Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT)

Pendampingan Teknis Dalam Identifikasi dan Perencanaan Infrastruktur Permukiman Kumuh di Kelurahan Abeli Kota Kendari Kadir, Ishak; Ma’ruf, Annas; Kadir, Abdul; Said, Burhan; Zakaria Umar, Muhammad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.85 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v2i1.12147

Abstract

Kelurahan Abeli Kota Kendari merupakan salah satu kelurahan yang memiliki kawasan kumuh seluas 3,5 Ha yang terletak di RT 3 dan RT 5. Karakteristik kekumuhan di Kelurahan Abeli meliputi: belum adanya fasilitas drainase dan jalan setapak yang menghubungkan lingkungan, akses air minum masih sulit, belum tertatanya fasilitas pembuangan sampah dan pengolah limbah lingkungan, serta masih banyaknya rumah tinggal masyarakat yang tidak layak huni. Paper ini bertujuan untuk menunjukkan beberapa kegiatan pendampingan teknis bagi masyarakat dalam mengidentifikasi dan merencanakan infrastruktur permukiman mereka. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengabdian ini adalah tahap persiapan, koordinasi dengan kelurahan dan BKM, dan pelaksanaan meliputi pendampingan identifikasi masalah, penyusunan baseline RPLP dan DED serta pembangunan infrastruktur. Pengabdian ini disimpulkan bahwa pengetahuan tentang penataan kawasan kumuh meningkat setelah pendampingan teknis. Dengan program penataan kumuh perkotaan, luasan kawasan kumuh di Kelurahan Abeli diharapkan akan berkurang dan menjadi nol kumuh.
Bimbingan Teknis Penyusunan Master Plan Penataan Permukiman Desa Mata Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Kadir, Ishak; Ma’ruf, Annas; Tahir, M. Arzal; Hasan, La Ode Amrul; Aulia, Weko Indira Romanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.152 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v3i2.21424

Abstract

Penataan permukiman Desa Mata Wawatu belum berjalan secara maksimal dan terarah karena belum memiliki pola dan arah kebijakan pengembangan wilayah secara berkelanjutan. Permasalahan umum yang dihadapi masyarakat antara lain: [1] potensi Sumber Daya Alam belum tertata dengan baik karena belum memiliki arah kebijakan pembangunan yang jelas, [2] pengetahuan masyarakat dalam penataan lingkungan permukiman masih kurang. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu: [1] model Participatory Rural Appraisal yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kegiatan, [2] model Participatoty Tecnology Development yang memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai standar berbasis pada ilmu pengetahuan dan kearifan lokal, [3] model Community Development yaitu pendekatan yang melibatkan masyarakat secara langsung, dan [4] Edukatif. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengabdian ini adalah tahap persiapan, tahap pembekalan, dan pelaksanaan. Hasil kegiatan program kemitraan masyarakat menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan warga masyarakat Desa Mata Wawatu mengalami peningkatan setelah mengikuti bimbingan teknis. Masyarakat telah mampu mengidentifikasi potensi dan permasalahan desa serta analisisnya secara partisipatif.
Bimbingan Teknis Penyusunan Master Plan Penataan Permukiman Desa Mata Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Kadir, Ishak; Ma’ruf, Annas; Tahir, M. Arzal; Hasan, La Ode Amrul; Aulia, Weko Indira Romanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.152 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v3i2.21425

Abstract

Penataan permukiman Desa Mata Wawatu belum berjalan secara maksimal dan terarah karena belum memiliki pola dan arah kebijakan pengembangan wilayah secara berkelanjutan. Permasalahan umum yang dihadapi masyarakat antara lain: [1] potensi Sumber Daya Alam belum tertata dengan baik karena belum memiliki arah kebijakan pembangunan yang jelas, [2] pengetahuan masyarakat dalam penataan lingkungan permukiman masih kurang. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu: [1] model Participatory Rural Appraisal yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kegiatan, [2] model Participatoty Tecnology Development yang memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai standar berbasis pada ilmu pengetahuan dan kearifan lokal, [3] model Community Development yaitu pendekatan yang melibatkan masyarakat secara langsung, dan [4] Edukatif. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengabdian ini adalah tahap persiapan, tahap pembekalan, dan pelaksanaan. Hasil kegiatan program kemitraan masyarakat menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan warga masyarakat Desa Mata Wawatu mengalami peningkatan setelah mengikuti bimbingan teknis. Masyarakat telah mampu mengidentifikasi potensi dan permasalahan desa serta analisisnya secara partisipatif.
Sosialisasi dan Penguatan Sistem Informasi dan Pengelolaan Administrasi Desa dalam Menghadapi COVID-19 Kadir, Ishak; Yamin, Muh; Handrawan, Handrawan; Ma’ruf, Annas; Aksara, La Ode Muhammad Bahtiar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.068 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v2i2.15185

