Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Inovasi Pendidikan Fisika

PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI FLUIDA STATIS SMA SENOPATI SIDOARJO ROYAN AMIR FATAH, ANGGA; SETYARSIH, WORO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa dan respons siswa terhadap penerapan penilaian portofolio dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi fluida statis. Desain penelitian yang digunakan adalah pre experimental design dengan jenis one group pretest-posttest yang menggunakan satu kelas eksperimen dan dua kelas replikasi. Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada ketiga kelas dinyatakan terlaksana dengan sangat baik oleh pengamat. Berdasarkan analisis n-gain, dapat dinyatakan bahwa nilai pengetahuan siswa meningkat dengan kategori tinggi. Hasil tersebut tidak terlepas dari pengaruh positif dari penerapan penilaian portofolio yang secara bertahap mampu menumbuhkan sikap reflektif dan evaluaitif siswa, sehingga para siswa lebih termotivasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Hasil penilaian portofolio diperoleh dari penilaian keterampilan melakukan percobaan, membuat laporan, mengkomunikasikan, dan tugas. Hasil penilaian portofolio pada seluruh aspek keterampilan menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa semakin meningkat pada setiap pertemuan. Pembelajaran yang telah diberikan mendapatkan respons positif dari siswa dengan kategori sangat baik. Secara keseluruhan penerapan penilaian portofolio dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada materi fluida statis. Kata Kunci : inkuiri terbimbing, fluida statis, penilaian portofolio
ANALISIS POGIL (PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING) SEBAGAI MODEL DALAM MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA LULUKIL MAKNUN, HANA; SETYARSIH, WORO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model POGIL yang diterapkan dalam melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada materi usaha dan energi ditinjau dari kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa SMAN Mojoagung kelas X-MIA tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 93 siswa Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi yang dilakukan selama dua kali pertemuan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran pada kegiatan guru dan siswa, LKS. Data dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh hasil keterlaksanaan pembelajaran mendapatkan skor sebesar 3,55 dengan kriteria sangat baik. Kata Kunci : POGIL, kegiatan pembelajaran
PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL ARGUMENT DRIVEN INQUIRY (ADI) UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI ILMIAH PESERTA DIDIK DWIRETNO, GRESI; SETYARSIH, WORO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran Fisika menggunakan model ADI dan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design dengan desain one group pre-test post-test. Subyek penelitian ini terdiri dari 95 peserta didik yang terbagi menjadi 3 kelompok. Metode yang digunakan adalah metode observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis keterlaksanaan pembelajaran menggunakan rata-rata skor dan analisis tingkatan kemampuan argumentasi ilmiah menggunakan uji t berpasangan dan ANOVA satu arah. Hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model Argument Driven Inquiry (ADI) terlaksana dengan sangat baik. Melalui uji ANOVA satu arah model ADI dapat melatihkan kemampuan argumentasi ilmiah tes maupun kinerja peserta didik hingga mencapai level 3 (rata-rata nilai 77,62) dengan Fhitung = 1,92 pada ? = 0,05. Kata kunci: Argument Driven Inquiry, kemampuan argumentasi ilmiah
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN STRATEGI SELF REGULATED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING PESERTA DIDIK AZNINDA, HAIFA; SETYARSIH, WORO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problem solving merupakan salah satu keterampilan abad-21 yang dianggap penting, dimana seseorang yang kemampuan problem solving diharapkan mampu bersaing dalam segala situasi baru yang akan ditemui kedepannya. Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang memiliki karakteristik menjadikan peserta didik mandiri (self regulated) dalam kegiatan pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan problem solving peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran problem based learning menggunakan strategi self regulated learning. Metode penelitian ini berupa metode pre eksperimen dengan one group pre test post test design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik SMAN 3 Jombang kelas X MIA tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 2 kelas sebagai kelas eksperimen. Kedua kelas eksperimen diberi perlakuan yang sama yaitu diterapkannya model pembelajaran PBL menggunakan strategi SRL. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan problem solving terdiri dari soal uraian dengan pendekatan masalah yang autentik dan kontekstual. Data yang diperoleh adalah hasil pre test dan post test yang dianalisis dengan uji n-gain dan uji-t berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan problem solving peserta didik meingkat secara signifikan dengan n-gain score masing-masing sebesar 0,50 dan 0,61. Kata Kunci: Problem Based Learning, self regulated, problem solving.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENCAPAIAN KETUNTASAN INDIKATOR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATERI ALAT OPTIK YUNAINI, ERNA; SETYARSIH, WORO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, keterampilan berpikir kritis, dan pencapaian ketuntasan indikator keterampilan berpikir kritis, serta respon peserta didik terhadap penerapan model inkuiri terbimbing pada materi alat optik. Penelitian pre eksperimental ini menggunakan one group pre-test and post-test design yang diterapkan pada 105 peserta didik kelas XI SMAN Driyorejo yang terdiri dari tiga kelas. Instrumen penelitian berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar tes berpikir kritis, dan lembar angket respon peserta didik digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Berdasarkan analisis data (1) pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing terlaksana dengan sangat baik, (2) keterampilan berpikir kritis peserta didik mengalami peningkatan pada kategori sedang untuk ketiga kelas, (3) ketuntasan indikator keterampilan berpikir kritis peserta didik pada ketiga kelas tercapai tuntas pada keempat indikator yaitu interpretasi, evaluasi, inferensi dan eksplanasi, sedangkan indikator analisis tidak tuntas dan (4) respon peserta didik terhadap model pembelajaran inkuiri terbimbing berada pada kategori sangat baik.
