Claim Missing Document
Check
Articles

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI DI LAHAN RAWA KECAMATAN SUNGAI TABUK, KABUPATEN BANJAR Irfan Rifanto; Hairi Firmansyah; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.2125

Abstract

Abstrak. Penerapan merupakan tindakan yang dilakukan secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, penerapan harus memuat unsur berikut, adanya program yang dilaksanakan, adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut. Adanya pelaksanaan baik organisasi ataupun perorangan yang bertanggung jawab dan pengelolan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses penerapan. Teknologi adalah penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknologi dalam suatu bidang.  Penyelenggaraan budidaya padi di lahan rawa bertujuan untuk memperbaiki taraf hidup petani agar mempunyai penghasilan tambahan dengan sasaran kegiatan peningkatan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200 atau IP 100 sampai dengan IP 300 sehingga meningkatkan  produktivitas dan produksi padi di lahan rawa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat penerapan teknologi budidaya padi pada lahan rawa di Kecamatan Sungai Tabuk dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat penerapan budidaya padi di lahan rawa. Hasil Penelitian di dapat bahwa tingkat penerapan teknologi budidaya padi di lahan rawa kecamatan Sungai Tabuk pada kategori sedang (72,087%). Berdasarkan uji korelasi, faktor internal petani (umur, pendidikan, pengalaman berusahatani dan kekosmopolitan) dan faktor ekternal petani (modal, luas lahan, jumlah tenaga kerja dan interaksi dengan penyuluh) terhadap tingkat penerapan teknologi budidaya padi di lahan rawa signifikan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten BanjarKata kunci: penerapan, teknologi, penyelenggaraan budidaya padi
SISTEM TATANIAGA KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jaqk) DI KECAMATAN WANARAYA, KABUPATEN BARITO KUALA Gean Mirasantika; Artahnan Aid; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i2.2911

Abstract

Peran subsektor pertanian penting dalam membangun ekonomi nasional yang diperkuat yaitu dengan meningkatan luas areal dan produksi. Salah satu komoditas yang mengalami pertumbuhan yang sanagat signifikan yaitu komoditas kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sistem tataniaga dan menganalisis magin, farmer’s share, analisis rasio keuntungan dan biaya dan efesiensi tataniaga petani pada sistem tataniaga kelapa sawit. Daerah yang digunakan sebagai tempat penelitian yaitu di Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala. Jenis data yang digunakan data primer dan data sekunder. Penelitian dilakukan melalui wawancara menggunakan kuisioner kepada pelaku tataniaga. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2019. Berdasarkan hasil penelitian sistem tataniaga kelapa sawit di Kecamatan Wanaraya memiliki tiga saluran pemasaran dengan 3,33% petani menjual langsung ke pabrik,kelapa sawit (PKS), 20% petani menjual ke pedagang pengumpul dan 76,67% menjual pada pedagang besar. Sistem pembayaran diberikan secara tunai (cash) dengan petani melaporkan timbangan yang diperoleh pada pedagang. Struktur pasar yang dihadapi pada sisitem tataniaga tersebut yaitu struktur pasar monopsoni. Dari perhitungan diperoleh margin tataniaga tertinggi terjadi pada saluran III sebesar Rp368,333/kg,  farmer’s share paling besar terdapat pada saluran I sebesar 100% dan untuk nilai rasio keuntungan dan biaya terbesar. terdapat pada saluran I sebesar Rp594/kg.
DAMPAK RELOKASI PASAR BAUNTUNG BANJARBARU TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG BERAS Akhmad Raja Shaufi; Kamiliah Wilda; Yusuf Azis
Frontier Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i2.5889

Abstract

Kegiatan perdagangan erat hubungannya dengan pasar. Dalam perekonomian, pasar memiliki peranan sebagai salah satu prasarana perdagangan. Pentingnya peranan sektor perdagangan pada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi menjadi salah satu dasar pemerintah Kota Banjarbaru dalam melaksanakan program terhadap pembangunan sarana ekonomi (Perdagangan) salah satunya yakni dengan melakukan pembangunan pasar dan melaksanakan kebijakan relokasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak relokasi terhadap pendapatan pedagang beras serta permasalahan yang dihadapi pedagang. Penelitian ini dilakukan di Pasar Bauntung Banjarbaru jalan R.O. Ulin (ex Stadion Mini Gawi Sabarataan), Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru. Metode yang digunakan adalah sensus yaitu dengan jumlah sampel 8 pedagang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis kuantitatif dengan menggunakan uji statistik berupa uji t berpasangan untuk membandingkan pendapatan pedagang sebelum dan sesudah relokasi, dan analisis kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif untuk menjelaskan permasalahan yang dihadapi pedagang beras. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pendapatan pedagang beras sebelum dan sesudah relokasi Pasar Bauntung Banjarbaru yakni terjadi penurunan rata-rata pendapatan pedagang sebesar Rp. 42.360.815 atau sebesar 46,5%. Hal ini menunjukkan bahwa relokasi pasar Bauntung Banjarbaru memberikan dampak negatif terhadap pendapatan pedagang beras.  Selanjutnya permasalahan yang dihadapi pedagang antara lain lokasi pasar, kepastian usaha, retribusi dan waktu kerja.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BAWANG MERAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Nur Syifa; Kamiliah Wilda; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5935

