Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Optimalisasi Program Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Desa Aik Berik Kabupaten Lombok Tengah Muttaqin, M. Zaenul; Ardiyanto, Ardiyanto; Wahyudi, Edy
POLITICO Vol 17, No 2 (2017): Jurnal POLITICO Fisipol
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.526 KB) | DOI: 10.32528/politico.v17i2.978

Abstract

Berkembangnya sejumlah kasus penebangan liar di kawasan hutan lindung membuat masyarakat Desa Aik Berik berinisiatif untuk menjaga kelestarian hutan bersama dengan pemerintah. Jangka waktu berlakunya program HKm selama 35 tahun, sementara aturan yang berlaku bagi aktor kebijakan atau stakeholder dalam program HKm mengalami banyak perubahan pada tataran organisasi.Lemahnya keterlibatan pihak-pihak bersangkutan dalam program HKm masih terkendala aturan kerjasama atau nota kesepahaman. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum optimalnya lembaga yang terkait implementasi program HKm dan belum optimalnya faktor penunjang implementasi program program HKmTujuan dari penelitian ini untuk mengoptimalkan kinerja lembaga yang terkait implementasi program program HKm dan mengoptimalkan faktor penunjang implementasi program HKm.Objek penelitian adalah pihak yang terlibat dalam program HKm. Penetapan dan pemilihannya dilakukan secara purpossive sampling. Ditetapkan 4 orang responden dan informan kunci yang dijadikan pakar pada penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi untuk pengisian kueisioner (Analysis Hierarchy Process) AHP.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) merupakan lembaga yang perlu ditingkatkan perannya dalam implementasi Program Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Desa Aik Berik Kabupaten Lombok Tengah, Peraturan perundang-undangan merupakan faktor penunjang yang perlu ditingkatkan dalam implementasi Program Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Desa Aik Berik Kabupaten Lombok Tengah.Kata Kunci :Hutan Kemasyarakatan,  Kelembagaan, Faktor Penunjang Program, AHP
PERAN DAN STRATEGI KOMUNITAS LONTAR DALAM MENYEBARKAN BUDAYA LITERASI DI NUSA TENGGARA BARAT M. Zaenul Muttaqin; Azhari Evendi; Made Selly Dwi Suryanti
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol. 13 No. 2 (2020)
Publisher : usat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v13i2.382

Abstract

This study aims to analyze the roles and strategies of the Lontar literacy community to introduce literacy culture to the wider community in the West Nusa Tenggara region. Primary data obtained through observation and interviews. Data analysis was carried out systematically by determining the sections and relationships between the data sections. The validity of the data is measured by triangulation and external audit. The results show that the Lontar Community has played its role by providing intensive coaching since 2017 at Taman Baca Masyarakat in two regencies that are tourist destinations, such as TBM Rinjani at the slopes of Rinjani, and the Perpustakaan Adat Bayan for this Traditional Village, North Lombok Regency. In this journey, the Community cooperates with all parties whose mission is to advance education. As for the strategy of spreading literacy culture, the Lontar Community utilizes public space as a place for reading books, scientific discussion and writing in the classroom, and uses social media for literacy campaigns.
ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PULAU ASEY BESAR DANAU SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Ilham Ilham; Ferry Yan Korwa; Usman Idris; M Zaenul Muttaqin
Jurnal Pariwisata Pesona Vol 5, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jpp.v5i1.4266

Abstract

A particular charm accompanies the existence of several islands in the Lake Sentani area. An example of such places is Asey Besar Island, which is frequently visited by tourists and has several natural spots and historical heritage assets. Consequently, this research was conducted to map the potential tourist spots that have become attractions in Asey Besar Island. It was also performed to reveal the environmental conditions by utilizing Sapta Pesona or the seven enchantments’ elements. A qualitative descriptive approach was used for the research, while a SWOT analysis was performed to formulate alternative strategies that are potentially useful in developing tourism in the area. The study results showed that the Sapta Pesona concept had not been fully realized and revealed potential tourist spots and attractions for the island. These spots include a white ship, an old church, bark carvings, water, and cultural tourism, as well as the Lake Sentani Festival. Alternative strategies that were found useful in developing Asey Besar Island tourism objects are the provision of road infrastructure and building tourism support facilities, such as cafes, homestays, and Instagramable photo spots. Other strategies are improving the environmental quality, maintaining cleanliness, performing effective tourism promotion activities, as well as supporting and realizing the development of tourism objects based on Sapta Pesona.
Traditional fishing technology of fishermen community in Papua Usman Idris; Simon Abdi K. Frank; Muhammad Zaenul Muttaqin; Ilham
ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Department Anthropology, Faculty of Social and Political Sciences Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/etnosia.v6i1.13981

