Claim Missing Document
Check
Articles

Asuhan Keperawatan Komprehensif Metode Baby Massage pada Bayi dengan Masalah Kebutuhan Istirahat Tidur di Desa Hadimulyo 22 Kota Metro Setiawati Setiawati; Aryanti Wardiyah; Eva Listiyo Putri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.7360

Abstract

ABSTRAK Di Negara Indonesia banyak bayi yang sulit tidur. Diperkirakan sekitar 20% anak dengan umur 3 tahun di Negara Swiss memiliki masalah kesulitan tidur persisten, sedangkan di Amerika Serikat anak berumur 1-3 tahun diperkirakan 84% mengalami masalah tidur. Sebagian besar anak tersebut mengalami kesulitan tidur serta pada malam hari sering terbangun pada tidurnya. Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan di Desa Hadimulyo 22 Kota Metro didapat 3 bayi usia 0-40 hari dengan masalah gangguan tidur, selanjutnya di Wilayah Desa Hadimulyo belum memiliki tempat praktik klinik untuk pijat bayi, dan selama ini ibu yang memiliki bayi dengan usia 0-40 hari tidak memahami teknik pijat bayi dan manfaat pijat bayi. Melaksanakan asuhan keperawatan pada bayi dengan masalah kebutuhan istirahat tidur melalui metode baby massage di Desa Hadimulyo 22 Kota Metro. Metode pengabdian masyarakat ini ialah penyuluhan untuk mengetahui kualitas tidur bayi dengan menggunakan baby massage, yang dilakukan di Desa Hadimulyo 22 Kota Metro pada tanggal 27 mei 2022 sampai 29 mei 2022. Responden yang digunakan sebanyak 3 responden, data yang didapat dari hasil pengamatan, tanya jawab, serta pemeriksaan fisik. Terdapat perubahan kualitas tidur pada ketiga bayi dari hari pertama inntervensi sampai hari ketiga. Dimana kualitas tidur bertambah dari 2,5-3 jam. Terdapat penambahan kualitas tidur pada ketiga bayi, pada responden pertama  sebelum diberikan baby massage total lama waktu tidur pada hari pertama 10 jam, pada hari ketiga ketika sudah diberikan baby massage 13 jam. Pada responden kedua pada hari pertama sebelum diberikan lama waktu tidur 11 jam, sedangkan pada hari ketiga setelah diberikan 13,5 jam. Pada responden ketiga pada hari pertama sebelum diberikan baby massage lama waktu tidur 10 jam, pada hari ketiga stetalah diberikan baby massage 12,5 jam. Berdasarkan hasil tersebut yang berarti baby massage dapat membantu meningkatkan kualitas tidur pada bayi. Diharapkan orang tua bayi dapat menerapkan baby massage ini secara rutin sehingga waktu tidur bayi dapat tercukupi. Kata Kunci : Baby Massage, Bayi, Masalah Kebutuhan Istirahat Tidur     ABSTRACT In Indonesia, many babies have difficulty sleeping. It is estimated that about 20% of children aged 3 years in Switzerland have persistent sleep problems, while in the United States, it is estimated that 84% of children aged 1-3 years have trouble sleeping. Most of these children have difficulty sleeping and at night often wake up in their sleep. Based on the results of a pre-survey conducted in Hadimulyo Village 22 Metro City, there were 3 babies aged 0-40 days with sleep problems, then in the Hadimulyo Village Area there was no clinical practice place for baby massage, and so far mothers who have babies aged 0-40 I don't understand baby massage techniques and the benefits of baby massage. To carry out nursing care for infants with sleep rest needs through the baby massage in Hadimulyo Village 22 Metro City. This community service method is counseling to determine the quality of baby sleep using baby massage, which was carried out in Hadimulyo Village 22 Metro City on 27 May 2022 to 29 May 2022. The respondents used were 3 respondents, the data obtained from observations, questions and answers, as well as a physical examination. There was a change in sleep quality in the three infants from the first day of intervention to the third day. Where the quality of sleep increases from 2.5-3 hours. There was an increase in the quality of sleep in the three infants, in the first respondent before being given baby massage the total length of sleep on the first day was 10 hours, on the third day when the baby massage was given 13 hours. In the second respondent on the first day before being given 11 hours of sleep, while on the third day after being given 13.5 hours. In the third respondent on the first day before being given a baby massage, the sleep time was 10 hours, on the third day after being given a baby massage 12.5 hours. Based on these results, it means that baby massage can help improve the quality of sleep in babies. It is hoped that the baby's parents can apply this baby massage regularly so that the baby's sleep time can be fulfilled.  Keywords: Baby Massage, Babies, Sleep Rest Needs Problems
Intervensi Hydrotherapy dan Slow Deep Breathing untuk Menurunkan Hipertensi Lansia Triyoso Triyoso; Setiawati Setiawati; Fransisca Melyana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.7146

