Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PARAMETER INTERAKSI BINER KESETIMBANGAN UAP-CAIR CAMPURAN ALKOHOL UNTUK OPTIMASI PROSES PEMURNIAN BIOETANOL Mustain, Asalil; Takwanto, Anang; Hartanto, Dhoni
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 5, No 2 (2016): December 2016 [Nationally Accredited]
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v4i2.5126

Abstract

In this work, the binary interaction parameters of vapor-liquid equilibrium for the mixtures of primary alcohols (methanol, ethanol, 1-propanol or 1-butanol) with C5 alcohols were obtained. A total of 15 systems that consisted of isobaric vapor-liquid equilibrium data at atmospheric pressure were selected. The binary interaction parameters were determined as temperature function by correlating the selected vapor-liquid equilibrium data using the Wilson, Non-Random Two-Liquid (NRTL) and Universal Quasi-Chemical (UNIQUAC) activity coeffi­cient models. The binary interaction parameters were described as the temperature-dependent to increase the capability of the parameters for the application in wide range of temperature. The correlation showed good results because the root mean square devia­tion (RMSD) between the calculation values and experimental data were relatively low. The obtained parameters were very useful for optimizing the distillation column in the bio-ethanol purification process.
PARAMETER INTERAKSI BINER KESETIMBANGAN UAP-CAIR CAMPURAN ALKOHOL UNTUK OPTIMASI PROSES PEMURNIAN BIOETANOL Mustain, Asalil; Takwanto, Anang; Hartanto, Dhoni
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 5, No 2 (2016): December 2016 [Nationally Accredited]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v4i2.5126

Abstract

In this work, the binary interaction parameters of vapor-liquid equilibrium for the mixtures of primary alcohols (methanol, ethanol, 1-propanol or 1-butanol) with C5 alcohols were obtained. A total of 15 systems that consisted of isobaric vapor-liquid equilibrium data at atmospheric pressure were selected. The binary interaction parameters were determined as temperature function by correlating the selected vapor-liquid equilibrium data using the Wilson, Non-Random Two-Liquid (NRTL) and Universal Quasi-Chemical (UNIQUAC) activity coeffi­cient models. The binary interaction parameters were described as the temperature-dependent to increase the capability of the parameters for the application in wide range of temperature. The correlation showed good results because the root mean square devia­tion (RMSD) between the calculation values and experimental data were relatively low. The obtained parameters were very useful for optimizing the distillation column in the bio-ethanol purification process.
KONSERVASI EKOLOGI HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN MAYANGAN KOTA PROBOLINGGO Zainuri, Ach. Muhib; Takwanto, Anang; Syarifuddin, Amir
Jurnal Dedikasi Vol 14 (2017): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.08 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v14i0.4292

Abstract

KONSERVASI EKOLOGI HUTAN MANGROVEDI KECAMATAN MAYANGAN KOTA PROBOLINGGOAch. Muhib Zainuri1, Anang Takwanto2, Amir Syarifuddin 31Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang 2Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang3Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas MuhammadiyahMalangE-mail : 1) muhibzain@gmail.com, 2)a.takwanto@gmail.com, 3)amir@umm.ac.idABSTRAKHutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas, memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi, tetapi sangat rentan terhadap kerusakan apabila kurang bijaksana dalam pengelolaannya. Restorasi ekologi pada dasarnya merupakan tindakan silvikultur melalui rekayasa lingkungan, mulai dari penelusuran tapak hingga diketahui tabiat upaya-upaya pemulihannya. Pulih kembalinya kawasan mangrove seperti sediakala sebelum terdegradasi, menjamin kembali pulihnya habitat bagi kehidupan satwa liar. Hal ini dilakukan melalui pemulihan kualitas lingkungan, melalui: (a) Penilaian kawasan mangrove, (b) Peningkatan kualitas habitat, (c) Peningkatan kualitas kawasan hijau, dan (d) Pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan mangrove. Kegiatan yang dilakukan adalah (1) Pembuatan bibit mangrove, (2) Penanaman dan penyulaman bibit mangrove, (3) Pemberdayaan masyarakat, dan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Perlu penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya pelestarian kawasan mangrove guna menjamin keberlanjutan ekologi pantai.Kata kunci : Mangrove, Konservasi, Pesisir, Pemberdayaan.
KONSERVASI EKOLOGI HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN MAYANGAN KOTA PROBOLINGGO Ach. Muhib Zainuri; Anang Takwanto; Amir Syarifuddin
Jurnal Dedikasi Vol. 14 (2017): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v14i0.4292

