Claim Missing Document
Check
Articles

REPRESENTASI SOSIAL TENTANG KOTA PADA KOMUNITAS MISKIN DI PERKOTAAN Yunelda Meyrizki, Selly; K. Pandjaitan, Nurmala
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Indonesia is a developing country which has focused on development. The development and acceleration of economic growth that occurred in Indonesia has not been evenly distributed in every province. This gives rise to a phenomenon of population movement (migration) occurring in rural communities who migrate to urban areas which eventually give rise to a phenomenon of urban poverty. The purpose of this study was to identify the characteristics of poor communities urban areas and to identify social representations about the city in poor communities in urban areas. The characteristics of poor communities are generally aged between under 25 to more than 54 years old, the majority of respondents are women, and generally work in the informal sector. The level of education of respondents are elementary school level (SD) or equivalent to high school level (high school) or equivalent. The income that can be obtained by poor communities were Rp. 100.000.00 up to Rp.1.500.000.00 per month. Overall poor communities did rural-urban migration between 1970 until 2010. The reason was to find a job, looking for experience, come to join her parents and husband, and generally they spent a time in a location was between 1 to 30 years. The frequency of returning home is zero to more than 4 times in the past year. Most of them do not choose the location as the first residence in the city. There are 4 kinds of type of social representations about the city and the poor. The dominant type of social representations about city is type a place to earn money. Beside that, the dominant type of social representations about the poor is underprivileged person.
Konsep Diri Anak Jalanan : Kasus Anak Jalanan di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat Pamuchtia, Yunda; K. Pandjaitan, Nurmala
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 4, No 2 (2010)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Penelitian ini mengenai konsep diri anak jalanan untuk dapat memahami tingkah laku mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Karakteristik sosial ekonomi anak jalanan, (2) Konsep diri anak jalanan, (3) Perbedaan konsep diri berdasarkan karakteristik anak jalanan. Mayoritas anak jalanan di ketiga lokasi penelitian adalah laki-laki dengan tingkat pendidikan rendah (rata-rata hanya tamat Sekolah Dasar). Sebagian besar anak jalanan bekerja sebagai pengamen. Alasan anak jalanan bekerja sebagian adalah karena kesulitan ekonomi dan sebagian lagi untuk mencari uang tambahan dan untuk rekreasi. Pendidikan orang tua anak jalanan rata-rata hanya tamat Sekolah Dasar dan bekerja di sektor marjinal seperti buruh dan pada bidang jasa seperti tukang ojek dan membuka bengkel. Konsep diri anak jalanan menyangkut karakter pribadi, penampilan fisik, hubungan dengan orang tua, umum, sikap jujur dan percaya dan hubungan dengan Tuhan ternyata cenderung positif. Artinya sebagian besar anak jalanan melihat dirinya cenderung positif. Namun konsep diri menyangkut kestabilan emosi yang dimiliki anak jalanan cenderung sedang, anak jalanan mengakui kondisi mereka sering labil. Ada perbedaan antara konsep diri anak jalanan berdasarkan karakteristik sosial ekonomi yang mereka miliki seperti usia, jenis kelamin dan alasan turun ke jalan, namun tidak ada perbedaan konsep diri berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Konsep diri anak jalanan cenderung positif ternyata belum muncul dalam usaha mereka untuk memperbaiki diri dalam memilih pekerjaan dan berhubungan dengan orang lain yang tidak bekerja sebagai anak jalanan ataupun orang lain yang tidak senasib dengan mereka.
