Eko Andi Suryo
Unknown Affiliation

Published : 63 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DENGAN LAMANYA WAKTU PERAWATAN (CURING) TERHADAP KEKUATAN DAN PENGEMBANGAN (SWELLING) TANAH LEMPUNG EKSPANSIF Laras, Ario Widio; Suryo, Eko Andi; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.866 KB)

Abstract

Kurang lebih dari 20% wilayah di Pulau Jawa dan 25% tanah di Indonesia adalah tanah lempung ekspansif dimana tanah ini mengandung mineral monmorilonite yang sangat tinggi. Dimana tanah ini sangat sensitive terhadap kadar air, memiliki kembang susut yang sangat tinggi dimana sangat mengganggu dalam pekerjaan kontruksi. Maka dari itu diperlukan salah satu andil dalam menyelesaikan permasalahan ini dengan cara stabilisasi tanah. Stabilisasi yang dipakai adalah stabilisasi kimiawi dengan mencampurkan tanah asli dengan slurry air kapur. Dengan tujuan mengetahui berapa kenaikan dari kekuatan tanah campuran tersebut serta penurunan dari nilai swelling. Pada percobaan ini dilakukan dengan perlakuan mendiamkan sampel (curing) yang telah dibuat selama 4 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Didapatkan hasil pada hari ke 28 nilai CBR mengalami peningkatan sebesar 71,016% untuk unsoaked sedangkan 225,042% untuk soaked dan untuk nilai swelling mengalami penurunan sebesar 63% Kata kunci:Lempung Ekspansi, Kapur,CBR, Swelling, Curing, Unsoaked, Soaked
PENGARUH KEDALAMAN PONDASI DAN RASIO PANJANG PONDASI TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN JARAK LAPIS PERTAMA GEOGRID (u/B=0,3) DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOGRID (h/B=0,2) Arviananda, Ovy Ellen; Munawir, As’ad; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya sebuah pondasi persegi membutuhkan landasan dengan struktur tanah yang cukup baik, dengan semakin sempitnya lahan yang layak untuk mendirikan suatu bangunan, maka perlu adanya alternatif untuk mendirikan suatu bangunan pada tanah yang kondisinya kurang baik dan kurang memenuhi syarat.Salah satu cara dalam meningkatkan daya dukung tanah adalah dengan geosintetik seperti geotekstil dan geogrid.Dalam penelitian ini dilakukan pengujianpada pemodelan fisik tanah pasir dengan 2 perlakuan yaitu tanpa perkuatan dan dengan perkuatan geogrid. Variasi yang diterapkan pada pengujian sampel berupa lebar pondasi (12 cm,18 cm,24 cm) dan rasio kedalaman pondasi terhadap lebar pondasi(0,3;0,45;0,6). Hasil penelitian memperlihatan bahwa semakin besar nilai daya dukungnya ketika lebar pondasi dan rasio Df/B semakin besar. Hasil analisis BCR menunjukkan bahwa daya dukung terbesar terletak pada lebar pondasi 12 cm dengan rasio Df/B = 0,3. Kata kunci :daya dukung, tanah pasir, perkuatan geogrid, variasi lebar pondasi, variasi rasio kedalaman pondasi terhadap lebar pondasi.
PENGARUH JUMLAH LAPIS GEOGRID DAN LEBAR PONDASI MENERUS TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN RC 70% KEDALAMAN D/B = 0,5 DAN JARAK LAPISAN ATAS u/B = 0,25 Putra, Muhamad Darmawan; Munawir, As’ad; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.112 KB)

