Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia

MODEL SALURAN PEMASARAN BAWANG MERAH (Alliumascalonium L) DI DESA WONODOYO KABUPATEN BOYOLALI Suswadi Suswadi; T. Nurrokhim; K. Prasetyowati
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v6i1.1419

Abstract

Aktivitas Pemasaran merupakan hal yang penting dalam sistem agribisnis mulai dari penyedia sarana produksi pertanian (subsistem input), usahatani (on farm), pemasaran dan pengolahan hasil pertanian serta subsistem penunjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran, keuntungan tiap lembaga pemasaran, margin pemasaran dan menganalisis efesiensi dari masing-masing pemasaran di Desa Wonodoyo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Penelitian ini mengunakan metode pengumpulan data mengunakan 2 metode yaitu simple random sampling dan snowball sampling dengan mengambil 30 responden petani Bawang Merah di Dukuh Wonoganggu Desa Wonodoyo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pencatatan. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat 2 model saluran pemasaran yaitu salura I: Petani–Pedagang Besar–Pedagang Pengecer–konsumen, dan saluran pemasaran II: Petani–Pengepul–Pedagang Besar–Pedagang Kecil–Konsumen. Total biaya pemasaran pada saluran pemasaran I sebesar Rp 1.968,00 per kg. Total keuntungan pada saluran I sebesar Rp 5.789,00 per kg. Total margin pemasaran pada saluran I sebesar Rp 7.600,00 per kg. Farmer’s share pada saluran pemasaran I sebesar 56,57%. Pada saluran pemasaran II total biaya pemasaran sebesar Rp 1.865,50 per kg. Total keuntungan pada saluran II sebesar Rp 6.634,50. Margin pemasaran pada saluran pemasaran II sebesar Rp 8.500 per kg. Farmer’s share pada saluran pemasaran II sebesar 51,43%. Hasil penelitian saluran pemasaran di Desa Wonodoyo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali efisien baik msaluran I maupun II dapat dilihat Farmer’s share lebih dari 50%. Pada saluran I lebih efisien dari pada saluran pemasaran II karena nilai margin pada saluran pemasaran I memiliki margin sebesar Rp. 7.600,00 per kg sedangkan saluran II memiliki margin pemasaran sebesar Rp. 8.500,00 per kg. Selain dilihat dari margin pemasaran, efisiensi pemasaran juga dapat dilihat dari nilai farmer’s share, saluran pemasaran yang memiliki nilai farmer’s share yang paling tinggi yaitu nilai 62,86%, berarti saluran ini merupakan saluran pemasaranBawang Merah yang paling efisien secara ekonomis.
Hubungan Sosial Ekonomi Petani Dengan Penerapan GAP (Good Agricultural Practices) Padi Organik Di Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali Majasto Majasto; Suswadi Suswadi
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.233 KB) | DOI: 10.32503/hijau.v5i1.667

Abstract

Organic farming is increasingly being applied to several agricultural commodities, one of which is rice as a rice-producing commodity and as a staple crop of most of Indonesia's population. In addition, the benefits of organic rice for the environment do not damage the environment, do not pollute the environment with synthetic chemicals and increase natural environmental productivity, as well as creating a balanced and sustainable ecosystem. The location of this research was conducted in the Pangudi Bogo farmer group in Dlingo Village, Mojosongo District, Boyolali District. The Pango Bogo group has received certification from the organic seloliman certification body (LESOS) and has consistently met the requirements of the SNI SOP GAP guidelines and the Internal Control System Document (ICS). This research uses descriptive analysis to illustrate the application of organic rice farming SOP-GAP. The influence of internal and external factors on the decision, the application of SOP-GAP and the handling of crop yields was tested using spermant rank correlation analysis. Based on the results of this study. SOP-GAP is a way to cultivate organic rice, which is to plant rice without using chemicals as a supplement or to repel pests and weeds. This SOP_GAP covers the types of maintenance, fertilization, irrigation and pest control activities. Maintenance is generally carried out by farmers by following organic farming instructions. Organic products and one of them is organic rice is a product that is currently of concern to consumers, especially consumers with upper middle economic level. This is because organic products are products that do not contain chemicals which have recently been the subject of discussion that chemicals in food ingredients cause various diseases. For those who have a sufficient economic level, then their attention is focused on health which is currently very expensive. That's why they turned to organic food products.
KAJIAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT EFISIENSI USAHATANI PADI ORGANIK Suswadi Suswadi; Sutarno R; D` Kartikasari; Heriyanto Heriyanto
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.244 KB)