Abstract

ABSTRAK Lanjut usia dimulai dari usia 60 tahun, karenanya lansia mengalami penurunan fungsi diberbagai organ. Penurunan fungsi ini kadang menyebabkan lansia menderita hipertensi karena berbagai faktor. Hipertensi pada lansia sering dijumpai yakni tekanan darah diatas 140/90 mmHg. Komplikasi hipertensi perlu dicegah, salah satunya dengan terapi nonfarmakologi seperti hydroterapy dan slow deep breathing/SDB. Adanya dilatasi pada pembuluh darah akan melancarkan sirkulasi darah sehingga kerja jantung ikut stabil dan elastisitas pembuluh darah terjaga baik. Diketahui pengaruh rendam kaki air hangat (hydrotherapy) dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah tinggi lansia.Dalam studi kasus ini metode penulisan adalah deskriptif. Sampel yang digunakan berjumlah tiga orang dan pelaksanaannya selama lima hari berturut-turut sehari sekali di pagi hari. Dari hasil studi kasus diperoleh hasil klien 1, TD sebelum diberikan intervensi adalah 159/98 mmHg sesudah diberikan TD 153/92 mmHg selisih penurunan 6/7 mmHg. Pada klien ke 2 sebelum diberikan perlakuan yang sama TD 152/95 mmHg dan sesudah TD 145/80 mmHg selisih penurunan 7/15 mmHg. Sedangkan klien ke 3 TD pre 145/90 mmHg dan TD post 142/86 selisih penurunan 3/4 mmHg. Adanya intervensi hydrotherapy dan Slow Deep Breathing pada lansia mampu menurunkan tekanan darah sistole dan diastole. Kata Kunci: Lansia, Hipertensi, Hydrotherapy, Slow Deep Breathing  ABSTRACT The elderly start from the age of 60 years, therefore the elderly experience decreased function in various organs. This decrease in function sometimes causes the elderly to suffer from hypertension due to various factors. Hypertension in the elderly is often found, namely blood pressure above 140/90 mmHg. Complications of hypertension need to be prevented, one of which is by non-pharmacological therapies such as hydrotherapy and slow deep breathing/SDB. The existence of dilatation in blood vessels will improve blood circulation so that the work of the heart is stable and the elasticity of blood vessels is well maintained.To determine the effect of hydrotherapy and slow deep breathing on reducing blood pressure in elderly with hypertension. In this case study the method of writing is descriptive. The samples used were three people and the implementation was carried out for five consecutive days once a day in the morning. From the case study results obtained the first client, Blood Presure before being given the intervention was 159/98 mmHg after being given Blood Presure 153/92 mmHg the difference in decrease was 6 /7 mmHg. In the second client, before being given the same treatment, Blood Pressure was 152/95 mmHg and after Blood Pressure was 145/80 mmHg the difference was 7/15 mmHg. While the third client Blood Pressure pre 145/90 mmHg and post BP 142/86 the difference in decrease is 3/4 mmHg. The existence of hydrotherapy and SDB intervention in the elderly can reduce systolic and diastolic blood pressure. Keywords: Elderly, Hypertension, Hydrotherapy, Slow Deep Breathing
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kegemukan pada balita Putri Salsabila Azzahra; Setiawati Setiawati; Linawati Novikasari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 6 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i6.5179

