Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Kontrol PID Pada Steam Mini Plant Boiler Menggunakan PLC dan HMI Kurniawan Falahi Akbar; Edi Sulistio Budi; Yulianto Yulianto
Jurnal Elkolind: Jurnal Elektronika dan Otomasi Industri Vol 7, No 3 (2020): Elkolind Volume 7 No 3 (September 2020)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elk.v7i3.201

Abstract

Boiler merupakan bejana yang didesain tertutupuntuk mengubah air menjadi uap air yang bertekanan. Secaratidak langsung ketinggian dan volume air berpengaruh dalampegaturan tekanan di dalam boiler. Untuk mencegah terjadinyaoverpressure dibutuhklan perangkat kontrol yang stabil agarsesuai dengan setpoint yang diinginkan. Kontrol PID padaPLC (Programmable Logic Controller) dan HMI (HumanMachine Interface) dapat digunakan sebagai alat untukmengontrol sistem yang stabil dan memonitoring kinerjasistem secara real time.Pengaturan tekanan pada boiler dirancang oleh beberapakomponen yang terdiri dari: Motor Servo, Sensor tekanan(mpx5700ap), PLC dan HMI. Sistem ini berfungsi untukmengontrol tekanan pada boiler sesuai dengan setpoint agartidak terjadi overpressure. Dari data hasil pengujiandidapatkan nilai konstanta PID Kp = 28.01, Ki = 0.46, dan Kd= 1.68 untuk mendapatkan sisem yang stabil pada boiler yangditampilkan dalam HMI dengan waktu respon sebesar 0.25detik.
Sistem Temperatur Terprogram pada Pendinginan Buah Sirsak Menggunakan Freezer dengan Metode PI Slamet Riyadi; Beauty Anggraheny Ikawanty; Edi Sulistio Budi
Jurnal Elkolind: Jurnal Elektronika dan Otomasi Industri Vol 6, No 1 (2019): Elkolind Volume 6 No 1 (Mei 2019)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elk.v6i1.152

Abstract

Pada buah sirsak terdapat beberapa bakteri yang melekat pada daging buahnya, bakteri tersebut ada yang berupa bakteri jahat dan bakteri yang baik . Kandungan bakteri yang jahat pada buah sirsak harus di hilangkan bakterinya dengan cara pendinginan.Pada proses pendinginan ini suhu harus tetap terjaga stabil dengan set point suhu yang di inginkan. Alat ini untuk media percobaannya menggunakan daging buah sirsak asli. Oleh karena itu, dengan menggunakan alat sistem control ini dapat mempermudah proses pendinginan. Alat ini menggunakan kontrol PI sebagai sistem kontrol pada sistem keseluruhan. Dengan atas dasar tersebut diharapkan dengan kontrol PI dapat menghasilkan kontrol suhu yang sangat stabil saat proses pendinginan. Pada alat ini kontrollernya menggunakan atmega dan PT100 sebagai sensor suhunya. Prinsip kerja alat ini menyesuaikan suhu set point yang diinginkan pada proses pendinginan. Untuk set point suhu pada alat ini adalah -17˚ C. untuk mencapai set point -17° C di perlukan waktu selama 37 menit dan delay time (td) 18,5 menit, rise time (Tr) 33,3 menit, Peak time (tp) 42 menit, Maksimum overshoot (MO) 1,9° C, sedangkan Percent Overshoot sebesar 0,9%. Dan diketahui Error Steady State (ESS) sebesar 0,07%. Sedangkan pada suhu -5° C di perlukan waktu selama 23 menit dan delay time (td) 11,5 menit, rise time (Tr) 23 menit, Peak time (tp) 26 menit, Maksimum overshoot (MO) 2° C, sedangkan Percent overshoot sebesar 0,62 %. Dan diketahui error steady state (ESS) sebesar 0,14 %
Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Proses Packing Bubuk Biji Salak Menggunakan Kontrol PID Fajar Shofa Firmansyah; Edi Sulistio Budi; Yulianto Yulianto
Jurnal Elkolind: Jurnal Elektronika dan Otomasi Industri Vol 2, No 2 (2015): Elkolind Vol. 2 No. 2 (Juli 2015)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elk.v2i2.52

Abstract

Kontrol PID adalah kontrol berumpan balik yang sangat umum digunakan dalam berbagai keperluan industri. Dalam hal ini kontrol PID akan digunakan untuk mengontrol kecepatan motor DC pada mesin packing bubuk kopi biji salak. Kontrol PID akan membandingkan nilai set point dengan kecepatan motor DC yang dibaca oleh rotary encoder. Hasil perbandingan ini akan menghasilkan suatu nilai error. Kemudian kontrol PID akan memberikan respon berdasarkan konstanta Kp, Ki dan Kd. Nilai konstanta Kp, Ki dan Kd dapat ditentukan dengan berbagai macam metode, antara lain metode Ziegler-Nichols dan trial and error. Berdasarkan metode trial and error, respon sistem yang baik didapat dengan nilai Kp = 0,1 Ki = 0,5 dan Kd = 0,001. Kemudian nilai konstanta tersebut akan dibandingkan dengan nilai konstanta yang didapat menggunakan metode osilasi Ziegler-Nichols.
Aplikasi PID Controller Pada Pengaturan Suhu Boiler Dengan Menggunakan PLC Dan HMI Healthy Angelia Putri; Edi Sulistio Budi; Denda Dewatama
Jurnal Elkolind: Jurnal Elektronika dan Otomasi Industri Vol 7, No 1 (2020): Elkolind Volume 7 No 1 (Mei 2020)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elk.v7i1.184

