Claim Missing Document
Check
Articles

Instrumen Tes Kebugaran Jasmani Untuk Anak Usia 10-12 Tahun Wahyu Indra Bayu; Waluyo Waluyo; Ahmad Richard Victorian; Al Ikhsan Al Ikhsan; Yoga Apriyanto
Jurnal Sporta Saintika Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Sporta Saintika Edisi September
Publisher : Jurusan Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sporta.v6i2.186

Abstract

The purpose of this study was to determine physical fitness measurement instruments for children aged 10-12 years. This is the average age of children who go to school at the primary level in grades 4-6. This type of research is a survey method with percentage descriptive data analysis techniques. Purposive accidental sampling was used in this study. Respondents involved in this study were 128 respondents consisting of 19 respondents who were lecturers in the field of sports and 109 respondents were teachers of PESH at elementary school. The results of the study show that the measuring instruments for health-related physical fitness that can be applied to most elementary schools by taking into account the condition of the facilities and infrastructure are weight, height, and body mass index (body composition), 20-meter multi-stage shuttle run (cardiorespiratory endurance), sit-and-reach test (flexibility), pushup (muscle endurance), and maximal handgrip strength test (muscle strength).
PENGARUH PEMAHAMAN AGAMA, MOTIFASI MENDAPATKAN PROFIT DAN TINGKAT PENDIDIKAAN TERHADAP KESADARAN SERTIFIKASI HALAL BAGI PRODUSEN MAKANAN DI KABUPATEN SLEMAN DAN BANTUL Waluyo Waluyo
INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : State Institute of Islamic Studies (IAIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/infsl3.v7i1.75-98

Abstract

This research aims to determine whether there is an understanding of the influence of religion, profit motivation and education levels of the awareness of certified halal food for producers in Sleman and Bantul, as well as to find among the independent variables which are more significant. This research is a quantitative study with multiple regression analysis. Independent variables (religious understanding, motivation and profit levels) simul-taneously have significant effect on awareness of halal certification for food producers in Sleman and Bantul with the amount of influence of 66.7%. The independent variables that have a significant effect on the dependent variable  (motivation of certified halal) is understanding of religion variable and profit motivation.
PENTINGNYA KECERDASAN DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME SEKRETARIS DALAM MELAKSANAKAN TUGAS Waluyo Waluyo
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Sekretari
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.26 KB) | DOI: 10.32493/skr.v1i1.614

Abstract

Abstrak  Jabatan dan profesi sekretaris sering mendapatkan banyak pandangan dan sorotan  negatif dalam lingkungan masyarakat, sekretaris merupakan jabatan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Pimpinan organisasi tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dan tugas-tugasnya sehari-hari, tanpa bantuan seorang sekretaris. Posisi sekretaris sudah semakin strategis, tidak hanya sebagai penerima telepon, menulis surat, ataupun menjadwalkan pertemuan pimpinan, tetapi seringkali seorang sekretaris sebagai ujung tombak organisasi atau perusahaan, sehingga dituntut untuk mampu mengambil sikap dan keputusan ketika pimpinan tidak sedang berada di kantor.  Dengan berkembangnya tugas-tugas seorang sekretaris, dari tugas rutin sesuai dengan penjabaran pekerjaannya menjadi tugas yang kreatif, dituntut adanya kemauan yang keras dari pribadi sekretaris dalam mengembangkan wawasan, keterampilan yang khusus, interaksi, dan perubahan sikap sesuai dengan tuntutan dan perkembangan organisasi tempatnya bekerja untuk menjadi sekretaris yang profesional.  Dalam hal ini, termasuk kecerdasan emosi sebagai dasar yang penting dalam pengembangan kepribadian dan peningkatan profesionalisme sekretaris.
PENGELOLAAN DATA KEARSIPAN PADA PT ALTRAK 1978 BINTARO – JAKARTA SELATAN Waluyo Waluyo; Yohana Virgiana
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Sekretaris
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.303 KB) | DOI: 10.32493/skr.v2i2.631

Abstract

Abstrak  Sebuah instansi pemerintah atau swasta dalam melakukan pekerjaan maupun kegiatan memerlukan data dan informasi, salah satunya adalah data kearsipan. Data kearsipan sangat diperlukan bagi setiap instansi untuk menunjang proses kegiatan yang dilakukan dalam sebuah instansi. Dengan adanya arsip akan timbul pekerjaan kearsipan, baik dengan peralatan yang paling sederhana maupun dengan peralatan yang paling canggih atau teknologi tinggi seperti misalnya komputer. Kelancaran organisasi perkantoran terletak pada pengelolaan data kearsipan yang sistematis, sederhana dan efesien.Pengelolaan data kearsipan sangat penting agar sewaktu-waktu arsip diperlukan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.
PENGARUH PENERAPAN POLA KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (P4TK) BISNIS & PARIWISATA JAKARTA Nani Nuraini Sarah; Waluyo Waluyo
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Sekretari
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/skr.v7i2.7033

