Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah

Nilai-Nilai Karakter dalam Cerita Rakyat Banyuwangi Serta Relevansinya Terhadap Pembelajaran Sejarah Moh. Imron Rosidi; Ismaul Fitroh
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2020): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.456 KB) | DOI: 10.24127/hj.v8i2.2924

Abstract

Dalam pembelajaran sejarah kita mengenal istilah tradisi lisan. Tradisi lisan dapat kita temukan salah satunya melalui cerita rakyat. Cerita rakyat yang tergolong dalam tradisi lisan atau bisa disebut juga dengan folklor merupakan pesan verbal yang disampaikan secara turun-temurun dan dari generasi ke generasi. Cerita rakyat Banyuwangi merupakan salah satu cerita rakyat yang ada di Indonesia yang memilki nilai-nilai karakter yang patut kita teladani. Dalam cerita rakyat Banyuwangi yang berjudul Asal–usul Banyuwangi, Mas Ayu Melok dan Joko Wulur banyak nilai karakter yang dapat kita jadikan materi dalam pembelajaran sejarah. Hal ini dapat menjadikan salah satu cara untuk melestarikan cerita rakyat Banyuwangi dibidang pendidikan. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur. Penelitian studi literatur berkenaan dengan pengumpulan sumber pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan yang disesuaikan dengan judul penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mempelajari cerita rakyat siswa dapat membedakan cerita rakyat yang tergolong mitos, legenda atau dongeng. Nilai-nilai karakter yang didapat dalam cerita rakyat Banyuwangi terbagi menjadi dua kategori yakni karakter positif dan karakter negatif. Nilai Karakter positif diantaranya: kerja keras, tanggung jawab, pengabdian, jujur, adil, dermawan, religius, bijaksana, gotong royong. Sedangkan nilai karakter negatif yaitu  mudah terpengaruh, iri, pemberontak, serakah, malas dan acuh tak acuh. 
BERDIRINYA GEREJA KRISTEN JAWI WETAN (GKJW) TUNJUNGREJO KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG Ismaul Fitroh
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 1 (2018): HISTORIA: Jurnal Pembelajaran Sejarah dan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.552 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i1.1170

Abstract

Tunjungrejo is one of the unique village located in the region of Lumajang. The uniqueness of the village Tunjungrejo saw in the presence of the religion believed by locals that Protestant religion. The uniqueness of the others is their house of worship, namely East Java Christian Church (GKJW). In its development, Protestant Christianity in Tunjungrejo is the role Brontodiwirjo. Brontodiwirjo as forest loggers Tunjungrejo is also a teacher of the gospel in this region. Along Tunjungrejo forest clearing, many newcomers who are Christians and non-Christians. To maintain the existence of Protestant Christianity, Brontodiwirjo as forest loggers Tunjungrejo apply the rule that people who want to settle in the region Tunjungrejo be Protestant. From this Tunjungrejo society formed by the belief in one religion. As a result of the continued development of the Protestant Christian church, he built a house of worship that is GKJW Tunjungrejo.