Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search
Journal : Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical)

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Tagalolo Ficus septica Burm F Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Johrawati Aritan; Jeane Mongi; Sonny Untu; Douglas Pareta
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.864 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.48

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji toksisitas ekstrak daun Tagalolo (Ficus septica Burm.F)terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT). Penelitianini bertujuan Untuk mengetahui toksisitas akut ekstrak etanol daun Tagalolo terhadap kematianlarva Artemia salina L menggunakan metode BSLT. Daun Tagalolo (Ficus septica Burm.F)mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin (katekol). Larva Artemia salina leach yangdigunakan dalam penelitian ini yaitu larva yang baru menetas sebanyak 150 ekor. KemudianPengamatan dilakukan selama 1 x 24 jam terhadap kematian larva udang. Untuk persen jumlahkematian pada kosentrasi 12,5 ppm sebesar 30%, kosentrasi 25 ppm sebesar 50%, kosentrasi 50ppm sebesar 75%, kosentrasi 100 ppm sebesar 100%. Hasil pengujian terhadap ekstrak etanol daunTagalolo menggunakan analisis probit LC50 sebesar 39,710.
Analisis Kandungan Merkuri pada Krim Pemutih yang Beredar di Pasar Tomohon dan Tondano Anatasya Mongdong; Jeane Mongi; Vlagia Paat; Douglas Pareta
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.787 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.49

Abstract

Merkuri Merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat bersifat racun, yang sering digunakan padakosmetik salah satunya krim pemutih. Pemakaian krim pemutih akan menjadikan kulit putih mulus.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis krim pemutih mengandung Merkuri yang beredar dipasar Tomohon dan Tondano. Sampel diambil Sebanyak 4 sampel. Metode yang digunakan dalampenelitian ini yaitu uji kualitatif dengan cara uji reinsch test menggunakan batang tembaga dan ujikuantitatif yaitu menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil analisis kualitatif(Reinsch Test) menggunakan batang tembaga dari ke 4 sampel (A,B,C,dan D) yang memberikanreaksi positif adanya merkuri yaitu sampel C, sampel tersebut peneliti ambil dipasar Tomohon.Kemudian ke tiga sampel lainnya (A,B,danD) dilanjutkan uji kuantitatif menggunakanSpektrofotometer Serapan Atom, dari ketiga sampel yang diuji analisis kuantitatif menggunakanSpektrofotometri Serapan Atom hanya 2 sampel (A dan D) dinyatakan positif meskipun kadarnyakecil, dimana sampel A peneliti ambil di pasar Tomohon dengan memliki kadar 0,0248 bpj dansampel D peneliti ambil di pasar Tondano dengan memiliki kadar 0,0112 bpj dan yang satunyanegatif yaitu sampel B yang tidak memiliki kadar
Uji Aktivitas Anti-inflamasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Pisang Kepok Musa balbisiana Terhadap Kaki Tikus Putih Rattus novergicus Carolina Nifinluri; Olvie S Datu; Nerni Potalangi; Douglas Pareta
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.594 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.90

Abstract

Pemanfaatan buah pisang menyisakan limbah kulit pisang yang ada umumnya hanya dibuang sebagai limbah organik saja. Berbagai upaya penelitian dilakukan untuk mengungkapkan potensi kulit pisang kepok agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan hasil skrining fitokimia kulit buah pisang kepok mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas ekstrak etanol Kulit buah Pisang Kepok sebagai Antiinflamasi pada tikus putih. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan 3 kali ulangan menggunakan tikus putih dengan sebanyak 15 ekor. Perlakuan terdiri dari kontrol positif dengan cataflam 50 mg/kg BB, kontrol negatif tidak diberi perlakuan, ekstrak etanol daun kulit buah pisang kepok dosis 75 mg/kg BB, 150 mg/kg BB, dan 300 mg/kg BB. Analisis data dilakukan dengan mengukur volume rata-rata edema kaki tikus yang kemudian dan persentase penghambatan inflamasi. Dilanjutkan dengan uji statistic ANOVA dan uji lanjut LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah pisang kepok memiliki aktivitas antiinflamasi dalam menurunkan edema pada kaki tikus, di mana perlakuan 300 mg/kg BB memiliki aktivitas antiinflamasi paling efektif.
Evaluasi Kepatuhan Penggunaan Obat Pada Pasien Geriatri Penderita Benign Prostatic Hyperplasia Di RSU GMIM Bethesda Tomohon Jacky Karel Simboh; Douglas Pareta; Ferdy Karauwan; Nerni Potalangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.509 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.250

