Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

SELEKSI ENAM FAMILI F5 CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) BERDAYA HASIL TINGGI DAN TAHAN LAYU BAKTERI Rufaidah, Ranny; Ardiarini, Noer Rahmi; Respatijarti, Respatijari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/611

Abstract

Salah satu penyebab rendahnya produktivitas cabai merah adalah adanya serangan penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Benih unggul diperoleh melalui persilangan cabai merah antara tetua tahan dan produksi tinggi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas cabai merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyeleksi famili berdaya hasil tinggi dan tahan layu bakteri dari keenam famili F5 cabai merah. Penelitian dilakukan di Desa Gesingan, Pujon, Malang dan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan HPT FP UB. Berdasarkan kriteria hasil tinggi, famili yang terpilih adalah famili B6.42.13 dan berdasarkan kriteria seleksi ketahanan terhadap layu bakteri, famili yang terpilih adalah famili B2.46.6 dan B5.27.20.
Analisis Hubungan Kekerabatan Antar Galur Kecipir (Psophocarpus tertragonolobus L.) Lokal Permatasari, Santi; Ardiarini, Noer Rahmi; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 11 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1019

Abstract

Indonesia dikenal memiliki sumber daya genetik yang tinggi, salah satunya ialah kecipir. Ragam kecipir di Indonesia diperkirakan tidak kurang dari 100 aksesi. Nilai keragaman termasuk tinggi (KK>50%), sehingga perlu dilakukan koleksi dan identifikasi untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar kecipir. Informasi tersebut diperlukan dalam pemilihan tetua pada kegiatan pemuliaan tanaman. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui hubungan kekerabatan 31 galur kecipir lokal koleksi berdasarkan karakter morfologi. Penelitian dilaksanakan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Malang padabulan Februari sampai Agustus 2017. Percobaan menggunakan metode penanaman single row dengan menanam 31 galur dan galur UB. Pengamatan dilakukan pada setiap individu tanaman. Jumlah populasi sebanyak 160 tanaman dengan masing-masinggalur sebanyak 5 tanaman dan galur UB sebanyak 10 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter kualitatif memiliki keragaman pada karakter biji, batang, daun, bunga dan polong. Dendogram pada 48 kecipir lokal hasil koleksi, menyebar pada tingkat kesamaan (similarity) 49-100%. Pada tingkat kesamaan 57%, galur kecipir lokal terbagi menjadi 3 kluster utama. Hubungan kerabat terdekat adalah Galur SKB-2b dan BNN-1a, SKB-1 dan MNN-1a, DJB-2a dan DJB-2e dengan similarity 100% dan hubungan kerabat terjauh adalah galur PTL-1a dengan  similarity 57%.
Analisis Hubungan Kekerabatan Genotip Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) Berdasarkan Karakter Kualitatif dan Kuantitatif Meilia, Anggita Adha; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1068

Abstract

Biji bunga matahari merupakan salah satu sumber penghasil minyak nabati di Indonesia. Sementara itu, di Indonesia masih mengimpor biji dan minyak bunga matahari untuk keperluan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan kekerabatan pada karakter kualitatif dan kuantitatif 29 genotip bunga matahari. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Agustus 2017 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di Jatimulyo, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian meng-gunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan 29 genotip bunga matahari diulang 3 kali. Pengamatan dilakukan berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif. Karakter yang berkontribusi tinggi dalam variasi dipelajari berdasarkan principal component analysis (PCA) dengan pendekatan koefisien korelasi Pearson. Pengelompokkan genotip berdasarkan agglomerative hierarchical clustering (AHC) dengan similaritas koefisien korelasi Pearson dan metode aglomerasi un-weighted pair-group average. Hasil evaluasi kekerabatan 29 genotip bunga matahari berdasarkan karakter kualitatif meng-gunakan principal component analysis (PCA) terbagi menjadi 6 komponen utama (principal component, PC) dengan nilai keragaman kumulatif 74,48%. Hasil evaluasi kekerabatan 29 genotip bunga matahari berdasarkan karakter kuantitatif menggunakan principal component analysis (PCA) terbagi menjadi 3 komponen utama dengan nilaikeragaman kumulatif 79,52%. Pengelompokan genotip bunga matahari berdasarkan karakter kualitatif dengan agglomerative hierarchical clustering (AHC)   terbagi menjadi empat kelompok utama pada koefisien 31%-91%. Pengelompokan berdasarkan karakter kuantitatif terbagi menjadi empat kelompok utama pada koefisien 96%-99%.
Fenologi dan Karakterisasi Morfo-Agronomi Tanaman Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) pada Kawasan Tropis Farida, Dwi Ghina; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 5 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1117