Abstract

Background: Obesity prevalence increases worldwide 42 million children are overweight, 31 million in developing countries. Directorate General of Health of the Republic of Indonesia that obesity in toddlers in Indonesia is 14%. In Lampung province reached 21.4%. The prevalence of obesity in toddlers in North Lampung reached 10.72%. Purpose: Knowing the factors related to obesity in toddlers Method: Quantitative analytics using cross-sectional study design. The population is all mothers who have toddlers in Kembang Tanjung Village, North Lampung Regency. The number of samples on as many as 64 responded with 32 cases and 32 controls. Results: Variables proven to be related to obesity are genetic factors p-value 0.001(<0.05), and physical activity factors P-value 0.005(<0.05). Unrelated variables are revenue factors p-value 1.000(>0.05).Conclusion: The majority of respondents are high school-educated, housewives, and the majority of the sex of toddlers are male. There is a relationship between genetic factors and physical activity factors with obesity in toddlers, and there is no relationship between economic factors and obesity in toddlers.Keywords: Obesity; Genetics; Physical Activity; Income; Toddlers.Pendahuluan: Prevalensi kegemukan meningkat diseluruh dunia sebanyak 42 juta anak mengalami kegemukan, 31 juta di negara berkembang. Direktorat Jendral Kesehatan Republik Indonesia bahwa kegemukan pada balita di Indonesia 14%, Provinsi Lampung mencapai 21.4% dan di Lampung Utara mencapai 10.72%.Tujuan: Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kegemukan pada balita.Metode: Penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasinya  semua ibu yang memiliki balita di Desa Kembang Tanjung Kabupaten Lampung Utara. Jumlah sampel pada sebanyak 64 responden dengan 32 kasus dan 32 kontrol.Hasil: Variabel yang terbukti berhubungan dengan kegemukan adalah faktor genetik p-value 0.001(<0.05), dan faktor aktivitas fisik p-value 0.005(<0.05). Variabel yang tidak berhubungan adalah faktor pendapatan p-value 1.000 (>0.05).Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berpendidikan SMA, pekerjaan sebagai IRT dan mayoritas jenis kelamin balita adalah laki-laki. Ada hubungan antara faktor genetik dan faktor aktivitas fisik, dan tidak ada hubungan antara faktor ekonomi dengan kegemukan pada balita di Desa Kembang Tanjung Kabupaten Lampung Utara.
Intervensi Pijat Refleksi dan Minyak Serai terhadap Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Triyoso Triyoso; Setiawati Setiawati; Triyono Triyono
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i1.7302

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit yang sering ditemukan pada masyarakat yang disebabkan factor perilaku yang tidak sehat, pola makan yang tidak teratur seperti konsumsi natrium tinggi serta makan-makanan berlemak dan sering disebut sebagai The Silent Killer. Individu yang berumur diatas 60 tahun 50-60% mempunyai tekanan darah >140/90 mmHg angka kejadian hipertensi di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi. Tujuan: mampu menerapkan pijat refleksi terhadap nyeri hipertensi saat dirumah. Metode: pelaksanaan kegiatan ini dilakukan 1x5-10 menit pada titik nomor 2 dan 20 selama 3 hari. Hasil: didapatkan hasil Skala nyeri dengan rata-rata sebelum dilakukan intervensi hari pertama yaitu 6 lebih tinggi dibanding sesudah dilakukan intervensi yaitu 4. hari kedua skala nyeri  yaitu 3 lebih tinggi dibanding sesudah dilakukan intervensi yaitu 2. hari ketiga dengan skala nyeri yaitu 2 lebih tinggi dibanding sesudah dilakukan intervensi yaitu 0. Kesimpulan: terbukti terdapat manfaat antara terapi pijat refleksi terhadap nyeri hipertensi pada lansia di puskesmas kemiling Bandar lampung. Kata Kunci: Hipertensi, Nyeri, Pijat Refleksi  ABSTRACT Hypertension is a degenerative disease that is a public health problem, because hypertension often appears without symptoms and is often referred to as The Silent Killer. Individuals over the age of 60 years 50-60% have blood pressure> 140/90 mmHg, the incidence of hypertension worldwide is around 972 million people or 26.4% of the earth's inhabitants suffer from hypertension. Objective: to be able to apply reflexology to hypertension pain at home. Method: the implementation of this activity is carried out 1x5-10 minutes at points number 2 and 20 for 3 days. Results: The results showed that the average pain scale before the intervention on the first day was 6 which was higher than after the intervention, namely 4. on the second day the pain scale was 3 higher than after the intervention, namely 2. the third day with a pain scale that was 2 higher compared to after the intervention was 0. Conclusion: it is proven that there are benefits between reflexology therapy on hypertension pain in the elderly at the Kemiling Public Health Center Bandar Lampung. Keywords: Hypertension, Painful, Reflexology
Program Teknik Relaksasi untuk Nyeri Akut dengan Masalah Post Apendiktomi di Desa Talang Jawa Lampung Selatan Mega Haryanti; Rahma Elliya; Setiawati Setiawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i2.7295

