Claim Missing Document
Check
Articles

META-SYNTHESIS: TRI HITA KARANA A PHILOSOPHY OF HARNESS AND LIFE HARMONY Ida Ermiana; I Made Sutajaya; I Wayan Suja; Asri Fauzi
PROGRES PENDIDIKAN Vol. 4 No. 2 (2023): May 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/prospek.v4i2.348

Abstract

Harmony in the life of the state, society and family really needs to be nurtured and preserved from an early age. Harmony is not only in religion, but in all things in life. Considering that the Indonesian state consists of many religions (six religions and belief systems), many islands, many customs, many languages and many tribes in it. Harmony is a peaceful and peaceful life in living a social life of mutual tolerance between people with one another, both of the same religion or different religions, so as to create harmony in life. The purpose of this study is to describe the implementation of Tri Hita Kirana in the world of work, education and socio-cultural society. Meta-synthesis as a qualitative systematic review method with a meta-aggregation approach is the method of choice for this research. There are ten Tri Hita Karana articles reviewed. Tri Hita Karana as a philosophy of view of life that can be used as a philosophical foundation for living in harmony, creating a harmonious relationship with God, harmonious human-human relations, and human-human relations with the universe. If harmony has been created starting from the smallest scope, namely family, society and country, then tolerance and harmony in life will create happiness on earth. Tri Hita Karana can be implemented in the world of work, education and socio-cultural.
Implementasi Tri Hita Karana dalam Penyelenggaraan Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi Bagi Dokter dan Bidan di UPTD Balai Pelatihan Kesehatan dan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali Sinta Javani; I Made Sutajaya; Wayan Suja
Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery) Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Midwifery Department of Health Polytechnic, Ministry of Health, Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jik.v11i1.2426

Abstract

Pelatihan Pelayanan KB adalah salah satu upaya dalam rangka mencukupi kebutuhan provider pelayanan KB yang memiliki standar kompetensi, perlu dilakukan pelatihan kontrasepsi bagi dokter dan bidan di fasilitas pelayanan kesehatan. Karakteristik Pelatihan ini, adalah tipe pelatihan klinis yang pelaksanaannya cukup panjang metode blended learning yang memerlukan pendekatan yang sesuai dalam proses pengendaliannya. Tri Hita Karana adalah falsafah berkearifan lokal yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam pelatihan yang mengedepankan kebahagiaan yang diciptakan berdasarkan keharmonisan terkait hubungan antara manusia dengan Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), keharmonisan hubungan antara sesama umat manusia, dan keharmonisan hubungan antara umat manusia dengan lingkungannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, denganjenis fenomenologi dimana data yang berbentuk kata, kalimat, narasi, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto yang diperoleh dari penyelenggaraan pelatihan pelayanan KB dengan melibatkan 15 orang responden. Penelitian ini menggambarkan pendekan Tri Hita Karana sebagai falsafah berkearifan lokal yang dapat digunakan sebagai proses pengendalian pelatihan, baik dari aspek persiapan, pelaksanaan dan evaluasi yang mewujudkan kepuasanan penyelenggaraan pelatihan disetiap komponennya.
E-LKPD Kimia Berbasis STEM dengan Muatan Etnosains untuk Meningkatkan Model Mental Kimia pada Materi Laju Reaksi Ni Made Ary Suparwati; I Wayan Suja; I Nyoman Tika
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpk.v7i1.60208

Abstract

Pembelajaran kimia bermuara pada kemampuan peserta didik untuk membangun model mental tentang konsep-konsep kimia yang dipelajarinya, yang bermanfaat untuk menjelaskan atau memprediksi fenomena kimia dan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan e-LKPD Kimia berbasis STEM dengan muatan etnosains yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan model mental kimia peserta didik. Penelitian pengembangan ini dilakukan menggunakan model 4D yang dibatasi hanya menggunakan tiga tahapan yaitu define, design dan develop. Teknik pengumpulan data mengacu pada tahap model pengembangan 4D meliputi penyebaran angket pada tahap define, studi pustaka dan analisis dokumen pada tahap design, dan tes tulis pada tahap develop. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan menyajikan N-gain skor ternormalisasi yang diperoleh dari data pretest dan posttest. Rerata skor N-gain model mental kimia siswa kelas XI IPA sebesar 0,76, termasuk kategori tinggi. Model mental ilmiah atau model konseptual di kelas XI IPA mengalami kenaikan sebesar 56,18% dari 21,76% menjadi 77,94%. Proporsi nilai model mental kimia peserta didik lebih dari 75%. Hasil tersebut menunjukkan e-LKPD berbasis STEM dengan muatan etnosains tergolong valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan model mental kimia peserta didik. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan model mental kimia. Kata Kunci: E-LKPD Kimia, STEM, etnosains, model mental kimia
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BUDAYA HUMANIS BERBASIS TRI HITA KARANA TERHADAP PEMROGRAMAN KOMPUTER (IMPLEMENTATION OF TRI HITA KARANA BASED HUMANIST CULTURE LEARNING TO COMPUTER PROGRAMMING) Christian Tonyjanto; I Made Sutajaya; I Wayan Suja
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 3 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v13i3.525