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yangmempengaruhi permintaan bawang merah, dan untuk mengetahuielastisitas permintaan bawang merah diProvinsi KalimantanSelatan.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahdata sekundertime series.Sumber data diperoleh dari instansiseperti Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan, Dinas PertanianKalimantanSelatan, dan Pusat DataInformasi Pertanian. Teknikanalisis yang digunakan adalah analisis regresi linier bergandamelaluiprogramSPSS25.HasilpenelitianmenunjukkanpersamaanLn Qd=-4,679-0,026 LnX+ 1,541 LnXmodelini memiliki nilaiR² sebesar 65,6%.Uji F diperoleh bahwavariabel harga bawang merah dan variabel jumlah penduduksecara bersama berpengaruh terhadap permintaan bawang merahdiProvinsi Kalimantan Selatan, sedangkan pada uji-t diperolehhasil variabel jumlah penduduk berpengaruh nyata, dan variabelharga bawang merah tidak berpengaruh nyata terhadap permintaanbawang merah diProvinsi Kalimantan Selatan.Hasil analisiskoefisienelastisitashargabawangmerahmempunyainilaielastisitas sebesar-0,026.Ini berarti bahwa elastisitas bersifatinelastis karena nilai elastisitas kurangdari 1
TINGKAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI BUDIDAYA KEDELAI OLEH PETANI DALAM PROGRAM UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI JAGUNG KEDELAI DI KECAMATAN ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR Rizki Amalia Savitri; Hairi Firmansyah; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i1.568

Abstract

Kebutuhan akan kedelai sebagai komoditas utama di Indonesia terus meningkat.Dibandingakan dengan anjuran teknologi yang tersedia, adopsi atau penerapan teknologi budidaya kedelai di Indonesia masih tergolong rendah. Walaupun jumlah dan ragam pilihan teknologi maju yang tersedia terus meningkat, namun baru sebagian yang diadopsi oleh petani. Kabupaten Banjar merupakan salah satu Kabupaten yang mendapatkan Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Jagung, Padi, dan Kedelai (PAJALE) yang diadakan oleh Pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan teknologi budidaya kedelai oleh petani dalam program upaya khusus peningkatan produksi padi jagung kedelai di Kecamatan Astambul. Mengetahui hubungan tingkat penggunaan teknologi budidaya kedelai dengan produktivitas kedelai dalam program upaya khusus peningkatan produksi padi jagung kedelai di Kecamatan Astambul. Serta mengetahui permasalahan yang dihadapi petani dalam penggunaan teknologi budidaya kedelai di Kecamatan Astambul. Berdasarkan hasil penelitian, didapat tingkat penggunaan teknologi budidaya kedelai di Kecamatan Astambul berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 76,8 %. Untuk penggunaan teknologi budidaya yang tinggi dilakukan petani responden yaitu pada tahapan pengolahan tanah ( 81 %), penanaman bibit kedelai (86,3%), pemupukan (81,3%), pengairan (78,3%), dan penyiangan (77,5%). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat penggunaan teknologi budidaya kedelai dengan produktivitas kedelai. Pada Tabel Harga kritik dari Student’s t dengan taraf kepercayaan 95 % yaitu sebesar 2,02 <dari t hitung yaitu sebesar 2,056. Jadi, koefisien Korelasi (r) yang diperoleh signifikan pada taraf kepercayaan 95 %. Pada dasarnya target atau tujuan pemerintah untuk komoditas kedelai ini yaitu ditanam setelah panen padi dengan menggunakan lahan padi tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya pada saat program ini berlangsung terjadi gangguan alam yaitu pada saat petani mulai menanam padi banjir datang, sehingga penanaman padi terlambat dan tidak dapat ditanami kedelai, karena padi belum dipanen.Kata kunci : teknologi, budidaya, kedelai, produksi.
PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS SEBAGAI INOVASI STRATEGI BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN DI KOTA BANJARBARU (Studi Kasus pada Rumah Makan Bakso Batuah Jl. A. Yani Km. 36 Kota Banjarbaru) Aditya Renaldi Kurniawan; Emy Rahmawati; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.767