Abstract

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau Pembesaran Prostat Jinak adalah tumor jinak yang sebagian besar terjadi pada pria, dan timbulnya berkaitan dengan usia. Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku pasien dalam minum obat secara benar tentang dosis, frekuensi dan waktunya. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kepatuhan penggunaan obat pada pasien geriatric penderita Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di RSU GMIM Bethesda Tomohon. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis analisis observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel diperoleh menggunakan teknik total Sampling. Data penelitian diperoleh dari kuesioner diisi oleh 11 responden yang adalah pasien yang geriatri penderita BPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien geriatri penderita Benign Prostatic Hyperplasia di RSU GMIM Bethesda Tomohon termasuk dalam kategori sedang dengan skor 6,16.
Analisis Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Tuberkulosis di Rawat Inap Rumah Sakit Tipe C Noongan Florendo F. Tuegeh; Douglas N. Pareta; Randi Tampa’i; Silvana L. Tumbel
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.638 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.252

Abstract

Tuberkulosis di Indonesia berada diperingkat ketiga setelah India dan Cina, organisasi kesehatan dunia tahun 2018 menyatakan di Indonesia insiden TB mencapai 842.000 kasus. Terapi untuk menggunakan obat terutama ditujukan untuk meningkatkan kualitas atau mempertahankan hidup pasien. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan sempel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu dengan mengambil sempel dan karakteristik tertentu pada pasien tuberkulosis di rawat inap. Lokasi Rumah Sakit Tipe C Noongan Waktu : Januari 2018-Maret 2018. Data yang diperoleh dibandingkan dengan standart penggunaan obat yang telah ditetapkan, diantaranya, Permenkes nomor 67 tahun 2016, buku-buku informasi obat dan literatur lain yang mendukung. DRPs yang terjadi yaitu obat tidak tepat sebanyak 2 kasus (40,00%), indikasi yang tidak diobati 1 kasus (20,00%), dosis kurang 1 kasus (20,00%) dan dosis lebih 1 kasus (20,00%).
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antituberkulosis Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas IBU Kabupaten Halmahera Barat Tresya Anuku; Douglas Pareta; Jabes Kanter; Sonny Untu
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.423 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.264

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh infeksi kuman (basil) Mikobaterium tuberkulosis. Sebagaian besar basil tuberkulosis menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan obat antituberkulosis meliputi tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis di Puskesmas IBU Kabupaten Halmahera Barat periode Januari-Maret 2019, berdasarkan Pedoman penanggulangan Tuberkulosis, Peratauran Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2016. Penelitian ini adalah jenis rancangan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Hasil penelitian didapatkan dari data rekam medik pasien tuberkulosis paru di puskesmas IBU yang memenuhi kriteria inklusi pada periode Januari-Maret 2019. Sampel yang di dapatkan dari penelitian ini berjumlah 29 rekam medik. Hasil penelitian menunjujakan bahwa dari total 29 rekam medik, terdapat 27 responden (93%) mendapakan terapi TB kategori 1 yakni (2(RHZE)/4(RH)3 dan 2 responden (7%) mendapatkan terapi TB kategori 2 yakni (2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3)). Evaluasi ketepatan penggunaan obat pada pasien TB di puskesmas IBU Kabupaten Halmahera Barat menunjukan ketepatan indikasi (100%), ketepatan pasien (100%), ketepatan obat (100%), dan ketepatan dosis (86%).
Uji Efektivitas Diuretik Ekstrak Daun Afrika Vernonia amygdalina pada Tikus Putih Jantan Rattus norvegicus Venly Y.D. Warouw; Douglas N. Pareta; Jeane Mongie; Vlagia Paat
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.029 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.267

