Komang Ayu Tri Widhiyanti
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

MASASE GENERAL SEBAGAI PEMULIHAN PASIF DALAM MENINGKATKAN KECEPATAN LARI 100 METER Widhiyanti, Komang Ayu Tri
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 2 No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.548 KB)

Abstract

Proses pemulihan yang baik ialah apabila seseorang yang telah melakukan proses pemulihan tersebut tidak merasa lelah lagi akibat aktifitas fisik yang dilakukan sebelumnya dan siap melakukan aktifitas fisik selanjutnya. Aktifitas olahraga yang sering dilakukan yaitu menggunakan kecepatan lari. Masase olahraga merupakan cara yang tepat untuk mendukung kekuatan fisik seorang atlet baik untuk peningkatan prestasi olahraga maupun pencegahan cedera olahraga, pada atlet saat latihan atau pertandingan. Manipulasi-manipulasi masase dapat berupa urutan, pijatan, dan lain-lain yang dipilih dan disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip fisiologi dan anatomi, serta disesuaikan dengan kondisi jaringan.
PELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GERAK Widhiyanti, Komang Ayu Tri
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 1 No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.709 KB)

Abstract

Pengalaman dalam hubungannya dengan lingkungan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif akan menunjang proses belajar, dan pada gilirannya akan menentukan tingkat prestasi. Dengan demikian jelas bahwa di dalam proses belajar gerak ada interaksi antara si pelajar dengan lingkungan. Kondisi/keadaan yang ada pada diri pelajar merupakan faktor penting yang perlu dipahami oleh guru. Prestasi belajar gerak bisa diartikan sebagai tingkat kualitas kemampuan gerak tubuh yang dicapai melalui usaha belajar dan berlatih gerak. Belajar gerak bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemampuan gerak tubuh. Peningkatan kualitas kemampuan gerak pada dasarnya merupakan perwujudan dari peningkatan efisiensi dan efektivitas gerakan. Gerakan yang efisien adalah gerakan yang di dalam melakukannya hanya mengeluarkan energi/tenaga yang tidak sebesar apabila gerakannya tidak efisien. Gerakan yang efektif adalah gerakan yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pelakunya/sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi di bidang olahraga antara lain mengenai pengaruh faktor keturunan, faktor pembinaan, dan faktor lingkungan. Pengetahuan tentang penelitian keolahragaan yang antara lain meliputi pengetahuan mengenai metode penelitian, teknik-teknik tes, pengukuran dan evaluasi keolahragaan, teknik-teknik analisis data, akan bermanfaat untuk melaksanakan evaluasi dalam pemanduan bakat.
PELATIHAN TIDUR TERLENTANG DENGAN LENGAN LURUS KE ATAS MENDORONG BEBAN 1 KG DI KEDUA TANGAN DENGAN 10 REPETISI 2 SET TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT LENGAN SISWA PUTRI KELAS VIII SMP NEGERI 3 TAMPAKSIRING TAHUN AJARAN 2015/2016 Parwati, Lina; Yasa, Putu Merta; Widhiyanti, Komang Ayu Tri
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 2 No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.061 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kekuatan otot lengan pada pelatihan tidur terlentang dengan lengan lurus ke atas mendorong beban 1 kg di kedua tangan siswa putri kelas VIII SMP Negeri 3 Tampaksiring. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa putri kelas VIII SMP Negeri 3 Tampaksiring Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 121 orang tetapi karena keterbatasan waktu, biaya, maka peneliti mempergunakan teknik penghitungan rumus Pocock (2008) sebanyak 24 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan pengukuran tes, tes yang diberikan adalah tes menarik hand dynamometer sebagai tes awal dan tes akhir. Analisis data digunakan metode analisis statistik dengan rumus t-tes. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil t-tes kelompok perlakuan sebesar 11,727, sedangkan t-tabel menunjukkan angka 2,262, dengan taraf signifikan 5% db = 9. Demikian juga pada kelompok kontrol didapat t-tes sebesar 7,141, sedangkan t-tabel menunjukkan angka 2,262, dengan taraf signifikan 5% db = 9. Perbedaan kelompok perlakuan dan kontrol didapat t-tes sebesar 1,304, sedangkan t-tabel menunjukan angka 2,101, dengan taraf signifikan 5% db = 18. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sama-sama mempunyai peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan otot lengan siswa putri kelas VIII SMP Negeri 3 Tampaksiring Tahun Ajaran 2015/2016. Sedangkan untuk perbedaan peningkatan kelompok perlakuan dan kontrol tidak ada perbedaan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan otot lengan siswa putri kelas VIII SMP Negeri 3 Tampaksiring Tahun Ajaran 2015/2016, karena tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan dari hasil yang diperoleh, maka dapat menggunakan salah satu pelatihan tersebut.
TEKNIK MASSAGE EFFLEURAGE PADA EKSTREMITAS INFERIOR SEBAGAI PEMULIHAN PASIF DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN Widhiyanti, Komang Ayu Tri
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 3 No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.319 KB)