Abstract

This paper aims to describe and analyze the types of traditional fishing technology equipment used by the Tobati Enggros fishermen community to manage and utilize coastal resources in Yotefa Bay, Papua. The research approach used descriptive qualitative. Data collection techniques used were observation and interviews. Then the data analysis includes the stage of data reduction, data description, and data interpretation. The results showed that the traditional fishing technology owned by fishermen Tobati Enggros was divided based on the fishing area, namely the fishing area within the bay, mangrove forest, and outside the bay. The traditional technology used is divided by gender and fishing area. There are three types of boats as transportation technology: semang-semang, kole-kole, and jonson boat, and then the fishing tools are kolowai, stabbing tools, molo glass, nets, and fishing rods. The traditional technology fishing equipment owned can be a cultural capital used as a foothold in development. On the other hand, the fishing pattern using traditional environmentally friendly technology with household-scale catches is linked to marine conservation with subsistence utilization of coastal resources.
Traditional fishing technology of fishermen community in Papua Usman Idris; Simon Abdi K. Frank; Muhammad Zaenul Muttaqin; Ilham
ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Department Anthropology, Faculty of Social and Political Sciences Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/etnosia.v6i1.13981

Abstract

This paper aims to describe and analyze the types of traditional fishing technology equipment used by the Tobati Enggros fishermen community to manage and utilize coastal resources in Yotefa Bay, Papua. The research approach used descriptive qualitative. Data collection techniques used were observation and interviews. Then the data analysis includes the stage of data reduction, data description, and data interpretation. The results showed that the traditional fishing technology owned by fishermen Tobati Enggros was divided based on the fishing area, namely the fishing area within the bay, mangrove forest, and outside the bay. The traditional technology used is divided by gender and fishing area. There are three types of boats as transportation technology: semang-semang, kole-kole, and jonson boat, and then the fishing tools are kolowai, stabbing tools, molo glass, nets, and fishing rods. The traditional technology fishing equipment owned can be a cultural capital used as a foothold in development. On the other hand, the fishing pattern using traditional environmentally friendly technology with household-scale catches is linked to marine conservation with subsistence utilization of coastal resources.
SOSIALISASI PENGELOLAAN HHBK BAGI MASYARAKAT DI PERBATASAN PAPUA INDONESIA - PAPUA NEW GUINEA Muhammad Zaenul Muttaqin; Ilham Ilham; Usman Idris
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v4i3.6462

Abstract

Pengabdian masyarakat ini berjudul Sosialisasi Pengelolaan HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) bagi masyarakat di Perbatasan Papua Indonesia – Papua New Guinea. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk memberikan wawasan sekaligus pemahaman bagi masyarakat mengenai pengelolaan HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) di Papua. Secara spesifik, pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Distrik Yaffi Kabupaten Kerom Provinsi Papua, dengan menggunakan metode Sosialisasi untuk penyebarluasan pengetahuan yang terkait dengan regulasi dan pengelolaan HHBK. Hasil Sosialisasi dan diskusi bersama masyarakat menunjukkan bahwa terdapat keterbatasan informasi sehingga banyak warga yang tak mengetahui mengenai regulasi dan pengelolaan HHBK sehingga lembaga-lembaga dari tingkat kampung hingga distrik belum memiliki pemahaman mengenai HHBK. Kemudian pihak Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Papua selaku fasilitator belum melakukan inventarisasi komoditas HHBK di wilayah Distrik Yaffi. Selanjutnya kelompok tani hutan di Distrik Yaffi belum terbentuk. Dengan adanya sosialisasi mengenai penguatan kapasitas dalam pengelolaan HHBK diharapkan, masyarakat maupun pemerintah distrik dapat mengakses program pengelolaan HHBK dan memanfaatkan komoditas hutan secara optimal guna memenuhi kebutuhan ekonominya secara otonom.
PENGEMBANGAN BUMKAM BERBASIS POTENSI LOKAL DI KAWASAN PERBATASAN INDONESIA-PAPUA NEW GUINEA Ilham Ilham; Zaenul Muttaqin; Usman Idris
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.575 KB) | DOI: 10.31004/cdj.v1i2.722