Abstract

KONSERVASI EKOLOGI HUTAN MANGROVEDI KECAMATAN MAYANGAN KOTA PROBOLINGGOAch. Muhib Zainuri1, Anang Takwanto2, Amir Syarifuddin 31Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang 2Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang3Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas MuhammadiyahMalangE-mail : 1) muhibzain@gmail.com, 2)a.takwanto@gmail.com, 3)amir@umm.ac.idABSTRAKHutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas, memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi, tetapi sangat rentan terhadap kerusakan apabila kurang bijaksana dalam pengelolaannya. Restorasi ekologi pada dasarnya merupakan tindakan silvikultur melalui rekayasa lingkungan, mulai dari penelusuran tapak hingga diketahui tabiat upaya-upaya pemulihannya. Pulih kembalinya kawasan mangrove seperti sediakala sebelum terdegradasi, menjamin kembali pulihnya habitat bagi kehidupan satwa liar. Hal ini dilakukan melalui pemulihan kualitas lingkungan, melalui: (a) Penilaian kawasan mangrove, (b) Peningkatan kualitas habitat, (c) Peningkatan kualitas kawasan hijau, dan (d) Pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan mangrove. Kegiatan yang dilakukan adalah (1) Pembuatan bibit mangrove, (2) Penanaman dan penyulaman bibit mangrove, (3) Pemberdayaan masyarakat, dan (4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Perlu penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya pelestarian kawasan mangrove guna menjamin keberlanjutan ekologi pantai.Kata kunci : Mangrove, Konservasi, Pesisir, Pemberdayaan.
PENGARUH SUHU SPRAY DRYING DAN PENAMBAHAN MALTODEXTRIN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN (IC50) PADA BAYAM HIJAU (AMARANTHUS HYBRIDUS L.) Maziyatul Machfudloh; Ita N Awaliyah; Anang Takwanto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.52

Abstract

Berdasarkan riset Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (Puslitbang UKM) tahun 2014 menyatakan bahwa 97,7 persen  anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun kurang mengkonsumsi sayur dan buah. Hal tersebut menjadi penyebab rentannya terhadap penyakit. Salah satu pemicu utama penyakit adalah radikal bebas. Substansi penting yang dapat mengurangi dampak negatif dari serangan radikal bebas adalah antioksidan. Bayam hijau (Amaranthus hybridus L.) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antioksidan. Tetapi  anak-anak cenderung kurang menyukai bentuk dan rasa pada sayur sehingga diciptakan inovasi serbuk bayam hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu pengering dan konsentrasi maltodextrin terhadap aktivitas antioksidan (IC50) bayam hijau setelah melewati proses spray drying. Bayam hijau diolah menjadi jus bayam hijau dengan perbandingan bayam dan air 1:1 (b/v).  Penambahan maltodextrin sebanyak 8%; 10%; dan 12% (b/v) pada jus bayam hijau, kemudian dikeringkan dengan spray dryer dengan suhu pengering 120°C; 150°C; dan 180°C. Dilakukan analisis terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-pycrilhydrazyl) yang diukur menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada  λmaks 517 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan semakin tinggi dengan bertambahnya konsentrasi maltodextrin dan semakin rendah dengan bertambahnya suhu pengering. Nilai IC50 terbaik diperoleh pada konsentrasi maltodextrin 8% dan suhu 120°C yaitu 27,44 ppm dan tergolong sangat kuat.
PENGARUH KONSENTRASI OZON TERHADAP NILAI PH DAN TOTAL DISSOLVE SOLID (TDS) PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) Faishal Najmuddin Nabih; Anang Takwanto; Melastri Rahayu
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.239

