Eko Andi Suryo
Unknown Affiliation

Published : 63 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS STABILITAS LERENG EMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DINDING PENAHAN KANTILEVER DAN TIANG (PILE) DENGAN BANTUAN PERANGKAT LUNAK Nugroho, Cendana Putri; Suryo, Eko Andi; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.416 KB)

Abstract

Embung atau cekungan penampung merupakan suatu cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta meningkatkan kualitas air.Embung terdiri dari struktur dinding penahan kantilever dibagian paling bawah, bronjong dibagian tengah dan paling atas adalah pasangan batu kali.Saat pelaksanaan sedang berlangsung, dinding penahan pada embung mengalami longsor.Awal mula kelongsoran hanya terjadi di satu sisi, namun kemudian longsoran dinding penahan terjadi di seluruh sisi embung.Melalui data yang diperoleh, struktur dinding penahan tanah perlu dilakukan analisis dan perhitungan ulang dengan menggunakan perkuatan dengan bantuan perangkat lunak SLOPE/W dan Geo5, sehingga struktur dinding penahan tersebut dapat meminimalisir terjadinya kelongsoran pada embung akibat kegagalan struktur dinding penahan.Dari hasil analisis, diketahui bahwa kelongsoran yang terjadi pada dinding penahan tanah disebabkan karena angka keamanan yang tidak memenuhi untuk stabilitas geser, guling, daya dukung serta stabilitas lereng, dengan angka keamanan guling sebelum perkuatan 1,38 ,geser 0,42, daya dukung 0,42 untuk analisis Geo5 dan angka keamanan lereng 0,451 untuk analisis SLOPE/W. Perkuatan yang digunakan dengan menggunakan pile diameter 35 cm, jarak antar pile yaitu 105 cm (3d), panjang pile 3,3 m serta menghilangkan beban bronjong yang ditumpukan pada dinding penahan kantilever. Dari hasil analisis menggunakan Geo5, didapatkan angka keamanan guling 9,02, geser 2,61, daya dukung 5,68 dan lereng 1,55. Sehingga desain perkuatan tersebut aman terhadap kelongsoran yang terjadi. Kata kunci: Analisis stabilitas lereng, Dinding Penahan Kantilever, Pile, SLOPE/W, Geo5.
ANALISIS STABILITAS LERENG EMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DINDING PENAHAN KANTILEVER DAN GEOTEKSTIL DENGAN BANTUAN PERANGKAT LUNAK Zain, M. Nuhkhalid; Suryo, Eko Andi; Munawir, As’ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.722 KB)

Abstract

Lereng yang terbentuk dari pembangunan embung atau waduk dapat berpotensi terjadinya kelongsoran dan dapat mengakibatkan bukan hanya kerugian materil, tetapi juga nyawa. Dinding penahan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kelongsoran. Dinding penahan yang dibangun tersusun dari tiga bagian yaitu dinding penahan batu kali, bronjong dan dinding penahan kantilever. Namun dinding penahan tersebut mengalami ambles sehingga lereng yang ditahannya pun mengalami longsor. Dinding penahan yang memiliki tinggi 10 tersebut mengalami kegagalan struktur karena kondisi tanah yang tergolong jelek dan beban berlebih dengan menggunakan konstruksi bronjong dan pasangan batu kali, sehingga diperlukan analisis ulang pada kondisi dinding penahan tanah yang lama dan diganti dengan yang baru perkuatan dan perbaikan dengan bantuan perangkat lunak SLOPE/W dan Geo 5. Analisis stabilitas lereng eksisting dengan program SLOPE/W pada kondisi paling kritis diperoleh nilai angka keamanan 0,454. Sedangkan analisis stabilitas dinding penahan tanah eksisting dengan program Geo 5 didapatkan angka keamanan stabilitas guling sebesar 1,38, stabilitas geser 0,42 dan daya dukung sebesar 0,23. Hasil tersebut membuktikan struktur lereng dan dinding penahan tidak aman, maka dilakukanlah desain ulang menggunakan perkuatan geotekstil woven dengan jumlah 5 lapis, kapasitas tarik 200 kN/m, kohesi 3 kPa dan sudut geser terhadap tanah 38o, jarak vertikal 1 m. Perbaikan pada geometri lereng dibuat lebih landai dengan kemiringan sebesar 17 ̊. Hasil analisis stabilitas lereng yang diperkuat dengan geotekstil menggunakan SLOPE/W diperoleh nilai angka keamanan 2,312. Untuk analisis stabilitas dinding penahan dengan perkuatan geotekstil didapatkan angka keamanan stabilitas guling 11,73, stabilitas geser 2,226 dan daya dukung 3,856. Kata kunci: Stabilitas lereng, Stabilitas dinding penahan, Geotekstil, SLOPE/W, Geo 5.
ANALISIS BIAYA RUMAH PRACETAK BERDASARKAN SOFTWARE MICROSOFT PROJECT DI PERUMAHAN BULAN TERANG UTAMA MALANG Dieng Permana, Mochamad Amin; Unas, Saifoe El; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.516 KB)

