Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

APLIKASI KONSORSIUM Bacillus spp DAN SOLID DECANTER UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PRE NURSERY PADA TANAH BEKAS TAMBANG BIJI BESI Rusmanida Rusmanida; Warnita Warnita; Irfan Suliansyah; Yulmira Yanti
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 3 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i3.6405

Abstract

Kelapa sawit.merupakan komoditas unggulan bagi Indonesia dalam perdagangan internasional. Berbagai.upaya.dilakukan.oleh.pemerintah maupun perusahaan besar.untuk meningkatkan hasil produksi tanaman kelapa sawit,.terutama.pada.lahan-lahan yang bermasalah seperti.lahan.bekas.tambang yang mempunyai unsur hara yang rendah dan Fe yang tinggi serta keadaan tanah yang masam yang menyebakan tanah tambang ini tidak dapat digunakan oleh petani. Solid decanter merupakan,limbah,padat,dari proses .pengolahan pabrik.kelapa,sawit yang digunakan sebagai.pupuk.organik, sedangkan konsorsium Bacillus spp. adalah bakteri yang bermanfaat untuk,meningkatkan,pertumbuhan,tanaman. Penelitian,ini,bertujuan,untuk,memperoleh dosis solid decanter dan jenis konsorsium Bacillus spp. yang terbaik untuk diaplikasikan pada tanah tambang biji besi. Penelitian telah dilaksanakan pada Juli-November 2021 di. Nagari.Talao.Sungai.Kunyit,.Kecamatan.Sangir.Balai.Janggo,.Kabupaten.Solok Selatan dengan menggunakan Percobaan faktorial 2 faktor dengan 5 kalli ulangan dalam .Rancangan.Acak.Lengkap Faktorial.(RAL). Faktor.pertama.yaitu solid decanter yang,terdiri dari 4 taraf.yaitu : 0g/polybag,400 g/polybag,800g/polybag dan 1200g/polybag, faktor ke 2 yaitu konsorsium Bacillus spp. yang terdiri dari :tanpa konsorsium, konsorsium Bacillusthuringiensis+Bacillustoyonensis,konsorsium Bacillus toyonensis+Bacillus cereus,  dan konsorsium Bacillus thuringiensis+Bacillus cereus. Hasil penelitian menunjuukkan bahwa pemberian solid decanter 800 g/polybag dan konsorsium Bacillus thuringiensis+Bacillus cereus memberikan memberikan pengaruh nyata terhadap klorofil daun, P pada daun, diameter bonggol, dan stomata tanaman sawit di pembibitan pre nursery.
Viability Of Robusta Coffee (Coffea Canephora) Seeds At Several Concentrations And Duration Of Giberelin (Ga3) Lilis Karlina; Dede Suhendra; Warnita
Jurnal Riset Perkebunan Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Riset Perkebunan (JRP)
Publisher : Jurusan Budidaya Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrp.4.1.35-44.2023

Abstract

Robusta coffee (Coffea canephora) germination takes a long time because robusta coffee beans have a hard seed coat that makes it difficult for water and oxygen to penetrate, causing the germination process to be hampered. The purpose of this study is to determine the gibberellin concentration, and the proper soaking time in the germination of robusta coffee seeds and to obtain the best interaction between gibberellin concentration and soaking time on the viability of coffee seeds that have been peeled. The research was conducted at the Dharmasraya Campus III Seed Technology Laboratory from July to September 2022. This study was a two-factorial experiment in a completely randomized design (CRD). The first factor was the concentration of gibberellins which had four levels: 0, 100, 200, and 300 ppm, the second factor was soaking time which had 3 levels: 8, 16, and 24 hours. The results showed that the treatment with gibberellin of 300 ppm significantly increased seed germination, plumule, radicle elongation, and vigor index on robusta coffee seeds. And, the best soaking time of 24 hours, the long soaking treatment had a significant effect on the germination power of robusta coffee seeds. With the best treatment, a gibberellin concentration of 300 ppm and 24 hours, the interaction between gibberellins concentration and soaking time can increase the germination power of robusta coffee seeds.
HUBUNGAN KEKERABATAN PISANG AMBON LOKAL DI KABUPATEN REJANG LEBONG BERDASARKAN KARAKTERISASI MORFOLOGI Rini Suryani; Irfan Suliansyah; Warnita; Aprizal Zainal; Sukartini
Akta Agrosia Vol 26 No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture, The University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Morphological characterization is initial information in finding diversity and determining desired superior characters. The purpose of the research is to conduct morphological characterization and determine the relationship of local Ambon banana in Rejang Lebong District. This study was conducted during September to October 2019, utilizing a field survey method with purposive sampling to investigate the morphological characterization and determine the relationship of local Ambon bananas in Rejang Lebong District. The kinship relationship of each type of local banana, Ambon Curup consists of 3 related groups, where 1st group belongs toAmbon Kuning (1), Ambon Curup (7), Ambon Hijau (2) and Ambon Lumut (6), 2nd group is Ambon Pendek (5), and the 3rd group belongs toAmbon Putih (3), and Ambon Dingin (4). The closest kinship is between Ambon Kuning (1) and Curup (7), with a similarity level of 93,67 %, while the Ambon Curup owns the farthest kinship level with Ambon Pendek (5), which is 48,37%. The high genetic diversity is caused by the frequent occurrence of random inter-species mating. Keywords: Identification, morphology, kinship relationship, local ambon banana, Rejang Lebong
Pertumbuhan Dua Genotipe Pisang Ambon Lokal Rejang Lebong Hasil In Vitro pada Tahap Aklimatisasi Rini Suryani; Irfan Suliansyah; Warnita Warnita; Aprizal Zainal; Sukartini Sukartini
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i2.1114