Abstract

ABSTRAK-Tujuan dari mempelajari Ilmu komunikasi adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan sesama manusia,  sehingga dapat saling berkomunikasi dengan lebih efektif dalam mencapai tujuan, baik tujuan individu, tujuan organisasi maupun  tujuan masyarakat. Di dalam Komunikasi Organisasi ada Budaya Komunikasi dengan garis hubungan yang berbeda. Garis hubungan vertikal kebawah, yaitu antara atasan dan bawahan, garis hubungan horizontal yaitu komunikasi antar pegawai dan garis hubungan yang terakhir adalah vertikal keatas dari pegawai ke atasannya. Tiap  garis hubungan tersebut ada polanya masing-masing. Jika pola komunikasi berjalan tidak mengikuti aturannya, maka pelaksanaan komunikasi akan berjalan kurang baik. Pelaksanaan komunikasi yang efektif sangat penting untuk dapat mendorong semangat serta meningkatkan kinerja pegawai. Pelanggaran komunikasi seringkali disebabkan karena pelaku tidak mengetahui bahwa komunikasi mereka telah melanggar  jalur ketertiban.“Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang mendalam dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pola komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai.”Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif atau sering juga disebut sebagai metode tradisional. Yaitu dimana data yang dihasilkan akan berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa variabel pola komunikasi organisasi mempengaruhi kinerja“pegawai di Pusat Pengembangan dan Pembedayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bisnis dan Pariwisata Jakarta. Kata kunci:”Komunikasi, Pola komunikasi, kinerja pegawai” ABSTRACT- The main purpose of studying communication is to develop and improve the ability to communicate with humans, so they can interact with each other more effectively in achieving goals, both individual goals, organizational goals and community goals. In the context of organizational communication,  an organizational culture sees communication relationships from the perpetrator's relationship line. The downward vertical relationship line, that is between superiors and subordinates, the horizontal relationship line is between one employee and another employee and last one is upward vertical relationship line, that is between the employee to the superior. Each of these lines of communication has its own pattern. If the communication pattern does not go according to the rules, then the implementation of communication will not work well. This will become one of the disturbances or obstacles in achieving company performance because the message is not conveyed correctly. Communication violations that occur are mostly caused by the perpetrators of the communication not knowing that they have violated the order lines. The purpose of this study is to obtain an in-depth picture and provide empirical evidence regarding the effect of organizational communication patterns on employee performance. The research used quantitative research methods or often referred to as traditional methods. The resulting data will be in the form of numbers and the analysis uses statistics. The results of regression testing show that the”variable organizational communication patterns affect the performance of employees at Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bisnis dan Pariwisata Jakarta.”  Keywords: Communication, communication patterns, employee performance
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) BISNIS DAN PARIWISATA JAKARTA Waluyo Waluyo; Ismirah Ismirah
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Sekretari
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1235.006 KB) | DOI: 10.32493/skr.v3i1.632

Abstract

Abstrak      Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap mutu pelayanan pegawai pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang artinya penelitian ini hanya sebatas mengungkapkan suatu permasalahan yang ada dan mencoba menemukan solusi atau pemecahan dari permasalahan yang ada. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan kuesioner. Data yang diperoleh dari kuesioner dengan jumlah responden sebanyak72 orang. Pengujian data kuesioner dianalisis dengan menggunakan analisis statitik pada program Microsoft Excel 2007 dan perhitungan manual dengan metode uji validitas dan reliabilitas, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji signifikan hipotesis pada α = 5%.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel budaya organisasi terhadap mutu pelayanan pegawai pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata dengan diperoleh koefisien korelasi r = 0,716. Hasil perhitungan koefisien determinasi adalah 51,265%, yang memiliki arti bahwa mutu pelayanan pegawai pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata dipengaruhi oleh variabel budaya organisasi sebesar 51,265% dan sisanya sebesar 48,735% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pada uji t diperoleh thitung = 8,581 lebih besar dari ttabel = 1,658, maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap mutu pelayanan pegawai pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata. Kata kunci : Budaya Organisasi dan Mutu Pelayanan Pegawai
PENGARUH GAYA KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BIRO KOMUNIKASI LAYANAN MASYARAKAT KEMDIKBUD JAKARTA Waluyo Waluyo
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Sekretari
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/skr.v6i2.5537