Abstract

Keberlanjutan usahatani padi organik, petani harus mengetahui lebih terutama aspek finansial dalam hal ini investasi yang digunakan apakah menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Tetapi kenyataannya hampir semua petani tidak ada yang melakukan analisis usaha terhadap usahataninya, banyak petani tidak mengetahui berapa jumlah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi sehingga petani tidak mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristikpetani, besar biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani padi organik dan menganalisis efisiensi usahatani padi organik di Desa Gentungan Kabupaten Karanganyar. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini menggambarkan keadaan usahatani yang dilakukan petani responden dengan menghitung pendapatan dan R/C Ratio.Analisis pendapatan usahatani digunakan untuk menghitung nilai kuantitatif suatu usahaberupa pendapatan dan nilai R/C rasio.Berdasarkan hasil penelitian adalah karakteristik petani, umur petani berkisar 41 - 60 tahun sebanyak 66 %,tingkat pendidikan petani yang paling banyak adalah SD yaitu 67 %,Pengalaman bertani berkisar 5- 10 tahun sekitar 93 %,luas kepemilikan lahan 1000 -2000 m2 sebanyak 73 %. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Organik diperoleh kesimpulan sebagai berikut :1. Total biaya yang dibutuhkan dalam usahatani padi Organik petani responden di Desa Gentungan adalah sebesar Rp.3.649.969,-. Yang terdiri dari biaya tunai sebesar Rp.2.142.506,- dan biaya yang diperhitungkan sebesar Rp.1.507.463,-. Sedangkan penerimaan Rp.99.900.000,-. Pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp.97.757.494,- dan pendapatan bersih (keuntungan) sebesar Rp.96.250.031,-.2. Return Cost Ratio (RCR) adalah 27,3, dari perhitungan penerimaan dibagi dengan total biaya. Artinya bahwa setiap Rp.1,00 biaya yang dikeluarkan maka akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp.27,3
STRATEGI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KELOMPOK TANI PANGUDI BOGO DESA DLINGO, KECAMATAN MOJOSONGO, KABUPATEN BOYOLALI R.K. Ramadhani; Suswadi Suswadi; Sutarno Sutarno; Handayani Handayani
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.673 KB) | DOI: 10.32503/hijau.v4i2.632

Abstract

Pemasaran merupakan ujung tombak dari dunia usaha untuk mengembangkan usaha dan memperoleh keuntungan. Tetapi kenyataannya banyak kelompok atau individu dalam mengembangkan usahanya masih disulitkan dengan beberapa kendala yang menghambat berjalannya sistem pemasaran produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal apa saja yang dapat menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pemasaran beras organik di Kelompok Tani Pangudi Bogo Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali dan untuk merumuskan prioritas strategi pemasaran di Kelompok Tani Pangudi Bogo, Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada Kelompok Tani Pangudi Bogo, Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Responden penelitian adalah Ketua Kelompok Tani Pangudi Bogo, Sekretaris Pangudi Bogo, Bendahara Kelompok Tani Pangudi Bogo, Seksi lumbung Kelompok Tani Pangudi Bogo, Seksi Pertanian Kelompok Tani Pangudi Bogo. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif menggunakan matrik IFE, matrik EFE, matrik IE, matrik SWOT, dan matrik QSPM. Berdasarkan hasil penelitian analisis matrik IFE total score tertimbang adalah 3,250, hasil analisis matrik EFE total score tertimbang adalah 2,871, setelah diketahui hasil matrik IFE-EFE dapat diketahui posisi pemasaran dengan analisis matrik IE dengan hasil berada pada kuadran IV artinya pada kuadran tersebut kelompok tani Pangudi Bogo dalam pemasaran beras organik perlu strategi tumbuh dan membangun (Build and Growh) dari hasil analisis QSPM menunjukkan prioritas strategi yang dapat di terapkan adalah memperbaiki kualitas SDM dengan pelatihan pemasaran atau pemanfaatan teknologi komunikasi (social media) untuk pemasaran yang mengikutsertakan pemuda.
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KUBIS (BRASSICA OLERACEA L) DI KABUPATEN MAGELANG suswadi suswadi; Muhammad Angga Sahrifudin; Mahananto Mahananto; Agung Prasetyo
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v8i1.3372

