Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search
Journal : Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical)

Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Daun Epazote (Dysphania ambrosioides L.) Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Yang Diinduksi Aloksan Christian J. A. Tapehe; Douglas N. Pareta; Selvana S. Tulandi; Nerni O. Potalangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbt.v5i2.392

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis dengan multietiologi yang sering ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi disertai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein. Faktor resiko terjadinya diabetes mellitus antara lain genetik, obesitas, serta usia dengan penyakit yang memerlukan pengelolaan untuk mencegah komplikasi. Daun Epazote Dysphania ambrosioides L.adalah jenis tumbuhan herbal yang memiliki kandungan tanin, alkaloid, saponin, steroid yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan meregenerasi sel ? pankreas serta menghambat peningkatan kadar gula darah. Penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan, masing – masing terdiri dari tiga ekor hewan uji sebagai ulangan.Perlakuan A ekstrak daun Epazote dengan dosis 75 mg/kgBB, Perlakuan B ekstrak daun Epazote 150 mg/kgBB, Perlakuan C Kontrol Negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun Epazote memiliki aktivitas untuk menurunkan kadar gula darah pada hewan percobaan. Pemberian dosis ekstrak 75 mg/kgBB memiliki rata - rata penurunan 64%, 150 mg/kgBB memiliki rata – rata penurunan 33%. Kesimpulan, daun Epazote memiliki aktivitas untuk menurunkan kadar gula darah.
Identifikasi Medication Error Fase Prescribing Resep Poli dan Resep Operasi di Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara Bulan Januari Tahun 2022 Andhika Ratu; Jeane Mongi; Douglas N. Pareta; Hariyadi Hariyadi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbt.v5i2.394

Abstract

Medication error adalah kejadian yang menyebabkan kerugian pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah. Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara memiliki jumlah resep masuk yang banyak tetapi hanya sedikit tenaga dokter spesialis mata yang ada sehingga berpotensi terjadinya medication error. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan medication error di RS Mata Provinsi Sulawesi Utara. Resep yang diambil adalah semua resep poli maupun operasi yang masuk selama bulan Januari tahun 2022. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa medication error fase prescribing pada resep pasien poli tertinggi adalah kurangnya ketepatan identitas pasien sebesar 5.28%, kemudian kurang jelasnya tulisan dokter pada resep sebesar 2.35%, adanya duplikasi obat sebesar 1.47%, kurang tepatnya identitas dokter dan tidak ada tanggal pemberian resep masingmasing 1.17%, tidak ada bentuk sediaan dan tidak adanya rute pemberian obat sebesar 0.88%, tidak adanya dosis obat 0.59% dan tidak adanya jumlah obat 0.29%. Dan medication error fase prescribing pada resep pasien operasi tertinggi adalah tidak adanya rute pemberian obat sebesar 4.59%, kemudian kurangnya ketepatan identidas pasien 4.08%, kurangnya ketepatan identitas dokter, tidak adanya tanggal pemberian resep dan tidak adanya jumlah obat sebesar 3.06%, tidak adanya bentuk sediaan sebesar 2.04%, dan tidak adanya aturan pakai 1.02%.
Pengaruh Pemberian Getah Batang Pisang Goroho Putih (Musa acuminafe L.) Terhadap Luka Sayat Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Rudy Pareda; Wilmar Maarisit; Douglas Pareta; Yessie K. Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v5i1.324

Abstract

Tanaman pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di Sulawesi Utara. Secara tradisional getah batang pisang goroho putih sering digunakan oleh masyarakat untuk penyembuhan luka sayat. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh pemberian getah batang pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) sebagai penyembuh luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus). Jenis penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan rancangan acak lengkap (RAL), pengujian dilakukan pada hewan tikus putih sebanyak 15 ekor menggunakan 5 perlakuan 3 kali ulangan dalam keadaan sehat dan memiliki berat rata-rata 200g. Dengan mencukur bulu bagian punggung tikus kemudian dilukai dangan benda tajam (pisau bedah) steril dengan kedalaman luka ± 2 mm dan panjang luka ± 1 cm. Kontrol negatif tidak diberi perlakuan, kontrol positif digunakan povidone iodine 10%, pada perlakuan diberikan variasi dosis getah batang pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) 0,25 mL, 0,5 mL dan 1 mL, luka diolesi dua kali sehari lalu luka ditutup dengan kasa steril dan diplester selama 13 hari. Getah batang pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu : alkaloid sebagai antibakteri, flavonoid dan saponin sebagai antibiotik, tanin sebagai antiseptik dan fenolik sebagai antioksidan. Getah batang pisang goroho (Musa acuminafe L.) pada dosis 0,25 mL, 0,5 mL dan 1mL mampu mempercepat dan memberikan pengaruh dalam penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus).
Evaluasi Pengelolaan Psikotropika Di Apotek Mulia Farma Tomohon Reynald Repi; Douglas Pareta; Randy Tampa'i; Joke Tombuku
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v5i1.326