Abstract

Abstrak - Tujuan  penelitian   adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan pola komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai pada Biro Komunikasi Layanan Masyarakat Kemdikbud Jakarta. Sampel  dalam penelitian ini  sebanyak 50 orang karyawan dari 102 populasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan  kuesioner dan  diolah dengan  analisis regresi sederhana. Uji  instrumen penelitian dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji hipotesis menggunakan uji t (parsial), dan analisis koefisien determinasi dengan bantuan software SPSS 21 for Windows. Dari hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap indikator komunikasi dari atas kebawah dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 8 orang (16%), responden yang memberikan penilaian dalam kategori sedang yaitu sebanyak 35 orang (70%), dan responden yang memberikan penilaian dalam kategori rendah yaitu sebanyak 7 orang (14%). Responden yang memberikan penilaian terhadap variabel pola komunikasi dari bawah ke atas dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 8 orang (16%), responden yang memberikan penilaian terhadap variabel pola komunikasi dari bawah keatas dalam kategori sedang yaitu sebanyak 34 orang (68%), dan responden yang memberikan penilaian dalam kategori rendah yaitu sebanyak 8 orang (16%). Responden yang memberikan penilaian terhadap indikator variabel pola komunikasi horizontal dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 8 orang (16%), responden yang memberikan penilaian dalam kategori sedang yaitu sebanyak 35 orang (70%), dan responden yang memberikan penilaian dalam kategori rendah yaitu sebanyak 7 orang (14%). Pola komunikasi horizontal mayoritas dinilai dalam kategori sedang (70%). Berdasarkan hasil uji koefisien maka penerapan pola komunikasi memberikan kontribusi pengaruh sebesar 48,9% terhadap kinerja pegawai, sedangkan sisanya sebesar 100% - 48,9% = 51,1%, disebabkan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil uji t diatas dapat diketahui variabel Pola Komunikasi (X) memiliki nilai thitung 6,779 > ttabel 1,667. Hal ini berarti variabel pola komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, dan diperoleh hasil signifikan yang menunjukkan nilai 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara pola komunikasi dan kinerja pegawai. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel penerapan pola komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Biro Komunikasi Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta. Sehingga, jika nilai pola komunikasi naik maka kinerja pegawai akan meningkat secara signifikan. Kata kunci : Pola Komunikasi, Prestasi Kerja Pegawai Abstract - The purpose of this research is to find out the magnitude of the effect of the application of organizational communication patterns on employee performance at the Jakarta Ministry of Education and Culture Communication Bureau The sample in this study were 50 employees from 102 populations. The data collection method used in this study is to use a questionnaire and processed with simple regression analysis. Test research instruments with validity and reliability tests. Hypothesis testing uses t test (partial), and analysis of the coefficient of determination with the help of SPSS 21 for Windows software. Descriptive test results show that respondents who gave an assessment of communication indicators from the top down in the high category were 8 people (16%), respondents who gave ratings in the medium category were 35 people (70%), and respondents who gave ratings in the low category is 7 people (14%). Respondents who gave an assessment of the communication pattern variables from the bottom up in the high category were 8 people (16%), respondents who gave an assessment of the communication pattern variables from the bottom up in the medium category were 34 people (68%), and respondents who gave assessment in the low category as many as 8 people (16%). Respondents who gave an assessment of the variable indicators of horizontal communication patterns in the high category were 8 people (16%), respondents who gave ratings in the medium category were 35 people (70%), and respondents who gave ratings in the low category were 7 people (14%). The majority of horizontal communication patterns are rated in the medium category (70%). Based on the results of the coefficient test, the application of communication patterns contributes an effect of 48.9% to employee performance, while the rest of 100% - 48.9% = 51.1%, is caused by other variables not examined. Based on the results of the t test above it can be seen that the Communication Pattern variable (X) has a thitung of 6.779> ttable 1.667. This means that the communication pattern variable has a positive effect on employee performance, and a significant result is obtained that indicates the value of 0,000 <0.05, which means that there is a significant influence between communication patterns and employee performance. This shows that Ho was rejected and Ha was accepted, meaning that the variable implementation of communication patterns had a positive effect on employee performance at the Public Service Communication Bureau of the Ministry of Education and Culture in Jakarta. Thus, if the value of the communication pattern rises, employee performance will increase significantly. Keywords: Communication Patterns, Employee Job Performance
PENGEMBANGAN MEDIA CHART BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS Waluyo Waluyo; Sudjarwo Sudjarwo; R Gunawan Sudarmanto
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 1, No 5 (2013): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to produce of media pictured chart of Social Studies and to know the extent of effectiveness of media pictured chart in Social Studies learning. The research method used was Research and Development (RD). The design of media development used instructional design steps of Dick and Carey. The result of the development research concluded that, (1) media expert, content expert, teaching-learning expert and students toward the product developed had good criteria, relevant, appropriate, attractive, clear, interesting enough and help the learning process of Social Studies and was stated fit for use; (2) the result of product trial of media pictured chart developed got the conclusion that the average of experimental class learning result used media chart was higher than control class which used conventional media. The result analysis of try out got coefficient score of t count was higher than t table so that media pictured chart learning was stated effective.Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk berupa media chart bergambar IPS dan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas media chart bergambar dalam pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (RD). Desain pengembangan media menggunakan langkah-langkah desain instruksional Dick and Carey. Hasil penelitian pengembangan ini menyimpukan bahwa, (1) penilaian ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran dan peserta didik terhadap produk yang dikembangkan memiliki kriteria baik, relevan, sesuai, menarik, jelas, cukup menarik dan membantu proses pemebalajran IPS dan dinyatakan layak digunakan; (2) hasil uji coba produk media chart bergambar yang dikembangkan diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan media chart bergambar lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang menggunakan media konvensional. Hasil analisis uji coba diperoleh nilai koefisien t hitung lebih besar dari t tabel sehingga pembelajaran dengan media chart dinyatakan efektif.Kata kunci : media chart bergambar, pembelajaran ips, pengembangan
Sifat Organoleptik dan Kadar Serat Pangan Mie Basah dengan Penambahan Tepung Okra Hijau (Abelmuschus esculentum L.) Agustiana Agustiana; Waluyo Waluyo; Fery Lusviana Widiany
Jurnal Gizi Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.212 KB) | DOI: 10.26714/jg.9.1.2020.131-141