Abstract

Pemakaian listrik di Indonesia, sebagian besar bersumber dari pembangkit listrik yang menggunakan tenaga uap. Dalam proses mengubah air menjadi uap sering terjadi kendala, sehingga mengakibatkan uap yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan keluaran sesuai yang diinginkan dengan respon sistem yang baik. Untuk mendapatkan respon sistem yang baik maka diterapkan metode kendali PID pada sistem. Dengan menggunakan PLC dan HMI sebagai kontrolernya diharapkan dapat mempermudah dalam pengaturan suhu boiler pada penelitian ini. Pada penelitian ini menggunakan miniplant boiler berkapasitas 50 liter dengan diameter 35 cm dan tinggi 52 cm. Cara kerja alat tersebut adalah untuk mestabilkan suhu di dalam boiler pada setpoint 100°C. Dengan hasil nilai parameter PID menggunakan metode Ziegler – Nichols sistem orde 1 yaitu Kp = 18,9, Ti = 240s, dan Td = 60s didapatkan hasil yang kurang bagus dengan nilai karakteristik sistem yaitu Tr = 1976s, Ts = 2743s dan EES = 1%, maka dilakukan manual tuning PID dengan nilai parameter PID yaitu Kp = 10, Ti = 2s, dan Td = 4,2s. Sehingga hasil dari pengontrolan suhu boiler didapatkan hasil pengujian kontrol suhu dengan akurasi 99,5% , error steady state = 0,5% dan settling time = 2640s, sehingga waktu untuk mencapai kondisi stabil dari suhu 30 – 100 derajat dibutuhkan waktu 44 menit.
Implementasi PID Control Untuk Pengedalian Suhu Foam Mat Drying Pada Proses Ekstrak Buah Sirsak Berbasis DCS (Distributed Control System) Ilham Berlianto; Edi Sulistio Budi; Tarmukan Tarmukan
Jurnal Elkolind: Jurnal Elektronika dan Otomasi Industri Vol 7, No 3 (2020): Elkolind Volume 7 No 3 (September 2020)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elk.v7i3.212

Abstract

Buah Sirsak adalah buah yang memilikikandungan vitamin C tinggi yang dapat membantumeningkatkan sistem imun tubuh, namun memiliki dayasimpan yang pendek sekitar 3-4 hari setelah prosespematangan. Dengan dijadikan bubuk membuat daya simpanlebih panjang dan lebih mudah dikonsumsi. Proses ektraksibubuk buah sirsak terdapat empat tahap yaitu crusher(penghancuran), spinner (penyaringan), mixing(pencampuran), dan drying (pengeringan). Proses tahap drying(pengeringan) digunakan untuk mengurangi kadar air busasirsak setelah proses mixing agar dapat dijadikan bubuk.Prinsip kerja sistem drying ini adalah dengan menstabilkansuhu oven sesuai setpoint yang diberikan. Salah satu upayauntuk mengendalikan suhu secara otomatis yaitu denganmenerapkan metode PID (Proportional- Integral-Derivatif).Pada Alat ini menggunakan kontroler DCS, sensor suhu danheater sebagai aktuator. Berdasarkan pengujian menggunakanmetode Zieger – Nichlos I diperoleh respon sistem yang baikpada suhu drying dengan setpoint 65°C dan beban 250 gramyaitu Kp= 2,641; Ti= 328; Td= 82. Waktu yang dibutuhkandalam proses pengeringan busa sirsak dengan berat 250 gramyaitu 2 jam 15 menit menghasilkan nilai presentase overshoot1,5%, error steady state sebesar 0,5% dan settling time selama30 menit.
Gelombang listrik amplitudo tinggi dan variasi frekuensi ripple untuk untuk mempercepat pemuatan charger aki basah Ari Murtono; Edi Sulistio Budi; Herman Hariyadi
JURNAL ELTEK Vol 18 No 1 (2020): ELTEK Vol 18 No 1
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.892 KB) | DOI: 10.33795/eltek.v18i1.212

Abstract

Ripel pada tegangan dan arus DC dihindari pada kebanyakan beban-beban DC, karena dapat menambah energi yang tidak perlu. Baterai adalah beban DC, saat aki dalam kondisi diisi oleh charger. Pengisian muatan listrik pada aki memerlukan waktu sampai penuh. kami me-neliti sejauh mana pengaruh amplitudu ripel terhadap kecepatan pe-ngisian penuh pada aki pada frekwensi ripel 100 Hz. Tanda bahwa aki sudah bermuatan penuh, ketika arus beban (I2) sangat kecil atau bahkan mendekati nol. Pada ripel rendah, memerlukan waktu yang lebih panjang, menurut yang ada di penelitian ini pada detik ke 3000, arus I2 masih belum mencapai angka nol. Pada ripel sangat tinggi tinggi, pada detik ke ke 160 arus I2 sdh mencapai mencapai Nol de-ngan lembah negatip. Dapat disimpulkan bahwa riak sangat berpe-ngaruh untuk mengurangi waktu pengisian. Metode penelitian ini, mendesain: rangkaian konverter dc-dc, amplitudu ripple, rangkaian ekivalen baterai, mensimulasi dengan software PSIM, analisis, dan simpulan. Ripple on DC voltage and current is avoided at most DC loads, because it can add unnecessary energy. The battery is a DC load, when the battery is charged by the charger. Charging an electric charge on the battery takes time to full. we investigated the effect of ripel amplitude on the speed of full charge on the battery at 100 Hz ripple frequency. Sign that the battery is fully charged, when the load current (I2) is very small or even close to zero. At low ripel, requires a longer time, according to what is in this study at 3000 seconds, the current I2 still has not reached zero. At a very high ripel, at 160 seconds the current I2 reaches zero with the negative valley. It can be concluded that the ripple is very influential to reduce the charging time. This research method, design: dc-dc converter circuit, ripple amplitude, battery equivalent circuit, simulates with PSIM software, analysis, and conclusions.