Abstract

Pemulihan memungkinkan tubuh untuk mengisi kembali energi yang terbuang setelah melakukan aktifitas fisik yang berat. Banyak cara yang dapat dilakukan ketika seorang atlet akan melakukan pemulihan, hal tersebut dapat dikategorikan sebagai pemulihan pasif dan aktif. Pemulihan pasif yaitu suatu pemulihan tanpa adanya aktifitas fisik, yaitu diam, istirahat total (duduk, terlentang, tidur), masase. Effleurage adalah gerakan usapan, baik dilakukan dengan telapak tangan atau bantalan jari tangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara perlakuan teknik masase effleurage terhadap kelincahan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized the pretest-postest control group design with repeated measurement. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah mahasiswa jurusan PENJASKESREK FPOK IKIP PGRI BALI kelas A, B, dan C angkatan 2013 berjenis kelamin laki-laki sebanyak 68 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok 1 merupakan kelompok perlakuan (mendapat perlakuan berupa pemulihan pasif menggunakan teknik masase effleurage) dan kelompok 2 merupakan kelompok kontrol (tanpa perlakuan pemulihan pasif menggunakan teknik masase effleurage tetapi diberikan latihan jogging ringan). Uji Independent Sample t Test (uji beda rata-rata antar kelompok) dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima karena nilai thitung 2,876 > ttabel 2,052. Dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan kelincahan mahasiswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesudah diberikan pemulihan.
PENGARUH MEDIA LATIHAN LOMPAT GAWANG TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA ATLET BOLA VOLI KLUB REGEN DESA BUWIT, KEDIRI, TABANAN TAHUN 2021 Widhiyanti, Komang Ayu Tri
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v9i2.43895

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media latihan lompat gawang terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai dan untuk mengetahui perbedaan hasil dari pelatihan lompat gawang dengan pelatihan loncat ditempat. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups desaign. Sampel berjumlah 12 orang didapat dengan rumus pocock. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok yang masing – masing kelompok terdiri dari 6 orang. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS 22. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis data dengan uji t-test dapat disimpulkan bahwa pelatihan loncat ditempat 10 repetisi 3 set (kelompok kontrol) dengan pelatihan lompat gawang setinggi 70 cm 10 repetisi 3 set (kelompok perlakuan) dengan nilai (p = 0,003) p<0,05, yang menunjukan perbedaan yang bermakna hasil tes akhir antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok perlakuan dengan rata-rata peningkatan daya ledak otot tungkai setelah pelatihan 56,534 dan kelompok kontrol mengalami peningkatan daya ledak otot tungkai setelah pelatihan rata-rata 51,402 maka didapatkan hasil bahwa pelatihan lompat gawang setinggi 70 cm 10 repetisi 3 set lebih baik dari pada pelatihan loncat ditempat 10 repetisi 3 set di dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai pada atlet bola voli Klub Regen Desa Buwit, Kediri, Tabanan tahun 2021.
PELATIHAN PLIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND DAN DOUBLE LEG BOUND MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Komang Ayu Tri Widhiyanti; Ketut Tirtayasa; Alex Pangkahila
Sport and Fitness Journal Volume 1, No.2, 2013
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.885 KB)