Abstract

Dalam upaya menghadapi persaingan bisnis diperlukan cara-cara inovatif untuk menciptakan strategi bisnis salah satunya dengan metode baru yang dapat memetakan bisnis serta mampu mengembangkan pemikiran yang lebih visioner kedepan sehingga bisnis tersebut dapat berkembang dengan baik melalui analisis pasar baik kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang dimiliki. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran model bisnis Usaha Rumah Makan Bakso Batuah dengan menggunakan Business Model Canvas dan untuk memberikan pilihan inovasi strategi bisnis yang tepat. Kegiatan tugas akhir dilakukan pada awal bulan Mei sampai dengan dengan berbagai proses kegiatan dilapangan dan pengolahan data sehingga selesai. Metode penelitian menggunakan kuisioner. Teknik menggunakan Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan yaitu metode Business Model Canvas yang dipadukan dengan analisis SWOT. Business Model Canvas digunakan untuk menggambarkan keadaan usaha dan analisis SWOT digunakan untuk menciptakan strategi melalui identifikasi kemampuan dan potensi yang bisa didapatkan sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Hasil penelitian ini menerangkan Usaha Rumah Makan Bakso Batuah dapat digambarkan dengan Business Model Canvas melalui 9 elemennya serta terdapat strategi-strategi baru pada usaha untuk keunggulan bersaing.Kata kunci : rumah makan, model bisnis, kanvas, strategi
STRATEGI PEMASARAN USAHA INDUSTRI ROTI AGUNG Wika Vidya; Kamiliah Wilda; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.652

Abstract

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat.UMKM saat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam pengentasan kemiskinan.UMKM menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya mengurangi pengangguran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran umum perkembangan usaha Roti Agung, serta menganalisis atau menentukan strategi pemasaran Roti Agung.Data untuk gambaran umum diambil dengan metode deskriptif, sedangkan untuk menganalisis atau menentukan strategi pemasarandiambil dengan cara wawancara dan kuisioner, dengan total 30 responden yaitu 3 orang untuk pengambilan sampel karyawan dengan metode Purposive Sampling dan metode Accidental Sampling untuk pengambilan sampel konsumen sebanyak 27 orang. Kondisi internal dan eksternal usaha diperoleh melalui metode deskriptif sedangkan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan industri diringkas ke dalam matriks Internal Factor Evalution (IFE)danmatriks External Factor Evalution (EFE). Nilai tertimbang pada matriks tersebut dijadikan untuk menentukan posisi perusahaan pada matriks Internal-Eksternal (IE) dan diagram kartesius SWOT. Berdasarkan posisi perusahaan yang berada pada sel II pada matriks IE, menunjukkan usaha industri Roti Agung ada diposisi Growth dan Build (Tumbuh dan Berkembang). Berdasarkan diagram kartesisus SWOT usaha industri Roti Agung berada pada kuadran II (strategi S-T) yaitu, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman danmemanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara diversifikasi (produk/pasar) dengan faktor strategis sebagai berikut, membuat inovasi rasa, bentuk dan tekstur agar tercipta ciri khas dari Roti Agung, meningkatkan dan mempertahankan macam-mavam produk yang sudah diproduksi Roti Agung dan mencari lokasi toko atau counter yang lebih strategis.Kata kunci: UMKM, industri roti, strategi pemasaran, matriks SWOT
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN SUSU KURMA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI BESAR KECAMATAN BANJARBARU SELATAN (STUDI KASUS USAHA CLASSIC SUSU KURMA) Nur Safitri; Muhammad Fauzi; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12274

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis biaya,penerimaan, dan keuntungan selama setahun setiap varian rasa padausaha, (2) menganalisis tingkat kelayakan usaha, (3)mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi oleh pemilik usaha.Berdasarkan hasil penelitian, jumlah biaya yang dikeluarkan olehusaha classic susu kurma Ibu Riska selama setahun pada bulanjanuari-Desember 2022 sebesar Rp. 51.251.214. Jumlah penerimaansebesar Rp. 60.765.000 serta pendapatan bersih atau keuntunganyang diterima oleh Ibu Riska sebesar Rp. 9.513.786. Kelayakanusaha dengan nilai RCR sebesar 1.86, hal ini menunjukkan bahwasetiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi susukurma akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,186. Sehinggadapat diambil kesimpulan bahwa usaha pengolahan susu kurma IbuRiska layak diteruskan dan dikembangkan secara finansial.Permasalahan yang dihadapai pada usaha classic susu kurma IbuRiska yaitu masih belum mempunyai surat izin usaha, label halalsehingga produk ini tidak bisa dipasarkan ke luar daerah dan produksusu kurma hanya memiliki umur simpan yang pendek dengan dayasimpan pada luar ruangan sekitar 5-6 jam, pada kulkas biasa sekitar2-3 hari dan pada kulkas freezer selama 1 minggu.
ANALISIS USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN JENGKOL (Archidendron pauciflorum) DI DESA PINGARAN ILIR KECAMATAN ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR Riya Dewi Afriyanti; Masyhudah Rosni; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10331

