Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM]

Analisis Respon Masyarakat terhadap Pengelolaan Dana Desa untuk Pembangunan Pedesaan Arifiani, Tisha Alya; Sjaf, Sofyan
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.824 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.3.317-332

Abstract

ABSTRACTGovernment effort for increasing and leveling rural development done by village funds allocation as mandated by UU No. 6 Tahun 2014 about also by Goverment Regulation (PP) No. 60 Tahun 2014 about village funds that sourced from APBN. Referred to village funds purpose which is for increasing community welfare so for the management community should involve. The purpose from this research is analyzing how’s the community’s attitude and participation towards village funds management and to analyze how’s the level of inequality distribution of development results. The methods that being used in this research is quantitative methods supported with qualitative data and using analysis of multiple linear regression test. The results of this research shown if community’s attitude who joined village discussion tend positively and the participation level is high, while the community’s attitude who wasn’t join the village discussion tend negatively and the participation level is low. The community’s responses is affecting the transparency level and accountability of village funds management.Key words: community’s responses, village development, village funds-----------------------ABSTRAKUpaya pemerintah untuk meningkatkan dan memeratakan pembangunan desa dilakukan melalui pengalokasian dana desa sebagaimana amanat UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa serta Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN. Merujuk tujuan dari dana desa yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka pengelolaannya harus melibatkan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana sikap dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan dana desa serta untuk menganalisis bagaimana tingkat ketimpangan pendistribusian hasil pembangunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang didukung data kualitatif dengan menggunakan analisis uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap masyarakat yang mengikuti musyawarah desa cenderung positif dan tingkat partisipasinya tinggi, sedangkan masyarakat yang tidak mengikuti musyawarah cenderung memiliki sikap yang negatif dan tingkat partisipasi yang rendah. Respon masyarakat tersebut mempengaruhi tingkat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa.Kata kunci: dana desa, pembangunan pedesaan, respon masyarakat
Hubungan Strategi Pemberdayaan Peternak dengan Kesejahteraan Peternak Jayanti, Dwi; Sjaf, Sofyan
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.501 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.1.3.299-316

Abstract

 Livestock is one of the livelihoods of Indonesian communities to meet their needs. However, socio-economic conditions of farmers face problems including low bargaining position, low education levels, the condition of scattered farms, simple technology. To overcome these problems, we need to empower breeder. Kampoeng Ternak is a network of Dompet Dhuafa who engaged in the empowerment of breeders. Empowerment process requires an effective strategy to achieve the goal. To that end, the purpose of this research is to examine the relationship of empowerment strategies to improve the welfare of farmers. The method used in this research is quantitative method with the approach of the survei and supported by qualitative methods. Respondents were determined through simple random sampling. Test the relationship will be conducted with test-Spearman Rank. The results of this research showed that there is a relationship between empowerment strategies with the welfare of farmers. Such relations are moderate. While on each pattern empowerment strategy, only strengthening group associated with the level of welfare.Keywords: Empowerment, Empowerment Strategy, Welfare ------------------------------------------------------------------------------------------ABSTRAKPeternakan rakyat merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, kondisi sosial ekonomi masyarakat peternak menghadapi permasalahan diantaranya posisi tawar yang rendah, tingkat pendidikan rendah, kondisi peternakan tersebar, teknologi sederhana. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan pemberdayaan peternak rakyat (kecil). Kampoeng Ternak merupakan jejaring Dompet Dhuafa yang bergerak dalam pemberdayaan peternak. Proses pemberdayaan memerlukan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji hubungan dari strategi pemberdayaan dengan kesejahteraan peternak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan survai dan didukung oleh metode kualitatif. Responden ditentukan melalui simple random sampling. Uji hubungan dilakukan dengan uji Rank-Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara strategi pemberdayaan dengan tingkat kesejahteraan peternak. Hubungan tersebut tergolong moderat. Sedangkan pada masing-masing pola strategi pemberdayaan, hanya penguatan kelompok yang berhubungan dengan tingkat kesejahteraan.Kata kunci: Kesejahteraan, Pemberdayaan, Strategi Pemberdayaan
Pengorganisasian Komunitas oleh Inovator Pertanian untuk Kesejahteraan Masyarakat Kusumawarta, Eka Prayoga; Sjaf, Sofyan
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 6 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.942 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.6.731-744

