the total sampling method. Data collection was conducted in May 2018. Early pregnancy data along with respondent characteristics were collected by interview method. Early pregnancy is determined based on the age of adolescents when <20 years pregnant. Data were analyzed descriptively to obtain proportions and trends in the incidence of early pregnancy.Results: The prevalence of pregnancy at an early age was 13.6%. Early pregnancy is more prevalent in mothers who do not work (22.2%) and education levels are low (25%). All pregnant women early in the second trimester of pregnancy (100%), have performed ANC services and consume blood boosting tablets (Fe). In this study it was also found that one person had not received Tetanus Toksoid (TT) immunization, was in an abnormal BMI and blood pressure. There are no early pregnant women who have anemia.Conclusion: The prevalence of early pregnancy is relatively high, so primary and secondary prevention efforts need to be intensified to reduce the incidence of early pregnancy and its negative effects.
Gambaran kepatuhan terapi antiretroviral pada lelaki-seks-lelaki di Klinik Bali Medika Phebe Indriani; Putu Cintya Denny Yuliyatni; Luh Seri Ani; I Wayan Weta
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 2 (2020): (Available online: 1 August 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.011 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i2.664

Abstract

Background: HIV prevalence in Indonesia and Bali is quite large. The main factor in achieving success in the treatment of HIV / AIDS virus infections is compliance.Aim: This study aims to determine the adherence of ARV therapy to MSM based on the characteristics and clinical stage in one of the CST clinics, the Bali Medika clinic. This descriptive study with cross sectional design used simple random sampling from the register of HIV patients at the Bali Medika Clinic so as to get 90 MSM (male-sex-male) patients. Data sources were taken from medical records regarding the characteristics, clinical stage, and treatment compliance of the study subjects. The data obtained were analyzed and displayed in the form of frequency tables and cross tables.Results: The majority of MSM sufferers with HIV are less than 31 years old; single (95.6%); low education (52.2%); have a job (94.4%); are in clinical stage I (77.8%); do not have coinfection (86.7%); use FDC drugs (92.2%); and suffered side effects from dizziness (90.0%). Most (66.7%) adhere to the Bali Medika Clinic.Conclusion: MSM at the Bali Medika Clinic tend to have high compliance in carrying out ARV therapy. Latar Belakang: Prevalensi HIV di Indonesia dan Bali cukup besar. Faktor utama dalam mencapai keberhasilan pengobatan infeksi virus HIV/AIDS adalah kepatuhan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan terapi ARV pada LSL (lelaki-seks-lekali) berdasarkan karakteristik dan stadium klinis di salah satu klinik CST, yaitu klinik Bali Medika.Metode: Desain penelitian dengan rancangan potong lintang ini menggunakan simple random sampling dari daftar register pasien HIV di Klinik Bali Medika sehingga mendapatkan 90 pasien LSL. Sumber data diambil dari rekam medis mengenai karakteristik, stadium klinis, dan kepatuhan terapi dari subjek penelitian. Data yang diperoleh dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang.Hasil: Sebagian besar LSL penderita HIV berusia kurang dari sama dengan 31  tahun; belum menikah (95,6%); berpendidikan rendah  (52,2%); memiliki pekerjaan (94,4%); berada dalam stadium klinis I (77,8%); tidak memiliki koinfeksi (86,7%); menggunakan jenis obat FDC (92,2%); dan menderita efek samping pusing (90,0%). Sebagian besar (66,7%) patuh berkunjung ke Klinik Bali Medika.Simpulan: LSL di Klinik Bali Medika cenderung memiliki kepatuhan yang tinggi dalam menjalankan terapi ARV.