Abstract

ABSTRAK Radang usus buntu, peradangan akut usus buntu vena, adalah penyebab paling umum dari operasi perut darurat yang disebut usus buntu. Pada pasien pasca operasi usus buntu, pasien umumnya mengalami masalah nyeri karena setiap operasi menyebabkan jaringan (luka) pecah, luka merangsang rasa sakit yang disebabkan oleh sekresi prostaglandin dan leukotrien dari jaringan luka, merangsang sistem saraf pusat, kemudian diteruskan ke sumsum tulang belakang. melepaskan impuls nyeri. Tujuan kegiatana ini untuk mengurangi nyeri post apendiktomi dapat dilakukan dengan teknik non farmakologi. Terapi pendamping untuk masalah nyeri akut melalui teknik relaksasi benson di desa Talang Jawa Lampung Selatan. Metode pada kegiatan ini menggunakan studi kasus. Subjek yang digunakan 3 orang dengan post apendiktomi yang memiliki keluhan nyeri akut di desa Talang Jawa Lampung Selatan. Terapi relaksasi benson diberikan sebelum pemberian analgetik dengan durasi 10-30 menit sebanyak 3 hari dalam satu minggu. Sebelum dan sesudah pemberian terapi relaksasi benson diukur skala nyeri menggunakan Numeric rating scale (NRS). Hasil pada 3 pasien mengalami penurunan intensitas skala nyeri. Kesimpulan bahwa relaksasi benson terbukti efektif menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi apendiktomi. Kata Kunci: Apendisitis, Apendiktomi, Nyeri, Relaksasi Benson ABSTRACT Appendicitis, an acute inflammation of the appendix vein, is the most common cause of emergency abdominal surgery called appendicitis. In post-appendicitis patients, patients generally experience pain problems because each operation causes the tissue (wound) to rupture, the wound stimulates pain caused by the secretion of prostaglandins and leukotrienes from the injured tissue, stimulates the central nervous system, then is passed on to the spinal cord. releasing pain impulses. The purpose of this activity to reduce post-appendectomy pain can be done with non-pharmacological techniques. Companion therapy for acute pain problems through Benson relaxation techniques in the village of Talang Jawa, South Lampung. The method in this activity uses a case study. The subjects used were 3 people with post-appendectomy who had complaints of acute pain in the village of Talang Jawa, South Lampung. Benson relaxation therapy is given before administering analgesics with a duration of 10-30 minutes 3 days a week. Before and after the administration of Benson relaxation therapy, the pain scale was measured using the Numeric Rating Scale (NRS). The results in 3 patients experienced a decrease in the intensity of the pain scale. The conclusion is that Benson relaxation is proven to be effective in reducing pain intensity in post-appendectomy patients. Keywords: Appendicitis, Appendectomy, Pain, Benson Relaxation
Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan active cycle breathing technique pada pasien gagal jantung dengan masalah ketidakefektifan jalan nafas dan pola nafas Djunizar Djamaludin; Setiawati Setiawati; Gustini Gustini
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 3 (2021): Terapi Komplementer Dalam Keperawatan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.355 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i3.83

Abstract

Pendahuluan: Gagal jantung adalah kondisi medis di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh sehingga jaringan tubuh yang membutuhkan oksigen dan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik. Menurut WHO, tercatat 17,5 juta penduduk dunia meninggal akibat gangguan kardiovaskuler. Berdasarkan studi lapangan didapatkan data di ruang IGD Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada bulan Januari hingga Februari 2021 diperoleh data pasien yang masuk dengan CHF sebanyak 46 pasien dan tekhnik ACBT ini belum familiar dan tidak pernah dilakukan di ruang IGD. Tujuan : Dilakukan Asuhan Keperawatan Komprehensif Dengan Penerapan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) Pada Pasien Gagal Jantung Dengan Masalah Ketidakefektifan Jalan Nafas Dan Pola Nafas Di IGD RSUD.Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2021. Metode: Metode asuhan keperawatan ini adalah mendeskripsikan dalam bentuk review kasus yang menganalisis suatu masalah asuhan keperawatan pada pasien pasien yang mengalami gagal jantung kongestif. Lokasi penelitian pasien (Ny.S) dilakukan di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD.Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Hasil: Hasil review kasus  terhadap pasien ditemukannya keluhan utama sesak nafas dan batuk berdahak. Pada penegakan diagnosa yaitu jalan nafas tidak efektif, pola nafas tidak efektif dan penurunan curah jantung. Evaluasi kasus diagnosa tersebut yaitu masalah teratasi sebagian. Simpulan: Berdasarkan evaluasi pada perubahan kondisi jalan nafas dan pola nafas sebelum dan setelah dilakukan latihan ACBT adalah masalah teratasi sebagian. Kedepannya diharapkan agar tenaga kesehatan dapat menerapkan ACBT pada pasien yang mempunyai masalah jalan nafas dan pola nafas yang tidak efektif di IGD.
Asuhan keperawatan infeksi saluran pernapasan akut (ispa) pada anak dengan menggunakan jahe merah dan madu Linawati Novikasari; Setiawati Setiawati; M. Fani Sugiantoro
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 4 (2021): Perawatan Lansia Secara Umum Dan Pertolongan Pertama Pada Keadaan Darurat
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.419 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i4.139