Kontestasi Sains Dengan Pengetahuan Lokal Petani dalam Pengelolaan Lahan Rawa Pasang Surut Hidayat, Taufik; K. Pandjaitan, Nurmala; Hadi Dharmawan, Arya
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Introduksi pertanian modern berbasis sains pada wilayah lahan rawa pasang surut menciptakan kontestasi antara sains dengan pengetahuan lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perkembangan pertanian modern serta proses kontenstasi antara sains dengan pengetahuan lokal petani di lahan rawa pasang surut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk studi kasus di lahan rawa pasang surut tipe A, B, C dan D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan pertanian modern di lahan rawa pasang surut tidak terlepas dari proses hegemoni melalui institusi pemerintah. Proses kontestasi di lahan rawa pasang surut menghasilkan bentuk koeksistensi, dominasi, serta hibridisasi antara sains dengan pengetahuan lokal petani. Dominasi sains atas pengetahuan lokal diwujudkan dalam bentuk program-program peningkatan produksi dan produktivitas padi sebagai bagian dari program nasional peningkatan peroduksi pangan. Koeksistensi antara kedua entitas pengetahuan ini lebih disebabkan adanya keterbatasan pertanian modern secara teknis untuk diaplikasikan terutama di lahan rawa pasang surut tipe A. Hibridisasi antara sains dan pengetahuan lokal menunjukkan bahwa kedua entitas pengetahuan ini dapat saling mengisi kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki.
Strategi Bertahan Hidup Anak Jalanan : Kasus Anak Jalanan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat K. Panjaitan, Nurmala; Suhartini, Tina
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 3, No 2 (2009)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

The objective of this research is to understand how street children build their survival of strategy to continue their living. The method used for the research is survey method conducted in Bogor city of West Java. The study reveals that three forms of survival of strategies are usually built by street children. They range from simple form, middle form up to complex form. The forms of survival of strategy are strongly related to a number of factors, namely: age, sex, education level, and the reason why the children turn on the street (socio-psychological characteristic of street children). This research found some interesting findings that could provide a useful basis for formulating empowerment program targeting to street children. The findings can help increase the accuracy of empowerment program, since it can reduce incorrect assumption when the program is to be run.
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MENONTON FILM KEKERASAN DENGAN PERILAKU AGRESI REMAJA K. Pandjaitan, Nurmala; ., Nando
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

In recent years many scenes of violence shown in films. Fights, beatings, murders, destructive, and harmful to others has always appeared in the film. Increasing the proportion of violent scenes in movies gave the negative influence of criticism for the audience.  Anxiety about the emergence of negative influence is increasing due to the characteristics of a predominantly adolescence audience. One of the alleged negative impact on adolescence movies is aggression behavior. The purpose of this study were (a) know the behavior of adolescents in watching violent films (b) know the behavior of adolescents in the act of aggression (c) analyze the relationship between adolescent behavior in watching violent films with aggression behavior. The research subjects were 45 student of SMK Pelita Ciampea, Bogor. Research data are analyzed using Chi Square with contingency coefficient (C) ranges from 0-1. Behavior watching violent films do not have a significant relationship with the behavior of adolescent aggression. Intensity factor to aggression behavior in the family environment, in the neighborhood and situational factors has a significant relationship to adolescent aggression behavior at ? 0.01 with 99 percent confidence interval so that a positive relationship. Intensity factor to aggression behavior by friends to have a significant  relationship with adolescent aggression behavior  at ? 0.05 with 95 percent confidence interval so that a positive relationship.
