Rudatin Windraswara
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang

Published : 38 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

KETERLIBATAN KOMUNITAS DALAM PERENCANAAN SANITASI PADA DAERAH RAWAN BENCANA Windraswara, Rudatin
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memasukkan peran komunitas dalam pe-rencanaan sanitasi pada daerah rawan bencana yang difasilitasi oleh sanitarian sebagai bagian dari cabang ilmu kesehatan masyarakat. Seorang sanitarian harus dapat menerapkan ilmu dan prinsip sanitasi dengan tetap mempertimbangkan aspek pemberdayaan masyarakat. Beberapa instrumen yang digunakan sebagai alternatif dalam usaha melibatkan komunitas dalam perencanaan dan penerapan program adalah sebagai berikut: pertemuan informal, kuesioner, diskusi kelompok terfokus, pertemuan komunitas, dan pelatihan. Tahapan dalam menerapkan program perencanaan sanitasi berbasis masyarakat pada daerah rawan bencana adalah penilaian dan inventarisasi, penyusunan rencana, membentuk komunitas sanitasi lokal, pelatihan, evaluasi pelatihan, simulasi/implementasi, pemantauan, pelaporan, evaluasi, dan yang terakhir adalah rekomendasi untuk perbaikan.  AbstractThe purpose of this study is to incorporate the role of communities in planning sa-nitation in disaster prone areas, facilitated by the sanitarian as part of a branch of public health sciences. In order to achieve the goal well, a sanitarian must be able to apply the principles of sanitary sciences and keeping in mind aspects of community empowerment. Some of the instruments used as an alternative in an effort to involve communities in planning and implementing the program are as follows: Informal meetings, quetionarre, focused group discussion, community meetings, and training. Stages in implementing community-based sanitation planning in disaster prone areas are the assessment and inventory, the preparation of the plan, form a community of local sanitation, training, evaluation, training, simulation / implementation, monitoring, reporting, evaluation, and the last is the recommendation for improvement.Keywords: Planning; Sanitation; Community; Disaster
PENGEMBANGAN PROGRAM TRANSPORTASI HIJAU PENDUKUNG MOBILITAS DAN KINERJA CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Prihanto, Teguh; Liesnoor, Dewi; Windraswara, Rudatin
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 12, No 2 (2014): December 2014
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v12i2.5418

Abstract

Lingkungan kampus merupakan tempat publik yang penting di mana banyak orang beraktivitas selama sehari penuh. Salah satu pendukung utama dari pergerakan manusia dan barang adalah transportasi yang efektif dan efisien. Transportasi Internal, Infrastruktur dan Mobilitas menjadi hal penting dalam kerangka untuk mengetahui kinerja sebuah sistem transportasi internal dan implementasinya di lapangan. Beberapa hal yang terkait dengan kajian meliputi tiga aspek yaitu: (1) sistem tata kelola transportasi internal; (2) sarana prasarana transportasi internal dan (3) pergerakan pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mengembangkan sarana prasarana pendukung program transportasi hijau; (2) Mengembangkan kesehatan lingkungan kampus Unnes yang optimal; (3) Mengembangkan sistem transportasi hijau yang mendukung mobilitas civitas akademika Unnes; dan (4) Mengembangkan sistem transportasi hijau yang mendukung kinerja civitas akademika Unnes. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan desain riset dan pengembangan (research and development/ R and D) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipandang sangat tepat karena berkaitan dengan tujuan umum penelitian yaitu: (1) Mengembangkan sarana prasarana pendukung program transportasi hijau; (2) Mengembangkan kesehatan lingkungan kampus Unnes yang optimal; (3) Mengembangkan sistem transportasi hijau yang mendukung mobilitas civitas akademika Unnes; (4) Mengembangkan sistem transportasi hijau yang mendukung kinerja civitas akademika Unnes. Berdasarkan identifikasi kondisi di lapangan, sistem transportasi internal Kampus Unnes di Sekaran sebagian telah terimplementasi dalam bentuk elemen-elemen fisik, yaitu infrastruktur transportasi internal Kampus Unnes, sarana transportasi dan sistem pengaturannya. Meski telah tersedia, sarana dan infrastruktur masih belum optimal dalam mendukung pergerakan dan kenyamanan civitas akademika sebagai pengguna. Kenyamanan civitas akademika dan kesehatan lingkungan juga dipengaruhi oleh tingkat polutan yang ada dalam kawasan kampus.
EFISIENSI CONSTRUCTION WETLAND TYPHA SP. SEBAGAI PENGOLAH AIR LIMPASAN JALAN RAYA SECARA ALAMI Windraswara, Rudatin; Siwiendrayanti, Arum
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 9, No 2 (2011): December 2011
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v9i2.5534

