Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS MELALUI BLOG BAGI GURU DI KOTA SEMARANG Widagdo, Arif; Triluqman, Heri; Utanto, Yuli
Abdimas Vol 14, No 2 (2010)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan teknologi oleh siswa ataupun guru sebagai intruktur akan memudahkan dalam mengenali kebutuhan khusus pembelajar. Selain itu dengan menggunakan teknologi pula, siswa dapat menyesuaikan dan mengakomodir kebutuhan pribadinya msing-masing. Dimaksudkan disini, bahwa dalam menulis seseorang, lebih bisa merkoordinasi sesuai dengan kebutuhan pribadinya sesuai serta aspek psikologisnya, serta memperhatikan prinsip penulisan, yaitu: a) kebenaran, b) sesuai dengan perkembangan anak, c) up to date, d) keseimbangan diantara luas dan kedalaman bahan. Kegiatan ini bertujuan untuk (1) Membuka wawasan peserta akan pentingnya keterampilan menulis sebagai bentuk penuanngan ide; (2) Memberi bekal keterampilan pengoperasian dan pengelolaan blog sebagai sarana penuangan ide bagi guru di Kota Semarang; (3) Menyiapkan guru yang mampu dan mau mengelola blog sebagai sarana menulis secara berkesinambungan. Guna menjawab permasalahan yang ada, kegiatan ini dikemas dalam bentuk pelatihan dan pendampingan, dengan memberi bekal kepada peserta secara teoritis maupun praktis dalam hal menulis dan mengelola blog, diharapkan setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat menuangkan idenya dalam bentuk karya tulis yang dipublikasikan melalui blog secara berkesinambungan. Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah guru-guru SMP di Kota Semarang, terutama yang tertarik dan konsen terhadap perkembangan dan pemanfaatan ICT. Dalam kegiatan ini akan melibatkan UNNES sebagai pemrakarsa dan pengelola kegiatan serta sekolah (SMP) di Kota Semarang, dalam hal ini guru yang menjadi peserta pelatihan. Pelatihan ini membuka wawasan peserta akan pentingnya pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran, khususnya kontribusi blog dalam peningkatan kompetensi menulis bagi guru; Untuk memperkaya pengalaman belajar dan peningkatan kualitas pembelajaran, dapat dilakukan  pembelajaran online dengan berbagai program aplikasi yang ada, diantara menggunakan blog; Selain sebagai situs pribadi, Blog dapat dimanfaatkan untuk menuangkan ide/gagasan guru, disamping itu juga bisa untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran. Guru perlu terbuka terhadap perkembangan teknologi, serta memanfaatkannya untuk kepentingan pembelajaran. Kegiatan-kegiatan pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam dalam memanfaatkan teknologi informasi perlu terus dilaksanakan. Disamping itu penyediaan perangkat pendukung dan jaringan internet harus disediakan untuk memberi kemudahan guru dalam mengakses informasi serta mengaktualisasikan tulisannya melalui blog. Kata Kunci: Blog, Peningkatan Kompetensi
Kendala Guru Sekolah Dasar dalam Memahami Kurikulum 2013 Melati, Ema Rahma; Utanto, Yuli
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 4 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcets.v4i1.14252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan hambatan yang dihadapi serta solusi untuk mengatasi hambatan oleh guru sekolah dasar terhadapKurikulum 2013 yang dilakukan di SD Muhammadiyah 11 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah guru yang melaksanakan Kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi. Langkah-langkah analisis data adalah pencatatan dan pengumpulan, reduksi, penyajian, dan verifkasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar guru belum memiliki pengetahuan cukup untuk memahami Kurikulum 2013 secara utuh dan belum siap melaksanakannya, (2) hambatan guru adalah pelatihan yang didapat belum memadai dan guru belum mampu melaksanakan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013, (3) upaya guru dalam mengatasi hambatan adalah mengikuti pelatihan, belajar dan menggali informasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru SD Muhammadiyah 11 Semarang belum memahami Kurikulum 2013. Guru mengalami kendala dalam memahami Kurikulum 2013 secara teoritis dan praktis. Solusi untuk mengatasi hambatan guru dalam memahami Kurikulum 2013 yaitu mengembangkan kompetensi diri guru. This study aims to determine the understanding and the obstacles faced and the solutions to overcome the obstacles by elementary school teachers to Curriculum 2013 in SD Muhammadiyah 11 Semarang. This study used qualitative research methods. Subjects were teachers who implement Curriculum 2013. The data collection technique using interviews, observation, and documentation.The data validity checking technique istriangulation. Data analysis steps is recording and collection, reduction, presentation, and verifcation.The results showed that: (1) the majority of teachers do not have enough knowledge to understand Curriculum 2013 as a whole and yet ready to implement Curriculum 2013, (2) the teacher obstacles was the training obtained is not sufciently and the obstacles in implement learningbased Curriculum 2013, (3) the teachers efforts to overcome the obtacles is training, learning and gather information. Based on the results of this study concluded that SD Muhammadiyah 11 Semarang teachers do not understand Curriculum 2013. Teachers experienced problems in understanding Curriculum 2013 theoretically and practically. The solutions to overcome the obstacles in understanding Curriculum 2013 is to develop teacher self-competence.
Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa Inggris di SMK Negeri 7 Nemarang Latifah, Rosidah Nurul; Widodo, Joko; Utanto, Yuli
Educational Management Vol 6 No 1 (2017): June 2017
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat persaingan sumber daya manusia (SDM) di pasar kerja nasional dan internasional terus meningkat . Mendukung hal tersebut pentingnya siswa siswi untuk menguasai bahasa asing. Ekstrakurikuler bahasa Inggris merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap bahasa asing salah satunya bahasa Inggris. Demi tercapainya tujuan tersebut maka ekstrakurikuler bahasa Inggris perlu dikelola dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis manajemen kegiatan ekstrakurikuler bahasa Inggris di SMK Negeri 7 Semarang, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan studi dokumen. Selanjutnya untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi sumber, triangulasi waktu dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kegiatan ekstrakurikuler bahasa Inggris dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler bahasa Inggris berbentuk fungsional dengan struktur lini. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bahasa Inggris meliputi kegiatan rutin dan insidental. Evaluasi dilakukan selama proses kegiatan berlangsung.
Pengembangan Model Blended Learning Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran Sistem Komputer Aeni, Nur; Prihatin, Titi; Utanto, Yuli
Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology Vol 6 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcet.v6i2.15642

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penerapan pembelajaran blended learning yang memerlukan interaksi dan komunikasi guru dan peserta didik yang lebih banyak, sementara ketersediaan waktu tatap muka dalam pembelajaran masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis model blended learning yang digunakan saat ini, mengembangkan model blended learning dan menguji keefektifan model blended learning berbasis masalah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (R & D). Analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran atau besarnya persentase data penilaian produk dan angket keefektifan yang berada pada ketegori minimal baik sampai sangat baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Blended learning yang selama ini dilaksanakan menggunakan LMS Edmodo yang hanya diimplementasikan untuk keperluan evaluasi pembelajaran. (2) Model blended learning berbasis masalah layak digunakan berdasarkan hasil validasi ahli yaitu persentase validasi silabus 90%, persentase validasi RPP 84,55 % dan validasi e-learning 83%. (3) Model blended learning berbasis masalah efektif digunakan dalam pembelajaran berdasarkan hasil post test kelas control 77,33 dan rerata post test kelas eksperimen 81,11. Hasil analisis Uji t diperoleh nilai thitung = 2,161 dengan pvalue = 0,03 < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Manfaat penelitian untuk menambah khasanah keilmuan dalam teknologi pembelajaran tentang blended learning khususnya penggunaan Edmodo pada pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.This research is motivated by the application of blended learning requires more interaction and communication of teachers and learners, while discussing face time in learning is still lacking. The purpose of this research is to analyze the blended learning model used today, to develop blended learning model and effectiveness strategy. The method used in this research is research and development (R & D) method. Descriptive analysis to know the description and value of the percentage of product valuation data and questionnaire effectiveness that is in the minimum category good until very good. The results showed (1) Blended learning which has been implemented using LMS Edmodo which only implemented for learning learning. (2) Problem-based blended learning model using expert validation that is percentage of validation of syllabus 90%, validation percentage of RPP 84, 55% and e-learning validation 83%. (3) blended learning model based on 77.33 control class exam and experimental class experimental grade. Result of t test analysis got tcount = 2,161 with pvalue = 0,03 < 0,05 which mean there is difference of learning result which significant between experiment class and control class. Benefits of research to add variance science in learning technology about learning models, especially the use of edmodo applications in learning-based outcomes learners to learn.
