Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Evaluation of drought-tolerance in some tropical wheat genotypes (Triticum aestivum L.) at different osmotic-stress levels Nur, Amin; Kadir, Muhammad; Kaimuddin, Kaimuddin; Musa, Yunus; Badaruddin, Muh Farid
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2020): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4532.471 KB) | DOI: 10.22146/ipas.46435

Abstract

Abiotic factors, such as temperature and drought, were the main factors limiting the cultivation under the tropical condition. Two-stage experiments were conducted to examine the drought-tolerant potential of some wheat genotypes against the osmotic stress under the tropical condition at the Laboratory and Greenhouse of Hasanuddin University and Indonesian Cereal Research Institute. The experiments were arranged in a randomized block design with the split-plot pattern and respectively provided with four and three replications. The main plot was potential osmotic stress (0, -0. 33 , and -0.67 MPa) and the sub-plot was selected wheat genotypes (17 genotypes). The results indicated that based on the germination percentage, shoot/root ratio, proline content, stomatal behavior, and relative water content, the wheat lines of O/HP-78-A22-3-7, WBLL*2KURUKU, O/HP-6-A8-2-10, and O/HP-22-A27-1-10 were identified to have better drought-tolerance than the others genotypes based on the analysis of responses to parameters observed. The positively adaptive response of some tropical wheat genotypes to drought stress may be used as a potential donor for further development of drought-tolerant wheat varieties under the tropical climate in Indonesia. 
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD AGRICULTURAL PRACTICE (GAP) UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KECAMATAN TINGGI MONCONG KABUPATEN GOWA Dewi Puspita Sari; Reni Fatmasari Syafruddin; Muhammad Kadir
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.968 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v5i3.161

Abstract

Pertanian berkelanjutan dengan pendekatan prinsip-prinsip Good Agricultural Practice (GAP) sangat sulit diterapkan secara komprehensip pada suatu area atau wilayah pertanian, meskipun upaya kearah pendekatan tersebut terus dilakukan. Untuk terus menggiatkan prinsip pertanian berkelanjutan, maka dilakukan penelitian yang bertujuanuntuk mengetahui tingkat pemahaman petani tentang prinsip-prinsip GAP dan pengaruhnya terhadap nilai ekspektasi manfaat GAP untuk pertanian berkelanjutan pada usaha taninya, serta tingkat implementasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan sebagai sentra produksi tanaman sayuran. Pada petani yang mengusahakantanaman sayuran. Sampel petani dipilih secara acak sederhana (simple random sampling) dari desa yang dipilih secara sengaja. variabel ekosistem adalah lahan miring dan lahan datar. Data ditabulasi dan dianalisis sesuai tujuan penelitian menggunakan analisis data kuantitatif, Analisis regresi berganda dan Independent sampel t test. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemahaman petani hortikultura di kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa tentang prinsip-prinsip dan manfaat penerapan GAP masih sangat kurang, dimana aspek yang paling dipahami hanya aspek Lingkungan. Pemahamanpetani mengenai Prinsip-prinsip GAP yang rendah menyebabkan nilai ekspektasi manfaat penerapan prinsip-prinsip GAP untuk mendukung Pertanian Berkelanjutan diyakini hanya berpengaruh menghasilkan produk pertanian yang aman dikonsumsi dan bermutu lebih baik, sementara aspek berkurangnya serangan OPT, jaminan keselamatan petani dankepastian keberlangsungan usaha tani diyakini tidak banyak pengaruhnya. Tingkat penerapan prinsip-prinsip GAP petani pada Usahataninya pada dua ekosistem lahan miring maupun lahan datar berbeda tidak nyata. Adapun Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat Implementasi prinsip-prinsip GAP adalah Luas lahan dannilai ekspektasi terhadap manfaat penerapan prinsip-prinsip GAP
PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN DAN STRUKTUR KOMODITAS HORTIKULTURA DI KECAMATAN TINGGIMONCONG KABUPATEN GOWA BERDASARKAN LOCATION QUOTIENT (LQ) DAN KLASSEN TYPOLOGY (KT) Reni Fatmasari Syafruddin; Dewi Puspita Sari; Muhammad Kadir
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.32 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v7i1.259

Abstract

Evaluation of drought-tolerance in some tropical wheat genotypes (Triticum aestivum L.) at different osmotic-stress levels Muhammad Kadir; Kaimuddin Kaimuddin; Yunus Musa; Muh Farid Badaruddin; Amin Nur
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2020): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4532.471 KB) | DOI: 10.22146/ipas.46435