Abstract

Penelitian ini bersifat desain eksperimental pada skala laboratorium untuk mengetahui kemampuan Typha latifolia. sebagai tanaman wetland dalam mereduksi BOD dan COD yang berasal polutan air limpasan jalan raya sebagai bagian dari sistem drainase yang berkelanjutan. Sampel dalam penelitian ini adalah air limpasan jalan yang berasal dari air hujan yang kemudian masuk ke saluran pengumpul (drainase) jalan. Habitat wetland disimulasikan menggunakan kolom dengan tabung yang memiliki volume kosong 20 liter. Susunan tabung adalah sebagai berikut; tanaman wetland, air, pasir dan batu kerikil. Satu tabung lagi akan berlaku sebagai kontrol dengan susunan yang sama tanpa tanaman wetland. Desain tabung memiliki spesifikasi sebagai berikut bahan acrylic dengan ukuran diameter 9,7 cm, tinggi 40 cm, volume 20 liter, media pasir setinggi 10 cm, kerikil 15 cm, kemudian diisi air setinggi 15 cm dari batas kerikil. Nilai BOD dari sampel kontrol setelah hari ke-3 menjadi 87 mg/l dari nilai semula 104 mg/l sedangkan nilai BOD dari sampel uji setelah hari ke-3 menjadi 44 mg/l dari nilai semula 104 mg/l. Hasil ini menunjukkan tanaman tersebut mampu menghilangkan nilai BOD sebesar 65% atau BOD removal sebesar 65%. Nilai COD dari sampel kontrol setelah hari ke-3 menjadi 309 mg/l dari nilai semula 210 mg/l sedangkan nilai COD dari sampel uji setelah hari ke-3 menjadi 87 mg/l dari nilai semula 210 mg/l. Hasil ini menunjukkan tanaman Typha latifolia mampu menghilangkan nilai COD sebesar 58,6% atau COD removal sebesar 58,6%. Kedua parameter tersebut telah sesuai dengan baku mutu Kepmen LH no 112 tahun 2003 dan Kepmen LH no 51 tahun 1999.
Substitution Program in Indonesia and Australia as Health Promotion Model at Schools Handayani, Oktia Woro Kasmini; Macdonald, Doune; McCuaig, Louise; Rahayu, Tandiyo; Budiono, Irwan; Windraswara, Rudatin; Fauzi, Lukman; Siyam, Nur
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 2 (2017): Jurnal KEMAS Vol.12 No.2 : January 2017
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v12i2.9204