Abstract

The content of dietary fiber in wet noodle is lower than the dietary fiber requirement, so we need to add the local food which is high in dietary fiber content, that is green okra (Abelmuschus esculentum L). This study was to determine the effect of green okra flour mixing in wet noodle on organoleptic characteristics and dietary fiber content. This was an experimental study with complete random design. The independent variable was substitution of greenokra flour on wet noodle, while the dependent variables were organoleptic characteristics and dietary fiber content. There were four variations of wet noodles i.e. 0%, 10%, 15%, 20%. Data were analyzed using Kruskal-wallis, Mann Whitney and Anova. The result showed wet noodle 10% was whitish green, typical flavour of wet noodle, and chewy. The highest level of dietary fiber content was in wet noodle 20% as many as 9,92 grams. In conclusion, there were any significant differences in organoleptic test result based on aroma and taste, but no difference based on color and texture. There were significant differences in dietary fiber content from the four experiment variations. The higher percentage of green okra flour makes the higher content of dietary fiber content in wet noodles.Keywords : Wet noodle; Green okra (Abelmuschus esculentum L.) flour; organoleptic characteristic; Dietary fiber content.
Pengaruh Pendekatan Konstruktivistik dan Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas I Semester 2 SMA Negeri 1 Ngaglik Sleman Tahun Pelajaran 2003/2004 Waluyo Waluyo
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 8, No 1 (2006)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v8i1.2016

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh pendekatan pembelajaran, gaya belajar siswa, dan interaksi keduanya terhadap prestasi belajar kimia. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman terhadap siswa kelas I semester 2 tahun pelajaran 2003/2004. Penelitian ini adalah eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Populasi penelitian ini berjumlah 220 siswa dengan sampel sejumlah 125 siswa yang ditentukan dengan teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan berupa soal kemampuan awal kimia, angket gaya belajar siswa, dan soal prestasi belajar kimia, yang sudah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Koefisien reliabilitas masing-masing instrumen lebih dad 0,7. Sebelum data dianalisis dilakukan pengujian prasyarat analisis dengan Kolmogorov-Smirnov untuk menghitung normalitas; serta F-ratio untuk menghitung homogenitas. Data dianalisis dengan menggunakan analisis variansi dua jalur, dengan taraf signifikansi 5%.Hasil penelitian pembelajaran kimia menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa: (1) lebih tinggi pada pembelajaran konstruk-tifistik daripada pembelajaran konvensional, (2) lebih tinggi dengan gaya belajar visual dibanding gaya belajar auditorial, (3) tidak berbeda antara gaya belajar visual dengan kinestetik dan antara gaya belajar auditorial dengan kinestetik.Kata kunci: honstruktivistik, gaya belajar siswa, prestasi belajar kimia.