Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Modifikasi Motor Bakar 4 Langkah Bahan Bakar Bensin Menjadi Biogas: Aplikasi Untuk "Engine Test Bed" Wijayanto, Wishnu; Apriyanti, Eny
METANA Vol 14, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.732 KB) | DOI: 10.14710/metana.v14i2.21393

Abstract

Biogas  merupakan  salah  satu  bahan  bakar  non  fosil  bersifat  renewable  (terbarukan)  yang  dapat  dijadikan  bioenergi  alternatif. Biogas memiliki konsentrasi gas metana (CH4) yaitu 50–75 %,  gas karbon dioksida (CO2)25–50%, gas nitrogen (N2) 0 - 0,3 %, gas hidrogen (H2) 1-5 %, gas hidrogen sulfida (H2S) 0,1-2 % dan gas oksigen (O2) 0,1-0,5 %. (Hambali, 2007). Untuk dapat menggunakan biogas sebagai bahan bakar motor bakar pada mesin bensin generator 4 langkah 1300 (watt) dilakukan modifikasi pada : kelonggaran katup isap dan buang, injektor venturi pada karburator dan menaikkan rasio kompresi 9,2 – 9,3. Pada pengujian dihasilkan torsi maksimum 4,1 (Nm), Temperatur 490 oC pada pembebanan 1000 (watt).
KONSERVASI BADAN AIR BERKELANJUTAN SEBAGAI UPAYA KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR (KABUPATEN TEMANGGUNG) Sri Subekti; Eny Apriyanti; Ummi Chasanah
Neo Teknika Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Neo Teknika Vol 5 No 2 Desember 2019
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v5i2.1424

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk pada setiap tahunnya nantinya dapat berpengaruh terhadap kebutuhanjumlah air bersih sebagai sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Demikian juga dengan peningkatanluasan kawasan peruntukkan industri yang semakin meningkat maka kebutuhan air bersih untuk industridengan pendekatan perhitungan kebutuhan dari jumlah pekerja industri akan meningkat juga.Metodologi yang digunakan adalah dengan proyeksi pertambahan penduduk, peningkatan penggunaanair baik untuk kegiatan usaha maupun masyarakat pada umumnya.Kebutuhan air di Kabupaten Temanggung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan kondisiseperti ini maka diperlukan suatu kegiatan untuk melakukan konservasi sumber daya air sebagai upayauntuk pemeliharaan yang berkelanjutan. Dengan penerapan efisiensi penggunaan air dalam pertaniansampai dengan 30% maka kebutuhan air secara total dapat turun sebanyak 0,36 milyar m3/tahun sehinggadaya dukung air dapat dinaikkan menjadi 1,24 atau surplus sebesar 0,26 milyar m3. Skenario penerapanefisiensi penggunaan air pada pertanian juga dapat meningkatkan daya dukung air Kabupaten Temanggungsampai tahun 2030.Dari kajian di atas dapat diambil suatu simpulan yaitu kebijakan pengelolaan sumber daya air, polapengelolaan sumber daya air, konservasi air tanah yang berkelanjutan sebagai upaya menjaga kuantitas dankualitas, perlunya suatu kajian dan pemahaman tentang sifat-sifat, karakteristik air, perlunya melibatkanmasyarakat untuk mengelola DAS.Kata kunci: konservasi berkelanujtan ketersediaan sumber daya air
ANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM REGIONAL KOTA TARAKAN DAN KABUPATEN BULUNGAN Niyar Candra Agustin; Widi Astuti; Eny Apriyanti
Neo Teknika Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Neo Teknika Vol.3 No.2 Desember 2017
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v3i2.1419