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA merupakan infeksi yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru. ISPA adalah penyakit yang paling sering berada dalam daftar 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di puskesmas maupun di rumah sakit. Penyakit ini dimulai dengan panas, tenggorokan sakit atau nyeri pada saat menelan, pilek, batuk kering atau berdahak. Virus penyebab ISPA adalah golongan Mikrovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikomavirus, dan Herpesvirus. Tujuan: Penulis mampu menggambarkan asuhan keperawatan anak secara komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosio dan spiritual pada keluarga dengan keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan pendekatan proses keperawaan keluarga. Metode: Desain student oral case analysis (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk penerapan dengan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini bersifat mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data lalu menarik kesimpulan data. Unit yang menjadi kasus tersebut secara lebih jauh dianalisis dan diberikan suatu tindakan terapi. Hasil : Berdasarkan implementasi , semua tindakan telah dilakukan pada An.S dan An.V. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5x24 jam masalah bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi dengan frekuensi napas 22x/m. Kesimpulan dan Saran : Maka dapat ditarik pengaruh pemberian rebusan jahe merah dan madu dapat mengurangi tingkat keparahan batuk. Saran Bagi pelayanan kesehatan untuk memberikan banyak terapi sederhana yang mudah dilakukan pasien dan tanpa efek samping sehingga keluarga dan pasien mampu menerapkannya diluar pantauan fasyankes. Bagi keluarga pasien untuk lebih memahami pendidikan kesehatan yang telah disampaikan oleh pihak-pihak medis dan berusaha tetap menerapkannya meskipun diluar pantauan tenaga medis.
Penyuluhan kesehatan tentang bahaya game online Linawati Novitasari; Aryanti Wardiyah; Dewi Kusumaningsih; Setiawati Setiawati; Dwi Gustiani; Dewi Sartika
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 2 (2022): Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lansia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.598 KB) | DOI: 10.56922/phc.v2i2.188

Abstract

Pendahuluan: Perkembangan Game Online sendiri tidak lepas juga dari perkembangan teknologi komputer dan jaringan komputer itu sendiri. Meledaknya game online sendiri merupakan cerminan dari pesatnya jaringan komputer yang dahulunya berskala kecil (Small Local Network) sampai menjadi internet dan terus berkembang sampai sekarang. Game Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang bahaya game online Metode: Pelaksanaan metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang bahaya game online dan ke dua setelah diberikan penyuluhan prilaku hidup sehat pasien dengan gangguan ginjal kronik menggunakan lembar bolak balik, responden diberikan tanya jawab tentang prilaku hidup sehat pasien dengan gangguan ginjal kronik. Hasil: Responden memahami tentang bahaya game online. Simpulan: responden dapat mengetahui tentang bahaya game online
Edukasi penggunaan masker, ketika batuk/bersin dan cuci tangan pakai sabun untuk pencegahan penularan Covid-19 pada siswa/siswi Sekolah Dasar Rahma Elliya; Setiawati Setiawati; Wahid Tri Wahyudi; Marlena; Nopriani; Budiarti
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 4 (2022): Promosi Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.906 KB) | DOI: 10.56922/phc.v2i4.252