Abstract

Pada tanggal 2 Maret 2020 Indonesia telah terdeteksi masuknya Covid-19. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2), dimana saat dinyatakan menjadi situasi pandemi, banyak sekali terjadi perubahan bahkan hingga saat ini perubahan dalam proses pembelajaran masih terjadi. Untuk itu diperlukan penambahan cara belajar dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang harus ditambahkan adalah dengan menambahkan pembelajaran budaya humanis dalam proses pembelajaran pemrograman komputer. setelah melalui 2 tahun pemulihan ini, proses pembelajaran pemrograman komputer mengalami perubahan dan juga diperlukan sekali motivasi belajar yang tinggi. Terkadang pada proses pembelajaran yang dilakukan membuat para pengajar menghadapi tantangan yang cukup tinggi, dalam menyampaikan materi yang hendak dicapai saat diakhir pembelajaran. Dengan ditambahkan pembelajaran humanis berbasis Tri Hita Karana, yang dikembangkan sesuai dengan pengajarnya sendiri. Adapun konsep Tri Hita Karana yang disampaikan adalah untuk mencapai kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan. Dimana dalam proses pembelajaran yang disampaikan tetap mengutamakan proses yang dinamakan keharmonisan. Bagaimana keharmonisan bisa dicapai adalah dengan membuat kedamaian yang dilakukan Bersama dengan menyelaraskan antara manusia dan lingkungan. Untuk itu diperlukan sekali bahwa dalam keharmonisan.
IMPLEMENTASI MEDITASI CAHAYA BERBASIS TRI HITA KARANA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD SAI PREMA KUMARA DENPASAR Ni Wayan Sri Prabawati Kusuma Dewi; I Made Sutawijaya; I Wayan Suja; Ni Komang Cindy Pratiwi Himawanti
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 3 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v13i3.529

Abstract

Anak usia dini dapat distimulasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, dengan hal-hal yang sederhana dan humanis, berbasis Tri Hita Karana. Metode humanis tersebut adalah meditasi cahaya, seperti yang telah diterapkan oleh PAUD Sai Prema Kumara Denpasar. Dalam keseharian siswa terbiasa diajak habituasi meditasi cahaya sebelum stimulasi pembelajaran dimulai. Meditasi cahaya mampu membangkitkan rasa tenang, nyaman, bahagia, dihargai dan bersemangat pada diri siswa, sehingga memicu siswa untuk semangat belajar di sepanjang hari. Meditasi cahaya ini, secara langsung membentuk karakter siswa melalui berbagai kegiatan kontekstual yang melibatkan siswa seperti melepaskan burung, bercocok tanam jagung, mengadakan bazzar, berbagi ke Panti Asuhan, melakukan pameran karya tulis serta rutin melakukan kegiatan persembahyangan bersama. Keseluruhan kegiatan tersebut telah memenuhi tahapan pembentukan karakter pada anak yaitu; 1) Knowing the good; mengetahui kebajikan, 2) Feeling the good; merasakan kebajikan and 3) Active the good; melaksanakan kebajikan. Dengan kaidah kebertahapan, kesinambungan dan momentum, motivasi intrinsik serta pembimbing, yang pada akhirnya berimbas pada pembentukan Karakter humanis pada siswa yang terjewantahkan ke dalam delapan belas (18) karakter nasional diantaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
ETHNOSCIENCE-BASED SCIENCE TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE STUDENTS' COGNITIVE LEARNING OUTCOMES: A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW Tjokorda Gde Putra Wirama; I Wayan Suja; I Nyoman Tika
Indonesian Journal of Educational Development (IJED) Vol. 4 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : Lembaga Pengembangan Pembelajaran Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/ijed.v4i2.2897

Abstract

This study addresses students’ low cognitive learning outcomes in natural science subjects caused by several factors, one of which is the students’ inadequacy to analyze and communicate different scientific topics. Ethnoscience-based science teaching and learning, with its direct observation, is therefore viewed as a suitable approach to address the problem as it engages students to identify scientific problems, explain phenomena scientifically, and draw conclusions. The goal of this study is to analyze the importance of the role of ethnoscience-based science teaching and learning in improving students' cognitive learning outcomes. The systematic literature review is selected as the research method. The process of data collection is done through collecting data from many different sources; they are articles and scientific journals indexed by Scopus and accredited journals sinta 1 and 2. The study findings indicate that the ethnoscience-based science teaching and learning improve students' creative and critical thinking skills, and thus increasing the students’ cognitive learning outcomes.
STUDENTS’ PERCEPTION OF THE TRI HITA KARANA CONCEPT IN TOURISM EDUCATION Ni Putu Dian Utami Dewi; I Made Sutajaya; Wayan Suja
Cultoure: Jurnal Ilmiah Pariwisata Budaya Hindu Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/cultoure.v4i2.3692