Abstract

Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat dalam berbagai bidang, seperti industri, pangan, kesehatan dansebagai bahan kosmetik. Informasi mengenai fenologi pertumbuhan dan karakter morfo-agronomi pada bunga matahari dapat digunakan sebagai informasi dasar tentang tanaman tersebut utamanya untuk perakitan varietas baru yang bersifat unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari fenologi dan melakukan karakterisasi pada 32 aksesi bunga matahari. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada bulan Januari-Mei 2018.Bahan tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 aksesi bunga matahari. Terdapat 41 variabel pengamatan. Variabel yang diamati meliputi karakter kuantitatif dan karakter kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan fenologi pertumbuhan yang beragam pada 32 aksesi bunga matahari berdasarkan pengamatan pada karakter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah hari dari penanaman sampai pemanenan dan periode pemasakan biji. Terdapat keragaman pada 41 karakter morfo-agronomi yang diamati, kecuali pada karakter warna hijau daun dan warna hijau kelopak daun yang memiliki nilai keragaman rendah.
Fenologi dan Penampilan Karakter Morfo-Agronomi Galur-Galur Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) Cholchisine Treatment 5 (CT5) Putri, Galuh Rahma Prandiny; Waluyo, Budi; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 5 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1120

Abstract

Jarak kepyar adalah tanaman dari familli Euphorbiaceae yang dapat tumbuh pada lahan kering dan marginal untuk tanaman lain. Ekspor jarak kepyar di Indonesia pada tahun 2010 sampai 2012 masih berada jauh dibawah nilai impornya. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi mengenai genetik yang tersebar dan keterbatasan bahan tanam. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari keragaman fenologi karakter morfo-agronomi tanaman jarak kepyar generasi ke-5 (CT5). Penelitian dilaksanakan di Kepuharjo, Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, padabulan Januari sampai dengan Mei 2018.Bahan yang digunakan adalah 20 galur CT5, pupuk Urea, KCL, dan SP36. 20 galur jarak kepyar yang digunakan merupakan generasi ke-5 (CT5) hasil dari keturunan perlakuan kolkisin. Setiap nomor galur terdapat 6 tanaman dan diulang sebanyak 2 kali dengan jarak tanam 100x100 cm. Penga-matan fenologi adalah pola pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah ruas daun, jumlah daun gugur, dan panjang tandan, karakter morfologi dan agronomi. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif dengan nilai rerata, varian, standar deviasi, dan koefisien variasi.Hasil koefisien variasi menunjukkan 20 galur jarak kepyar memiliki nilai KV dibawah 30% artinya termasuk kedalam kategori rendah dan sedang. kategori koefisien variasi sedang adalah panjang batang utama, berat buah, dan berat total biji. Hasil pengamatan karakter morfologi menunjukkan dari 32 karakter, terdapat 3 karakter yang menun-jukkan keseragaman dan 29 karakter yang lainnya menunjukkan keragaman. Pola pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa 20 galur jarak kepyar menunjukkan pola pertumbuhan yang bervariasi.
Penampilan Tujuh Hasil Persilangan Jagung (Zea mays L.) di Dataran Medium Sari, Della Novita; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 7 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1170