Abstract

Kebutuhan akan rumah murah berkualitas membuat PT. Bulan Terang Utama selaku developer rumah subsidi di Malang mengembangkan teknologi rumah pracetak sebagai rumah subsidi. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk membandingkan metode SNI serta MS. Project. Metode pembangunan struktur rumah pracetak adalah dengan pengecoran dinding beton bertulang dan kolomnya memakai besi siku yang dicor. Sehingga belum ada ketentuan dari SNI yang mengatur tentang  pekerjaan rumah pracetak . Sehingga untuk menghitung biaya rumah pracetak digunakan software yaitu microsoft project. Penelitian mengenai analisis perhitungan biaya rumah pracetak berdasarkan perhitungan biaya dari developer dan berdasarkan software MS. Project. Objek penelitian ini adalah proyek pembangunan rumah pracetak di Perumahan Bulan Terang Utama Malang. Perhitungan dengan metode MS. Project menggunakan data berdasarkan perhitungan biaya langsung rumah pracetak dan penjadwalan/ timeline yang didapat dari developer. Dari hasil penelitian, metode analisis biaya yang digunakan adalah metode analisis biaya proyek dengan cara menghitung biaya langsung proyek. Metode analisis biaya proyek dengan cara menghitung biaya langsung proyek adalah metode yang menghitung harga bahan dan upah tenaga kerja secara keseluruhan sesuai keadaan proyek. Pada perencanaan proyek pembangunan rumah pracetak dibutuhkan total biaya pembangunan yang mendekati dengan riil biaya pelaksanaan. Sehingga metode analisis biaya proyek menghitung biaya langsung proyek ini dianggap adalah analisis biaya yang tepat. Metode MS Project 2007 adalah alternatif metode yang dapat digunakan untuk menganalisis harga untuk proyek tersebut. Metode ini digunakan karena sesuai dengan keadaan proyek yang memiliki data timeline/penjadwalan. Nilai total estimasi biaya rumah pracetak dengan menggunakan software microsoft project 2007 adalah Rp. 79.129.430,-. Total estimasi biaya dengan menggunakan software microsoft project 2007 selisih Rp.120,- dengan analisis biaya langsung proyek. Selisih ini terjadi diakibatkan karena pada MS. Project 2007 input data yang digunakan tidak bisa melebihi dua angka desimal di belakang koma. Kata kunci : perhitungan biaya rumah pracetak, Software Microsoft Project
STRUKTUR MIKRO PADA BETON DENGAN LIMBAH BATU ONYX SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Natalia, Karisa Ratih; Setyowati, Edhi Wahyuni; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.65 KB)