Abstract

 Tripadvisor menganugerahkan Bali sebagai empat besar destinasi terpopuler bagi wisatawan di seluruh dunia selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2021-2023. Pengakuan tersebut diyakini sebagai akumulasi dari konsep Tri Hita Karana yang terdiri dari Parahyangan, Pawongan dan Pabelasan yang telah diadopsi dalam industri pariwisata di Bali. Mahasiswa Pariwisata Budaya STAHN Mpu Kuturan Singaraja mendapatkan dua mata kuliah Tri Hita Karana Pariwisata dan Pariwisata Berkelanjutan yang hampir mirip dari segi isinya. Kemudian, penting untuk mengetahui persepsi siswa mengenai konsep Tri Hita Karana dalam pembelajarannya yang nantinya diterapkan di dunia kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed method) dengan model eksplanatori sekuensial. Sampel penelitian adalah 54 mahasiswa dari 120 mahasiswa Prodi Pariwisata Budaya dan Keagamaan semester V dan VI STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan nilai Mean sebesar 4,47 yang berarti Mahasiswa Pariwisata Budaya STAHN Mpu Kuturan Singaraja menunjukkan sikap positif terhadap konsep Tri Hita Karana dalam Pendidikan Pariwisata. Sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa mata kuliah Tri Hita Karana Pariwisata sangat bermanfaat bagi mereka untuk menjadi bekal merka di dunia pariwisata dan mereka berharap Pariwisata Bali berlandaskan Tri Hita Karana karena sesuai dengan filsafat agama dan budaya Bali sehingga tercapai tujuan bersama keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan alam.Kata kunci: Persepsi siswa, konsep Tri Hita Karana, pendidikan pariwisata.
Meningkatkan Pendidikan Karakter Gotong Royong Siswa SD dengan Pembiasaan PenerapanTri Hita Karana Iwan Usma Wardani; I Made Sutajaya; I Wayan Suja
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2023): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Ma'arif NU Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There are still many students who do not picket each other in class together. The students do not yet understand the meaning of the character value of mutual cooperation. The aim of this research is to improve the character of mutual cooperation through the habit of Tri Hita Karana. This research is classroom action research. The subjects in this research were 28 class IV students. This research was carried out using 2 cycles, each cycle consisting of four stages, namely: (1) Action Planning, (2) Action Implementation (3) Observation (4) Reflection. In this research, the data collection method used is the non-test method. And the data collection techniques in this research are observation and documentation techniques. Meanwhile, the data analysis techniques used in this research are qualitative and quantitative analysis techniques. In this research, researchers used several aspects of measuring the character of mutual cooperation which are guided by the Tri Hita Kirana, namely the concept of pawongan which is then explained through several indicators. The results of the implementation of actions in cycle I and implementation of cycle II showed that the average value of student character results in cycle I was 70% which was in the good category and the average value of student character results in cycle II was 85% which was in the very good category. . Based on this, it can be concluded that through Tri Hita Karana habituation, the character of mutual cooperation can improve and become a habit if given treatment and action repeatedly.
Model Pembelajaran POE Termodifikasi: Pengaruhnya terhadap Motivasi Belajar IPA dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Fatimah Millenia Fauziah; Anak Agung Istri Agung Rai Sudiatmika; I Wayan Suja
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 11 (2023): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i11.4841

Abstract

This research aims to describe and explain simultaneously whether there are differences in science learning motivation and critical thinking skills of students who learn using different learning models. The experimental class is with modified POE, while the control class is with a conventional learning model. This type of research is a quasi-experimental research design with a nonequivalent pretest-posttest control group design. The data obtained were analyzed descriptively and the hypothesis was tested using MANCOVA. The research results showed that simultaneously there were significant differences in science learning motivation and students' critical thinking skills between the experimental and control classes in terms of the results of the analysis of the students' achievements. The modified POE learning model is better at increasing students' science learning motivation and thinking skills compared to 5M learning.
HUMANISTIC EDUCATION IN LANGUAGE LEARNING Susrawan I Nyoman Adi; I Made Sutajaya; I Wayan Suja
International Journal of Applied Science and Sustainable Development (IJASSD) Vol. 5 No. 2 (2023): International Journal of Applied Science and Sustainable Development (IJASSD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan `Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Humanistic education emphasizes the importance of understanding each individual as a human being. A humanist educator treats his students according to their potential. Humanistic education can provide direction to all components of learning. All educational components are directed at forming an ideal human being, namely a human being capable of achieving self-actualization. This research uses qualitative research methods where data is collected by examining various sources related to humanistic education. Data was collected through literature study interviews with teachers and students selected as research subjects. The collected data was analyzed descriptively to reveal teachers' and students' perceptions of the importance of humanist education in Indonesia. This research shows that humanist education is necessary to improve students' competence and character. This research implies that it is necessary to improve the implementation of humanist education in all educational institutions.