Abstract

Kualitas Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) harus memenuhi standar ditinjau dari parameter fisika kimia dan mikrobiologi yang sesuai dengan SNI 01-3553-2015 dan Permenkes no 492 tahun 2010 sehingga air aman untuk diminum dan dikonsumsi dalam jangka panjang. Kualitas air yang dikonsumsi menentukan derajat kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya. Pada uji fisika konsentrasi ozon berpengaruh terhadap hasil uji pH dan Total Dissolve Solid (TDS). Proses disinfektan pada produksi air minum dalam kemasan merupakan kendala kritis yang harus diperhatikan. Ozonisasi harus diinjeksikan secara tepat dan benar, agar kualitas steril dan tidak merugikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ozon terhadap hasil uji pH dan TDS air minum dalam kemasan. Penelitian dilakukan selamaF satu tahun dengan menambah kadar ozon pada proses produksi AMDK dan didapatkan hasil konsentrasi ozon dapat menurunkan nilai pH dan TDS. Menurunnya nilai pH dapat meningkatkan ion H+ dan menurunnya nilai TDS dapat mengurangi  senyawa organik maupun non organik yang terkandung dalam AMDK.
PEMANFAATAN FLY ASH SEBAGAI MATERIAL ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM FE PADA LIMBAH CAIR DI UNIT WASTE WATER TREATMENT PLANT PT POMI Avielia Putri Wardani; Safirda Dwi Maulidz; Anang Takwanto; Erwan Yulianto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i1.183

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan abu terbang batubara teraktivasi dan antrasit sebagai adsorben ion logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH, suhu aktivasi fisika dan interaksi antara NaOH dengan suhu aktivasi fisika terhadap penurunan kandungan logam Fe pada limbah cair di PT POMI, serta untuk mengetahui pengaruh jenis adsorben terhadap penurunan kandungan logam Fe pada limbah cair PT POMI. Penelitian ini dimulai dengan mengaktivasi abu terbang, dengan 2 metode, yang pertama metode kimia dalam suasana basa menggunakan kosentrasi NaOH 1 M, kosentrasi NaOH 2 M, kosentrasi NaOH 3 M dan yang kedua metode fisika menggunakan variabel suhu 100°C, 120°C, 140°C dan 160°C selama 1 jam. Abu terbang yang telah diaktivasi dan antrasit (tanpa aktivasi) kemudian digunakan sebagai adsorben limbah cair PT POMI. Hasil adsorpsi diuji dengan AAS untuk mengetahui penurunan kandungan logamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kandungan logam Fe paling baik sebesar 4,459 ppm pada penggunaan larutan NaOH 3 M dengan suhu 160°C dari konsentrasi awal sebelum adsorpsi sebesar 4,46 ppm menjadi 0,001 ppm. Sedangkan hasil adsorpsi menggunakan adsorben antrasit penurunan kandungan logam Fe pada limbah cair sebesar 2,31 ppm dengan persentase penurunan sebesar 51,84%. Hal tersebut telah memenuhi standar syarat kandungan logam yang ada di PT POMI yaitu maksimal 3 ppm.
PEMANFAATAN LUMPUR AKTIF SEBAGAI KOAGULAN DI UNIT WATER TREATMENT PPSDM MIGAS CEPU Nadda Amalia Khoiro; Zumrotul Fahmia; Anang Takwanto; Rieza Mahendra Kusuma
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i1.172