Gambaran tingkat pengetahuan tenaga kesehatan terhadap penerapan rekam medis berbasis family folder di Puskesmas Denpasar Barat I dan Puskesmas Denpasar Barat II periode tahun 2020 I Kadek Meidi Antika; Anak Agung Sagung Sawitri; Luh Seri Ani
Intisari Sains Medis Vol. 12 No. 1 (2021): (Available online : 1 April 2021)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.772 KB) | DOI: 10.15562/ism.v12i1.943

Abstract

Introduction: Family folder is a method of recording medical data using a special code and which also integrated within the family scope. Family folder carries the concept of  family approach as the main focus in dealing with public health problems, especially in the field of preventive medicine at the primary health service level such as Puskesmas. This study aims to measure the knowledge level of health workers related to the implementation of family-folder-based medical records at Puskesmas Denpasar Barat I and Puskesmas Denpasar Barat II in the period of 2020.Methods: This study is a descriptive study with a cross-sectional approach that uses primary data collected through questionnaire related to knowledge of family folders. During the study, data were collected using a combination of printed questionnaires and online forms which must be filled in completely. Data was collected once for each health worker. The results of the data will be analyzed descriptively to present the results of the study using frequency distribution tables.Results: This study includes 50 health workers who  pass the inclusion criteria. The results showed that 19 health workers (38%) had a good level of knowledge, while 31 other health workers (62%) had knowledge level below the cut-off point (p value <0.001). In terms of sociodemographic characteristics, the majority of health workers with a good knowledge score were female, 40-49 years old, nursing profession, bachelor degree, from the Puskesmas Denpasar Barat I, and health workers with at least 5 years of work experience.Conclusion: The overall level of knowledge among health workers regarding the concept of family folder as a whole was below expectation.  Latar Belakang: Family folder adalah suatu metode perekaman data medis menggunakan kode khusus dan juga terintegrasi dalam lingkup keluarga. Family folder mengusung konsep pendekatan keluarga sebagai fokus utama dalam menangani permasalahan kesehatan masyarakat terutama dalam bidang pencegahan penyakit di tingkat layanan primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan tenaga kesehatan terkait penerapan rekam medis berbasis family folder di Puskesmas Denpasar Barat I dan Puskesmas Denpasar Barat II periode tahun 2020.Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang menggunakan data primer berupa kuisioner terkait pengetahuan mengenai family folder. Pengambilan data menggunakan kombinasi kuisoner cetak dan formulir daring yang harus diisi dengan lengkap. Pengambilan data dilakukan satu kali pada setiap tenaga kesehatan. hasil data tersebut dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran hasil penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.Hasil: Selama penelitian, terkumpul sebanyak 50 orang tenaga kesehatan. Hasil penelitian ini mendapatkan sebanyak 19 tenaga kesehatan (38%) memiliki tingkat pengetahuan baik, sedangkan 31 tenaga kesehatan (62%) lainnya memiliki pengetahuan yang kurang baik (p = < 0,0001). Ditinjau dari karakteristik sosiodemografi, proporsi tenaga kesehatan berpengetahuan baik mayoritas berasal dari jenis kelamin perempuan, kelompok rentang usia 40-49 tahun, profesi perawat, pendidikan terakhir S1, asal instansi Puskesmas Denpasar Barat I, dan tenaga kesehatan dengan lama bekerja 5 Tahun.Simpulan: Gambaran tingkat pengetahuan tenaga kesehatan terhadap konsep rekam medis family folder secara keseluruhan adalah kurang baik.
