Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Diglosia

Toponimi dan Aspek Penamaan Desa-desa di Kabupaten Muaro Jambi Julisah Izar; Ade Kusmana; Anggi Triandana
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.396 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan toponimi dan aspek penamaan desa-desa di Kecamatan Kumpeh ulu dan Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi. Adapun metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografis dimana peneliti turun kelapangan untuk melalakukan wawancara dengan masyarakat. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan dua trianggulasi yaitu, trianggulasi data dan  trianggulasi teknik pengambilan data. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan toponim nama-nama desa yang ada di Kecamatan Kumpeh Ulu dan Kecamatan Taman Rajo tergolong dalam unsur Flora, Latar Rupa Bumi/Geomorfologis, Folklor dan Akronim, adapun aspeknya tergolong kedalam Aspek Perwujudan, Aspek Kemasyarakatan dan Aspek Kebudayaan. Aspek yang paling dominan dalam Toponimi nama desa-desa di 2 kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi adalah aspek Perwujudan yaitu tergolong dalam Flora (tumbuh-tumbuhan).Kata Kunci: toponimi, aspek penamaan, Kabupaten Muaro Jambi. This study aimed to describe the toponym and naming aspects of the villages in Kumpeh Ulu District and Taman Rajo District, Muaro Jambi Regency. The method used in this research was descriptive qualitative with an ethnographic approach where the researcher went down to the field to conduct interviews with the society. The data analysis technique in this study used two triangulations, namely the triangulation of data and the triangulation of data collection techniques. The results in this study indicated that the toponym of the village names in Kumpeh Ulu and Taman Rajo Districts were classified as elements of flora,  earth / geomorphological background, folklore and acronyms, while the aspects of naming indicate to the Embodiment Aspects, Social Aspects and Cultural Aspects. The most dominant aspects in Toponym the names of villages in 2 sub-districts in Muaro Jambi Regency was the aspect of Embodiment and classified as Flora ( plants).Keywords: toponym, naming aspects, Muaro Jambi Regency 
KONSEP PENAMAAN PADA RUANG PUBLIK DI PROVINSI JAMBI: KAJIAN LANSKAP LINGUISTIK Helty Helty; Julisah Izar; Anggi Triandana
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep penamaan pada ruang publik di Provinsi Jambi yang ditinjau melalui kajian linguistik lanskap. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana peneliti mendeskripsikan secara langsung konsep penamaan pada ruang publik di Kota Jambi, Provinsi Jambi dengan menggunakan teori Lanskap Linguistik. Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan pengamatan dan wawancara, dan teknik analisis data pada penelitian ini yaitu dengan penganalisisan dalam penyajian data, dan penganalisisan setelah data terkumpul. Hasil penelitian ini menunjukkan: secara informasi konsep penamaan tergolong kedalam faktor sejarah, harapan dan kesepakatan. Sedangkan secara simbolik konsep penamaan berdasarkan adanya relasi kuasa dan relasi budaya pada papan nama jalan,  imperialisasi bahasa pada papan nama kafe, imperialisasi bahasa dan status bahasa pada papan nama warung sedangkan pemberian nama pada papan nama perkantoran tergolong ke dalam kebijakan bahasa dan status bahasa yaitu masih menggunakan bahasa resmi.Kata kunci:  Penamaan, Ruang Publik, Lanskap Linguistik This study aims to determine the concept of naming public spaces in Jambi Province which is reviewed through landscape linguistic studies. The method in this study used a qualitative descriptive approach, where the researcher directly described the concept of naming in public spaces in Jambi City, Jambi Province using the Linguistic Landscape theory. The data collection techniques were observation and interviews, and data analysis techniques in this study were analyzing the presentation of data, and analyzing after the data was collected. The results of this study indicate: informationally the naming concept were classified into historical factors, expectations and agreements. While symbolically the naming concept was based on the existence of power relations and cultural relations on street signboards, language imperialization on cafe signage, language imperialization and language status on shop signboards while naming on office signage belong to language policy and language status, which is still use the official language.Keywords: Naming, Public Space, Linguistic Landscape