Abstract

Pelaksananaan sosialiasi yang bertajuk pengembangan "Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) Berbasis Potensi Lokal Di Kawasan Perbatasan Indonesia-Papua New Guinea (PNG)" dihadiri oleh Kepala distrik/camat Yaffi dan perangkatnya, Pemimpin adat (Ondoafi), tokoh pemuda, Tokoh agama, dan juga Kepala Desa dan anggota Badan Permusyawaratan Kampung (Bamuskam), serta masyarakat di Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Pada Pelaksanaan kegiatan sosialisasi, dipaparkan materi mengenai alur pendirian, landasan hukum dan regulasi, permodalan, manfaat dan jenis usaha BUMKam (Badan Usaha Milik Kampung) yang tepat untuk dijalankan berdasarkan potensi lokal daerah setempat. Setelah itu, dilakukan sesi tanya jawab (feedback) sehingga terungkap bahwa BUMKam belum terlalu eksis dikalangan masyarakat, konsep pembangunan desa yang dilakukan oleh pemerintah kampung masih terfokus pada pembangunan fisik saja. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat begitu juga kepada aparatur kampung bahwa kehadiran BUMKam akan menjadi suatu lembaga yang dapat mengangkat program prioritas kampung, potensi lokal serta kemajuan perekonomian kampung yang berpangkal terhadap kesejahteraan masyarakat lokal. Setelah mengikuti sosialiasi ini, peserta diharapkan dapat menambah wawasan yang dapat dijadikan sebagai landasan, baik dalam proses pendirian, maupun dalam pengelolaan BUMKam.
TEKNIK BACA SKIMMING, PENULISAN KARYA ILMIAH DAN LITERASI DIGITAL Jackson Yumame; Zaenul Muttaqin; Ilham Ilham
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2020): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v1i3.966

Abstract

Kegiatan ditujukan bagi mahasiswa yang tidak luput dari tantangan minat membaca dan menulis karya ilmiah yang belum optimal. Berdasarkan fenomena tersebut, dilakukan kegiatan sosialisasi teknik membaca dan workshop penulisan artikel bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Cenderawasih. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh 3 (tiga) orang tim pengabdi dengan pokok bahasan pengantar dan masalah umum dalam kegiatan membaca, teknik membaca cepat dan efektif (Skimming dan Scanning), pilihan bacaan berbasis digital, langkah-langkah menulis karya ilmiah dan, latihan menulis karya ilmiah. Hasil menunjukkan bahwa peserta kegiatan antusias. Terlihat dari banyaknya komentar cara membaca buku baik buku dalam bentuk fisik maupun referensi versi digital serta bentuk tulisan yang layak dipublikasikan.
SOSIALISASI UU NO. 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN KEPADA FRESH GRADUATE ALUMNI ANTROPOLOGI DI KOTA JAYAPURA PAPUA Usman Idris; Simon Abdi K. Frank; M. Zaenul Muttaqin; Ilham Ilham
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2020): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v1i3.1014

Abstract

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan lahir sebagai upaya dalam menjadikan kebudayaan sebagai core isu dalam pembangunan nasional. Diharapkan dengan adanya kejelasan regulasi yang diberikan dapat menstimulasi seluruh elemen terkait, baik dari pemerintah, pemerhati budaya, dan masyarakat secara umum untuk lebih mengapresiasi kebudayaan yang dimiliki dan dijadikan sebagai pijakan dalam pembangunan. Para alumni antropologi yang konsentrasi pada bidang kebudayaan, belum banyak mengetahui mengenai regulasi ini, dan perekrutan penggiat budaya dalam menginventarisasi objek kebudayaan daerah. Untuk itu pelaksanaan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan wawasan dan pemahaman mengenai regulasi tersebut, untuk dapat dipahami secara bersama dalam menginventarisir dan memajukan kebudayaan di Papua. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui metode sosialisasi yang dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi zoom. Materi sosialisasi dibagi menjadi dua, yakni pemaparan tentang regulasi Pemajuan Kebudayaan, kemudian kedua tentang penggiat budaya. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa para peserta sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan ini, dan memberikan wawasan tentang pentingnya kebudayaan untuk menunjukkan jati diri dan dapat dijadikan sebagai modal dalam pembangunan.
PERAN DAN STRATEGI KOMUNITAS LONTAR DALAM MENYEBARKAN BUDAYA LITERASI DI NUSA TENGGARA BARAT M. Zaenul Muttaqin; Azhari Evendi; Made Selly Dwi Suryanti
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol. 13 No. 2 (2020)
Publisher : Balitbang Kemendikbud

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v13i2.382

Abstract

This study aims to analyze the roles and strategies of the Lontar literacy community to introduce literacy culture to the wider community in the West Nusa Tenggara region. Primary data obtained through observation and interviews. Data analysis was carried out systematically by determining the sections and relationships between the data sections. The validity of the data is measured by triangulation and external audit. The results show that the Lontar Community has played its role by providing intensive coaching since 2017 at Taman Baca Masyarakat in two regencies that are tourist destinations, such as TBM Rinjani at the slopes of Rinjani, and the Perpustakaan Adat Bayan for this Traditional Village, North Lombok Regency. In this journey, the Community cooperates with all parties whose mission is to advance education. As for the strategy of spreading literacy culture, the Lontar Community utilizes public space as a place for reading books, scientific discussion and writing in the classroom, and uses social media for literacy campaigns.