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan, dan keuntungan, kelayakan usaha. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan usahatani, analisis biaya, analisis keuntungan, analisis penerimaan, analisis kelayakan, R/C Ratio, BEP (Break Even Point), π/C Ratio, Produktivitas Tenaga Kerja dan Analisis Sensitivitas. Hasil penelitian. rata-rata biaya tetap sebesar Rp. 30.800,00 /usahatani dan Rp. 99.354,84 /ha dan biaya variabel Rp. 8.772.556,73 per usahatani dan Rp. 28.298.570,11 /ha. Rata rata hasil produksi kubis 9.455 kg/usahatani dan 30.500 kg/ha dengan rata rata harga kubis Rp. 2.000/kg. Hasil hasil analisis BEP (Break Event Point) penerimaan sebesar Rp. 220.178,18 lebih kecil dibandingkan dengan penerimaan sebesar Rp.18.910.000, produksi sebesar 109,07 kg/usahatani lebih kecil dibandingkan total produksi sebesar 9.455 kg, dan harga produk per kilo mencapai Rp. 931,07 lebih kecil dibandingkan harga perkilo mencapai Rp 2.000. jadi usahatani kubis di Kelompok Tani Maju Makmur layak diusahakan. Diketahui R/C ratio sebesar 2,14 > 1 yang berarti usahatani kubis layak diusahakan, π/C Ratio sebesar 87,23% > 3% lebih besar dari bunga bank yang berlaku. Dan produktivitas tenaga kerja sebesar Rp. 196.569,64 /HKO lebih besar dari upah tenaga kerja yang berlaku. dan analisis sensitivitas penurunan harga kubis < 50% petani masih mendapatkan keuntungan
PERMINTAAN BAWANG MERAH DI KOTA SURAKARTA: SEBUAH ANALISA suswadi suswadi; Agung Prasetyo; Norbertus Citra Irawan
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v8i1.3373

Abstract

Shallots (Allium ascalonicum L.) is one of the primary vegetable commodities with many benefits. Shallots (Allium ascalonicum L.) contain carbohydrates, sugars, fatty acids, proteins, and other minerals needed by the human body. So that at certain times, shallots experience price fluctuations in the form of price increases when demand is higher than supply, and shallot prices decline when the supply is higher than demand. This study aims to analyze the factors that influence the demand for shallots to determine the elasticity of demand for shallots in the city of Surakarta with the factors that influence it. The primary method used is descriptive-analytical. The method of determining the location used is a purposive method defined intentionally, namely in Surakarta. The data used is secondary data using time series data from 2000-2019. The multiple linear regression analysis results show that the price of garlic, the price of red chili, the population, and income per capita individually significantly affect the demand for shallots in Surakarta. Price elasticity in this study could not be determined. Cross elasticity shows that red goods are substituted with garlic and red chili in Surakarta City. The income elasticity value is positive or more than zero and less than one, indicating that shallots are included in the normal goods and necessities category.
PERANAN KELOMPOK TANI PADI ORGANIK DALAM PENINGKATAN STATUS SOSIAL EKONOMI Suswadi Suswadi; Agung Prasetyo
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v8i2.4141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan Kelompok Tani terhadap peningkatan status sosial ekonomi petani padi organik di Gentungan, Mojogendang, Karanganyar. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan penggunaan padi organik terhadap peningkatan status sosial ekonomi petani. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 30 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa peranan Kelompok Tani berada dalam kategori baik dalam meningkatkan status sosial ekonomi petani padi sawah. Adanya kelompok tani membantu meningkatkan status sosial ekonomi petani yang menggunakan padi organik. Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara peranan kelompok tani dan peningkatan status sosial ekonomi petani padi organik di Gentungan, Mojogendang, Karanganyar. Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah terus meningkatkan peranan kelompok tani dalam mendukung petani dalam menerapkan metode pertanian organik. Hal ini diharapkan dapat terus meningkatkan status sosial ekonomi para petani dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat di sekitar wilayah penelitian.
PERUBAHAN KOMUNITAS URBAN FARMING BERKELANJUTAN DALAM MEMBANGUN ECO-CITIES: PENERAPAN STRATEGI MODEL AIDP Norbertus Citra Irawan; Suswadi Suswadi; Mahananto Mahananto; Agung Prasetyo
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v8i2.4091