CRITICAL THINKING SKILLS PROFILE IN DECISION MAKING ON OPTICAL MATERIALS AT SMA NEGERI 10 SURABAYA ANDIKA, LOUIS; SETYARSIH, WORO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Critical thinking skills is the ability to be possessed by every individual in the face of various problems. Differences level thinking skills of each individual affects all aspects of their daily activities, especially related to the concept and materials physics. Manifold ex post facto study aims to describe the profile of the students critical thinking skills to solve the problems of optical devices. Instruments critical thinking is modified from standard instruments critical thinking Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal (W-GCTA) and the California Critical Thinking Skills Test (CCTST) on the material of optical devices. The samples were 63 students (2 classes XI MIA) SMA Negeri 10 Surabaya, 10% of the total number of students as many as 261 students. Based on the test of critical thinking skills can be obtained that the average percentage of each indicator critical thinking is inference (23%), assumptions (62%), deduction (72%), interpretation (53%), arguments (54%), analysis ( 34%), evaluation (37%), and the conclusion (26%), as well as an explanation (33%). Each indicator of the level of critical thinking skills profiles majority being down. In an essay about the indicator value is still a small percentage even though other indicators enough and it was very good. Keywords: Critical Thinking Skills Profile, Optical Device Material, Problem Solving
KETERLAKSANAAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PESERTA DIDIK HADI KUSUMA, FITRIAH; SETYARSIH, WORO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solving (CPS). Penelitian pre-experimental ini menggunakan desain one-grup pretest-posttest dengan 1 kelas eksperimen dan 2 kelas replikasi pada satu SMAN di Surabaya. Instrumen lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran creativr problem solving digunakan untuk pengambilan data. Skor rata-rata keterlaksanaan pembelajaran dihitung secara keseluruhan dan dikonversikan dalam kriteria penilaian keterlaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata setiap fase pembelajaran Fisika dengan menggunakan model creative problem solving pada ketiga kelas berbeda-beda. Rata-rata persentase tertinggi keterlaksanaan pembelajaran sebesar 88,89% dicapai pada fase acceptance-finding, sedangkan persentase terendah sebesar 87,04% dicapai pada fase problem finding. Keterlaksanaan pembelajaran creative problem solving pada ketiga kelas terlaksana dengan kategori sangat baik dengan persentase keterlaksanaan sebesar 88,26%. Kata Kunci : Creative Problem Solving, Keterlaksanaan Pembelajaran. Kemampuan Pemecahan Masalah
ANALISIS BUTIR INSTRUMENPROBLEM SOLVING BERBASIS PERMASALAHAN KONTEKSTUAL PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS ALVIAN AFANDI, RAHMAD; SETYARSIH, WORO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitasinstrumen soal problem solving berbasis masalah kontekstual pada materi momentum dan impuls menggunakan analisis butir soal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan di SMAN 16 Surabaya dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 48 peserta didik kelas X dan XI yang dipilih secara random. Instrumen problem solving pada materi momentum dan impuls tersebut berisikan 14 soal dengan bentuk uraian menggunakan indikator pemecahan masalah dari Jennifer Docktor. Hasil validitas teoritis ranah materi, bahasa, dan kriteria problem solving dinyatakan valid dengan memperoleh persentase kelayakan berturut-turut sebesar 96,88%;81,25%; dan 81,25%. Berdasarkan analisis taraf kesukaran didapatkan 92,86% berada pada kategori sedang dan pada kategori sukar sebesar 7,14% dengan nilai 0,29-0,48. Berdasarkan analisis sensitivitas diperoleh bahwa semua soal dinyatakan sensitif untuk mengukur problem solving peserta didik pada rentang indeks sensitivitas 0,32-0,72. Berdasarkan validitas empirik dapat diketahui 71,43% soal dinyatakan valid pada rentang nilai rhitung sebesar 0,4224-0,8466 dengan reliabilitas soal sebesar 0,757 pada kategori tinggi. Berdasarkan analisis kuantitatif (validitas teoritik, taraf kesukaran, sensitivitas, validitas empirik dan reliabilitas) disimpulkan bahwa 71,43% (10 Soal) instrumen problem solving berbasis masalah kontekstual dinyatakan layak
KTERLAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LAERNING UNTUK MELATIHKAN PHYSICS PROBLEM SOLVING ABILITY NURUL MUFIDA, SHOBRINA; SETYARSIH, WORO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitan ini bertujuan untuk memaparkan hasil keterlaksanaan penerapan dari model problem based learning untuk melatihkan problem solving ability. Jenis analisis yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian kelas X MIPA SMA Khadijah Surabaya sebanyak 3 kelas yaitu kelas eksperimen, kelas replikasi I, dan kelas replikasi II dengan jumlah total 80 peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran PBL untuk melatihkan physics problem solving. Observer melibatkan satu guru Fisika SMA di sekolah dan satu mahasiswa progam studi Pendidikan Fisika. Skor keterlaksanaan pembelajaran dikonservasikan dalam kriteria penilaian keterlaksanaan. Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran ketiga kelas dapat dikatakan dalam kategori baik, untuk skor masing-masing kelas sebesar 3,4; 3,2; dan 3,1. Percentage of Agreement (PoA) dari kedua observer menyatakan memenuhi syarat penilaian keajegan atau stabil dengan kriteria sangat baik, untuk persentase penilaian pada masing-masing kelas adalah 94,4%; 94,4%; dan 97,2%. Katakunci: Keterlaksanaan Pembelajaran, Problem Based Learning, Physics Problem Solving Ability Abstract This study aims to describe the results of the implementation of the problem based learning model to train problem solving abilities. The type of analysis used is quantitative descriptive. The research subjects in class X MIPA Khadijah Surabaya High School were 3 classes, namely the experimental class, replication class I, and replication class II, a total of 80 students. The instrument used in this study is the observation sheet of the implementation of PBL learning to practice physics problem solving. The Observer involved one Physics teacher in the High School and one student from Physics Education study program. The learning implementation score is conserved in the evaluation criteria for implementation. The results of the analysis of the learning implementation of the three classes can be said to be in a good category, for each classs score of 3.4; 3,2; and 3,1. Percentage of Agreement (PoA) from the two observers stated that they met the assessment criteria for stability with very good criteria, for the percentage of assessment in each class was 94.4%; 94.4%; and 97.2%. Keywords: Implementation of Learning, Problem Based Learning, Physics Problem Solving Ability
KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPEATIVE PROBLEM SOLVING DALAM MELATIHKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PUSPITASARI, NOVI; SETYARSIH, WORO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative problem solving. Jenis penelitian yang digunakanadalah deskriptif kuantitatifdengan 1 kelas eksperimen dan 2 kelas replikasi yang dilakukan di SMA Negeri 16 Surabaya. Pengambilan data menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Skor rata-rata keterlaksanaan pembelajaran dihitung secara keseluruhan kemudian dikonversikan ke dalam kriteria penilaian keterlaksanaan pembelajaran. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata setiap tahapan pembelajaran Fisika dengan menggunakan model cooperative problem solving pada ketiga kelas berbeda-beda yakni 3,59 untuk kelas eksperimen, 3,66 untuk kelas replikasi 1, dan 3,79 untuk kelas replikasi 2. Persentase keterlaksanaan pembelajaran cooperative problem solving pada ketiga kelas terlaksana dengan kategori sangat baik. Untuk kelas eksperimen persentase keterlaksanaan pembelajarannya sebesar 95%, kemudian untuk kelas replikasi 1 persentase keterlaksaannya sebesar 95% dan untuk kelas repikasi 2 persentase keterlaksanaannya sebesar 95%. Kata Kunci :Cooperative Problem Solving, Keterlaksanaan Pembelajaran. Kemampuan Pemecahan Masalah Abstract The purpose of this study is to describe how the implementation of learning using cooperative problem solving learning models. The type of research used is descriptive quantitative with 1 experimental class and 2 replication classes conducted at 16 SMA Negeri Surabaya. Retrieval of data using research instruments in the form of implementation observation observation sheet. The average score of the implementation of learning is calculated as a whole and then converted into the assessment criteria for the implementation of learning. The results of the analysis that have been conducted show that overall the average of each stage of learning Physics by using cooperative problem solving models in the three different classes namely 3.59 for the experimental class, 3.66 for the replication class 1, and 3.79 for the class replication 2. The percentage of learning implementation cooperative problem solving in all three classes was carried out in a very good category. For the experimental class the percentage of learning implementation is 95%, then for the replication class 1 the percentage of coercion is 95% and for the replication class 2 the percentage of implementation is 95%. Key words: Cooperative Problem Solving, Implementation of Learning, Problem Solving Ability.