Abstract

Daya dukung tanah perlu diperhitungkan dalam perencanaan pondasi. Apabila daya dukung tanah memiliki nilai yang lebih kecil dari beban yang akan diterima maka perlu adanya perbaikan pada tanah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai daya dukung tanah pasir kepadatan RC 70% terhadap variasi jumlah lapis geogrid dan lebar pondasi. Perbandingan nilai daya dukung tanah pasir tanpa perkuatan dengan menggunakan perkuatan geogrid. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengaruh variasi jumlah lapis geogrid 1,2,3 dan lebar pondasi menerus 6 cm, 8 cm, 10 cm terhadap daya dukung tanah pasir kepadatan RC 70%. Penelitian ini digunakan dengan rasio kedalaman d/B=0,5, rasio jarak lapisan atas u/B=0,25, rasio jarak antar lapis geogrid s/v=0,25, dan lebar geogrid 6B. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambahnya jumlah lapis geogrid dan lebar pondasi dapat meningkatkan daya dukung tanah. BCI paling maksimum terjadi pada lebar pondasi 10 cm dan jumlah lapis geogrid 3 dengan nilai 1,742. Kata kunci : Daya dukung, Tanah pasir, Pondasi menerus, Geogrid, Jumlah lapisan geogrid, Lebar pondasi
PENGARUH JARAK LAPIS GEOGRID TERATAS DAN KEDALAMAN PONDASI TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN Rc = 70% PADA PONDASI MENERUS DENGAN PERKUATAN GEOGRID TIPE BIAKSIAL H, Fadel Fadel Muhammad; Suryo, Eko Andi; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.592 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada tanah pasir RC 70%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh – pengaruh pondasi menerus yang diletakkan pada tanah pasir dengan perkuatan geogrid tipe biaksial dengan rasio kedalaman pondasi dan jarak lapis geogrid teratas terhadap daya dukung tanah pasir. Yang dimana hasil dari pondasi menerus dengan perkuatan akan dibandingkan dengan pondasi tanpa perkuatan. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pengaruh kedalaman pondasi (d) dan  pengaruh efek letak lapisan geogrid teratas (u) terhadap daya dukung ultimit dan penurunan pada pondasi menerus. Uji model yang dilakukan di laboratorium mengunakan 1 lapis perkuatan geogrid dengan lebar pondasi 8 cm. Rasio yang digunakan adalah variasi rasio d/B sebesar 0; 0,5; 1 dan variasi rasio u/B sebesar 0,25; 0,5; 0,75. didapatkan hasil bahwa nilai daya dukung ultimit tertinggi pada rasio d/B tertinggi akan tetatpi nilai BCIu tertinggi pada d/B=0. Sementara untuk variasi u/B didapatkan nilai optimum pada penelitian ini adalah pada u/B=0,5, karena pada u/B=0,5 mengalami penurunan nilai BCIu. Kata kunci: daya dukung, tanah pasir, bearing capacity improvment, pondasi menerus, geogrid, variasi kedalaman pondasi, variasi jarak lapis geogrid teratas.
PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI KAPUR METODE DEEP SOIL MIXING (DSM) BERPOLA PANELS DENGAN VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM DIAMETER 4 CM Minata, Afria Nurizky; Zaika, Yulvi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.951 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung yang rendah dan potensi kembang susut yang tinggi. Hal tersebut mengakibatkan struktur bangunan di atas tanah mengalami kerusakan seperti jalan bergelombang, plat lantai retak, penurunan pada pondasi. Sehingga perlu dilakukan stabilisasi untuk mengurangi pengembangan tanah. Stabilisasi tanah lempung ekspansif dapat dilakukan dengan metode Deep Soil Mixing (DSM). Metode ini menggunakan variasi jarak dan kolom tertentu, serta berkonfigurasi panels dengan bahan aditif yaitu kapur kadar 8%. Variasi jarak antar kolom (L) = 4, 5, 6 cm serta kedalaman kolom (Df) = 10, 15, 20 cm. Stabilisasi kapur kadar 8% dengan kolom DSM dapat menurunkan nilai pengembangan dan meningkatkan nilai daya dukung tanah ekspansif. Semakin tinggi kedalaman kolom dan semakin kecil jarak kolom maka semakin besar nilai daya dukung tanah serta semakin kecil nilai pengembangannya. Jarak kolom (L) = 4 cm dengan kedalaman (Df) = 20 cm memiliki daya dukung terbesar yaitu 36,8 kg/cm2 dan persentase pengembangan terkecil yaitu 0,53%. Konfigurasi tersebut memenuhi kriteria untuk jalan raya dengan tebal perkerasan 25 cm dan tebal pondasi 35 cm, karena daya dukung tersebut mampu menahan beban per satuan luas sebesar 2,5215 kg/cm2. Selain itu, konfigurasi tersebut memenuhi persentase mengembang yang diizinkan yaitu 0,8% untuk flexible pavement dan 1,2% untuk rigid pavement. Kata kunci : lempung ekspansif, deep soil mixing,kapur, stabilisasi tanah, swelling, daya dukung.
STABILISASI TANAH EKSPANSIF DENGAN METODE DEEP SOIL MIXING (DSM) BERPOLA PANELS DAN KAPUR DENGAN VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM DIAMETER 3,2 CM TERHADAP PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN Tejokusumo, Radius Suryajaya; Suryo, Eko Andi; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.684 KB)