Abstract

Improving the welfare of rural communities is not only done by the government, but can be done by an agricultural innovator. One of the steps to improve the welfare of rural communities by agricultural innovator is through community organizing. The process involves the community since identifying and determining the priorities of a need. The purpose of this research is to identify organizing and analyze the relationship with community welfare. The research used quantitative support by qualitative data anlysis. The result of the research that the organizing of agricultural innovator is at the level of development of local communities with the level of community welfare classified as moderate. So these finding concluded that the level of organizing an agricultural innovator is related to the level of community welfare. The sustainability of organizing an agricultural innovator is recommended for empowerment activities in the form of social planning and social action.Keyword: organizing , community welfare, empowerment ABSTRAKMeningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan bukan hanya dilakukan pemerintah, melainkan dapat dilakukan oleh seorang inovator pertanian. Salah satu langkah seorang inovator pertanian meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan melalui pengorganisasian masyarakat. Proses melibatkan masyarakat sejak mengidentifikasi dan menentukan prioritas dari sebuah kebutuhan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengorganisasian dan menganalisis hubungan pengorganisasian seorang inovator pertanian dengan kesejahteraan masyarakat. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang didukung oleh analisis data kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa pengorganisasian seorang inovator pertanian menunjukkan level pengembangan komunitas lokal dengan tingkat kesejahteraan masyarakat tergolong sedang. Jadi temuan ini disimpulkan level pengorganisasian seorang inovator pertanian berhubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Keberlanjutan dari pengorganisasian seorang inovator pertanian disarankan untuk melakukan kegiatan pemberdayaan dalam bentuk perencanaan sosial dan aksi sosial.Kata Kunci: pengorganisasian, kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan
MEMBANDING MONOGRAFI DESA KONVENSIONAL DENGAN MONOGRAFI DESA PRESISI (Kasus: Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor) Nilam Neovani; Sofyan Sjaf
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 6 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i06..913

Abstract

Monografi desa merupakan salah satu sumber data desa yang penting dan harus disusun dengan baik. Monografi desa ini menjadi basis atau acuan data yang dimiliki desa untuk digunakan dalam merencanakan program pembangunan desa. Selama ini, monografi desa yang disusun secara konvensional menjadi polemik karena tidak akuratnya data dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga memerlukan pendekatan baru. Pendekatan baru perlu ada karena jika desa berangkat dari data yang tidak tepat dan akurat dalam merencanakan program pembangunan desa, maka kemungkinan program pembangunan desa yang nantinya dijalankan tidak terarah dan terukur. Pendekatan baru yang dimaksud, yaitu monografi desa presisi yang dihasilkan dari Data Desa Presisi (DDP) yang menitikberatkan pada relasi spasial, partisipatif, dan sensus. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji monografi desa konvensional dan monografi desa presisi, mana yang lebih sempurna sehingga dapat digunakan untuk acuan data merencanakan program pembangunan desa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan Drone Participatory Mapping (DPM) dan didukung oleh data kualitatif melalui studi literatur dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa monografi desa presisi lebih sempurna dibandingkan monografi desa konvensional. Kata kunci: Data desa presisi, Monografi desa, Pembangunan desa
Kualitas Pembangunan Desa Berbasis Data Desa Presisi (Kasus: Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa) Grace Natalia; Sofyan Sjaf
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 6 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i06..914

Abstract

Fakta-fakta keberhasilan pembangunan desa di Indonesia belum sesuai dengan kondisi dan kenyataan yang sesungguhnya. Alhasil, kualitas pembangunan desa yang diharapkan masih jauh dari harapan. UUD 1945 menyatakan bahwa kualitas pembangunan desa dapat dilihat dari lima aspek kesejahteraan rakyat (kesra): (1) sandang, pangan, papan; (2) pendidikan dan kebudayaan; (3) kesehatan, pekerjaan dan jaminan sosial; (4) kehidupan sosial, perlindungan hukum dan HAM; dan (5) infrastruktur dan lingkungan hidup. Untuk memotret kualitas pembangunan desa melalui 5 aspek kesra ini, dibutuhkan data presisi, mengingat berbagai indeks atau pengukuran kualitas pembangunan desa di Indonesia berbasis data yang tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan standar kualitas pembangunan desa berbasis data desa presisi, mengukur kualitas pembangunan desa berbasis data desa presisi, dan merekomendasikan kebijakan dan program perbaikan kualitas pembangunan desa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan Drone Participatory Mapping (DPM) dan didukung data kualitatif melalui studi literatur, observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pembangunan Desa Neglasari cenderung rendah. Rekomendasi untuk perbaikan kualitas pembangunan desa adalah program dan atau kebijakan peningkatan 8 variabel kategori rendah dan 2 variabel kategori sedang. Kata kunci: Data desa presisi, Kualitas pembangunan desa, Pengukuran.
Analisis Respon Masyarakat terhadap Pengelolaan Dana Desa untuk Pembangunan Pedesaan Tisha Alya Arifiani; Sofyan Sjaf
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 2 No. 3 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.2.3.317-332