Respon Komunitas Nelayan terhadap Modernisasi Perikanan (Studi Kasus Nelayan Suku Bajo di Desa Lagasa, Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi Tenggara) Hamzah, Awaluddin; K. Pandjaitan, Nurmala; ., Nuraini
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Modernisasi melalui peningkatan dan penggunaan teknologi alat tangkap serta bantuan permodalan berimplikasi pada kegiatan serta organisasi penangkapan ikan dan pada akhirnya terjadi perubahan dalam suatu komunitas. Tidak semua lapisan nelayan dapat memanfaatkan peluang modernisasi. Sebelum program modernisasi perikanan, struktur komunitas nelayan Suku Bajo masih didominasi oleh sistem perikanan tradisional, kegiatan dicirikan struktur komunitas homogen dan tingkat diferensiasi sosial yang masih rendah. Berbagai ukuran yang dapat dilihat menunjukan bahwa nelayan tergolong tidak sejahtera. Pemerintah memandang perlu untuk memperbaiki taraf hidup nelayan. Realisasinya dilakukan antara lain dalam bentuk modernisasi perikanan (Revolusi Biru). Penerimaan maupun penolakan suatu hal baru berkaitan dengan proses mental sejak seseorang mengetahui adanya inovasi. Proses tersebut bagi nelayan tidak terlepas dari pengaruh pemaknaan terhadap laut serta pekerjan nelayan bagi nelayan itu sendiri. Hasil penelitian menunjukan kecenderungan terjadi bahwa Pengadopsi Cepat (PC) memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan adopter yang lebih lambat. Pada pemaknaan laut, kebanyakan responden memberi makna ekonomi, psikologi dan budaya yang positif. Sedangkan pada makna pekerjaan nelayan kebanyakan responden memberi makna ekonomi, sosiologis, teologis, dan budaya yang cenderung positif. Selain itu nampaknya terdapat hubungan antara pemaknaan dengan kecepatan adopsi. Hubungan tersebut adalah semakin positif makna ekonomis maka adopsi inovasi semakin cepat. Sebaliknya semakin positif makna budaya kecenderungan adopsi cenderung semakin lambat. Modernisasi perikanan berdampak pada perubahan pola kerja yakni daya jelajah lebih jauh, jumlah pekerja (sawi) lebih banyak dengan sifat semi bebas dan perekrutan lebih selektif. Pembagian kerja lebih jelas dan berjenjang serta hierarkis. Terjadi pula dampak perubahan struktur sosial dengan sistem bagi hasil yang menjadi pranata nelayan, stratifikasi yang kompleks, diferensiasi beragam, dan pola hubungan non eksploitatif. Dampak teknologi gae juga menghasilkan peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar serta gizi anggota keluarga nelayan serta kesadaran pentingnya pendidikan bagi anggota keluarga
KELEMBAGAAN DALAM SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT Indriana, Hana; Tonny, Fredian; K. Pandjaitan, Nurmala
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 6, No 3 (2012)
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Organic agriculture system has already developed and sustain until today in the middle of agricultural modernization. Its become an alternative to build sustainable agriculture and institutional support become important element to build it. Related to that, the objective of this research was to analysis how is an agriculture sustainability will be built supported by sustainable institutions in organic agriculture system. The study is a sociological research which assumed itself into constructivist paradigm, which is a qualitative exploration, with specific cases using multi-method. The research was held on October 2008 until February 2009 and located in Ciburuy Village with paddy peasant community as the unit of analysis. The result of the research shows that organic agriculture system in Ciburuy Village is healty rice agriculture system which produce SAE branded rice (Healthy, Save, and Delicious). Technically, the system has not yet became pure organic agriculture which free of synthetic chemical because the using of chemical fertilizer. Nevertheless, a process and also an implementation of the system related to the principles of organic agriculture system. So that, production techniques, social relationships, and the rules that embedded in were built to build agriculture sustainability. With the development of healthy rice farming systems, do not change a working relationship system of division of labor and wage system between tenant farmers and farm laborers. Similarly at harvest activity. The differences appear in the presence of mechanisms that shape institutional providers of fertilizer and pesticides, institutional Cooperative Farmers Group "Lisung Kiwari", institutional post-harvest, and institutional distribution of rice SAE as a product of healthy rice. Keywords : organic agriculture system, institutions sustainability, sustainable                     agriculture, people center development 
PERSEPSI PEREMPUAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DAN PARTISIPASINYA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA (Kasus sebuah kampung di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) Chaesfa, Yulanda; K. Pandjaitan, Nurmala
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 7, No 2 (2013): Sodality
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