Abstract

Abiotic factors, such as temperature and drought, were the main factors limiting the cultivation under the tropical condition. Two-stage experiments were conducted to examine the drought-tolerant potential of some wheat genotypes against the osmotic stress under the tropical condition at the Laboratory and Greenhouse of Hasanuddin University and Indonesian Cereal Research Institute. The experiments were arranged in a randomized block design with the split-plot pattern and respectively provided with four and three replications. The main plot was potential osmotic stress (0, -0. 33 , and -0.67 MPa) and the sub-plot was selected wheat genotypes (17 genotypes). The results indicated that based on the germination percentage, shoot/root ratio, proline content, stomatal behavior, and relative water content, the wheat lines of O/HP-78-A22-3-7, WBLL*2KURUKU, O/HP-6-A8-2-10, and O/HP-22-A27-1-10 were identified to have better drought-tolerance than the others genotypes based on the analysis of responses to parameters observed. The positively adaptive response of some tropical wheat genotypes to drought stress may be used as a potential donor for further development of drought-tolerant wheat varieties under the tropical climate in Indonesia. 
REDUKSI PENCEMARAN LIMBAH TERNAK SAPI DENGAN PENGOLAHAN MENJADI PUPUK ORGANIK UNTUK MENDUKUNG GO-ORGANIK DI DESA GONA KECAMATAN KAJUARA KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN . Mariyam; Sri Muliani; Muhammad Kadir; . Nurlaila
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 2 No. 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2016
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i1.1482

Abstract

Kecamatan Kajuara adalah salah satu sentra peternakan sapi Kabupaten Bone yang mampu menghasilkan limbah peternakan dalam jumlah yang cukup besar setiap hari. Selama ini limbah ternak berupa feses dan urine belum dimanfaatkan secara optimal, padahal limbah tersebut adalah sumberdaya lokal yang potensial untuk membantu peternak yang juga adalah petani padi sawah dan ladang. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk mereduksi gangguan pencemaran dan limbah ternak sapi yang belum termanfaatkan tersebut serta untuk memberi nilai dan manfaat bagi petani. Pengelolaan limbah yang baik seperti pembuatan pupuk organik cair dan pupuk kompos padat dari limbah urine dan feses dapat memberikan nilai tambah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mengembangkan teknologi sederhana ramah lingkungan yang dapat diadopsi masyarakat dengan memanfaatkan dan memberdayakan sumberdaya lokal limbah ternak sapi dalam meningkatkan produksi serta mereduksi input-input sintetik (kimia) menjadi input organik yang pada akhirnya mendukung Good Agricultural Practice (GAP) atau pertanian ramah lingkungan berkelanjutan bertajuk Go-Organik di wilayah kegiatan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam bentuk demonstrasi, praktik, pelatihan (sekolah lapang) diikuti pendampingan dan manajemen teknologi proses pembuatan produk pupuk organik cair (POC) dan padat sekaligus hormon tumbuh. Kegiatan ini juga melaksanakan demplot mandiri untuk aplikasi POC hasil produksi. Produk yang dihasilkan berupa POC dan kompos padat. Hasil kegiatan utama berupa produk POC dalam kemasan produksi kelompok mitra peternak sapi diberi label POPTAN-GO. Diharapkan produksi dapat dilakukan kelompok secara mandiri dan berkelanjutan selepas kegiatan. Kata kunci: limbah ternak, urine, feses, pupuk organik cair, ternak sapi 
PENERAPAN PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIF (PIP) BAGI PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) DI KECAMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN . Marupah; Muhammad Kadir; Asmita Ahmad
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 1 No. 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 1 NO. 2 MEI 2016
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v1i2.2194

Abstract

Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif (PPSIP) merupakan mandat pengelolaan sistem irigasi nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Irigasi. Pemberdayaan kelembagaan tingkat kelompok petani yang berbasis pada peran serta (partisipasi) anggota dan kelompoknya dalam pengelolaan irigasi diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mengatasi permasalahan pokok dalam pemanfaatan irigasi terutama di wilayah-wilayah dengan resiko kegagalan panen padi yang diakibatkan kurangnya pasokan air pada sistem pertaniannya. Hal ini yang mendasari program Pengabdian pada Masyarakat yang dilaksanakan di Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Upaya peningkatan pengetahuan teknis dan keterampilan anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang merupakan masalah prioritas yang dihadapi terutama di Desa Pa’sanrangan Beru. Kegiatan utama yang dilaksanakan berupa pemberdayaan kelompok dan pelatihan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PIP) sehingga kelembagaan petani pemakai air menjadi kuat dan mandiri serta berkelanjutan. Pelatihan bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menunjang peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani itu sendiri.  Kegiatan yang dilaksanakan pada mitra berupa: (1) Pelatihan, pemberdayaan dan pembenahan kelembagaan P3A dan GP3A dalam pengelolaan irigasi, (2) Pelatihan dan praktek Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PIP) di lapangan berupa Rapid Study, dan (3) Pendampingan kelompok dalam pengembangan manajemen irigasi partisipatif.  Hasil kegiatan menghasilkan perbaikan manajemen kelembagan kelompok, tersusunnya Panduan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif bagi kelompok dan profil lembaga P3A/GP3A di Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto. Kata kunci: pengelolaan, irigasi, partisipatif, P3A, GP3A, petani 
Evaluation of drought-tolerance in some tropical wheat genotypes (Triticum aestivum L.) at different osmotic-stress levels Muhammad Kadir; Kaimuddin Kaimuddin; Yunus Musa; Muh Farid Badaruddin; Amin Nur
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2020): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.46435