Abstract

Background: Covid-19 cases increase, the government has also made various efforts by working, studying, and worshiping from home as an effort to stop the spread of the corona virus. Elementary school is the main target in implementing healthy living. Schools have an important role in educating students about health and hygiene behaviors. In addition, during the covid-19 pandemic, washing hands with soap at school, wearing masks is very important to prevent the transmission of covid-19. In addition, children spend a very long time (about 7 hours a day) at school and many objects in school become disease transmission because they are used together. Purpose: The purpose of this activity is to provide knowledge about preventing the transmission of covid-19 such as the use of masks, cough/sneeze etiquette and hand washing with soap. Methods: The method used in this activity is a lecture method and a simulation of health protocols in the form of washing hands, how to use and remove masks correctly and demonstrate good coughing and sneezing etiquette. Results: The results of the pre and post tests showed that 27 students could answer 6 (22 percent), how to prevent covid-19 3 (11 percent), how to use and remove masks 9 (33 percent), how to cough etiquette. and sneezing 3 (11 percent), how to wash hands with soap properly and correctly 4 (15 percent) while for the post test given to students after being given education, students who can answer as many questions as how to prevent covid-19 are 15 (56 percent), how to prevent covid-19 14 (52 percent), how to use and remove masks 27 (100 percent), how to cough and sneeze etiquette 27 (100 percent), how to wash hands with soap properly and correctly 25 (93 percent). Conclusion: It can be said that there was an increase in students knowledge regarding COVID-19, the use of masks, coughing/sneezing etiquette and washing hands with soap.   Pendahuluan: Sejalan dengan semakin meningkatnya kasus covid-19 maka pemerintah telah melakukan berbagai upaya dengan memberlakukan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah sebagai upaya memutus penyebaran virus corona. Sekolah dasar adalah sasaran utama dalam implementasi hidup sehat. Sekolah memiliki peran penting dalam mendidik siswa mengenai perilaku kesehatan dan kebersihan. Selain itu selama masa pandemi covid-19, cuci tangan pakai sabun di sekolah, penggunaan masker menjadi sangat penting dilakukan guna mencegah penularan covid-19. Selain itu, anak-anak menghabiskan waktu yang sangat panjang (sekitar 7 jam sehari) di sekolah dan banyak benda-benda di sekolah yang menjadi penularan penyakit dikarenakan dipakai bersama-sama. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan berkaitan pencegahan penularan covid-19 seperti penggunaan masker, etika batuk/bersin dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Metode: Pada kegiatan ini di gunakan metode ceramah dan simulasi protokol kesehatan berupa cara cuci tangan, cara menggunakan serta melepas masker yang benar dan memperagakan etika batuk dan bersin yang baik. Hasil : Dari pre test menunjukan dari 27 siswa siswi dapat menjawab pertanyaan cara penularan covid-19 sebanyak 6 (22 persen), cara pencegahan covid-19 3 (11 persen), cara menggunakan dan melepas masker 9 (33 persen), cara etika batuk dan bersin 3 (11 persen), cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar 4 (15 persen). Sedangkan untuk post test yang diberikan kepada siswa siswi setelah diberikan edukasi, siswa siswi yang dapat menjawab pertanyaan cara penularan covid-19 sebanyak 15 (56 persen), cara pencegahan covid-19 14 (52 persen), cara menggunakan dan melepas masker 27 (100 persen), cara etika batuk dan bersin 27 (100 persen), cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar 25 (93 persen). Simpulan : Dari kegiatan ini dapat di ketahui  bahwa terjadi peningkatan pengetahuan siswa-siswi berkaitan tentang covid-19,  penggunaan masker, etika batuk/ bersin dan cuci tangan pakai sabun.
Peningkatan status gizi balita melalui pemberian daun Kelor(moringa oleifera l.) pada masa pandemi Covid19 Indah Sari; Linawati Novikasari; Setiawati Setiawati
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 3 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i7.5180