Abstract

Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah salah satu tanamanpangan hortikultura yang memiliki banyak manfaat baik sebagaikonsumsi pangan dan sebagai pengobatan. Sehingga jengkol inimemiliki nilai ekonomis tinggi. Terdapat di salah satu desatepatnya di Desa Pingaran Ilir usaha rumah tangga olahan jengkolsebanyak 21unit usaha. Tujuan dilaksanakan penelitian ini untukseperti apa proses pengolahan jengkol dan untuk mengetahuibesarnya biaya, penerimaan, keuntungan dari usaha rumah tanggaolahan jengkol di Desa Pingaran Ilir. Populasi dalam penelitian inisebanyak 21 unit usaha rumah tangga pengolahan jengkol yangdiambil dengan metode sensus. Pada hasil penelitian diketahuibahwa terdapat 9 tahapan dalam proses pengolahan jengkol yaitudimulai dari (1) Perendaman jengkol (2) Pembelahan jengkol (3)Perebusan buah jengkol pertama, (4) Perebusan buah jengkolkedua, (5) Hasil jengkol yang sudah direbus dibuang airnya (6)Pengemasan jengkol, (7) Pemarutan buah kelapa dan pemerasan(8) Pemasakan santan, dan yang terakhir (9) lalaan dari hasil daripemasakan santan selama kurang lebih lima jam. Biaya total rata-rata yang telah dikeluarkan untuk proses produksi hingga penjualanjengkol adalah sebesar Rp 25.991.888/bulan, sedangkanpenerimaan yang diperoleh rata-rata setiap bulannya mencapai Rp44.471.429. Sehingga diperoleh keuntungan rata-rata usahapengolahan jengkol ini sebesar Rp 18.479,541/bulan. dengan hasilproduksinya sebanyak 721 kg/bulan dan menghasilkan sebanyak1.200 cangkir/bulan.
PROFIL KELOMPOK PENGRAJIN ANYAMAN PURUN DI KAMPUNG PURUN KELURAHAN PALAM KOTA BANJARBARU Muhammad Firdaus; Kamiliah Wilda; Nina Budiwati
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10313

Abstract

Salah satu kecamatan di Kota Banjarbaru yang memiliki konsentrasitinggi pengrajin purun ternama adalah Kampung Purun KecamatanCempaka. Purun yang tumbuh alami di rawa bekas tambangdimanfaatkan warga untuk membuat olahan anyaman. Tujuanpelaksanaan penelitian ini yaitu menganalisis profil kelompokpengrajin anyaman purun di Kampung Purun Kelurahan Palam KotaBanjarbaru. Jenis data dikumpulkan melalui data primer dan datasekunder. Dengan metode studi kasus, yaitu penelitian yangdilakukan terhadap kelompok tertentu, melalui wawancara secaramendalam dengan ketua kelompok mengenai profil kelompoknyaserta proses produksi dan pemasarannya. Hasil penilitian inimenganalisis profil kelompok pengrajin anyaman purun diKampung Purun Kelurahan Palam Kota Banjarbaru, yang terbagimenjadi 4 kelompok yaitu Galeri Galoeh Tjempaka, rata-rataproduksi 140 produk perbulan, pemasaran dilakukan digalerikelompok yang terletak di Kampung Purun Kelurahan Palam KotaBanjarbaru dan pemesanan melalui media WhatsApp; Galeri GaloehBandjar, rata-rata produksi 84 produk perbulan, pemasarandilakukan digaleri kelompok dan pemesanan melalui mediaWhatsApp dan Instagram; Galeri Al-Firdaus, rata-rata produksi 84produk perbulan, pemasaran dilakukan digaleri kelompok danpemesanan melalui media WhatsApp serta ada juga yangdipromosikan di media sosial seperti Instagram dan Tiktok; GaleriPelangi Al-Firdaus, rata-rata produksi 112 produk perbulan,pemasaran dilakukan digaleri kelompok dan pemesanan melaluimedia WhatsApp serta ada juga yang dipromosikan di media sosialInstagram.