Abstract

Abiotic factors, such as temperature and drought, were the main factors limiting the cultivation under the tropical condition. Two-stage experiments were conducted to examine the drought-tolerant potential of some wheat genotypes against the osmotic stress under the tropical condition at the Laboratory and Greenhouse of Hasanuddin University and Indonesian Cereal Research Institute. The experiments were arranged in a randomized block design with the split-plot pattern and respectively provided with four and three replications. The main plot was potential osmotic stress (0, -0. 33 , and -0.67 MPa) and the sub-plot was selected wheat genotypes (17 genotypes). The results indicated that based on the germination percentage, shoot/root ratio, proline content, stomatal behavior, and relative water content, the wheat lines of O/HP-78-A22-3-7, WBLL*2KURUKU, O/HP-6-A8-2-10, and O/HP-22-A27-1-10 were identified to have better drought-tolerance than the others genotypes based on the analysis of responses to parameters observed. The positively adaptive response of some tropical wheat genotypes to drought stress may be used as a potential donor for further development of drought-tolerant wheat varieties under the tropical climate in Indonesia. 
Seleksi Genotipe Gandum Tropis Toleran Suhu Tinggi maenggunakan Marka SSR Muhammad Kadir; Kaimuddin Kaimuddin; Yunus Musa; Muhammad Farid; Karlina Syahruddin; Amin Nur
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 19 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v19i2.1498

Abstract

Tekanan suhu tinggi merupakan tantangan untuk mengembangkan gandum di lingkungan tropis dan mempengaruhi setiap tahap perkembangan tanaman. Oleh karena itu, deteksi dini karakteristik hasil menggunakan marka terpaut suhu tinggi diperlukan untuk menghasilkan varietas yang adaptif di lingkungan tropis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi perbedaan pembentukan pola pita dari populasi gandum tropis hasil seleksi lapangan menggunakan penanda SSR untuk toleran panas. Percobaan ini menggunakan 10 genotipe terpilih dan diuji dengan 10 penanda SSR toleran panas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 primer SSR hanya 2 primer yang menunjukkan perbedaan ukuran pita yaitu pada primer XGWM285 dan XBARC197 yang hanya terbentuk pada genotipe OHP12a1-1-9.
PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PREDICTION GUIDE PADA SEKOLAH DASAR Fitriani; Muhammad Kadir
Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jpdk.v4i2.316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran prediction guide dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dengan jenis penelitian tindakan kelas yang berdaur ulang/bersiklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Fokus penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif Prediction Guide dengan hasil belajar IPS. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV yang jumlahnya 27 siswa terdiri dari 8 laki-laki dan 19 perempuan. Teknik pengumpulan data ini adalah observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif adalah mereduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dengan kualifikasi cukup kesiklus kedua dengan kualifikasi baik. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pelajaran IPS tentang koperasi dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif prediction guide meningkatkan hasil belajar siswa.
SURVEI TEKNIK PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (Conopomorpha cramerella Snellen) DI DESA GATTARENG KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG Rahmad Rahmad; Muhammad Kadir; Taslim Taslim
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 6 No 2 (2017): AgroPlantae: Jurnal Ilmiah Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.122 KB) | DOI: 10.51978/agro.v6i2.43

Abstract

Survey bertujuan untuk mengetahui tehnik pengendalian hama penggerek buah kakao yang dilakukan oleh petani setempat. Jumlah petani responden diketahui melalui kuisioner yang berisi daftar pertanyaan tentang pengendalian hama PBK. Selanjutnya data di kelompokkan berdasarkan komponen-komponen pengendalin dan dianalisa dengan menggunakan tehnik persentase sederhana. Hasil survey menunjukkan bahwa secara umum pengendalian yang dilakukan adalah pengendalian kultur teknis meliputi lelesan, menanam varietas tahan hama, pemangkasan, pengaturan jarak tanam, panen teratur. Pengendalian lain adalah secara fisik/mekanik meliputi tindakan pembakaran sisa-sisa tanaman dan pemangkasan, dan pengendalian secara kimia dengan menggunakan insektisida matador, orivo, cholormite, rambo, halona, decis, buldok dan herbisida glifosat, faraquat.