Abstract

Background: Data shows that more than half of cases of malnutrition status in the world occurs in Southeast Asia, which is as much as 27.6% or 5.2 million. Based on data from Basic Health Research in 2018 stated the prevalence of malnutrition and malnutrition in toddlers, as many as 3.9% of toddlers with malnutrition and 13.8% undernourished. The prevalence of underweight and very thin toddlers in Lampung Province based in 2018 is 11.8%. According to the Strategic Plan of the West Lampung District Health Office 2017-2022 the percentage of achievement is 1.41%.Purpose: To find out the improvement of the nutritional status of toddlers through the consumption of moringa leaves (Moringa oleifera L.) during the covid19 pandemic.Method: This type of research is Quasi Experiment (pseudo-experimental design) with one group pretest and posttest design. The population in this study was all toddlers who experienced undernutrition status in Suka Jaya Village and the sample was a population that met the inclusion criteria of 20 people.Results: The analysis there is effect of moringa leaves(Moringa oleifera L.)on the increase in nutritional status of children aged 4-5 years before and after the intervention is carried out statistical tests, namely the T-Test One Sample Test. Statistical test results showed the value of p-value = 0.000 (p<0.05) after the intervention of the nutritional status of children increased by 0.9.Conclusion: From the results of the study concluded that it was obtained an increase in nutritional status with the provision of moringa leaves (Moringa oleifera L.).Keywords: Nutritional Status; Moringa Leaves; Toddlers; Covid19 PandemicPendahuluan: Data menunjukkan bahwa lebih dari setengah kasus status gizi kurang di dunia terjadi di Asia Tenggara yaitu sebanyak 27,6% atau 5,2 juta. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada Balita, sebanyak 3,9% balita dengan gizi buruk dan 13,8% gizi kurang. Prevalensi balita kurus dan sangat kurus di Provinsi Lampung berdasarkan Riskesdas 2018 adalah 11,8% . Menurut Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat 2017-2022 presentase capaian adalah sebesar 1,41%.Tujuan: Untuk mengetahui peningkatan status gizi balita melalui pemberian daun kelor (Moringa Oleifera L.) pada masa pandemi covid19.Metode :Jenis penelitian ini adalah Kuasi Eksperimen (rancangan eksperimen semu) dengan desain One Group Pretest and Posttest. Populasinya seluruh ibu dan balita yang mengalami status gizi kurang di Desa Suka Jaya dan sampelnya yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 20 partisipan.Hasil: Ada pengaruh pemberian daun kelor (Moringa Oleifera L.) terhadap kenaikan status gizi anak usia 4-5 tahun sebelum dan sesudah intervensi dilakukan uji statistik yaitu Uji T-Test One Sample Test. Hasil uji statistik menunjukan nilai p value = 0.000 (p<0.05) setelah dilakukan intervensi status gizi anak mengalami kenaikan 0.9.Simpulan: Didapatkan peningkatan status gizi dengan pemberian daun kelor (Moringa Oleifera L.).
Co-Authors Alisah Rahmah Hidayah Andoko Andoko Anita Bustami Aryanti Wardiyah Aryanti Wardiyah Aryanti Wardiyah Asep Rahmad Hidayat Budiarti Chrisanto, Eka Yudha Dea Pratiwi Dewi Kusumaningsih Dewi Kusumaningsih Dewi Sartika Dhiny Easter Yanti Dina Martiani Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Dwi Gustiani Dwi Setiawan Eka Nurul Iswanti Eka Trismiyana Eka Trismiyana Elliya, Rahma Endah Susilawati ERNA RAHMA YANI Erna Yulianti Erni Hidayanti Eva Listiyo Putri Evi Martha Sihombing Fajar Septriwanti Fransisca Melyana Gunawan, M. Ricko Gustini Gustini Heni Kartika Sari Herlina Anggraini Husnil Hayati Iit Imas Masitoh Imanda Sastria Indah Sari Intan Putri Isnainy, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Keswara, Umi Romayati Ledy Octaviani Iqmy Lidya Ariyanti Lidya Ariyanti Lidya Ariyanti Lidya Aryanti Linawati Novitasari M. Fani Sugiantoro Marlena Marlina Agustina Mega Haryanti Megah Rachmawati Mutiara Veny Yulia Nopriani Novikasari, Linawati Prima Dian Furqoni Putri Salsabila Azzahra Rahayu Rahayu Rahma Eliya Rahma Elliya Rahma Elliya Elliya Rahma Ellya Ratna Susanti Redia Indira Putrianti Refsi Erpiyana Reni Aprilia Binhar Resnawati Purba Resti Tuta Rahmawati Rilyani Rilyani Riska Wandini, Riska Riska Wardiana Rita Purnama Sari Rizka Shelvia Yulita Santy Anggraini Sastria Handayani Siti Nursondang Suci Nur indah Sari Tedi Tiar Mahendra Teguh Pribadi Tomi Saputra Tri Yusefi Trio Subroto Triyono Triyono Triyoso Triyoso Tya Nadila Umi Romayati Wahid Tri Wahyudi Wahyu Agil TriSakti Yulendasari, Rika Yulina Yulina