Abstract

Aklimatisasi adalah faktor yang menentukkan keberhasilan pertumbuhan bibit hasil kultur jaringan.  Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pertumbuhan 2 genotipe pisang ambon lokal Rejang Lebong hasil kultur jaringan. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yaitu faktor genotipe pisang ambon lokal Rejang Lebong, yaitu ambon kuning dan ambon hijau. Setiap percobaan terdiri dari 3 ulangan, sehingga ada 6 unit percobaan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varians pada taraf 5%. Uji lanjut yang digunakan untuk menguji nyata tidaknya perbedaan adalah BNT (beda nyata terkecil). Ambon kuning memberikan pertumbuhan yang terbaik pada peubah tinggi tanaman dan panjang daun. Rata rata tinggi bibit ambon kuning yaitu 19.74 cm sedangkan ambon hijau tinggi tanamannya 15.18 cm. Panjang daun ambon kuning 11.89 cm  dan ambon hijau 9.61 cm. Diharapkan bibit ambon kuning hasil kultur jaringan ini bisa dibudidayakan oleh petani Rejang Lebong. 
Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) dengan Pemakaian Beberapa Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk Kandang Ayam Yanny Savitri; Indra Dwipa; Warnita Warnita
JURNAL AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDALAS Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jagur.5.1.37-47.2023

Abstract

Shallot (Allium ascolanicum L.) is one of the horticultural crops that is widely consumed by humans. This study aims to obtain interaction the type of mulch and doses of chicken manure on the growth and yield of shallots. This Research was conducted at Panai Pasir Talang , Muara Labuh, South Solok Regency with a height of ± 430 meters above sea level, in December 2018 to February 2019. The research method is an experiments used factorial complete randomized design with two factors. Factors I is the type of mulch (black plastic mulch, silver plastic mulch, rice straw mulch) and factors II is chicken manure (10 tons / ha, 20 tons / ha and 30 tons / ha).. The results showed that there was no interaction between the use of several types of mulch with chicken manure doses on the growth and yield of shallots. The use of black plastic mulch yielded the best results on fresh tuber weight per plot and per hectare of onion namely 1,643 kg / plot and 11.74 tons / ha. The dose of chicken manure of 20 tons / ha gave the best influence on plant height, number of leaves, fresh tuber weight per clump, per plot and per hectare as well as wind dry weight per clump, per plot and per hectare of onion.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mint (Mentha piperita) dengan Pemanfaatan Pupuk Organik Cair pada Sistem Hiroponik Silvia Alfala; Warnita; Nilla Kristina
Gunung Djati Conference Series Vol. 38 (2024): Seminar Nasional Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman mint memiliki manfaat yang banyak seperti obat, makanan, minuman dan kosmetik menyebabkan kebutuhan tanaman mint terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan mint adalah penanaman mint secara cepat dan sehat menggunakan sitem hidroponik dengan nutrisi pupuk organik cair. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh konsentrasi pupuk organik terbaik sebagai nutrisi tanaman mint. Pelaksanaan penelitian berlangsung di Rumah Hidroponik 55, Limau Manis, Cupak Tangah yang berlangsung dari mei sampai juli 2022. Rancangan Percobaan mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Konsentrasi pupuk organik cair 0%, 8%, 16%, dan 24%. Data hasil pengamatan diuji dengan uji F 5% dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DNMRT 5%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan terbaik diperoleh dari pemberian AB-mix. Pemberian pupuk organik cair dengan konsentrasi 16% memeberikan hasil yang sama dengan pemberian AB-mix dalam peningkatan luas helaian daun dan mampu menghasilkan bobot segar tanaman yang lebih tinggi dibanding konsentrasi 8%.