Abstract

Air Sungai Bengawan Solo digunakan sebagai bahan baku dalam pengolahan water treatment di PPSDM Migas Cepu. Dalam pengolahannya menghasilkan limbah berupa lumpur endapan yang telah tercampur dengan koagulan yang akan dibuang kembali ke Sungai Bengawan Solo. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem yang berada di sungai. Penelitian pemanfaatan lumpur aktif sebagai koagulan dilakukan untuk mencegah adanya kerusakan ekosistem akibat pembuangan lumpur endapan hasil pengolahan serta mengurangi penggunaan koagulan dengan memanfaatkan koagulan yang masih aktif dalam lumpur endapan. Percobaan ini mengguanakan metode jar tes dengan rasio dosis koagulan 70 ppm, 100 ppm, 130 ppm, 160 ppm dan 190 ppm ,dosis flokulan 0,5 ppm. Kemudian dilakukan pengadukan cepat 120 rpm selama 1 menit dan dilanjutkan pengadukan lambat 60 rpm selama 30 detik. Selanjutnya dilakukan aerasi selama 30 detik dan yang terakhir sedimentasi selama 30 menit dengan parameter yang akan diamati berupa kekeruhan, angka KMnO4, pH dan TDS. Hasil penelitian menunjukkan dosis koagulan optimum diperoleh pada dosis 130 ppm pada campuran tawas+lumpur+PAC dengan perbandingan dosis 70:20:40. Koagulan PAC terbukti lebih efektif dibandingkan dengan koagulan yang lain untuk pengolahan air minum di unit WT PPSDM migas dengan nilai kekeruhan = 213 NTU, pH 7,3, angka KMnO4 =  7,869 mg/l dan TDS =  23 mg/l.
STUDI AWAL PENGARUH SUHU DAN KONSENTRASI PADA PROSES AKTIVASI KARBON DARI KAYU HALABAN MENGGUNAKAN ZnCl2 DAN KOH Amanah Nur Permata; R.R. Adinda Putri Permatasari; Anang Takwanto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.13

Abstract

Arang kayu halaban sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif mengandung 85-90% karbon. Karbon aktif arang kayu serbuk berkemampuan sebagai adsorben yang digunakan dalam fase cair dan berfungsi untuk memindahkan zat pengotor. Aktivasi karbon aktif arang kayu dilakukan secara fisika dan kimia. Aktivasi secara fisika dilakukan dengan memvariabelkan suhu pemanasan, yaitu 500, 550, dan 600 °C. Aktivasi kimia dilakukan dengan menggunakan aktivator ZnCl2 dan KOH dengan konsentrasi 0.03%, 0.05%, 0.07%, 0.09% (b/v). Suhu aktivasi mampu meningkatkan efisiensi penyerapan karbon aktif terhadap metilen biru. Kondisi optimum karbon aktif arang kayu dihasilkan pada pemanasan suhu 600°C dengan konsentrasi ZnCl2 0.05% (b/v) dan KOH 0.09% (b/v). Hasil efisiensi penyerapan dari kedua aktivator yang terbesar adalah ZnCl2 dengan nilai 95,1% dan luas permukaan 350.8 m2/g. Sedangkan pada aktivator KOH, memiliki efisiensi penyerapan 93.3% dengan luas permukaan sebesar 344.1 m2/g.
EVALUASI NERACA MASSA KINERJA KOLOM FRAKSINASI C-1 PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU Moch. Abdul Hakim; Anang Takwanto; Rieza Mahendra Kusuma
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.238

Abstract

Kilang PPSDM Migas mengolah minyak mentah menjadi beberapa produk seperti pertasol CA, pertasol CB, pertasol CC, solar dan residu. Salah satu unit yang penting pada proses pengolahan minyak mentah pada PPSDM Migas adalah crude distillation unit proses pemisahan minyak mentah yang dilakukan oleh PPSDM menggunakan destilasi fraksinasi yang berarti memisahkan komponen-komponen (fraksi) minyak bumi berdasarkan titik didih atau sebagi pemurnian minyak bumi. Tujuan dari perhitungan neraca massa untuk menentukan efisiensi pada proses kolom destilasi menggunakan bantuan steam dan tanpa menggunakan bantuan steam untuk menentukan mana yang lebih efisien. Metode perhitungan yang digunakan adalah neraca massa pada proses destilasi fraksinasi C-1 PPSDM Migas Cepu, menentukan efisiensi pada proses destilasi fraksinasi C-1 menggunakan bantuan steam dan tanpa bantuan steam. Pengumpulan data didapatkan dari proses dilapangan dan control room. Berdasarkan hasil perhitungan pada kolom destilasi fraksinasi C-1 jika menggunakan bantuan steam maka dapat diperoleh efisiensi sebesar 68% sedangkan pada proses destilasi fraksinasi C-1 tenpa menggunakan bantuan steam dapat diperoleh efisiensi sebesar 62%. Dari data dan perhitungan menunjukkan bahwa proses operasi pada kolom destilasi fraksinasi C-1 lebih efisien menggunakan bantuan steam untuk meningkatkan efisiensinya.