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dapat digunakan sebagai bahan pangan dan pakan ternak. Meskipun produksi jagung di Indonesia (2013-2016) terus meningkat, tetapi impor jagung masih tinggi. Untuk mengurangi impor dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul. Untuk mendapatkan varietas unggul dapat dilakukan salah satunya dengan proses persilangan. Sebagian besar varietas jagung yang ada merupakan varietas jagung yang mampu tumbuh di semua dataran (dataran tinggi, dataran medium, dan dataran rendah). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan penampilan tujuh hasil persilangan jagung yang diuji di masing-masing lokasi; dan menentukan hasil persilangan jagung dengan hasil yang tinggi di dataran medium. Penelitian ini dilakukan di lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Malang (512 mdpl) dan Bumi Asri Sengkaling, Kecamatan Dau Malang (599 mdpl) pada bulan Maret - Juli 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (Randomized Block Design) dengan tiga ulangan. Parameter pengamatan meliputi parameter kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan anova di masing-masing lokasi dan dilanjutkan dengan uji BNJ 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter hasil pada semua perlakuan hasil persilangan yang diuji di masing-masing lokasi menunjukkan hasil yang lebih tinggi atau sama dengan varietas pembanding, tetapi terdapat perbedaan penampilan pada beberapa karakter komponen hasil masing-masing perlakuan hasil persilangan yang diuji. Perlakuan hasil persilangan yang memiliki hasil tinggi di dataran medium terdapat pada perlakuan N1, N2, N4, N5, N6, dan N7.
PERBEDAAN WAKTU EMASKULASI TERHADAP KEBERHASILAN PERSILANGAN GANDUM (Triticum aestivum L.) DI CANGAR BATU Winawanti, Nanik Indah Dwi; Ardiarini, Noer Rahmi; Damanhuri, Damanhuri
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/394

Abstract

Gandum (Triticum aestivum L.) ialah tanaman serealia yang berasal dari daerah subtropis. Produksi gandum pada saat ini masih terlalu rendah. Salah satu metode yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi gandum adalah dengan persilangan. Diharapkan dengan adanya persilangan ini bisa menciptakan galur  yang unggul dengan umur genjah, produktivitas tinggi, dan adaptif pada dataran menengah-tinggi. Penelitian ini menggunakan tiga waktu emaskulasi yang berbeda. Emaskulasi adalah suatu tindakan membuang semua benang sari yang masih muda dari kuncup bunga betina, dengan maksud agar bunga tersebut tidak mengalami penyerbukan sendiri. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mempelajari waktu emaskulasi yang baik terhadap keberhasilan persilangan tanaman gandum. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Cangar Batu, Jawa Timur, pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Februari 2015. Alat yang di gunakan dalam penelitian ini ialah pinset, gunting, klip, sabit, tangkil, polibag, tali rafia, cetok, gembor, selang, mistar, timbangan, kamera, colour chart, kertas label, kantong kertas transparan, benang dan alat tulis. Bahan yang di gunakan ialah empat genotip gandum, yang terdiri dari SO-3, SO-10, Dewata dan M-9. Urea, SP-36, Kcl, air, tisu dan alkohol 70%. Untuk set persilangan terdiri dari : SO-3 X M-9, SO-10 X M-9, SO-3 X DEWATA, SO-10 X DEWATA. Waktu emaskulasi yang dilakukan yaitu 1, 2, dan 3 hari sebelum persilangan. Keberhasilan persilangan pada emaskulasi 1 hari (78.75%) dan emaskulasi 3 hari  (87.50%) sebelum persilangan menunjukkan berbeda nyata. Emaskulasi yang dilakukan 3 hari sebelum persilangan (sebelum anthesis) dapat meningkatkan keberhasilan persilangan gandum.
HUBUNGAN KEKERABATAN PLASMA NUTFAH BAMBU KOLEKSI KEBUN RAYA PURWODADI BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Fitriana, Riza Anissatul; Yulistyarini, Titut; Soegianto, Andy; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.901 KB) | DOI: 10.21776/447