Abstract

Pengembangan dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat akan meyebabkan kebutuhanakan air bersih meningkat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat, dimana debit sumber air yang mengalami penurunan tiap tahunnya maka PDAM Kota Tarakan perlumengkaji kembali kebutuhan air bersihnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis proyeksi untukkebutuhan air di Kota Tarakan dan kabupaten Bulungan. Proyeksi jumlah penduduk dianalisismenggunakan metode geometrik. Berdasarkan hasil analisis, proyeksi kebutuhan air rata-rata di KotaTarakan hingga tahun 2036 sebanyak 1282 liter/detik terdiri dari kebutuhan air domestik sebesar854,58 liter/detik, kebutuhan air non domestik sebesar 213,64 liter/detik, proyeksi kehilangan airsebesar 213,64 liter/detik. Kebutuhan air baku di Kota Tarakan hingga tahun 2036 sebanyak 899,69liter/detik. Sedangkan proyeksi kebutuhan air rata-rata di Kabupaten Bulungan hingga tahun 2036sebanyak 92, 74 liter/detik terdiri dari kebutuhan air domestik sebesar 63,96 liter/detik, kebutuhan airnon domestic sebesar15,99 liter/detik dan proyeksi kehilangan air sebesar 12,79 liter/detik..Kebutuhan air baku di Kabupaten Bulungan hingga tahun 2036 sebanyak 98,37 liter/detikKata kunci: proyeksi; kebutuhan air; pertambahan penduduk; Tarakan; Bulungan
Pengelolaan Sampah Kawasan Perkotaan Kendal Kabupaten Kendal Sri Subekti; Eny Apriyanti
Neo Teknika Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Neo Teknika Vol 6 No.1 Juni 2020
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v6i1.1582

Abstract

Masalah persampahan terkait erat dengan perkembangan jumlah penduduk dan perilaku masyarakat dalam pola pembuangan sampah yang saat ini sudah menjadi semakin kompleks di setiap daerah, termasuk di Kabupaten Kendal. Cakupan pelayanan persampahan masih belum menjangkau seluruh wilayah Perkotaan Kabupaten Kendal. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat (Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah di Kabupaten Kendal). Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2014 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah di Jawa Tengah, Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Salah satu yang diharapkan dapat menjawab masalah tersebut adalah dengan meningkatkan partisipasi masyarakat melalui upaya pengelolaan sampah di sumbernya. Dengan mengelola sampah di sumbernya, baik dengan cara upaya mengurangi (reduce), memakai kembali (reuse), dan mendaur-ulang (recycling) sampah, serta mengganti (replace) diyakini akan memperbaiki kondisi pengelolaan sampah. Kata kunci: pengelolaan sampah kawasan perkotaan
APLIKASI MEMBRAN KERAMIK BERBASIS ABU BATUBARA UNTUK PENGOLAHAN AIR BERSIH Eny Apriyanti; Wishnu Wijayanto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2018: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.81 KB)

Abstract

Water  is  one  of  the  natural  resources  that  is  very  important  for  human  life, therefore the presence of water in the community needs to be maintained and preserved for survival. Water needs are increasing along with the increase in population and development in all sectors. The above problems are all of our problems, so to overcome these problems we need good clean water treatment technology. Clean water treatment generally still uses the conventional process, that is by filtration using a sedimentation bath until the results are still less than optimal, it is necessary to develop clean water treatment technology. This clean water treatment can be developed using ceramic membrane technology to improve the quality of clean water that is environmentally friendly and efficient, so that the clean water obtained can meet the standard quality of clean water quality that has been set in Indonesia. Ceramic membrane is one type of membrane that can be used for the processing or purification of clean water, for the quality of the membrane is determined by the coal ash support layer and chitosan deposition layer ,  both aspects of which are of concern in this study. Keywords : clean water, coal ash, ceramic membrane,chitosan,  processing
Pemanfaatan Enzim Bromelin dari Tepung Nanas (Ananas comosus L. Merr) untuk Menurunkan Kadar Kafein Kopi pada Proses Pembuatan Sirup Kopi Azhara Rumba Hapsari; R.TD Wisnu Broto; Eny Apriyanti
METANA Vol 18, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/metana.v18i1.45600