Abstract

Beton merupakan,material konstruksi yang banyak digunakan pada berbagai macam elemen, struktur bangunan. Beton terbentuk dari suatu pasta yang terbuat dari semen dan air beserta campuran agregat kasar dan halus. Setiap agregat”kasar dan halus memiliki susunan molekul atau struktur mikro yang berbeda-beda yang sangat menentukan proses pembentukannya. Selama proses”pembentukan terjadi perubahan”sifat-sifat dan berpengaruh pada struktur”mikronya. Kebutuhan akan material”penyusun beton sangatlah tinggi”sehingga inovasi untuk menggunakan”material pengganti dilakukan dengan mengganti bagian beton dengan”bahan yang lain, misalnya limbah”batu onyx. Penelitian ini dilakukan dengan membuat benda uji beton dimana agregat kasarnya diganti dengan limbah batu onyx. Kemudian dilakukan pengujian SEM (scanning electron microscope), edax dan XRD (x-ray diffraction) untuk melihat kenampakan struktur mikro, unsur-unsur penyusunnya serta fasa kristalnya. Dari hasil penelitian ini, struktur mikro antara beton dengan agregat kasar limbah batu onyx dan batu pecah memiliki perbedann yang tidak terlalu jauh. Beton normal memiliki pori-pori yang lebih banyak namun dengan diameter yang lebih kecil dan beton limbah batu onyx memiliki pori-pori yang sedikit namun dengan diameter yang lebih besar. Unsur utama dalam beton limbah batu onyx adalah CaK, SiK, dan OK untuk FAS 0,4; 0,5; 0,6 persentase massanya secara berurutan sebesar 31,36%; 35,65%; 32,11% kemudian 12,08%; 11,32%; 9,08% dan 36,95%; 32,75%; 37,37%. Pengaruh FAS pada kenampakan struktur mikro beton adalah semakin besar faktor air semennya maka akan terjadi penambahan air pada adukan pasta sehingga menyebabkan timbulnya rongga atau pori. Kata-kata kunci : limbah batu onyx, faktor air semen, struktur mikro, scanning electron microscope.  
PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JUMLAH LAPIS PERKUATAN GEOGRID PADA LERENG PASIR 56o DENGAN JARAK PONDASI KE TEPI LERENG SAMA DENGAN LEBAR PONDASI DAN RC 85% Purwowaskito, Danu; Munawir, As'ad; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.566 KB)

Abstract

Untuk mengatasi kelongsoran pada lereng, dapat dilakukan berbagai cara untuk memperkuat lereng.  Lereng yang memiliki daya dukung rendah dapat diperkuat dengan geogrid.  Penambahan geogrid inilah yang memungkinkan untuk membangun bangunan di atas lereng.  Berbagai macam penelitian dibutuhkan karena banyaknya faktor yang mempengaruhi kekuatan dari lereng menerima beban. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap 12 model lereng.  Model yang dibuat berupa lereng pasir dengan ketinggian 70 cm.  Pengujian ini dilakukan pada box ukuran 115 × 100 × 100 cm.  Pembebanan disalurkan melalui pondasi, tipe pondasi yang digunakan adalah pondasi menerus.  Kepadatan model direncanakan, dengan nilai RC 85%.  Sudut kemiringan dalam model lereng yang diuji sebesar 56o.  Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah daya dukung lereng dari variasi banyaknya lapisan geogrid yang dipakai (n), variasi lebar pondasi dan jarak tepi lereng (d/B=1).  Dari data yang ada dibandingkan antara lereng tanpa geogrid dengan lereng perkuatan geogrid, variasi jumlah perkuatan, daya dukung maksimum, variasi lebar podasi dan jarak tepi lereng dari semua model lereng yang dibuat. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semakin lebar pondasi dan semakin jauh jarak ke tepi lereng akan menghasilkaan beban yang semakin besar.  Sedangkan untuk lereng jumlah perkuatan geogrid, semakin banyak lapisan geogrid yang dipasang pada lereng akan menghasilkan beban dan daya dukung lereng yang tinggi.  Nilai BCRu paling besar dalam penelitian ini diperoleh pada variasi d=B = 4 cm dan n = 3 cm.  Dari peningkatan antar variabel semua model, menunjukkan bahwa penambahan jumlah lapisan geogrid memiliki kontribusi besar.  Sedangkan untuk penambahan lebar pondasi dan jarak tepi lereng, kontribusinya lebih kecil dari pada penambahan jumlah lapisan geogrid. Kata kunci : lereng, geogrid, daya dukung, pondasi menerus, pasir
PENERAPAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (ERT) UNTUK MENGETAHUI BIDANG LONGSOR PADA MODEL LERENG Fadh, Ghulam Aghnia; Suryo, Eko Andi; Rachmansyah, Arief
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.457 KB)