Co-Authors Adrian Putradinata Chandra Agha Bhargah Alit Naya Alit Naya, Alit Anak Agung Gede Suputra Ani Agustini Gaspersz Aswin Panji Ayu Indah Hapsari Chika Christianne Moreen Nababan Christiana Hertiningdyah Sulistiani Christophoroes Jonathan Tansil Cok Gde Prema Kurnia Baswara Daondy Friarsa Desak Nyoman Purniati Dewa Nyoman Wirawan Dewa Nyoman Wirawan, Dewa Nyoman Dharsheinee K Vijayan Dinar Lubis Dinar Saurmauli Lubis Dwijayanti, Widya Dyah Ekowati Dyah Pradnyaparamitha D Dyah Pradnyaparmita Duarsa Dylan Dharmalaksana Eka Faizaturrahmi Ekowati, Dyah Ernawati Ernawati Ernawati Faiz Afano Faizaturrahmi, Eka Firdy Liwang Gde Arisetyawan Dharmaputra Gde Ngurah Idraguna Pinatih Gede Agung Ratnata Gede Agus Indra Pramana Gede Giri Prathiwindya Gusti Ngurah Prana Jagannatha Hery Aryanti Hery Aryanti, Hery I Gede Gita Sastrawan I Gst Indaya Surya Putra I Gusti Agung Ayu Sriningrat I Gusti Agung Trisna Windiani I Gusti Ayu Sri Darmayani I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulya Hartawan I Gusti Putu Lian Megayanti I Kadek Meidi Antika I Ketut Suastika I Ketut Suwiyoga I Komang Ari Mogi I Komang Heri Sukrastawan I Made Bakta I Made Jaya Widyartha I Made Merdana I Made Restu Widiana I N Agus Bagiada I Nyoman Anggha Shaputra Irawan I Nyoman Dharma Wiasa I Nyoman Gede Budiana I Nyoman Mangku Karmaya I Nyoman Mangku Karmaya I Putu Ganda Wijaya I Wayan Gede Artawan Eka Putra I Wayan Gede Artawan Eka Putra, I Wayan Gede Artawan Eka I Wayan Weta I.B. Hendra Kusuma Ida Ayu Pradnya Paramita Ida Bagus Ekaputra Ida Bagus Ekaputra, Ida Bagus Illham Setiawan IN Agus Bagiada IN Bagiada INT Suryadhi INT Suryadhi Kadek Anggie Wisandewi Mayun Ketut Gde Rai Wijaya Ketut Pramana Adiputra Ketut Sudinda Komang Ayu Kartika Sari Luh Ayu Bangkitaryani Luh Ayu Bangkitaryani Luh Nyoman Sumiati Luh Wayan Ayu Rahaswanti Made Arya Wiryanatha Made Dharmadi Made Yogi Oktavian Prasetya Mathew Giyan Mayun, Kadek Anggie Wisandewi Md. Candra Simbha Mirah Sucita Dewi Muliawati, Ni Kadek Nabila Zuhdy Nabila Zuhdy, Nabila Nandini Parahita Supraba Ni Kadek Ayu Dwi Utami Ds Ni Kadek Muliawati Ni Komang Arni Tria Erlani Ni Luh Putu Ariastuti Ni Luh Putu Suariyani Ni Luh Suciati Ni Made Dian Pradnyani Putri Ni Made Suartiningsih Ni Putu Ditadiliyana Putri Ni Putu Lisa Eka Pratiwi Ni Putu Widarini Ni Wayan Arya Utami, Ni Wayan Arya Ni Wayan Kertiasih Nila Pebriyan Suharto Nyoman Sumiati Nyoman Tigeh Suryadhi Pande Putu Januraga Pande Putu Yoga Kamayana Phebe Indriani Pradnyawati, Luh Gede Purniati, Desak Nyoman Putu Aryani Putu Cintya Denny Yuliatni Putu Cintya Denny Yuliyatni Putu Lestari Sudirman Putu Sindy Reiska Jayanti Putu Sri Utami Putu Yuniadi Antari Raden Supini Raka Mery Hardiani Ratnata, Gede Agung Rebecca Mutia Agustina Silaen Rovie Hikari Parastan Sari, Komang Ayu Kartika Sawitri, Anak Agung Sagung Sri Yuniari Sri Yuniari, Sri Sumiati, Ni Luh Nyoman Supraba, Nandini Parahita Suputra, Anak Agung Gede Suryadhi, Nyoman Tigeh Utami Ds, Ni Kadek Ayu Dwi Utami, Putu Sri Vimalavarati Sekaaram Wahyu Setyaningsih Wahyu Setyaningsih Wayan Citra Wulan Sucipta Putri Widy Markosia Wabula Widy Markosia Wabula, Widy Markosia Widya Dwijayanti Widyartha, I Made Jaya Wijaya, I Putu Ganda Windhu Saputra Yesvi Zulfiana Yesvi Zulfiana