Abstract

Desa Ameroro merupakan desa yang cukup besar di Kabupaten Konawe. Namun untuk penyampaian informasi desa kepada masyarakat belum maksimal, terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini. Penguatan sistem informasi dan pengelolaan administrasi desa sangatlah penting. Selain mempermudah penyampaian informasi kepada masyarakat desa, hal ini juga dapat menarik perhatian masyarakat selain masyarakat Desa Ameroro. Dengan adanya penguatan sistem informasi, dapat memperkenalkan desa ke masyarakat luas dan secara tidak langsung menunjukkan potensi desa. Pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan solusi untuk penguatan sistem informasi dari Desa Ameroro. Pengabdian ini dilakukan dengan tahap-tahap berikut : (1) metode pelaksanaan kegiatan; (2) memberi materi pelatihan penggunaan sistem; (3) rencana evaluasi penggunaan; (4) jadwal pelaksanaan kegiatan. Sistem yang ditawarkan adalah dalam bentuk website resmi Desa Ameroro. Website ini akan diisi dengan informasi mengenai profil desa dan kegiatan-kegiatan yang terlaksana di Desa Ameroro. Dalam pengabdian ini akan mengajarkan penggunaan dan pengelolaan dari website tersebut agar bisa dioperasikan dengan baik oleh aparat desa dan bermanfaat bagi Desa Ameroro.Kata kunci : covid-19, sistem informasi, websiteAbstract
Bimbingan Teknis Pembuatan Material Bata Beton dari Bahan Tambah Serat Sagu (metroxylon sagu rottb.) pada Para Tukang Bangunan di Kelurahan Wuawua Kecamatan Wuawua Kota Kendari Kadir, Ishak; Ma’ruf, Annas; Rianty, Hapsa; Umar, Muhammad Zakaria
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.886 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v1i1.10077

Abstract

Di Jalan Chairil Anwar, Lorong Durian, RW. 02, RT. 04, RT. 06, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara masih terdapat tanaman sagu yang tumbuh dan berkembang secara sporadis di sekitar permukiman warga. Selama ini tanaman sagu belum dimanfaatkan dengan optimal. Pengabdian ini penting dilaksanakan karena untuk memanfaatkan limbah serat sagu sebagai bahan tambah bata beton. Pengabdian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pembuatan material bata beton dari bahan tambah limbah ampas sagu. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengabdian ini adalah tahap persiapan, rekruitmen peserta, tahap pembekalan, dan pelaksanaan. Tahap pelaksanaan terdiri dari tahap pratest, praktek, dan tahap postest. Data dianalisis dalam bentuk tabulasi data, diagram batang, dan analisis uji dua sampel berpasangan dengan uji Wilcoxon sehingga diketahui apakah pengetahuan para tukang bangunan meningkat atau tidak meningkat sebelum dan sesudah bimbingan teknis. Pengabdian ini disimpulkan bahwa pengetahuan para tukang bangunan mengenai bata serat sagu meningkat sebelum dan sesudah bimbingan teknis.
Bimbingan Teknis Penguatan Kelembagaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Kawasan Pulau Labengki Desa Labengki Kecamatan Lasolo Kepulauan Kabupaten Konawe Utara Ma’ruf, Annas; Kadir, Ishak; Tahir, M. Arzal; Umar, Muhammad Zakaria
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.995 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v1i1.10084