Abstract

Diuretik adalah obat yang dapat meningkatkan volume urin baik pembentukan maupun volumenya. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai diuretik yaitu daun afrika (Vernonia amygdalina). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek diuretik ekstrak etanol daun afrika pada tikus putih jantan. Hewan uji sebanyak 15 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yang dipuasakan selama 24 jam, kelompok I kontrol negatif diberi suspense Na CMC 0.5%, kelompok II kontrol positif diberi suspense furosemid 1,139 mg/226gBB, kelompok III diberi suspensi ekstrak dosis 20 mg/kgBB, kelompok IV diberi suspensi esktrak dosis 40 mg/kgBB dan kelompok V diberi suspensi ekstrak dosis 80 mg/kgBB. Sebelum diberikan perlakuan hewan diinduksi air hangat dengan suhu 20-30?C setelah itu diberikan ekstrak. Hewan uji diletakan didalam metabolic cage. Data yang didapatkan diuji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% apabila terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan pada uji Tukey. Analisis data menunjukan adanya perbedaan yang signifikan dengan (p < 0,05) antara setiap perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun afrika memiliki efek diuretik pada tikus putih jantan.
Uji Aktivitas Antibakteri Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Krisan Chrysanthemum morifolium Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Felicia T. Rawung; Ferdy A. Karauwan; Douglas N. Pareta; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.468 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.279

Abstract

Antibakteri adalah zat yang dapat membunuh atau menekan pertumbuhan atau reproduksi bakteri. Chrysanthemum morifolium atau yang dikenal dengan bunga krisan merupakan salah satu tanaman hasil budidaya memiliki potensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada sediaan salep ekstrak daun krisan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan di buat dalam sediaan salep dengan konsentrasi 12,5%, 25%, dan 50%. Hasil evaluasi sediaan salep ketiga konsentrasi memenuhi persyaratan uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, dan uji daya sebar. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan salep dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan cara sumuran. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa salep konsentrasi 12,5 %, 25 %, dan 50% memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Sabun Cair Ekstrak Daun Pala Myristica fragrans Houtt Mirabella V. Moningka; Douglas N. pareta; Hariyadi Hariyadi; Nerni Potalangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.073 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.280

Abstract

Sabun cair merupakan campuran dari senyawa kalium dengan asam lemak yang digunakan sebagai bahan pembersih tubuh, berbentuk cair, busa, dengan atau tanpa zat tambahan lain serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Tujuan penelitian ini untuk membuat sediaan sabun cair ekstrak daun pala dan melakukan pengujian aktivitas antibakteri sediaan sabun cair ekstrak daun pala terhadap bakteri S. aureus. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium. Metode yang digunakan adalah difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan sediaan sabun cair ekstrak daun pala memiliki aktivitas antibakteri ditandai dengan terbentuknya zona hambat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bawah formulasi sediaan sabun cair ekstrak daun pala dengan konsentrasi 8% dan 9% telah memenuhi persyaratan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan SNI 06-4085-1996. Sedangkan pada konsentrasi 10% dalam uji pH tidak memenuhi persyaratan. Formulasi sediaan sabun cair ekstrak daun pala memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus yaitu pada konsentrasi 8% zona hambat 9.6 mm, konsentrasi 9% zona hambat 7.3 mm, dan konsentrasi 10% zona hambat 6.6 mm.
Identifikasi Bahan Kimia Obat (BKO) Glibenklamid Pada Jamu Antidiabetes Dengan Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Dan Spektrofotodensitometri Asmiati Mulkin; Wilmar Maarisit; Douglas Pareta; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.749 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.284

Abstract

Untuk mengetahui adanya kandungan glibenklamid dalam jamu diabetes, dilakukan pengujian kualitatif yaitu menggunakan lempeng KLT. Metode KLT digunakan karena KLT merupakan metode yang sederhana dan cepat. KLT digunakan secara luas untuk analisis obat Penelitian ini untuk mengidentifikasi bahan kimia obat glibenklamid pada jamu antidiabetes dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Sampel yang digunakan adalah 3 macam jamu antidiabetes yaitu Delites,Jakeni,Wei Yi Wang Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jamu Wei Yi Wang (0003.K) positif mengandung bahan kimia obat (BKO) glibenklamid. Jamu Delites (0001.K) dan jamu Jakeni (0002.K) negatif mengandung bahan kimia obat (BKO). Hal ini dapat dilihat dari nilai Rf masing-masing sampel dan nilai Rf dari baku pembanding glibenklamid dan Spike serta dipertegas dengan hasil uji spektrofotodensitometri yang menunjukan peak (puncak gelombang) yang sama.