Abstract

Bambu merupakan tumbuhan yang memiliki banyak kegunaan. Banyaknya spesies bambu di dunia merupakan sumber plasma nutfah yang perlu dipelajari dan dilestarikan. Karakterisasi tanaman bambu berperan dalam kegiatan konservasi plasma nutfah serta pemanfaatannya bagi masyarakat. Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan karakter morfologi melalui kegiatan karakterisasi plasma nutfah bambu perlu dilakukan untuk mengetahui pengelompokan aksesi bambu menurut kerabat dekatnya baik sebagai data informasi, informasi umum kepada masyarakat maupun sebagai kegiatan awal untuk pemuliaan bambu selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan plasma nutfah bambu koleksi Kebun Raya Purwodadi berdasarkan karakter morfologi serta mengevaluasi ada atau tidaknya duplikasi spesies pada koleksi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2015 di area koleksi bambu UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi-LIPI Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode pengamatan langsung yang dilakukan dengan mengkarakterisasi semua jenis bambu berdasarkan lembar pengamatan yang telah dibuat. Data kualitatif hasil karakterisasi dianalisis klaster menggunakan software NTSYS pc 2.02 dan disajikan dalam bentuk dendrogram hubungan kekerabatan yang dilengkapi dengan koefisien kemiripan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat duplikasi spesies pada plasma nutfah bambu koleksi Kebun Raya Purwodadi berdasarkan karakter morfologi vegetatif. Hubungan kekerabatan 32 aksesi bambu berdasarkan karakter vegetatif memiliki rentang koefisien kemiripan 0,65-1,00 dan membentuk 2 klaster besar yaitu klaster A dan klaster B. Hubungan kekerabatan 6 aksesi bambu berdasarkan karakter vegetatif dan generatif memiliki koefisien kemiripan dengan rentang antara 0,66-0,93. Karakter-karakter pada percabangan, buluh dan pelepah buluh adalah karakter utama yang mempengaruhi hubungan kekerabatan bambu.
EVALUASI KETAHANAN BEBERAPA GALUR KACANG BOGOR (Vigna subterranea (L.) Verdc.) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN Prabawati, Dian; Kuswanto, Kuswanto; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/457

Abstract

Salah satu permasalahan yang sering mengganggu sektor pertanian adalah bencana kekeringan. Penanaman tanaman tahan kekeringan adalah salah satu cara memperbaiki permasalahan kekeringan. Kacang Bogor (Vigna subterranea (L.) Verdc.) salah satu tanaman tahan kering yang berasal dari Afrika. Meskipun tahan kekeringan, tidak semua galur mampu tumbuh optimum. Penelitian dilaksanakan di kebun Percobaan Jatikerto, Malang.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan galur kacang bogor Indonesia dan mencari kebutuhan air minimum kacang bogor untuk tumbuh optimal. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial Tersarang dengan menggunakan dua faktor perlakuan yaitu galur kacang bogor Indonesia (CKB1, BBL, dan UB Cream) dan taraf penyiraman (100% KL, 75% KL, 50% KL dan 25% KL). Hasil menunjukkan, tidak ada interaksi pada setiap parameter pengamatan. Secara terpisah, galur galur kacang bogor Indonesia memberikan pengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, jumlah polong dan jumlah biji. Sedangkan pada perlakuan taraf penyiraman berpengaruh nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, jumlah polong, jumlah biji dan berat biji. Galur BBL memiliki tingkat ketahanan yang paling baik dibandingkan dengan CKB1 dan UB Cream. Kebutuhan air minimum yang mampu digunakan kacang bogor untuk tumbuh optimum adalah 75% KL atau 300-400 ml tiap kali penyiraman
OBSERVASI PLASMA NUTFAH BAMBU DI KABUPATEN MALANG Octriviana, Riskyhanti; Ainnurasjid, Ainnurasjid; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.82 KB) | DOI: 10.21776/476