Abstract

Bagi masyarakat Labengki, tercemarnya laut oleh sampah plastik tentunya akan sangat berdampak tidak hanya terhadap sektor pariwisata namun juga secara langsung dapat berdampak pada pendapatan masyarakat yang pada umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan dengan lingkup pemasaran hasil tangkap ke pemasaran lokal bahkan pemasaran skala internasional. Kondisi di mana keanekaragaman hayati Labengki yang harus berhadapan dengan pencemaran sampah plastik tentunya merupakan hal memprihatinkan yang memerlukan penanganan secepatnya dan sebaik-baiknya. Pengabdian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan kelembagaan masyarakat tentang pengelolaan sampah khususnya sampah plastik. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengabdian ini adalah tahap persiapan, rekruitmen peserta, tahap pembekalan, dan pelaksanaan. Tahap pelaksanaan terdiri dari tahap pratest, pelatihan penguatan, dan tahap postest. Dari hasil postest diperoleh bahwa persentase pengetahuan bahwa sampah platik membutuhkan ratusan tahun untuk diuraikan oleh alam sekitar 88,2%. Pemahaman dan kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam memisahkan sampah plastik dan ikut dalam program donasi sampah sekitar 94,1%. Pengabdian ini disimpulkan bahwa pengetahuan kelembagaan masyarakat Labengki mengenai pengelolaan sampah khususnya sampah plastik meningkat setelah dilakukan bimbingan teknis.
Membangun Desa Melalui Bimbingan Teknis Perencanaan Master Plan Desa Wisata Leppe Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Ma’ruf, Annas; Kadir, Ishak; Hasan, La Ode Amrul; Ahdiyani, Wisdha; Firdausah, Azzahra Miftahul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpmit.v5i2.46180

Abstract

Desa Leppe berada di wilayah pesisir dan lautan yang digunakan untuk berbagai kegiatan seperti Pelabuhan penyebrangan, industri, agrobisnis dan agroindustri rekreasi dan pariwisata. Berbagai potensi diupayakan menjadi desa yang mandiri dengan memaksimalkan potensi desa, membangun dan meningkatkan perekonomian warga desa. Masterplan harus dipersiapkan dengan baik dan melibatkan peran perangkat desa dan masyarakat dalam penyusunannya, agar rencana tata ruang desa dapat menjadi arahan yang tepat dalam mengambil keputusan untuk membangun desa. Metode pelaksanaan pada tahap pertama dilakukan kegiatan urun rembuk, perkenalan para dosen pengabdi, tujuan kegiatan, program-program kegiatan kepada para apparat desa, serta beberapa warga. Tahap kedua dilakukan pengumpulan Data, hal ini ditujukan untuk mengetahui data Primer, sekunder data lokasi dan pendukung. Tahap ketiga dilakukan analisis kebutuhan perencanaan/ akar permasalahan. Kemudian tahap ke empat dilakukan bimbingan teknis perencanaan master plan, menekankan keterlibatan masyarakat sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan dan pendidikan untuk pemberdayaan masyarakat. Kesimpulan kegiatan bimbingan teknis perencanaan masterplan desa bahwa anggota masyarakat, tokoh masyarakat dan aparat desa dalam memahami posisi desa yang nantinya bisa dikembangkan menjadi desa wisata pesisir. Pelaksanaan pkm di desa Leppe telah berjalan sesuai dengan rencana kegiatan dalam program kerja yang telah disusun yaitu membangun desa melalui bimbingan teknis perencanaan master plan desa wisata Leppe Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kambu Mengenai Penggunaan Handphone dan Pengelolaan Sampah Elektronik Secara Bertanggung Jawab untuk Mendukung Pencapaian Sustainable Development Goals 2030 Mokui, Hasmina Tari; Jaya, La Ode Muhammad Golok; Kadir, Ishak; Rachman, Ranno Marlany; Nur, M. Nadzirin Anshari; Mahapatih, Wa Ode Siti Warsita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpmit.v5i2.47104

Abstract

The Thematic Lecture, Integrated with Community Empowerment Program in Kambu District, aims to promote responsible consumption and production, specifically by tackling the issue of electronic waste, in the form of mobile phones. The goal is to help achieve the Sustainable Development Goals related to responsible consumption and production. Government Regulation Number 27 of 2020 addresses the management of electronic waste, which is categorized as specific waste due to the presence of poisonous and hazardous materials that can harm humans and the environment. To address this issue, all relevant stakeholders must work together to implement integrated reduction and handling efforts. One of the goals of this thematic program is to promote public understanding of the concept of responsible consumption and production. This is achieved through the provision of technical guidance to the community, which includes training, knowledge and theory exposure, and skills provision. The material provided focuses on responsible cellphone usage and the 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) concept in waste management, particularly for electronic waste. After conducting interviews and analyzing the participants' level of enthusiasm, it can be concluded that the activity was conducted successfully. Additionally, it was well-received by the relevant stakeholders, with a positive response noted.