Legitimasi Budaya Lokal Islam dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Azmy, Rikzi Izzet Alvaeni; Haryono, Haryono; Utanto, Yuli
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 5 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Curriculum and Educational Technology Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menguraikan mengenai legitimasi budaya dalam pengembangan kurikulum agama Islam di MTs Ma’arif, desa Nyatnyono, Ungaran. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif peneliti menemukan bahwa kurikulum di MTs Ma’arif mengakomodasi keunikan nilai-nilai, tradisi, dan kultur keislaman masyarakat setempat. Akomodasi tersebut diwujudkan melalui integrasi ke dalam kurikulum dan praktik pembelajaran. Akomodasi ini merupakan upaya melestarikan dan mewariskan keunikan masyarakat lokal yang bertradisi Nahdliyin. Orientasi akomodasi tersebut kompatibel dengan MTs Ma’arif yang memang juga merupakan lembaga pendidikan bertradisi Nahdlatul Ulama (NU). Penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah dapat berperan besar dalam melestarikan nilai-nilai, tradisi, dan kultur masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya ke dalam kurikulum dan pembelajaran, dan sekolah-sekolah swasta seperti di bawah naungan Ma’arif potensinya lebih besar dalam hal ini. &nbsp; This article describes the cultural legitimation on Islamic teaching curriculum development in Islamic junior high school (MTs) Ma’arif, Nyatnyono, Ungaran. By employing qualitative approach the researcher found that the school’s curriculum accommodates the uniqueness of the local Islamic values, traditions, and cultures by integrating it to the official curriculum and learning practices. This kind of accommodation is compatible with the school characteristics as a private school under the supervision of Nahdlatul Ulama (NU) which is very acceptable to the Islamic local wisdom. This research also showed that MTs Ma’arif as a private school has a great potential to preserve the local Islamic values, traditions, and cultures by integrating it to the official curriculum and learning practices.
Implementasi Kurikulum Pendidikan Inklusi di Sekolah Agama (Islam) Tingkat Dasar Supriyono, Supriyono; Religiana, Mergy; Budiyono, Budiyono; Utanto, Yuli
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 5 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Curriculum and Educational Technology Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcets.v5i2.19753

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan kesesuaian implementasi kurikulum pendidikan inklusi di MI Ma’arif Keji Ungaran Barat dilihat dari aspek konteks, aspek masukan, aspek, proses, dan aspek produk. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP yang terdiri dari aspek context, input, process, dan product. Subyek penelitian ini adalah kurikulum pendidikan inklusi MI Ma’arif Keji. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner/angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kesesuaian implementasi kurikulum pendidikan inklusi termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 41.8 (77.4%). Hasil per aspek sebagai berikut: (1) aspek konteks sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 48.0 (88.9%); (2) aspek masukan sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 42.2 (78.1%); aspek proses sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 43.1 (79.8%); dan (4) aspek produk sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 33.8 (62.6%). The purpose of this study was to identify, analyze and describe the suitability curriculum implementation of education of inclusion in MI MaArif Keji Ungaran Barat seen from the aspect of context, input, process, and of the product. This study used the CIPP evaluation model consisting of aspects of context, input, process, and product. The subject of this study is the educational curriculum of inclusion MI Maarif Keji. The Methods of collecting data using questionnaires, interviews, observation, and documentation. The results showed that the overall suitability of inclusion education curriculum implementation included in the category of highly value the achievement of 41.8 (77.4%). Results by the aspects as follows: (1) aspect of context is in accordance with the value achievement of 48.0 (88.9%); (2) aspects of the input is in accordance with the value achievement of 42.2 (78.1%); aspect of the process is in accordance with the value achievement of 43.1 (79.8%); and (4) aspects of the product in accordance with the value achievement of 33.8 (62.6%).