Partisipasi perempuan dalam pengelolaan limbah domestik diperlukan untuk menciptakan kualitas lingkungan yang baik. Namun, untuk membuat partisipasi efektif diperlukan informasi terkait persepsi mereka tentang lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persepsi perempuan tentang lingkungan, mengidentifikasi partisipasi perempuan dalam kegiatan pengelolaan limbah domestik, dan mengidentifikasi hubungan antara persepsi perempuan tentang lingkungan dan partisipasi mereka dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Ada 30 orang di kampung yang menjadi responden penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi perempuan tentang lingkungan dalam tingkat baik. Persepsi mereka tentang lingkungan memiliki empat variabel yaitu definisi lingkungan, hubungan antara manusia dan lingkungan, posisi manusia dalam lingkungan, dan masalah lingkungan yang terjadi di sekitar responden. Tingkat partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah rumah tangga adalah rendah. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara semua variabel persepsi dengan tingkat partisipasi. Kata kunci: hubungan, masalah-masalah lingkungan, lingkungan, posisi manusia
PENGARUH KEKUASAAN TERHADAP PERILAKU UNJUK RASA MASYARAKAT DI SEKITAR INDUSTRI EKSTRAKTIF MINYAK BUMI Nadya Izana, Nyimas; K. Pandjaitan, Nurmala
SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 9, No 1 (2015): Sodality
Publisher : SODALITY: Jurnal Sosiologi Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.556 KB)

Abstract

One of the extractive petroleum industries that are currently present in Indonesia is the PCI Industry which cooperates with Pertamina. PCI Industry is located in Bojonegoro, East Java and established in 2002. Ever since the presence of the extractive petroleum industry, conflict with society is started to begin. The method used in this study was a quantitative method that was supported by quantitative data. Qualitative data were obtained by observations and in-depth interviews. Quantitatif data using questionnaires were obtained from two  villages  with  100  respondents.  Respondents  were  divided  into  two  geoups:  responden  who  did  non participate in the protest and respondents who participated in the protest.This study aims to analyze the root problem of public protest occurence towards the PCI Industry, analyze the presence of PCI Industry that raises a certain protest behavior of society and analyze the effect of local leaders power on the dynamics and behavior of the society protest. The result showed that the  root problem of public protes occurence towards the PCI Industry  is an opportunities to work in the PCI Industry, CSR funds, environmental demanding.  The protest behavior of local people due to the presence of the PCI Industry is in accordance with the theory of planned behavior which mentions that attitude is not enough to determine behavior, but there are subjective norms and perceived behavioral control. The effect of local leader power on the dynamics and behavior of the society protest is appreciable.  Keywords:  attitudes, behavior control, power, subjective norms, work and business opportunities 
NIKAH SIRI DI WARUREJO DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Arsal, Thriwaty; Wahyuni, Ekawati S.; Pandjaitan, Nurmala K.; Hubeis, Aida Vitayala S.
Paramita: Historical Studies Journal Vol 25, No 2 (2015): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v25i2.5132

Abstract

Siri Marriage (unofficial marriage) is not a new phenomenon in Indonesia with its all negative impacts. However, in Warurejo village, siri marriage is accepted widely by society particularl actors and siri marriage network.  Siri marriage is a legal activity based on Islam if corresponding with legal requirements of marriag. Location of the research is conducted in  Warurejo village, East Java through qualitative, quantitative and semantics approaches. The result of research shows that siri marriage in Warurejo has been long standing and hereditary since Madura ethnic migrates to Warurejo. Siri marriage initially occurs among migrants, gradually changing and leading to commercialization. Warurejo people cannot predict the exact time when the commercialization of siri marriage applied in Warurejo village, but surely after commercialization occurs, there is a workplace for brokers and clerics. Economy needs sometimes cause the actors ignoring the negative impacts as a result of siri marriage, such as domestic violence, child custody, inheritance, etc. If there is a divorce, it is only delivered by brokers or short messages through mobile phone. Nikah siri bukanlah fenomena baru di Indonesia dengan segala dampak negatifnya. Namun, di Desa Warurejo nikah siri diterima secara luas oleh masyarakat, terutama aktor dan   jaringan nikah siri. Nikah siri merupakan tindakan yang sah menurut agama Islam sepanjang sesuai syarat sahnya pernikahan. Lokasi penelitian di lakukan di desa Warurejo Jawa Timur.dengan menggunakan pendekatan kualitatif, kuantitatif dan semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nikah siri di Warurejo sudah berlangsung lama dan turun temurun. Sejak etnis Madura melakukan migrasi ke Warurejo. Nikah siri yang awalnya terjadi hanya sesama migran, lambat laun mengalami perubahan dan mengarah ke komersilisasi. Masyarakat Warurejo tidak bisa memperkirakan sejak kapan komersilisasi nikah siri mulai berlaku di Desa Warurejo, namun yang pasti sejak adanya komersilisasi maka sejak itu pula mulai memunculkan  lahan pekerjaan baru bagi para broker dan kyai/modin. Kebutuhan terhadap ekonomi  menyebabkan pelaku terkadang mengabaikan fungsi negatif yang diakibatkan oleh nikah siri, misalnya adanya kekerasan  dalam rumah tangga,  hak asuh anak, waris, dan lain-lain. Jika terjadi perceraian, maka perceraian itu hanya disampaikan melalui broker atau pesan pendek melalui telepon seluler. 