Abstract

This study was conducted to know the improvement the explosive power of leg muscle. It was done through 5 set 12 repetitions during 6 weeks in the field of SMP Negeri 3 Sukawati started from 4 p.m. until 6 p.m. There were 3 groups applied in this study such as group 1 (control group) that was instructed to kick a ball, group 2 (plyometric training of alternate leg bound), and group 3 (plyometric training of double leg bound). The sample was 14 male students who were in the seventh grade class of SMP Negeri 3 Sukawati in the academic year 2012/2013. The data was gained by doing the movement of alternate leg bound and double leg bound that each movement was done three times before and after the training. The hypothesis was examined by using independent t-test with the result 0.05 (p<0.05). Based on the different result of analysis test in each group, the gain score of the group 2 with the group 1 about 0,51 that shows the significant differences p = 0,00, the gain score of the group 2 with the group 3 about 0,31 that shows the significant differences p = 0,00, the gain score of the group 3 with the group 1 about 0,20 that shows the significant differences p = 0,00. Thus, alternate leg bound plyometric training is more effective than double leg bound. It is expected that the coach and the gym teacher to apply alternate leg bound plyometric training as an alternative to improve the explosive power of leg muscle.
Pengaruh Media Latihan Lompat Gawang Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai pada Atlet Bola Voli Klub Regen Desa Buwit, Kediri, Tabanan Tahun 2021 Komang Ayu Tri Widhiyanti
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol. 9 No. 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v9i2.43895

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media latihan lompat gawang terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai dan untuk mengetahui perbedaan hasil dari pelatihan lompat gawang dengan pelatihan loncat ditempat. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups desaign. Sampel berjumlah 12 orang didapat dengan rumus pocock. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok yang masing – masing kelompok terdiri dari 6 orang. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS 22. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis data dengan uji t-test dapat disimpulkan bahwa pelatihan loncat ditempat 10 repetisi 3 set (kelompok kontrol) dengan pelatihan lompat gawang setinggi 70 cm 10 repetisi 3 set (kelompok perlakuan) dengan nilai (p = 0,003) p<0,05, yang menunjukan perbedaan yang bermakna hasil tes akhir antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok perlakuan dengan rata-rata peningkatan daya ledak otot tungkai setelah pelatihan 56,534 dan kelompok kontrol mengalami peningkatan daya ledak otot tungkai setelah pelatihan rata-rata 51,402 maka didapatkan hasil bahwa pelatihan lompat gawang setinggi 70 cm 10 repetisi 3 set lebih baik dari pada pelatihan loncat ditempat 10 repetisi 3 set di dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai pada atlet bola voli Klub Regen Desa Buwit, Kediri, Tabanan tahun 2021.
Pengaruh Media Latihan Lompat Gawang Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai pada Atlet Bola Voli Klub Regen Desa Buwit, Kediri, Tabanan Tahun 2021 Komang Ayu Tri Widhiyanti
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol. 9 No. 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v9i2.43895