Abstract

ABSTRACTGovernment effort for increasing and leveling rural development done by village funds allocation as mandated by UU No. 6 Tahun 2014 about also by Goverment Regulation (PP) No. 60 Tahun 2014 about village funds that sourced from APBN. Referred to village funds purpose which is for increasing community welfare so for the management community should involve. The purpose from this research is analyzing how’s the community’s attitude and participation towards village funds management and to analyze how’s the level of inequality distribution of development results. The methods that being used in this research is quantitative methods supported with qualitative data and using analysis of multiple linear regression test. The results of this research shown if community’s attitude who joined village discussion tend positively and the participation level is high, while the community’s attitude who wasn’t join the village discussion tend negatively and the participation level is low. The community’s responses is affecting the transparency level and accountability of village funds management.Key words: community’s responses, village development, village funds-----------------------ABSTRAKUpaya pemerintah untuk meningkatkan dan memeratakan pembangunan desa dilakukan melalui pengalokasian dana desa sebagaimana amanat UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa serta Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN. Merujuk tujuan dari dana desa yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka pengelolaannya harus melibatkan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana sikap dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan dana desa serta untuk menganalisis bagaimana tingkat ketimpangan pendistribusian hasil pembangunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang didukung data kualitatif dengan menggunakan analisis uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap masyarakat yang mengikuti musyawarah desa cenderung positif dan tingkat partisipasinya tinggi, sedangkan masyarakat yang tidak mengikuti musyawarah cenderung memiliki sikap yang negatif dan tingkat partisipasi yang rendah. Respon masyarakat tersebut mempengaruhi tingkat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa.Kata kunci: dana desa, pembangunan pedesaan, respon masyarakat
Hubungan Strategi Pemberdayaan Peternak dengan Kesejahteraan Peternak Dwi Jayanti; Sofyan Sjaf
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 1 No. 3 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.1.3.299-316

Abstract

 Livestock is one of the livelihoods of Indonesian communities to meet their needs. However, socio-economic conditions of farmers face problems including low bargaining position, low education levels, the condition of scattered farms, simple technology. To overcome these problems, we need to empower breeder. Kampoeng Ternak is a network of Dompet Dhuafa who engaged in the empowerment of breeders. Empowerment process requires an effective strategy to achieve the goal. To that end, the purpose of this research is to examine the relationship of empowerment strategies to improve the welfare of farmers. The method used in this research is quantitative method with the approach of the survei and supported by qualitative methods. Respondents were determined through simple random sampling. Test the relationship will be conducted with test-Spearman Rank. The results of this research showed that there is a relationship between empowerment strategies with the welfare of farmers. Such relations are moderate. While on each pattern empowerment strategy, only strengthening group associated with the level of welfare.Keywords: Empowerment, Empowerment Strategy, Welfare ------------------------------------------------------------------------------------------ABSTRAKPeternakan rakyat merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, kondisi sosial ekonomi masyarakat peternak menghadapi permasalahan diantaranya posisi tawar yang rendah, tingkat pendidikan rendah, kondisi peternakan tersebar, teknologi sederhana. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan pemberdayaan peternak rakyat (kecil). Kampoeng Ternak merupakan jejaring Dompet Dhuafa yang bergerak dalam pemberdayaan peternak. Proses pemberdayaan memerlukan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji hubungan dari strategi pemberdayaan dengan kesejahteraan peternak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan survai dan didukung oleh metode kualitatif. Responden ditentukan melalui simple random sampling. Uji hubungan dilakukan dengan uji Rank-Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara strategi pemberdayaan dengan tingkat kesejahteraan peternak. Hubungan tersebut tergolong moderat. Sedangkan pada masing-masing pola strategi pemberdayaan, hanya penguatan kelompok yang berhubungan dengan tingkat kesejahteraan.Kata kunci: Kesejahteraan, Pemberdayaan, Strategi Pemberdayaan
Pengorganisasian Komunitas oleh Inovator Pertanian untuk Kesejahteraan Masyarakat Eka Prayoga Kusumawarta; Sofyan Sjaf
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 2 No. 6 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.2.6.731-744