The Function of Directive Speech Acts in Gamal Komandoko's Indonesian Archipelago Folklore Text Pamungkas, Betty Tri; Rustono, Rustono; Utanto, Yuli
Journal of Primary Education Vol 7 No 2 (2018): August 2018
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.506 KB)

Abstract

The directive speech acts have many functions. The functions of the directive speech acts include: forcing, inviting, asking, ordering, charging, urging, begging, advising, suggesting, commanding, giving cues, challenging. Folklore text is chosen as the data source due to it contains the utterances used by the characters to interact. The purposes of this research are to describe the function of directive speech acts in Indonesian archipelago folklore text written by Gamal Komandoko and to determine which function of directive speech act is dominant in Indonesian archipelago text written by Gamal Komandoko. The data are collected using observation method and writing technique. The data are analyzed using pragmatic analysis. The results of this study show some functions of directive speech. They are (1) requesting: 7 speeches, (2) begging: 5 speeches, (3) suggesting: 8 speeches, (4) commanding: 6 speeches, (5) ordering: 18 speeches, (6) advising: 1 speech, (7) forcing: 2 speeches, (8) inviting: 4 speeches, (9) prohibiting: 1 speech, (10) challenging: 4 speeches, (11) proposing: 1 speech, (12) giving cues 1 speech. The total of directive speech acts function data in Gamal Komandoko's Indonesian archipelago text are 58 utterances. The dominant function found in the text is the ordering function. This research is expected to be useful for pragmatic studies especially in speech acts.
A The Management of Learning Innovation to Achieve The Quality of Graduates in SMK Negeri 1 Kuningan Yulianti, Yulianti; Haryono, Haryono; Utanto, Yuli
Educational Management Vol 7 No 1 (2018): June 2018
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vocational High School (SMK) as part of formal schools organized to prepare workforces that will compete and can fulfill job market demand. To achieve these goals it is necessary to innovate in learning process in order to create quality output. The purpose of this study is to identify and analyze: The type of learning innovation, the planning, the implementation, the evaluation, the constraints and solutions of learning innovation as an effort to achieve the quality of graduate in SMK Negeri 1 Kuningan. The method used in this research was descriptive qualitative. The data acquisition was done by in-depth interviews, participatory observation, and document study. The research result showed as follows: 1) The types of learning innovation arein the form of student-cantered learning, learning factory, learning using internet media, discovery and inquiry, problem based learning. 2) The planning of learning innovation includes making lesson plan, annual programs, semester programs, MGMP.3) The implementation of learning innovation includes initial activities, core activities, closing activities, 4) The evaluation of learning innovation includes process and result evaluation, 5) The constraints and solutions in innovating learning is some teachers have not fully master curriculum 2013, he solution that is carried out is by involving teachers in various trainings. Vocational High School (SMK) as part of formal school organized to prepare labor that will compete and can fulfill job market demand. To achieve these goals it is necessary to innovate in learning process in order to create quality output. The purpose of this study is to identify and analyze: The type of innovation learning, the planning, the implementation, the evaluation, the constraints and solutions of learning innovation as an effort to achieve the quality of graduate in SMK Negeri 1 Kuningan. The research result showed as follows: 1) The type of learning innovation among learning factory, student centered, Using peer tutors, cooperative learning, story telling, Discovery and inquiry learning, problem based learning. 2) The planning of learning innovation is at the beginning of the academic year by conducting various trainings such as, MGMP, In house Training, preparing learning tools, lesson plan, annual program, semester program. 3) The implementation of learning innovation by refer to the lesson plan that correspond to curriculum 2013. 4) Evaluation / assessment of learning process includes three aspects, there are: aspects of knowledge, skills and attitudes. 5) The constraints and solutions in innovating learning among some teachers who have not to understand how to implement the learning process by using curriculum 2013. The solution that has been done by the school is to follow the teachers in various training.