Abstract

Permasalahan dalam komunitas pertanian perkotaan meliputi kurangnya kesadaran dan dukungan masyarakat, pencemaran air dan tanah, keterbatasan sumber daya dan ruang, serta kesulitan akses pasar untuk menjual produk urban farming. Diperlukan pengorganisasian masyarakat dan kerjasama untuk mengatasi perkembangan kelembagaan komunitas pertanian perkan yang membutuhkan perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan komunitas urban farming di Surakarta dengan menggunakan pendekatan analisis model AIDP (Assess, Identify, Develop, Process). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dan studi kasus untuk menginvestigasi fenomena urban farming di Surakarta. Penelitian ini memilih lokasi secara purposive berdasarkan kriteria tertentu, serta melibatkan 50 anggota komunitas urban farming sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui survei, wawancara, dan observasi dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan strategi memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda. Tahap evaluasi strategi seperti kemitraan dengan pedagang lokal dan lembaga keuangan serta pemanfaatan lahan vertikal dan dialog terbuka berjalan kurang baik, sementara pelatihan kepemimpinan dan kampanye sosial cukup baik. Pada tahap identifikasi, peningkatan literasi keuangan dan sistem pengelolaan limbah berkelanjutan tidak berjalan dengan baik, namun kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan organisasi non-pemerintah berjalan baik. Selanjutnya, tahap pengembangan menunjukkan bahwa promosi branding produk pertanian dan model kelembagaan inovatif tidak berjalan dengan baik, tetapi penggunaan teknologi biofilter dan kegiatan pembinaan dan rotasi kepemimpinan berjalan cukup baik hingga sangat baik. Penelitian ini memberikan wawasan penting dalam mencapai perubahan menuju komunitas pertanian perkotaan berkelanjutan dan dapat menjadi acuan untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang ini.Problems in urban farming communities include lack of public awareness and support, water and soil pollution, limited resources and space, and difficulty accessing markets to sell urban farming products. Community organizing and cooperation are needed to overcome the institutional development of urban farming communities that require change. This study aims to study changes in the urban farming community in Surakarta using the AIDP model analysis approach. This study uses descriptive analytical methods and case studies to investigate the phenomenon of urban farming in Surakarta. This study selected locations purposively based on specific criteria and involved 50 members of the urban farming community as samples. Data was collected through surveys, interviews, and observations with a quantitative descriptive approach. The results of the study show that the stages of the strategy have different levels of success. Strategy evaluation stages, such as partnerships with local traders and financial institutions, vertical land use and open dialogue, are not going well, while leadership training and social campaigns are pretty good. At the identification stage, increasing financial literacy and sustainable waste management systems could have improved, but collaboration with educational institutions and non-governmental organizations went well. Furthermore, the development stage shows that promoting the branding of agricultural products and innovative institutional models could be better. However, the use of biofilter technology and coaching activities and leadership rotation are going well to very well. This research provides essential insights into achieving changes towards sustainable urban farming communities and can serve as a reference for further developments in this field.
Co-Authors Aan Budi Santoso Achmad Fatchul Aziez AF Aziez AF Aziez Agung Prasetyo Agung Prasetyo Agung Prasetyo Agung Prasetyo Agung Prasetyo Agung Prasetyo Agung Riyanto Agus Budiyono Agustina Tri Suryaningsih Ahmad Shuwaifi Akrom, Akrom Andi Walela Annida Fidiena Aprilia Yuanita Anwaristi Arganata Yuda Prastya Yuana ATIK NUR FARIDA Azies Fatchul Aziez Daryanti David Bagas Riyanto Dewi Gesang Nurlarasati Dewi Wulan Sari Diego Hermacho DWI SURYANTO Dwi Susilo Utami Dwi Wahyuni D` Kartikasari Endang Suprapti Erni Widarti Fidiena, Annida Handayani Handayani HARTOYO, EKO Haryuni Heriyanto Heriyanto Heriyanto Heriyanto Holyness Nurdin Singadimedja Ismail aji Eko Cahyono Jalu Ariowibowo K Prasetyowati K. Prasetyowati K. Prasetyowati KHARISMA A.E.S KUSRIANI PRASETYAWATI Kusriani Prasetyowati Kusriani Prasetyowati Kusriani Prasetyowati Kusriani Prasetyowati Kusriani Prasetyowati KUSRIANI PRASETYOWQATI Lutfi Septi Mardiyanti M.Th Handayani M.Th. Handayani Mahananto Majasto Majasto Majasto Moh. Erkamim MTH HANDAYANI Muhammad Angga Sahrifudin Muhammad Zidni Subarkah Mustaqim Nadian Nur Aulia Nadian Nur Aulia NINDA BENY ASFURI Norbertus Citra Irawan Nur Fauzi Pratiwi Rahayuningsih R Soelistijono R.K. Ramadhani Raniasari Bimanti Esthi Ratih Dwi Kartikasari Ratih Dwi Kartikasari ROHMAWAN HENDRIASTO S Sutarno S. SUTARNO Samuel Randamuluk Sapto Priyadi Setie Harieni sutarno Sutarno Sutarno R Sutarno Sutarno Sutarno Sutarno T. Nurrokhim Tanjung Kusumaningrum Teguh Supriyadi Tyas Soemarah K.D Wiyono Y E Sari Zahrul Yunus