Abstract

Improving the welfare of rural communities is not only done by the government, but can be done by an agricultural innovator. One of the steps to improve the welfare of rural communities by agricultural innovator is through community organizing. The process involves the community since identifying and determining the priorities of a need. The purpose of this research is to identify organizing and analyze the relationship with community welfare. The research used quantitative support by qualitative data anlysis. The result of the research that the organizing of agricultural innovator is at the level of development of local communities with the level of community welfare classified as moderate. So these finding concluded that the level of organizing an agricultural innovator is related to the level of community welfare. The sustainability of organizing an agricultural innovator is recommended for empowerment activities in the form of social planning and social action.Keyword: organizing , community welfare, empowerment ABSTRAKMeningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan bukan hanya dilakukan pemerintah, melainkan dapat dilakukan oleh seorang inovator pertanian. Salah satu langkah seorang inovator pertanian meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan melalui pengorganisasian masyarakat. Proses melibatkan masyarakat sejak mengidentifikasi dan menentukan prioritas dari sebuah kebutuhan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengorganisasian dan menganalisis hubungan pengorganisasian seorang inovator pertanian dengan kesejahteraan masyarakat. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang didukung oleh analisis data kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa pengorganisasian seorang inovator pertanian menunjukkan level pengembangan komunitas lokal dengan tingkat kesejahteraan masyarakat tergolong sedang. Jadi temuan ini disimpulkan level pengorganisasian seorang inovator pertanian berhubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Keberlanjutan dari pengorganisasian seorang inovator pertanian disarankan untuk melakukan kegiatan pemberdayaan dalam bentuk perencanaan sosial dan aksi sosial.Kata Kunci: pengorganisasian, kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan
HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PEMILIK UMKM DENGAN PERSEPSI TERHADAP KARAKTERISTIK SOCIOPRENEUR Rizqiah Khalida; Sofyan Sjaf
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 5 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i5.878

Abstract

Wirausaha sosial merupakan individu yang mempunyai karakter kewirausahaan dan mampu mengidentifikasi serta memecahkan persoalan sosial. Salah satu caranya yaitu dengan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Mengengah (UMKM) di pedesaan. Persepsi pemilik UMKM sangat penting dalam mempengaruhi respon terhadap usaha-usaha yang dilakukan sociopreneur. Persepsi itu sendiri tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor tersebut antara lain faktor kondisi sosial ekonomi yang terdiri dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, kepemilikan alat transportasi, dan pola interaksi sosial. Persepsi yang diamati meliputi aspek menciptakan nilai sosial, wirausaha sosial, organisasi kewirausahaan sosial, dan orientasi pasar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif dengan responden sebanyak 33 orang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi sosial ekonomi pemilik UMKM dan bagaimana persepsinya terhadap karakteristik sociopreneur. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kondisi sosial ekonomi pemilik UMKM dengan persepsi terhadap karakteristik sociopreneur. Kata kunci: Karakteristik sociopreneur, kondisi sosial ekonomi, persepsi
Hubungan Efektivitas Program Corporate Social Responsibility dengan Citra Perusahaan : (Kasus: Program CSR PT. Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Provinsi Sumatera Utara) Yumnaa Rifqi Simanjuntak; Sofyan Sjaf
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 6 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v6i1.966

Abstract

UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada pasal 74 mengatur tanggung jawab perusahaan dengan lingkungan sosial dan lingkungan hidup akibat dari pelaksanaan kegiatan perusahaan. Melalui pelaksanaan program CSR perusahaan berharap akan mendatangkan citra perusahaan yang positif dari masyarakat. Proses pelaksanaan program CSR harus terus dievaluasi untuk melihat seberapa efektif dilaksanakannya program CSR tersebut agar tercapainya tujuan dari program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara efektivitas program CSR dengan citra perusahan PT. Inalum. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui kuesioner dan data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam menggunakan panduan wawancara serta observasi lapang. Teknik dalam penentuan responden penelitian menggunakan metode sensus sebanyak 39 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas program yang dilaksanakan oleh PT. Inalum berada pada kategori sangat efektif dan selaras dengan citra perusahaan yang diterima PT. Inalum berada pada kategori yang sangat positif, namun hubungan diantara kedua variabel tersebut lemah. Nilai korelasi koefisien yang didapat yaitu 0,093 dengan nilai sig (2-Tailed) 0.572. Hal ini memiliki arti bahwasannya ada faktor lain yang mempengaruhi citra perusahaan PT. Inalum bisa menjadi sangat positif.