Abstract

Bambu merupakan salah satu tanaman yang mudah ditemukan ditemukan di Indonesia untuk berbagai kepentingan khususnya di Jawa, dan pemanfaatannya sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Indonesia (Wiyono, 2012). Penelitian dilakukan dari bulan Maret hingga Juni 2015, di Kabupaten Malang yang meliputi 4 (empat) kecamatan antara lain Kecamatan Tajinan), Kecamatan Wonosari, Kecamatan Wajak, dan Kecamatan Kromengan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi lapang dan wawancara. Analisa data disajikan dalam data deskriptif dengan analisis vegetasi berdasarkan gambaran seluruh obyek yang diamati dengan cara membuat plot ukuran 10 mx10 m.. Pengambilan sampel dilakukan purposive sampling. Didapatkan 75 sampel plot pengamatan di Kecamatan Tajinan, Wajak, Wonosari, dan Kromengan. Ditemukan 13 jenis bambu antara lain bambu apus (Gigantochloa apus), jawa (Gigantochloa atter), petung (Dendrocalamus asper), rampal (Schizostachyum zollingeri), ampel (Bambusa vulgaris), ori (Bambusa blumeana), jabal (Schizostachyum brachycladum), wulung (Gigantochloa atroviolacea), wuluh (Schizostachyum silicatum), kuning (Bambusa vulgaris var. Striata), rampal kuning (Schizostachyum brachycladum cv. Kuning), jakarta (Thyrsostachys siamensis), dan  tutul (Bambusa maculata). INP tertinggi di Kecamatan Tajinan yaitu G.atter 0,44% kemudian di Kecamatan Wajak, INP tertinggi yaitu G.apus 0,48%. Kecamatan Kromengan INP tertinggi G.atter 0,79%. Nilai INP tertinggi di Kecamatan Wonosari yaitu G.atter 16,07% di Desa Sumberdem dan 0,71% di Desa Wonosari. Bambu memiliki banyak potensi pemanfaatan di bidang keperluan rumah, industri, kerajinan, konstruksi, dan konservasi.
Co-Authors Abdurrakhman Abdurrakhman Afrianingsih, Siti Ainnurasjid, Ainnurasjid Andrian Samosir Andy Soegianto Aniek Herwati Ariffin, Ariffin Arifin Noor Sugiharto Arisandi, Finsa Dwi Bambang Heliyanto Basuki, Nur Budi Waluyo Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Danniary Ismail Faronny Darmawan Saptadi Descha Giatri Cahyaningrum Dewi Liesnoor Setyowati Dewi, Martina Sari Djumali Djumali Eries D. Mustikarini Fajriani, Sisca Nur Farida, Dwi Ghina Finsa Dwi Arisandi Firmansyah, Fendy Bayu Fitriana, Riza Anissatul Gumilang, Gusti Angger Harahap, Gabe Pangihutan Herlina, Della Indah, Ayu Nurlaila Intan Widia Santika Izmi Yulianah Jaenun, M. Kurniawan, Puput Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Laras Sukma, Dyah Ayu Lita Soetopo Maharani Mega Candra Kartika Meilia, Anggita Adha Mochammad Roviq Muhamad Firdaus Nabila, Ardan Rizki Nadira Genta Ganeswara Novitry Wahyu Siptyansyah Gani Nugraha, Aldita Adin Nur Basuki Nur Safa’ah Octriviana, Riskyhanti Orlimao, Sanu Dwi Permatasari, Santi Prabawati, Dian Prajaka, Nanang Wahyu Pratama, Harun Prihasto Setyanto Puput Kurniawan Purita, Shela Yaka Putri Warastuti, Intan Dwi Putri, Galuh Rahma Prandiny Putro, Moh Yusup Ridho Respatijarti Respatijarti Rufaidah, Ranny Safa’ah, Nur Saptadi, Darmawan Sari, Della Novita Setyanto, Prihasto Siti Fatimah Sri Lestari Purnamaningsih Sujoko, Anang Sumeru Azhari Susanto, Untung Wahidatun, Wahidatun Wahyuningtyas, Diah Widi Astuti Winawanti, Nanik Indah Dwi Yulistyarini, Titut Zulfaidah Penata Gama