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemakaian tepung nanas dengan waktu ekstraksi, sehingga dapat menurunkan kadar kafein kopi arabica dengan menggunakan tepung nanas yang mengandung enzim bromelin terhadap penurunan kadar kafein pada pembuatan sirup kopi. Metode yang digunakan adalah ekstraksi. Variabel tetap pada percobaan ini yaitu berat bubuk kopi, variabel bebas untuk percobaan yaitu variasi waktu, massa dan suhu pemasakan kopi sedangkan variabel terikat adalah kondisi kadar kafein. Hasil dari penelitian ini adalah analisa yang dilakukan yaitu analisa kadar kafein dan analisa gula. Kadar kafein diperoleh hasil pada waktu 3 jam suhu 50°C dan massa 28 gram merupakan hasil terbaik penurunan kafein yang menghasilkan kadar kafein 1,48 %, sedangkan untuk kadar gula diperoleh 48,77%. Hal ini dikarenakan massa tepung nanas dan waktu ekstraksi yang lama sehingga enzim bromelin dari tepung nanas dapat terekstrak dan dapat menurunkan kadar kafein.   This study aims to see the effect of using pineapple flour with extraction time so that it can reduce the caffeine content of Arabica coffee using pineapple flour containing the enzyme bromelain on the reduction of caffeine levels in the manufacture of coffee syrup. The method used is extraction. The fixed variable in this experiment is the weight of the powder coffee, the independent variable for the experiment is the variation of time, mass, and temperature of coffee cooking, while the dependent variable is the condition of caffeine content and sugar analysis. Caffeine content was obtained at a time of 3 hours at a temperature of 50°C and a mass of 28 grams wes the best results for decreasing caffeine which resulted in a caffeine content of 1.48% while for a sugar content of 48,77% it was obtained. This is due to the mass of pineapple flour and the long extraction time so that the bromelain enzyme from pineapple flour can be extracted and can reduce caffeine levels.
The Synthesis of Triamine Group Modified Silica Hybrid Material Coated on Muara Kencan Iron Sand for Hg (II) Adsorption Ricka Prasdiantika; Dony Allan Pratama; Agustien Zulaidah; Eny Apriyanti; Suharman Suharman
Walisongo Journal of Chemistry Vol 5, No 1 (2022): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v5i1.9013