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Aida Vitayala Hubeis Aida Vitayala S Hubeis Aida Vitayala S. Hubeis Aisyah Karimatunnisa Aji Hermawan Akhmad Edhy Aruman Ali Khomsan Amalia Dianah Ami Pujiawati Amiruddin Saleh Anggraini Sukmawati Aprilianti Pratiwi Arya Hadi Dharmawan Aulia Rizqi Nur Abidi Awaluddin Hamzah Bomer Pasaribu Budi Yuwono Diana Marina Didik Hari Susanto Dillashandy, Nyimas Ayu Djuara P Lubis Dwi Sadono Eka Intan Kumala Putri Ekawati S. Wahyuni Eko Sri Mulyani Endriatmo Soetarto Fatimah Azzahra Fransiska Rungkat Zakaria Fredian Tonny Nasdian Galih Putra Cesna Galuh Adriana Garnieta Febrianty Utami Hadi Syamsul Hadi Syamsul, Hadi Hana Indriana Hasudungan Agustinus Sidablok Hermanu Triwidodo Hilda Nurul Hidayati Isnaeni Alfi Kurnia Istikasari, Yani Joko Affandi Karimatunnisa, Aisyah Kintan Ayu Septiani Hidayat Kooswardhono Mudikdjo Kooswardhono Mudikdjo Krishnarini Matindas M. Syamsul Maarif Macfud - Manuntun Parulian Hutagaol Maria Megumi Larasati Martua Sihaloho Megafirmawanti Lasinta Musa Hubeis Musa Hubeis Nadhifa Nur Anasya Nahrowi Nahrowi Nanda Karlita Nanda Karlita Nanda Karlita, Nanda Nando . nFN Saharuddin Nilamsari, Natalina Novia Annisa Putri Nur Hasanah Nuraini . Nuraini W Prasodjo Nuraini W. Prasodjo Nyimas Nadya Izana Oktavianus Okka Primadhani, Heradhyta Amalia Ratri Virianita Renita Intan Cahyani Resa Dwi Larasati Retno Sri Hartati Mulyandari Rilus Kinseng Rizka Amalia S.E. Friska Sirait Sadikin Kuswanto Sarwititi Sarwoprasojdo, Sarwititi Satyawan Sunito Satyawan Sunito Selly Yunelda Meyrizki Septi Sawandi Shinta Mutiara Rezeky Siti Mariyani SJAFRIDA MANUWOTO Sofyan Sjaf Sri Maryati Sri Suharyono Sumardjo Sumardjo Susanto, Didik Hari Syafrida Manuwoto Syamsul Hadi Taufiq Azhary Siregar Thriwaty Arsal Tina Suhartini Titiek Siti Yuliani Titik Sumarti Tri Yulyanti Fathonah Wisman Indra Angkasa Yulanda Chaesfa Yunda Pamuchtia Zessy Ardinal Barlan