Abstract

Akibat yang ditimbulkan tanah lempung ekspansif karena memiliki potensi kembang susut yang tinggi menyebabkan berbagai permasalahan konstruksi. Sifat tanah ekspansif seperti daya dukung rendah dan kadar air berubah secara drastis mengakibatkan tanah menjadi retak setelah kering salah satunya di Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan sifat fisik tanah dengan cara stabilisasi untuk meningkatan daya dukung tanah dan mengurangi nilai pengembangannya. Stabilisasi dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik tanah sehingga mutu tanah akan meningkat. Penelitian difokuskan pada pengaruh variasi jarak antar kolom (L) dan kedalaman kolom (Df) dengan material aditif kapur. Penggunaan material aditif kapur dapat meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi plastisitas tanah. Metode yang digunakan pada penelitian merupakan deep soil mixing (DSM) dengan mencampurkan 8% kapur pada kedalaman rata-rata 1,5 meter dengan variasi kolom, kedalaman dan jarak tertentu. Pengujian dilakukan di Laboratorium, dengan memadatkan model tanah pada box berukuran (30x30x30) cm dan kemudian akan dilakukan uji pembebanan (load test). Pada model tanah akan dilakukan perawatan (curing) selama 3 hari sebelum di uji pembebanan dengan variasi jarak antar kolom (L) 1D, 1,25D, 1,5D dan variasi kedalaman kolom (Df) 10 cm, 15 cm, 20cm. Berdasarkan hasil pengujian terbukti stabilisasi tanah menggunakan 8% kapur metode deep soil mixing(DSM) mampu meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi pengembangan tanah. Hal ini terjadi karena pengaruh bahan stabilisasi kapur yang meningkatkan kepadatan tanah. Selain itu, dengan variasi jarak antar kolom (L) dan kedalaman kolom (Df) memberikan hasil yang bervariasi. Karena, semakin tinggi persentase stabilisasi maka nilai daya dukung akan semakin meningkat dan semakin turun persentase pengembangan tanah. Berdasarkan pengujian dengan metode deep soil mixing (DSM), jarak antar kolom (L) 3,2 cm dengan kedalaman kolom (Df) 20 cm memberikan nilai daya dukung paling maksimum yaitu sebesar 36,4 kg/cm2 atau meningkat 280% dari tanah sebelum distabilisasi, serta memiliki nilai pengembangan (swelling) terkecil yaitu sebesar 0,369% dan mengalami penurunan 93,47% dari tanah sebelum distabilisasi. Pengembangan izin untuk struktur flexible pavement 0,8% dapat terpenuhi oleh variasi jarak antar kolom (L) 3,2 cm dan kedalaman kolom (Df) 20 cm. Sedangkan, untuk stuktur rigid pavement dapat terpenuhi oleh antara lain L= 3,2 cm ; Df = 15 cm, L= 3,2 cm ; Df = 20 cm, L= 4 cm ; Df = 20 cm dan L= 4,8 cm ; Df = 20 cm. Kata kunci : tanah lempung ekspansif, stabilisasi, deep soil mixing (DSM), daya dukung, pengembangan.
ANALISIS PERUBAHAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN PLENGSENGAN DI DAERAH X YANG MENGALAMI KELONGSORAN DINDING PLENGSENGAN ANTARA HASIL PEKERJAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK YANG DIPERSYARATKAN Christon, Hosea Adyo; Unas, Saifoe El; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.035 KB)