Early introduction of Campus for XII grade Students to Maximize Standards Graduates Competency on Public Senior High School 1 Semarang Dewi, Sri Purnama; Haryono, Haryono; Utanto, Yuli
Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology Vol 7 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcet.v7i2.29686

Abstract

Public Senior High School 1 Semarang is a favorite High School in Semarang City, Central Java. One of the ideal schools that is the further goal study for graduates of Junior High School in Semarang even from outside Semarang. One reason is this school is known to be successful in developing the academic and non-academic potential of students. Having students with academic abilities above average and diverse talents, the target of obtaining achievements is no longer oriented to the high value of national examinations but rather how many graduates can be accepted into college. This study aims to describe an innovative curriculum work plan related to further study programs as the development of graduate competency standards. This qualitative research uses a case study approach by analyzing the data in the form of detailed descriptions of the campus early recognition program through various data sources. Data sources were obtained from interviews, observations, and documents. The results showed that the early world recognition program had a positive impact on XII grade because they had the understanding and insight related to knick-knacks for college entrance competition by measuring their ability to compete in a university and can make a choice of majors according to their passion. The successful of this program shows that the government's effort to authorize the Education Unit to develop the Curriculum 2013 into a School Curriculum is an appropriate policy especially in developing Standards Graduates Competency for of the Education Unit Level.
Determination of Teachers Readiness in Implementing Curriculum 2013 at Senior High Schools in Kupang City, East Nusa Tenggara Sakan, Rola Marlince; Utanto, Yuli; Rifai RC, Achmad
Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology Vol 8 No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcet.v8i1.30963

Abstract

This study aims to analyze the effect of teacher training, teacher competence and school facility and infrastructure partially and simultaneously to teacher readiness in implementing Curriculum 2013 at Public Senior High School (SMAN) in Kupang city, East Nusa Tenggara. The study included qualitative research using ex post facto design approach and used proportional cluster random sampling technique to collect the subjects. Total subjects in this research were 169 teachers from 807 teachers as research population at senior high school in Kupang city, East Nusa Tenggara. The technique of collecting data used questionnaire and Likert scale was applied in measuring each variable. The analysis method employed multiple linear regression analysis and applied for the SPSS program. The results of this research are: (1) The quantity of the effect of teacher training to teacher readiness in implementing Curriculum 2013 was 30.20%, (2) Teachers competence to teacher readiness in implementing Curriculum 2013 was 47.40%, (3) The quantity of the effect of facilities and infrastructure to teacher readiness in implementing Curriculum 2013 was 17.20%. Teacher training, teacher competence and facilities and infrastructure to teacher readiness in simultaneously in implementing Curriculum 2013 in public school of senior high schools in Kupang city, East Nusa Tenggara was 63.50% and remaining 36.50%were influenced by other factors. Teacher training, teacher competence, and facility and infrastructure have a positive and significant effect on teacher readiness in implementing Curriculum 2013 at senior high schools in Kupang city, East Nusa Tenggara.