Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Inovasi

STRATEGI PENGEMBANGAN SALAK PONDOH PRONOJIWO KABUPATEN LUMAJANG Sri Hastuti
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 3 (2013): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i3.96

Abstract

Salak yang merupakan salah satu buah eksotis yang dimiliki Indonesia, apalagi Salak Pronojiwo Kabupaten Lumajang yang memiliki karakteristik berbasis kawasan yang justru lebih baik dibandingkan dengan asal bibitnya yaitu salak pondoh Sleman – Yogyakarta, diantaranya : buah lebih besar, lebih berair, rasanya sama-sama tidak ada pahit/sepetnya walaupun masih muda, lebih manis dan ada sedikit asamnya sehingga rasanya lebih segar. Dengan kondisi demikian, maka salak pondoh Pronojiwo layak untuk dikembangkan dalam rangka menunjang program Pemerintah Kabupaten Lumajang yang digariskan dalam rencana strategis Dinas Pertanian yang terdiri dari program peningkatan ketahanan pangan, pengembangan agribisnis dan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir (2006 – 2010) menunjukkan bahwa Perkembangan luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Salak Pondoh di Kecamatan pronojiwo Kab Lumajang mengalami perkembangan yang signifikan, yaitu rata-rata kenaikannya sebesar 21,25% tiap tahunnya. Dengan mempergunakan analisis SWOT, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi terhadap pengembangan salak di Kabupaten Lumajang antara lain: kekuatan : Sumber daya lahan, kelembagaan kelompok tani, pemasaran hasil, lokasi sentra, sumberdaya manusia, varietas salak, komoditas tropis; kelemahan: Produksi, bibit, pemupukan berimbang, alat penyimpan buah, manajemen usahatani, permodalan, luas areal salak, kontinyuitas produksi; peluang: Paket teknologi, kebijakan pemerintah, lembaga perkreditan dan Infrastruktur jalan; dan ancaman: penangkaran bibit, agroindustri, pesaing dan transportasi. Dari kondisi tersebut, maka strategi yang sesuai adalah strategi agresif, yaitu yaitu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun lokasi yang lain, dan meningkatkan jenis produk serta jasa. Perusahaan dapat memperluas pasar, fasilitas produksi dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal.Untuk itu, maka pembinaan teknis petani melalui penyuluhan khususnya magang, teknik penelitian sampai pengepakan bagi petani dan pedagang perlu ditingkatkan terus menerus. Selain itu perlu adanya sistem informasi pasar yang dapat diketahui oleh pelaku agribisnis salak, terutama mengenai harga yang sedang berlaku pada daerah tertentu serta meningkatkan kemampuan pelaku agribisnis salak melalui pengembangan kemampuan tehnis dan berorganisasi, sehingga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan usaha dengan kreatifitas dan inovasi yang tinggi