Abstract

Pada pelaksanaan pekerjaan bangunan terdapat berbagai kemungkinan perbedaan antara spesifikasi yang ada di lapangan dengan spesifikasi yang di persyaratakan, maka dari itu diperlukan adanya penelitian dan pengujian terhadap mutu pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan kekuatan bangunan eksisting. Dari perbedaan spesifikasi  tersebut dapat digunakan untuk mengetahui dampak yang diakibatkan dalam segi kekuatan dan selisih biaya akibat perbedaan spesifikasi yang ada di lapangan dengan spesifikasi yang telah dipersyaratkan. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengukuran langung di lapangan. Pengukuran langsung menggunakan alat meteran roll dan meteran biasa. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil sampel tanah dilakukan pengambilan sampel tanah lalu diuji di laboratorium mekanika tanah dari data diatas didapatkan perhitungan yang menunjukan perbedaan spesifikasi dinding penahan tanah yang telah dipersyaratkan. Biaya yang dikeluarkan dalam dokumen kontrak pada dinding penahan tanah sebesar Rp.125.826.976 sedangkan pada pekerjaan struktur eksisting dinding penahan tanah dana yang dikeluarkan sebesar Rp.33.388,367. Dari perbedaan yang diperoleh antara dokumen kontrak dengan struktur eksisting sebesar Rp.92.438.609. Perbedaan biaya diakibatkan oleh adanya perbedaan spesifikasi mutu dan bentuk bangunan yang dikerjakan. Pengaruh dari ketidaksesuaian mutu dan bentuk bangunan mengakibatkan struktur dinding penahan tanah mengalami kegagalan bangunan, karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Kata kunci : Penurunan kekuatan, selisih biaya, pengukuran langsung di lapangan, forensik bangunan.
ANALISA FAKTOR-FAKTOR TAMBAHAN SEBAGAI PERSYARATAN UNTUK PENENTUAN PEMENANG PADA PELELANGAN UMUM PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KOTA TARAKAN Fakhrozy, Rizky; Unas, Saifoe El; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.56 KB)

Abstract

Penelitian ini berusaha menganalisa faktor-faktor tambahan apa saja yang merupakan persyaratan, yang mempengaruhi pemilihan pemenang yang ditunjuk oleh ULP Kota Tarakan berdasarkan metode relatif indeks dan analisa faktor, serta untuk mengetahui persentase penurunan nilai penawaran terhadap harga perkiraan sendiri (HPS). Pada metode relatif indeks, faktor yang sangat berpengaruh yaitu: memiliki sertifikat manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, metode pelaksanaan dikaitkan dengan jadwal waktu pelaksanaan, dan besar modal yang dimiliki penyedia jasa. Pada metode analisa faktor, terdapat 2 kelompok faktor yaitu faktor 1 yang terdiri dari: frekuensi kegagalan dalam memenuhi kontrak tepat waktu, keikutsertaan dengan asosiasi penyedia jasa konstruksi dan kecepatan pelaksanaan pada pekerjaan yang telah dilaksanakan tanpa mengurangi kualitas pekerjaan. Selanjutnya faktor 2 terdiri dari: menyebutkan merek barang yang ditawarkan dan brosur untuk item pekerjaan di surat penawaran dan penyedia jasa mau mengikuti dan merespon dengan cepat permintaan, instruksi dan perintah pengguna jasa untuk perbaikan/perubahan desain konstruksi. Untuk rata-rata persentase penurunan nilai penawaran terhadap HPS adalah sebesar 1,52% dan kecenderungan berada diantara 0,5% sampai dengan 1%. Kata kunci: faktor tambahan dalam pelelangan umum, relatif indeks, analisa faktor
ANALISIS RISIKO PENGGUNAAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG YANG SAMA UNTUK ELEMEN BANGUNAN YANG BERBEDA Suryono, Devi; Unas, Saifoe El; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.52 KB)

Abstract

Risiko adalah suatu ketidak pastian yang memberikan dampak positif dan negatif dalam proyek. Proyek X yang terletak pada salah satu tempat di Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia. Proyek X menggunakan AHSP yang sederhadan pada kontrak (tidak melakukan Break down sesuai jenis dan variasi dimensi beton bertulang). Proyek X sudah memiliki gambar detail yang lengkap dan spesifikasi yang jelas, maka sesuai dengan SNI-7394:2008 harus dianalisis melalui breakdown setiap elemen beton bertulang. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui selisih biaya total proyek jika dihitung dengan Break Down sesuai SNI-7394:2008 pasal 5.2e, mencari faktor signifikan risiko serta respon risiko dan mencari metode yang tepat untuk menghitung AHSP beton bertulang pada proyek X. Metode yang digunakan adalah analisa AHSP dengan SNI-7394:2008, pengolahan manajemen risiko dengan Severity Index dan Risk Matrix Probability and Impact, dan pengambilan data primer dengan Kuesioner. Responden adalah Owner, Kontraktor dan Pengawas. Hasil penelitian terdapat selisih biaya Rp. 3.767.486.562,80- dan faktor risiko dalam proyek serta tindakanya adalah Faktor Biaya dan Data dilakukan tindakan Dihindari (Risk Avoidace), faktor Waktu dilakukan tindakan Diterima (risk Retaining), dan penggunaan AHSP yang cocok dalam Proyek X adalah dengan melakukan BreakDown sesuai dengan SNI-7394:2008 pasal 5.2.e. Kata Kunci : Analisis Risiko, AHSP Beton Bertulang, Signifikan Risiko, Kuesioner, Severity index and Risk Matrix.
PENJADWALAN ULANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PAKAN TERNAK KOPERASI AGRO NIAGA JABUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT Kusumawati, Nafisah Octa; Wijatmiko, Indradi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.093 KB)