Abstract

  Kesehatan merupakan suatu hal yang penting bagi manusia. kesehatan merupakan bagian penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Maka tak sedikit orang yang akan mengeluarkan uang hanya untuk memperoleh kesehatan. Untuk itu di butuhkan sumber daya penunjang kesehatan, salah satunya adalah apotek sebagai sarana kesehatan. Menurut Permenkes Nomor 3 Tahun 2015 “Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Menurut BNN (2020) diperkirakan jumlah penyalahgunan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya) oleh pasien sebanyak 4817. Salah satu efek samping dari pemakaian obat psikotropika yaitu di mana seseorang dapat mengalami ketergantungan berat terhadap obat jika digunakan secara tidak rasional (PerMenKes No 3, 2015). oleh karena itu pengelolaan obat golongan psikotropika memerlukan perhatian khusus.
Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Benalu Pada Kersen Dendrophtoe pentandra (L.) Dengan Metode 2,2- diphenyl -1- Picrylhydrazyl (DPPH) Monica Sarra Tamunu; Douglas N Pareta; Hariyadi Hariyadi; Ferdy A Karauwan
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v5i1.378

Abstract

Antioksidan adalah suatu senyawa yang menghambat/menunda oksidasi suatu molekul dengan cara mengakhiri reaksi berantai inisiasi dan propagasi. Benalu merupakan tumbuhan parasit yang memiliki banyak aktivitas biologis seperti antioksidan, antikanker, antidiabetes dan hipertensi. Daun benalu kersen merupakan jenis benalu bersifat parasit yang menyerang berbagai jenis tumbuhan inang, semak, maupun pohon. Prosedur pegujian dilakukan dengan dibuat beberapa larutan sampel dengan konsentrasi 20,40, 60, 80, dan 100 ppm. Sampel dipipet dan ditambahkan larutan DPPH (200 ppm) dengan perbandingan 1:4 ke dalam 96 –well clear polystyrene microplate lalu dihomogenkan. Campuran diinkubasi selama 30 menit pada suhu 37 C, kemudian serapan diukur dengan microplate reader pada panjang gelombang 520 nm. Hasil uji aktivitas antioksidan dilakukan untuk mengetahui nilai IC50 dari sampel benalu kersen. Berdasarkan hasil penelitian antioksidan benalu kersen dengan menggunakan metode DPPH menunjukkan esktrak benalu kersen mempunyai nilai IC50 sebesar 21,70 µg/ml. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat karena mempunyai nilai IC50 kurang dari 200 µg/ml.
Evaluasi Ketersediaan Obat Untuk Pasien Gangguan Jiwa Rawat Jalan Di RSJ Prof DR. V. L Ratumbuysang Tabita R. S. Rongkonusa; Jeane Mongi; Douglas N. Pareta; Jabes W. Kanter; Ferdy A. Karauwan
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 6 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v6i1.412

Abstract

Pelayanan Kesehatan yang optimal dan bermutu merupakan salah satu kebutuhan penting dalam hidup masyarakat di era globalisasi saat ini. Untuk menjamin pelayanan kesehatan yang baik, maka Rumah Sakit harus berupaya keras melakukan pelayanan yang sebaik–baiknya, salah satunya menjamin ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Ketersediaan obat di Rumah Sakit sangat menentukan tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal sehingga dapat memberikan kepuasan bagi setiap pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi ketersediaan obat yang diresepkan pada pasien gangguan jiwa BPJS rawat jalan pada Januari sampai bulan Juni Tahun 2019 di RSJ. Prof.V.L Ratumbuysang. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yaitu sebuah metode penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwaperistiwa atau fenomena atau variabel penelitian yang berkaitan dalam bidang kesehatan dengan akurat melalui fakta yang ada. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L Ratumbuysang mengenai ketersediaan obat yang diukur dengan membandingkan antara jumlah obat yang diresepkan dengan obat yang diserahkan maka diperoleh hasil tingkat ketersediaan obat rata – rata di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L Ratumbuysang pada bulan Januari sampai bulan Juni tahun 2019 adalah sebesar 98,28 % dengan kategori baik.
Evaluasi Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan Hellen Matindas; Jeane Mongi; Reky R. Palandi; Douglas N. Pareta
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 6 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v6i1.415

Abstract

Pelayanan kefarmasian di puskesmas bertujuan untuk mendapatkan mutu pelayanan yang baik dan bertanggung jawab dalam masalah obat.Untuk mendapatkan pelayanan yang baik,maka puskesmas harus memenuhi standar pelayanan kefarmasian sesuai dengan Permenkes no 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan kefarmasian di Puskesmas1. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pelayanan kefarmasian di puskesmas Tumpaan sudah sesuai standar pelayanan kefarmasian yang berlaku. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang datanya diambil dengan cara wawancara. Sampel penelitian terdiri dari kepala Puskesmas Tumpaan, KTU, dan petugas instalasi farmasi puskesmas Tumpaan. Data dianalisis secara deskriptif dan di jabarkan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian mengenai kegiatan manajerial yaitu pengelolaan onat dan bahan medis habis pakai. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan manajerial sudah berjalan sesuai standar hanya ada kendala pada sumber daya manusia yaitu belum ada Apoteker,jadi pelayanan kefarmasian di Puskesmas Tumpaan belum sesuai standar Permenkes no 74 tahun 2016 karena belum ada Apoteker sebagai penanggung jawab1.