Abstract

Obesity has been increasing as much as twice on age 6-12 years. The increase is happening both in Indonesia and Australia. The objective of this research is to construct a program model in Australia that can be substituted to be a health promotion model at School in effort to suppress child obesity. Research was conducted in 2014 with qualitative approach. Instruments used are as follow 1) Secondary data filling form 2) In depth interview guidence instrument 3) FGD (Focus Group Discussion) and BST (Brain Storming Technique). The informations were obtained by purposive and snowball technique. Data analysis by Miles and Huberman model. Substitution model is based on consideration that applied model has potential to be developed and other models whether internal or external ones in Indonesia. The model will be substituted by considering school condition and situation. School Health Unit (SKU) is a potential platform to promote health by these activities 1) Formal health education as taken place curricullum 2) Informal health education in forms of (1) health education information (2) Self health behaviour monitoring and control (3) Health promotion by doing healthy life (4) distribution of health education booklet to teachers and parents.
Edukasi Pencegahan Filariasis dengan Buku Saku Mandiri di Wilayah Endemis Filariasis Kabupaten Demak Siwiendrayanti, Arum; Pawenang, Eram Tunggul; Indarjo, Sofwan; Windraswara, Rudatin
Jurnal Abdimas Vol 23, No 2 (2019): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktek masyarakat dalam pencegahan filariasis. Metode yang digunakan adalah dengan edukasi dengan menggunakan media buku saku MANDIRI yang berisi informasi tertulis dilengkapi foto dan ilustrasi yang memuat langkah-langkah pencegahan filariasis. Buku saku ini telah memiliki ISBN dan diterbitkan oleh UNNES Press dan dari hasil penelitian terdahulu telah berhasil berperan dalam menurunkan angka Mf rate Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan dari Mf rate 2,0% menjadi 0,0%. Buku ini diserahkan pada kelompok warga dan saling dipinjamkan decara bergilir sehingga dapat dibaca oleh seluruh warga. Diskusi antar warga dapat terjadi pada kesempatan saling meminjamkan buku tersebut. Kegiatan pengabdian dilaksanakan tanggal 5 Mei 2018 di Desa Sidogemah dan tanggal 12 Mei 2018 di Desa Bedono. Monitoring perguliran buku saku dilaksanakan tanggal 7 Juli di Desa Sidogemah dan tanggal 14 Juli di Desa Bedono. Perguliran buku di Desa Sidogemah 75% baik dan di Desa Bedono 80% baik. Keseluruhan dari masing-masing 20 orang peserta Desa Sidogemah dan Desa Bedono mengalami peningkatan skor pengetahuan. Peningkatan pengetahuan rata-rata Desa Sidogemah meningkat dari rata-rata pre test sebesar 6,25 menjadi rata-rata post test sebesar 11,25. Peningkatan pengetahuan rata-rata Desa Bedono meningkat dari rata-rata pre test sebesar 5,75 dan rata-rata post test sebesar 12,25.
Substitution Program in Indonesia and Australia as Health Promotion Model at Schools Handayani, Oktia Woro Kasmini; Macdonald, Doune; McCuaig, Louise; Rahayu, Tandiyo; Budiono, Irwan; Windraswara, Rudatin; Fauzi, Lukman; Siyam, Nur
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v12i2.9204

Abstract

Obesity has been increasing as much as twice on age 6-12 years. The increase is happening both in Indonesia and Australia. The objective of this research is to construct a program model in Australia that can be substituted to be a health promotion model at School in effort to suppress child obesity. Research was conducted in 2014 with qualitative approach. Instruments used are as follow 1) Secondary data filling form 2) In depth interview guidence instrument 3) FGD (Focus Group Discussion) and BST (Brain Storming Technique). The informations were obtained by purposive and snowball technique. Data analysis by Miles and Huberman model. Substitution model is based on consideration that applied model has potential to be developed and other models whether internal or external ones in Indonesia. The model will be substituted by considering school condition and situation. School Health Unit (SKU) is a potential platform to promote health by these activities 1) Formal health education as taken place curricullum 2) Informal health education in forms of (1) health education information (2) Self health behaviour monitoring and control (3) Health promotion by doing healthy life (4) distribution of health education booklet to teachers and parents.
PENGEMBANGAN RISK ASSESSMENT DALAM EVALUASI MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN MELALUI FAULT TREE ANALYSIS Addawiyah, Annisa Sholikhatul; Windraswara, Rudatin
Unnes Journal of Public Health Vol 5 No 1 (2016): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.983 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v5i1.9702