Abstract

Salah satu cara untuk mengoptimalisasikan pengerjaan proyek yang mengalami keterlambatan ialah dengan penjadwalan ulang proyek. Penjadwalan ulang dilakukan dengan mencari durasi baru yang dinilai mampu mempercepat keterlambatan sehingga proyek dapat selesai sesuai rencana atau bahkan lebih cepat dari rencana. Pada penelitian ini, penjadwalan ulang dilakukan dengan menggunakan metode PERT yang menggunakan tiga kemungkinan durasi, yaitu durasi tercepat, durasi terlama, dan durasi paling mungkin. Ketiga durasi tersebut didapatkan dengan wawancara pada kontraktor, kemudian dengan tiga kemungkinan durasi tersebut dilakukan perhitungan durasi rata-rata (mean).Durasi rata-rata (mean) akan digunakan untuk perhitungan probabilitas, sehingga dapat diketahui tingkat kesuksesan pada masing-masing durasi. Setelah itu dilakukan perbandingan penjadwalan rencana proyek, realisasi keterlambatan dengan penjadwalan hasil metode PERT. Untuk memudahkan penyelesaian metode PERT digunakan software Microsoft Project 2007 dan Microsoft Excel yang nantinya akan menghasilkan total durasi, kegiatan-kegiatan kritis, kurva S dan kurva probabilitas. Didapatkan hasil dari perhitungan durasi rata-rata (mean) memiliki lama penyelesaian 255 hari (lebih cepat 9 hari dari penjadwalan rencana proyek) dan didapatkan nilai probabilitas sebesar 50%. Kata Kunci : Metode PERT, penjadwalan, durasi, probabilitas
Co-Authors ., Imanuddin ., Lestari Akbar, Muhammad Al Islami, Auliya Nusyura Alif, Faisal Abda Allo, Angeline Grace Aqim, Angga Qinwanul Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arthayoga Bendesa, Dimas Januar Arviananda, Ovy Ellen Berliana Ganesha Restuputri Christon, Hosea Adyo Cintya, Febrina Sagita Dieng Permana, Mochamad Amin Dwi Krisna, Septiyan Candra Dwi Edhi Wahyuni Setyowati F, T Fadh, Ghulam Aghnia Fakhrozy, Rizky Farandy, Fairuz Ikbar Fauzi Rizky, Adi Widia Nur Firdaus, Adelina Maulidya Firdaus, Reza Novianda H, Fadel Fadel Muhammad Hadiatma, Agvin Hanif Akbar Rabbany Harimurti . Harimurti Harimurti Hasyim Alhadar Indradi Wijatmiko Iswara Elsam, Kevin Raditya Karimah, Maslin Akhlaqul KARTIKA PUSPA NEGARA Kartika Puspa Negara Kusumawati, Nafisah Octa Laras, Ario Widio M. Hamzah Hasyim M. Hamzah Hasyim Ma’azza, Muhammad Ainun Maharani, Kharisma Tria Mahendra, Anfasa Tifani Minata, Afria Nurizky Muhammad Hamzah Hasyim Mulyadi, Faqih Syahputra Munawir, As'ad Munawir, As’ad Natalia, Karisa Ratih Nindia Rizky Ismawan Nugroho, Cendana Putri Nur Arifin, Hadi Mizan Nur Fadli, Aji Gigih Pramesthi, Shifa Ardhelia Pramudiyanto, Andi Pratama Yohanes, Raphael Eldy Pratama, Dicky Rosian Prihatama, Wirawan Yuda Purwowaskito, Danu Putra, Muhamad Darmawan Putranto, Arif Rahman Rizkishoiful Kodri Rohmatillah, Siti Saidah, Heni Dewi Saifoe El Unas Shafira, Nisa Sirait, Solapida Glenesya Solikah, Vika Badius Suhartono, Gerrie Sulistyo, Herlambang Bagus Suroso . Suryono, Devi Tejokusumo, Radius Suryajaya Thiya Fianti Wibisono, Gunawan Widagdo, Yanuar Eko Wijaya, Theo Mahendra Yulvi Zaika Zain, M. Nuhkhalid Zubaedah, Endah