Abstract

Hg metal was toxic and harmful to the environment because it does not biodegradation, can accumulate in living things, and pollute waters. One method that can be used was adsorption by inorganic-organic hybrid materials. This study aims to synthesize a triamine group modified silica hybrid material coated on iron sand or Magnetic Materials@Silica@Triamine (MM@SiO2@TA) to adsorb Hg(II) metal ions. The study began with the preparation of the iron sand of Muara Kencan Beach using magnets, washing using a solution of 1 M HCl and 0.5 M HF, and coating the material using sodium silica (SiO 25.5-28.5%) modified by a 99% triamine group with co-precipitation. The XRF characterization results showed that the magnetic material of the iron sand of Muara Kencan Beach has an iron oxide (magnetite) content of 73.31%. The iron oxide content increased after washing with HCl solution to 79.12% and HF solution to 81.81%. The results of FTIR, XRD, and TEM characterization showed that the MM@SiO2@TA was successfully synthesized with a size of 63.43 nm. The MM@SiO2@TA was tested to adsorb metal ion Hg(II) at a concentration of 100 ppm, pH 6, and a contact time of 1 hour. The AAS results showed that MM@SiO2@TA could adsorb metal ions Hg(II) as much as 60.82 ppm or 60.82%.
SINTESA DAN PENGEMBANGAN MATERIAL KOMPOSIT FLY ASH DAN KAOLIN APLIKASI PEMBUATAN MEMBRAN KERAMIK DENGAN METODE EKTRUKSI Eny Apriyanti; Widi Astuti; Ummi Chasanah
urn:nbn:de:00001miji.v2i11
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan material komposit sebagai membran keramik berpori semakin meningkat saat ini dan terdapat peluang untuk memanfaatkan limbah anorganik seperti abu terbang batubara (fly ash) sebagai bahan baku pembuatan keramik, pengembangan membran keramik dengan memanfaatkan limbah fly ash berpeluang menjadi kajian yang relevan dan inovatif. Pada pembuatan komposit fly ash/kaolin/alumina menggunakan metode ektruksi dan suhu pembakaran 1150oC dengan waktu penahan pembakaran 6 jam, parameter untuk karakterisasi membran adalah uji analisa yang mencakup permeabilitas, uji tekan membran dan SEM. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa membran keramik dengan komposisi abu batubara : kaolin clay : Kitosan (57% : 41% : 2%) yang paling optimum dan tekanan 1 bar untuk membran keramik M1. Hasil analisa SEM menunjukkan bahwa membran keramik M1 memiliki ukuran pori yang relatif seragam dengan rentang diameter pori sekitar 10-20 µm, maka material komposit fly ash dan kaolin layak digunakan sebagai material filter.
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA AUTOCLAVE PADA INDUSTRI TEMPE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UKM DI DESA SUMURREJO GUNUNG PATI SEMARANG Eny Apriyanti; Ummi Chasanah; Sri Kiswati
urn:nbn:de:00001miji.v2i11
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempe merupakan makanan yang dibuat dari kedelai yang difermentasikan menggunakan jamur Rhizopus spp berwarna putih, tempe dapat diolah lebih lanjut menjadi olahan pangan yang dapat dikembangkan oleh masyarakat menjadi olahan pangan yang berkaulitas dan mempunyai nilai jual tinggi melalui Program Kemitraan Masyarakat berbasis penerapan TTG. Target kegiatan ini adalah pemberdayaan Masyarakat dalam mengembangkan produk, melatih jiwa kewirausahaan dan meningkatkan penjualan produk. Luaran dari kegiatan ini adalah diversifikasi pangan berupa produk pangan yang sehat dan bergizi untuk menunjang imunitas seperti nugget tempe, coklat temped dan stik tempe. Metode pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini meliputi : 1) Perencanaan dan Sosialisasi program kegiatan, 2) Persiapan dan penyediaan alat dan bahan kegiatan, 3) Pelatihan Penggunaan alat Autoclave, 4) Pelatihan diversifikasi produk olahan tempe, 5) Penguatan manajemen usaha mitra, 6) Monitoring dan evaluasi PkM. Kegiatan ini menstimulasi kelompok UKM untuk meningkatkan produksi tempe dalam usaha kuliner cemilan makanan sehat yang diolah dari tempe. Program Kemitraan Masyarakat yang bermitra dengan kelompok Usaha industri di Desa Sumurrejo Kecamatan Gunung Pati Semarang telah berhasil membantu menciptakan kemandirian ekonomi, hasil dari program ini adalah meningkatnya kapasitas dan kuantitas produksi tempe pada kelompok mitra. Implementasi alat berbasis teknologi autoclave dangan panci bertekanan mampu meningkatkan kapasitas produksi tempe dari UKM dari 100 kg menjadi 250 kg dalam waktu produksi 7 jam pengerjaan. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari berbagai olahan tempe yang berupa nugget tempe dan stik tempe merupakan makanan camilan bergizi yang layak dikembangkan sebagai cabang usaha yang sangat menguntungkan.
PEMANFAATAN EKSTRAK LENGKUAS (Alpinia galanga) SEBAGAI PENGAWET ALAMI IKAN NILA DENGAN UJI ORGANOLEPTIK Eny Apriyanti; Sri Subekti; Sukaryo
urn:nbn:de:00001miji.v1i28
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.71 KB)

Abstract

Ikan merupakan sumber protein hewani yang bernilai gizi tinggi tetapi mudah rusak dan mengalami penurunan kualitas daging ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan ekstrak lengkuas (Alpinia galanga) yang mengandung senyawa fenol (C6H5OH) terhadap ikan nila dengan uji organoleptik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila segar dan ekstrak rimpang lengkuas (Alpinia galanga). Ekstrak lengkuas didapatkan dengan melakukan ekstraksi maserasi selama 5 hari. Untuk pengujian, ikan direndam ekstrak lengkuas dengan komposisi 0% (tanpa penambahan ekstrak lengkuas), 20% (20ml ekstrak dan 80ml aquadest), 30% (30ml ekstrak dan 70ml aquadest), 40% (40ml ekstrak dan 60ml aquadest) dengan waktu aging (perendaman) yang digunakan dalam penelitian 1 hari, 3 hari, 5 hari dan 7 hari. Hasil dari 4 panelis menunjukkan bahwa ikan nila dapat diawetkan menggunakan ekstrak lengkuas dengan konsentrasi 40% dan daya simpan 3 hari pada suhu ruang