Abstract

Fault tree analysis adalah suatu penilaian risiko yang mampu mengidentifikasi potensi bahaya secara spesifik, fokus, rinci pada satu kejadian yang tidak diinginkan, dan mengetahui penyebab kejadian tersebut beserta angka probabilitasnya. Tercatat mulai tanggal 1 Januari – 30 April 2014 terjadi kebakaran sebanyak 10 kali di divisi spinning PT. Apac Inti Corpora dengan kasus tertinggi di unit spinning V (50% kejadian).Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor penyebab kebakaran, mengembangkan penilaian risiko, dan mengetahui gambaran umum sistem manajemen penanggulangan kebakaran di unit spinning V PT. AIC. Desain penelitian ini adalah kualitatif eksplanatoris. Hasil pengembangan bagan fault tree analysis didapatkan 41 basic event, 24 intermediate event, 1 conditioning event, dan 1 undeveloped event yang secara matematis melalui persamaan aljabar boolean akan menghasilkan 35 single minimum cut sets dan 5 double component cut sets, dengan perhitungan angka probabilitas sebesar 0,3552. Hasil kesesuaian sistem manajemen penanggulangan kebakaran didapatkan 76 poin dari 81 poin standar regulasi yang berlaku di Indonesia. Simpulan penelitian ini adalah kemungkinan terjadinya kebakaran di spinning V sebesar 35,52%. Saran dari penelitian ini adalah dilakukannya evaluasi terhadap kegagalan deteksi dini dan kegagalan teknis. Fault tree analysis has advantages in identifying potential hazards in specifics, focus, detail on a potential undesirable event that called top event, and was able to find out the causes with the value of probability. Recorded at January 1th – April 30th, 2014, there had been 10 cases of fires in the spinning PT. Apac Inti Corpora with the highest cases at spinning V (50% event). The purpose of this research was find out the cause of fires, develop a risk assessment, and learn an overview of fires countermeasures management system in spinning V. This research was a qualitative – explanatory design. Result of development fault tree analysis brings about 41 basic event, 24 intermediate event, 1 conditioning event, dan 1 undeveloped event  by boolean algebra, mathematically generates 35 single minimum cut sets and 5 double component cut sets, with the value of probability is 0,3552. Whereas the countermeasure of fire management system conformity obtained 76 points is according from 81 points of regulatory standards in Indonesia. Summary, spinning unit V had the possibility of going fires is 35,52%. Advice, conducted evaluation of failure from early detection and technical failures in the production process.
FAKTOR RISIKO PAPARAN PESTISIDA SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN BBLR PADA PETANI SAYUR Fatmawati, Miftah; Windraswara, Rudatin
Unnes Journal of Public Health Vol 5 No 4 (2016): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.799 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v5i4.11372

Abstract

Berat badan lahir rendah (BBLR) menjadi salah satu penyebab utama mortalitas bayi. Permasalahan yang muncul adalah apakah ada hubungan antarapaparan pestisida pada masa kehamilan dengan kejadian BBLR di daerah pertanian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR. Penelitian ini merupakanstudi case control. Subjek dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kasus sejumlah 25 petanidengan riwayat melahirkan BBLR dan kelompok kontrol yang merupakan tetangga dari subjek kasus tanpa riwayat melahirkan BBLR sejumlah 25 petani. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat (chi square dan fisher sebagai alternatifnya). Faktor risiko yang terbukti berhubungan dengan kejadian BBLR antara lain: pekerjaan ibu hamil yang berkaitan dengan pestisida (OR = 6,769); kelengkapan alat pelindung diri (APD) saat beraktivitas di ladang (OR= 18,857); dan penyimpanan pestisida (OR= 12,667). Saran yang direkomendasikan adalah menghindari pekerjaan yang berkaitan langsung dengan pestisida selama masa kehamilan, jika memang harus ikut dalam kegiatan pertanian maka ibu hamil sebaiknya menggunakan APD lengkap.   Low birth weight becomes one problem that may cause infant mortality. This study aimed to find the relation between pesticide exposure during pregnancy and low birth weight. This was case control study. The subjects were divided into two groups: 25 farmers with low birth weight infants as case group, and subjects 25 farmers with normal birth weight infants wholived around the case group as control group. Data were collected with interview and observation. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis (chi-square test and fisher test). Risk factors during pregnancy that associated with lowbirth weight were activities with pesticide during pregnancy (OR= 6,769); personal protective equipment completeness (OR= 18,857); and storage of pesticide (OR= 12,667). Recommended to pregnant farmer to avoid activity with pesticide during pregnancy. Pregnant farmer should use personal protective equipment completely when agricultural activities could not be avoided
ANALISIS POTENSI REDUKSI SAMPAH RUMAH TANGGA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN LINGKUNGAN Windraswara, Rudatin; Prihastuti, Dyah Ayu Bunga
Unnes Journal of Public Health Vol 6 No 2 (2017): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.392 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v6i2.15360