Abstract

Longsoran yang terjadi pada lereng merupakan salah satu permasalahan utama di bidang geoteknik. Untuk melakukan perbaikan maupun perkuatan pada lereng perlunya dilakukan penyelidikan tanah guna memprediksi bidang longsor pada lereng tersebut sehingga perbaikan dan perkuatan yang dilakukan dapat dilakukan secara efektif. Salah satu alternatif metode yang dapat dipakai adalah penggunan metode geofisika, seperti geolistrik khususnya Electrical Resistivity Tomography (ERT). Penyelidikan ini diwujudkan dengan dembuatan suatu model fisik lereng dengan variasi keretakan dan diberikan pembebanan sebanyak 5 macam pembebanan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode penyelidikan geolistrik untuk mengetahui bidang longsor. Berdasarkan penelitian ini bidang longsor ataupun retakan terdapat pada lapisan dengan nilai resistivitas yang memiliki nilai resistivitas berbeda cukup signifikan.   Kata kunci : ERT, Keretakan, Resistivitas, Lereng, Bidang Longsor
PENGARUH VARIASI JARAK DAN PANJANGDEEP SOIL MIXING (DSM) 10% KAPURDIAMETER 4 CM BERPOLATRIANGULARTERHADAP DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF DI BOJONEGORO (The Effect of Distance and Length Variation of 10%Lime Deep Soil Mixing (DSM) Using 4 cm Diameter with Tri Allo, Angeline Grace; Zaika, Yulvi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.892 KB)

Abstract

Di Indonesia memiliki keadaan tanah yang berbeda disetiap tempat. Jenis tanah yang perlu diperbaiki yaitu tanah lempung ekspansif. Tanah lempung ekspansif adalah tanah yang memiliki daya dukung yang rendah dengan muka air yang tinggi, plastisitas yang tinggi dan juga memiliki sifat kembang susut yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode DSM yang dilakukan sama seperti di lapangan tetapi lebih sederhana. Pengujian dilakukan pada box berukuran 30×30×30 cm3. Dalam pengujian tanah yang distabilisasi menggunakan DSM berdiameter 4 cm dengan variasi jarak (4 cm, 5 cm dan 6 cm) dan variasi panjang (10 cm, 15cm dan 20 cm). Pembebanan dilakukan pada tanah asli dan tanah stabilisasi dengan menggunakan beban vertical (pelat ukuran 5×5 cm2). Pembacaan beban dilakukan sampai tiga kali pembacaan agar mendapatkan beban maksimum. Hasil dari penelitian ini yaitu semakin dekat jarak antar DSM dan semakin panjang DSM maka semakin besar daya dukung, jarak dan panjang maksimum DSM terjadi pada jarak terdekat (L = 4 cm) dan panjang DSM sebesar 20 cm, danpada persentase sebesar 87,52% dapat menghentikan pengembangan (swelling) tanah asli.   Kata kunci:Tanah Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Kapur, Deep Soil Mixing, Daya Dukung
PENGARUH KADAR AIR DAN PERSENTASE STABILISASI DENGAN 10% KAPUR TERHADAP KEKUATAN TANAH EKSPANSIF Firdaus, Adelina Maulidya; Zaika, Yulvi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1205.245 KB)