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media latihan lompat gawang terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai dan untuk mengetahui perbedaan hasil dari pelatihan lompat gawang dengan pelatihan loncat ditempat. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups desaign. Sampel berjumlah 12 orang didapat dengan rumus pocock. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok yang masing – masing kelompok terdiri dari 6 orang. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS 22. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis data dengan uji t-test dapat disimpulkan bahwa pelatihan loncat ditempat 10 repetisi 3 set (kelompok kontrol) dengan pelatihan lompat gawang setinggi 70 cm 10 repetisi 3 set (kelompok perlakuan) dengan nilai (p = 0,003) p<0,05, yang menunjukan perbedaan yang bermakna hasil tes akhir antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok perlakuan dengan rata-rata peningkatan daya ledak otot tungkai setelah pelatihan 56,534 dan kelompok kontrol mengalami peningkatan daya ledak otot tungkai setelah pelatihan rata-rata 51,402 maka didapatkan hasil bahwa pelatihan lompat gawang setinggi 70 cm 10 repetisi 3 set lebih baik dari pada pelatihan loncat ditempat 10 repetisi 3 set di dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai pada atlet bola voli Klub Regen Desa Buwit, Kediri, Tabanan tahun 2021.
MASASE GENERAL SEBAGAI PEMULIHAN PASIF DALAM MENINGKATKAN KECEPATAN LARI 100 METER Komang Ayu Tri Widhiyanti
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 2 No. 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.548 KB)

Abstract

Proses pemulihan yang baik ialah apabila seseorang yang telah melakukan proses pemulihan tersebut tidak merasa lelah lagi akibat aktifitas fisik yang dilakukan sebelumnya dan siap melakukan aktifitas fisik selanjutnya. Aktifitas olahraga yang sering dilakukan yaitu menggunakan kecepatan lari. Masase olahraga merupakan cara yang tepat untuk mendukung kekuatan fisik seorang atlet baik untuk peningkatan prestasi olahraga maupun pencegahan cedera olahraga, pada atlet saat latihan atau pertandingan. Manipulasi-manipulasi masase dapat berupa urutan, pijatan, dan lain-lain yang dipilih dan disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip fisiologi dan anatomi, serta disesuaikan dengan kondisi jaringan.
PELATIHAN TIDUR TERLENTANG DENGAN LENGAN LURUS KE ATAS MENDORONG BEBAN 1 KG DI KEDUA TANGAN DENGAN 10 REPETISI 2 SET TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT LENGAN SISWA PUTRI KELAS VIII SMP NEGERI 3 TAMPAKSIRING TAHUN AJARAN 2015/2016 Lina Parwati; Putu Merta Yasa; Komang Ayu Tri Widhiyanti
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 2 No. 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.061 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kekuatan otot lengan pada pelatihan tidur terlentang dengan lengan lurus ke atas mendorong beban 1 kg di kedua tangan siswa putri kelas VIII SMP Negeri 3 Tampaksiring. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa putri kelas VIII SMP Negeri 3 Tampaksiring Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 121 orang tetapi karena keterbatasan waktu, biaya, maka peneliti mempergunakan teknik penghitungan rumus Pocock (2008) sebanyak 24 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan pengukuran tes, tes yang diberikan adalah tes menarik hand dynamometer sebagai tes awal dan tes akhir. Analisis data digunakan metode analisis statistik dengan rumus t-tes. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil t-tes kelompok perlakuan sebesar 11,727, sedangkan t-tabel menunjukkan angka 2,262, dengan taraf signifikan 5% db = 9. Demikian juga pada kelompok kontrol didapat t-tes sebesar 7,141, sedangkan t-tabel menunjukkan angka 2,262, dengan taraf signifikan 5% db = 9. Perbedaan kelompok perlakuan dan kontrol didapat t-tes sebesar 1,304, sedangkan t-tabel menunjukan angka 2,101, dengan taraf signifikan 5% db = 18. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sama-sama mempunyai peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan otot lengan siswa putri kelas VIII SMP Negeri 3 Tampaksiring Tahun Ajaran 2015/2016. Sedangkan untuk perbedaan peningkatan kelompok perlakuan dan kontrol tidak ada perbedaan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan otot lengan siswa putri kelas VIII SMP Negeri 3 Tampaksiring Tahun Ajaran 2015/2016, karena tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan dari hasil yang diperoleh, maka dapat menggunakan salah satu pelatihan tersebut.