Abstract

Pengelolaan sampah perkotaan merupakan salah satu tantangan besar yang harus dihadapi daerah perkotaan di negara-negara berkembang. Dari total 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang, salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pengangkutan sampah oleh dinas terkait adalah Kecamatan Gunungpati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengurangan sampah (waste reduction) dengan memperhitungkan aspek ekonomis dari sampah (terutama anorganik) menggunakan survey primer dan kuesioner dengan pengukuran timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3964-1994. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi reduksi sampah oleh perumahan permanen adalah sebesar 53% sampah mudah membusuk yang berpotensi untuk pengomposan dan 17% sampah anorganik untuk daur ulang yang bisa memiliki potensi sampai Rp. 672,125 perhari. Potensi reduksi sampah untuk perumahan kos permanen adalah sebesar 16% sampah organik untuk pengomposan dan 47% sampah anorganik untuk daur ulang; timbulan rumah makan/ warung  53% dapat diolah menjadi kompos, serta sebesar 17% akan di daur ulang dengan cara melakukan pengolahan sendiri atau dijual kepada penadah.   Municipal solid waste (MSW) is one of the major challenges to be hadled in the urban areas of developing countries. Of the total 16 districts in Semarang City, Gunungpati District has not received waste management service. This study aimed to analyze the potential for waste reduction emphasizing the economic aspect of the household waste in Sekaran village. This descriptive analytical research using primary survey and a questionnaire to measure the composition and trash (refers to the SNI 19-3964-1994). The results of this study indicate that the potential reduction of waste by permanent housing is equal to 53% of the waste (potential for composting) and 17% inorganic waste for recycling that could have the potential to Rp. 672.125 per day. Potential waste reduction from student housing was 16% for composting and 47% inorganic waste for recycling; and restaurant has potential of  53% to be composted, and 17% will be recycled by doing its own processing or sold to private waste collector.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Kepala Keluarga dalam Pemanfaatan Jamban di Pemukiman Kampung Nelayan Tambaklorok Semarang Kurniawati, Linda Destiya; Windraswara, Rudatin
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.576 KB)

Abstract

Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan cenderung tidak memanfaatkan jamban yang dialami oleh warga di pemukiman pesisir merupakan salah satu kebiasaan yang dimiliki individu akibat dari meniru perilaku orang-orang disekitarnya. Karakteristik masyarakat Tambak Lorok yang tradisional sertamemiliki latar belakang pendidikan yang rendah dan terbatasnya sosial ekonomi merupakan salah satu faktor penyebabnya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kepala keluarga dalam pemanfaatan jamban di pemukiman kampung nelayan Tambak Lorok Semarang.Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Tambak Lorok yang berjumlah 2165 KK. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 92 KK. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square dengan α=0,05).Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara umur (ρ= 0,012), pengetahuan (ρ= 0,006), sikap (ρ= 0,008, pendidikan (ρ= 0,009), kepemilikan jamban (ρ= 0,001), jumlah anggota keluarga (ρ= 0,002) dengan perilaku KK dalam pemanfaatan jamban.Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah bagi kepala keluargaa dan masyarakat Tambak Lorok agar dapat memanfaatkan jamban yang memenuhi syarat kesehatan sehingga layak digunakan.Open defecation and the habbit not to use the toilet happened towards seasore people was one of attitude as the result of imitating the people arrounds. The traditional people characteristic and the low of education background, and also the limited of economical social were to be one of causing factors. The purpose of this study was to know the factors influence the family leader attitude in toilet using in the Fisherman village, Tambak Lorok Semarang.This study used cross sectional method. The population in this study was all family leaders in Tambak Lorok 2165 respondence. There were 92 samples in this study. The instruments used in this study was questionnaire. The analysist of data is conducted univariat and bivariat (using chi-square test with α=0,05).The result showed that there was a correlation between age (ρ = 0,012), knowledge (ρ= 0,006), attitude (ρ= 0,008), education (ρ= 0,009), toilet ownership (ρ= 0,001), amount of family members (ρ= 0,001) with the family leaders attitude using toilet.The suggestion given here was for the family leader and people in Tambak Lorok Semarang should use the toilet with has standards health and standards used.