Abstract

  Tanah lempung ekspansif dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada infrastruktur seperti jalan raya, jalan rel, tanggul, lapangan terbang, dan infrastruktur lain, untuk itu tanah jenis ini harus di stabilisasi.Salah satu jenis tanah ini berada di Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Pada penelitian ini akan dilakukan stabilisasidengan menambah zat aditif berupa 10% kapurmenggunakan metode deep soil mix untuk mengetahui penurunan, kuat geser, dan pengembangan. Penurunan untuk uji konsolidasi dibedakan menjadi tanah asli dan tanah asli dengan campuran kapur. Kadar air di sekitar deep soil mix dibedakan menjadi OMC±6%, OMC±3% dan OMCserta digunakan pesentase perbaikan volume 50%, 60%, dan 76% dengan masing-masing perbaikan menggunakan pipa dsm berdiameter 25 mm, 30 mm, dan 38mm untuk uji kuat tekan bebas. Sedangkan jumlah dsm (2,4,6,8 lubang) akan digunakan pada uji pengembangan (swelling) pada masing-masing persentase perbaikan.Dari hasil penelitian uji konsolidasi tanah asli didapatkan bahwa penurunan pada tanah asli ≥ 25 mm, sehingga dapat dilakukan perbaikan dengan metode deep soil mix. Hasil uji kuat tekan bebas didapatkan semakin besar kadar air dan rasio volume pada daerah sekitar deep soil mix nilai tegangan-regangan dan kohesi semakin kecil dibandingkan dengan kondisi tanah asli. Sedangkan pada hasil uji pengembangan didapatkan semakin besar rasiovolume perbaikandeepsoilmixmaka nilai pengembangansemakin kecil.   Kata-kata kunci: Lempung Ekspansif, Stabilisasi Tanah,Kapur,Deep Soil Mix, Konsolidasi, Kuat Tekan Bebas, Swelling.
PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 5CM PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKANMETODE DSM BERPOLA TRIANGULAR TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH Ma’azza, Muhammad Ainun; Zaika, Yulvi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.282 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif merupakan jenis tanah yang memiliki sifat kembang susut yang sangat tinggi, akibat perubahan kadar air dalam tanah. Mengembangnya tanah lempung ekspansif ini disebabkan oleh bertambahnya kadar air pada tanah dan diikuti oleh kenaikan tekanan air pori dan timbulnyatekananpengembangandansebaliknyaapabilakadar air berkurangakanterjadipenyusutan yang cukup tinggi. Pada penelitian ini dilakukan perbaikan tanah lempung ekspansif dengan menggunakan metode deep soil mixing berpola triangular dengan diameter kolom 5 cm yang bertujuan untuk meningkatkan nilai daya dukung. Metode deep soil mixing merupakan metode pencampuran dengan bahan aditif pada tanah untuk meningkatkan stabilitas tanah. Jenis aditif yang digunakan dalam penelitian ini adalah fly ash hal ini dikarenakan penambahan flyashpada tanah ekspansif mampu meningkatkan daya dukung tanah. Pada penelitian ini digunakan 9 variasi jarak dan kedalaman kolom berupa variasi jarak antar kolom (5; 6,25; 7,5 cm) dan variasi kedalaman kolom (5; 10; 15 cm). Hasil dari stabilisasi tanah lempung ekspansif menggunakan metode deep soil mixing berpola triangular dengan diameter kolom 5 cm menunjukkan peningkatan nilai daya dukung hingga 270% dari daya dukung tanah asli. Stabilisasi menggunakan bahan aditif 15% fly ashpada metode DSM berpola triangular dapat mengurangi nilai pengembangan (swelling) seiring dengan bertambahnya volume tanah yang distabilisasi. Prosentase tanah yang terstabilisasi sebesar 26,18 % telah mampu menghentikan pengembangan (swelling) tanah asli.   Kata kunci: Tanah,lempung ekspansif, Deep Soil Mixing, fly ash, daya dukung.  
PENGARUH RASIO LUAS PADA CAMPURAN KAPUR (LIME) TERHADAP HEAVE TANAH LEMPUNG EKSPANSIF PADA DEEP SOIL MIXING Prihatama, Wirawan Yuda; Zaika, Yulvi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.102 KB)

Abstract

Salah satu metode stabilisasi tanah yang digunakan dalam upaya untuk memperbaiki mutu tanah yang kurang baik antara lain yaitu stabilisasi kimiawi. Stabilisasi kimiawi dilakukan dengan cara menambahkan zat additive pada tanah dasar yang akan ditingkatkan mutunya. Zat additive yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapur (lime). Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu, untuk mengetahui pengaruh pencampuran lime terhadap daya mampat (konsolidasi) dan mengetahui berapa rasio luas efektif untuk melakukan perbaikan tanah lempung ekspansif di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Pada penelitian ini objek yang diamati adalah, tanah lempung ekspansif dengan stabilisasi. Tanah distabilisasi dengan kadar lime 6%, 8%, dan 10% dari berat kering tanah. Dalam melakukan penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (antecedent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas pada pelaksanaan penelitian ini adalah rasioluas. Sedangkan untuk variabel terikat adalah besar penurunan total. Penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik yaitu analisis butiran, Specific Gravity, Atterberg Limit, dan pemadatan, serta pengujian konsolidasi dan free swell. Dari hasil pengujian benda uji Semakin, besar nilai campuran lime pada percobaan konsolidasi, maka nilai Cs dan Ps akan semakin kecil. Begitu pula dengan nilai pengembangan pada free swelling test, didapatkan potensi berkembangnya tanah berbanding terbalik dengan prosentase penambahan lime tersebut. Dari analisa data yang dilakukan, nilai heave komposit pada masing masing campuran maka area rasio yang paling efektif untuk dilakukan DSM yaitu pada area rasio 40%-60%   Kata kunci: Lempung Ekspansif, Stabilisasi Tanah, lime, konsolidasi, free swell
Co-Authors ., Imanuddin ., Lestari Akbar, Muhammad Al Islami, Auliya Nusyura Alif, Faisal Abda Allo, Angeline Grace Aqim, Angga Qinwanul Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arthayoga Bendesa, Dimas Januar Arviananda, Ovy Ellen Berliana Ganesha Restuputri Christon, Hosea Adyo Cintya, Febrina Sagita Dieng Permana, Mochamad Amin Dwi Krisna, Septiyan Candra Dwi Edhi Wahyuni Setyowati F, T Fadh, Ghulam Aghnia Fakhrozy, Rizky Farandy, Fairuz Ikbar Fauzi Rizky, Adi Widia Nur Firdaus, Adelina Maulidya Firdaus, Reza Novianda H, Fadel Fadel Muhammad Hadiatma, Agvin Hanif Akbar Rabbany Harimurti . Harimurti Harimurti Hasyim Alhadar Indradi Wijatmiko Iswara Elsam, Kevin Raditya Karimah, Maslin Akhlaqul KARTIKA PUSPA NEGARA Kartika Puspa Negara Kusumawati, Nafisah Octa Laras, Ario Widio M. Hamzah Hasyim M. Hamzah Hasyim Ma’azza, Muhammad Ainun Maharani, Kharisma Tria Mahendra, Anfasa Tifani Minata, Afria Nurizky Muhammad Hamzah Hasyim Mulyadi, Faqih Syahputra Munawir, As'ad Munawir, As’ad Natalia, Karisa Ratih Nindia Rizky Ismawan Nugroho, Cendana Putri Nur Arifin, Hadi Mizan Nur Fadli, Aji Gigih Pramesthi, Shifa Ardhelia Pramudiyanto, Andi Pratama Yohanes, Raphael Eldy Pratama, Dicky Rosian Prihatama, Wirawan Yuda Purwowaskito, Danu Putra, Muhamad Darmawan Putranto, Arif Rahman Rizkishoiful Kodri Rohmatillah, Siti Saidah, Heni Dewi Saifoe El Unas Shafira, Nisa Sirait, Solapida Glenesya Solikah, Vika Badius Suhartono, Gerrie Sulistyo, Herlambang Bagus Suroso . Suryono, Devi Tejokusumo, Radius Suryajaya Thiya Fianti Wibisono, Gunawan Widagdo, Yanuar Eko Wijaya, Theo Mahendra Yulvi Zaika Zain, M. Nuhkhalid Zubaedah, Endah